CIGARA (End)

By RavanaPutri0

30.8K 1.6K 93

(Follow sebelum membaca!) π™π™šπ™‘π™–π™ π™¨π™šπ™‘π™šπ™¨π™–π™ž! #BACA INFO DAHULU YA GES YA! Cerita ini mengisahkan t... More

Cigara||01||
Cigara||02||
Cigara||03||
Cigara||04||
Cigara||05||
Cigara||06||
Cigara||07||
Cigara||08||
Cigara||09||
Cigara||10||
Cigara||11||
PROLOG
Cigara||12||
Info
Cigara||13||
Cigara||14||
Cigara||15||
Cigara||16||
Cigara||17||
Cigara||18||
Cigara||19
Cigara||20||
Cigara||21||
Cigara||22||
Cigara||23||
Cigara||24||
Cigara||25||
Cigara||26||
Cigara||27||
Cigara||28||
Cigara||29||
Cigara||30||
Cigara||31||
Cigara||32||
Cigara||33||
Cigara||34||
Cigara||35||
Cigara||36||
Cigara||37||
Cigara||38||
Cigara||39||
Cigara||40||
Cigara||41||
Cigara||42||
Cigara||43||
Cigara||44||
Cigara||45||
Cigara||46||
Cigara||47||
Cigara||48||
Cigara||49||
Cigara||50||
Cigara||51||
Cigara||52||
Cigara||53||
Cigara||54||
Cigara||55||
Cigara||56||
Cigara||58||
Cigara||59||
Cigara||60|| end
Epilog
QUOTES ALL CAST πŸ“

Cigara||57||

275 17 2
By RavanaPutri0


∆ ∆ ∆ ∆


"Ada mama kamu loh! " Balas Gara dengan bisikan.

"Sebentar aja satu kecupan deh"

Gara terdiam sesaat bingung dengan dirinya sendiri, ia khilaf telah melakukan hal tak lazim tadi ,ia kira Cia tidak menyukainya namun ternyata pacarnya beda dari yang lain.

"Yaudah kalo gitu besok-besok aku nggak mau cium kamu sampai kita nikah nanti" Ucap Cia dengan ekspresi ngambek.

Karena suara Cia sedikit keras ia pun menutup mulut Cia dengan tangannya seraya menatap ke arah Nita yang ternyata masih sibuk dengan telfonnya seraya menghadap ke arah jendela. Ia pun segera melakukannya karena jika tidak, akibatnya akan terjadi pada dirinya.

Ia mengecup singkat pada bibir Cia lalu kembali ke posisi semula.

"Tante, Gara pamit pulang dulu ya" Ucap Gara gugup dan di balas anggukan kepala serta senyuman oleh Nita.

Sedangkan Cia hanya tersenyum menang melihat Gara yang terkenal sikap angkuh serta dinginnya tiba-tiba berubah total.

"Seenggaknya itu ciuman pertama dan terakhir ku, makasih banyak Gara udah jadi cinta pertama dan menjadikanku sebagai first kiss mu" Batinnya menatap kepergian Gara yang sudah menghilang dari balik pintu.

_-_-_

Di malam hari Cia terbangun dari tidurnya karena terganggu oleh suara dari Nita dan Nathan serta beberapa suster. Cia mengerjap-ngerjap kan matanya seraya mengatur cahaya yang masuk.

"Ma" Panggil Cia.

"Eh udah bangun, baru aja mama mau bangunin" Ucap Nita mendekatkan dirinya.

"Ini ada apa kok rame? " Tanya Cia kebingungan.

"Pah " Panggil Nita dan di balas anggukan kepala oleh Nathan.

"Kenapa ma? " Tanya Cia penasaran.

"Jadi gini sayang, pemberangkatan kita di majuin nggak jadi besok karena jadwal penerbangan nya hanya malem ini dan 2 hari lagi jadi mama sama papa sepakat untuk pergi sekarang, lebih cepat lebih baik kan" Ujar Nita menjelaskan.

"Tapi kan ma Gara besok mau kesini masa Cia harus pergi gitu aja, perginya nungguin Gara datang ya pliss" Sahut Cia memohon.

"Lagian kan kita di sana nggak lama kok, nanti papa yang bilang sama Gara, kamu mau kan" Sarkas Nathan.

"Pa, jangan gitu dong minggu lalu Cia udah ninggalin Gara tanpa kabar masa sekarang lagi ,Cia nggak mau" Seru Cia.

"Biar aku aja yang ngomong mas" Ucap Nita pada suaminya.

Semuanya pun pergi meninggalkan ruangan dan hanya tertinggal Cia dan Nita.

"Sayang, mama mau ngomong sesuatu sama kamu, kamu sayang Gara kan? Kamu nggak mau Gara khawatir sama kamu kan? " Ujar Nita dengan lembut.

"Cia sayang sama Gara tapi Cia nggak mau Gara khawatir sama Cia" Sahutnya.

"Nah, mama punya rencana gimana kalo kamu pergi sekarang tapi jangan kasih tau ke orang lain dan buat suprise ke Gara setelah kamu sembuh dari luar negeri nanti mama sama papa janji deh bakal restuin hubungan kalian sampai jenjang selanjutnya" Ujar Nita mencoba membujuk.

Cia terdiam sesaat mencerna setiap kalimat ibunya, ia ingin melakukan apa yang di ucapkan Nita namun hatinya begitu sakit jika pergi meninggalkan Gara tanpa seizinnya. Baru saja ia bertemu dengannya setelah satu minggu tidak bertemu dan sekarang ia harus rela berpisah kembali. Apalagi ia akan pergi ke luar negeri ingat luar negeri, ia takut jika dirinya maupun Gara bisa bertahan tanpa satu sama lain.

"Gimana? " Tanya Nita.

"Cia ikut mama, tapi mama janji ya setelah Cia sembuh langsung pulang, tapi boleh nggak Cia telfon Gara sekali ini aja Cia janji nggak bakal ngasih tau tentang ini" Jawab Cia.

"Yaudah mama izinin kamu telpon Gara tapi emang jam segini dia belum tidur? "

Cia melihat ke arah jam dinding dan terlihat jam menunjukkan angka 23:10.

"Kayaknya udah tapi Cia coba dulu siapa tau di angkat" Ucap Cia lalu mengambil HP nya dan mencari nama seseorang yang ia cintai.

Cia terus mencoba untuk menelpon nya walaupun tidak di angkat-angkat. Ia mulai gelisah saat petugas perawat sedang membantunya untuk bersiap-siap. Tak lama telpon nya tersambung dan terdengar suara serak dari dalam HP tersebut.

"Halo"

"Hai, ganggu ya? "

"Sayang kok kamu belum tidur, kenapa? "

Gara kaget ternyata yang nelpon adalah Cia makanya ia sedikit bersemangat walaupun masih ngantuk.

"Iya, aku nggak bisa tidur nih tapi kayaknya kamu lelah banget ya"

"Kok kamu tau? "


"Iyalah denger dari suara kamu aja keliatan, yaudah lanjut tidur gih"

"Nggak ah kamu harus tanggung jawab aku nggak bisa tidur lagi nih"


"iihh,tinggal merem doang nggak bisa? "

"Nggak bisa, oh ya kamu nelpon aku malem-malem kenapa pasti ada apa-apa nih nggak kayak biasanya "


"Dih curigaan banget sih kamu, a-aku cuman pengen denger suara kamu aja biar bisa tidur"

"Masa? Pasti ada yang lain"


Saat suster tersebut hendak melepaskan infus tiba-tiba Cia meringis dan reflek menutup speaker HP nya lalu mengkode untuk nanti setelah selesai ia menelpon.

"Kamu kenapa? Kayak kesakitan"


"Nggak kok salah denger kali tadi aku nggak teriak, oh ya kamu udah beli permennya belum? "

"Mungkin karena efek kelelahan kali ya, permen nya belum aku beli soalnya jam segini mana ada yang jual ntar besok sekalian ke situ tapi kalo semisal adanya bentuk selain love gimana? masa aku harus keliling semua toko permen"


"Hahaha pokoknya harus bentuk love titik nggak mau tau, kalo nggak kamu pergi ke pab-"

"Jangan bilang aku harus ke pabriknya, yang bener aja sayang aku aja nggak tau pabriknya di mana"


"Hahaha nggak kok becanda, kalo kamu udah usahain tapi nggak dapet-dapet ya terpaksa bentuk yang lain juga nggak papa"

"Iya iya aku usahain, Jangan-jangan kamu nggak bisa tidur karena mikirin permennya? "


"Iya tapi nggak juga sih, 80 persen pengen denger suara kamu 20 persennya mikirin permen hahahaha"

"Hahaha nggak malem nggak siang sama aja"


"Oh ya kamu dari sini langsung pulang kan? "

"Iya tapi cuman sebentar dan pergi ke markas karena semua nya cerewet nyuruh aku datang"


"Kayaknya kamu sangat berarti untuk temen-temen kamu, makanya mereka kayak gitu"

Saat Cia berbicara terlihat Nathan yang hendak pergi sedangkan Nita memandanginya dengan kode tangan mengarah ke jam tangannya.

"Yaudah sayang aku tutup telponnya ya udah ngantuk nih capek ketawa terus"

"Loh cepet banget, yaudah kalo kamu udah ngantuk good night tuan putri"


"Bentar kata terakhir dulu sebelum aku tutup"

"I love you my Princess muach"


"Hahaha love you to, bye "

Tut.. Tut..

"Saya mulai lepas ya" Ucap suster dan di balas anggukan kepala oleh Cia.

"Awsss " Ringisnya.

"Ayo sayang papa udah nungguin "ucap Nita mendekatkan kursi roda di samping brankar.

" Cia bisa jalan ma ngapain pake kursi roda " Ucap Cia.

"Kalo dipaksain untuk jalan nanti bisa jatuh, biar saya bantu" Sarkas suster seraya membantu Cia turun dari tempat tidur.

Cia pun terpaksa menuruti ucapan suster tersebut dan ia pun duduk di tempat kursi roda dengan bantuan Nita dan suster.

"Makasih sus" Ucap Nita pada suster tersebut lalu mendorong kursi rodanya.

Saat di ambang pintu Nita kembali lagi, "sayang, bentar ya ada yang ketinggalan" Ucap Nita pada Cia lalu masuk kembali.

"Sus, saya mau ngomong sesuatu" Kata Nita sedikit lirih.

"Iya ada apa bu? " Jawabnya.

Nita membisikkan sesuatu pada suster tersebut dan di balas anggukan kepala.

_-_-_

Keesokan harinya, Gara tergesa-gesa untuk berangkat karena ia terlambat bangun dan sedari tadi ia mencoba menelpon Cia jika dirinya akan datang sepulang sekolah namun nomernya tidak aktif.

"Ck kenapa nggak aktif sih, sial terlambat gue! " Kesalnya sembari memakai sepatu.

Ia berlari menuruni anak tangga dan tidak menghiraukan panggilan dari ibunya yang ada di ruang tamu dengan Arka.

"Gara makan dulu" Teriaknya namun tetap saja tidak di hiraukan oleh Gara.

Setibanya di sekolah, Gara hendak masuk ke dalam gerbang dengan motornya namun saat ia masuk gerbang sudah hampir tertutup alhasil ia kejepit di antara gerbang bersamaan dengan motor nya.

"Pak! Aelah gimana nih motor nya nanti rusak main tutup aja lagian udah masuk nih orangnya" Seru Gara pada satpam tersebut.

"Iya iya, makanya jangan telat-telat lagi" Sahutnya seraya membuka gerbang dan Gara pun melajukan motornya kembali.

"Terserah gue lah! " Kesalnya sembari menggeber kan motornya sedangkan pak satpam tersebut hanya geleng-geleng kepala.

Ia terlihat kesal karena bangun kesiangan dan ia juga kesal karena telpon Cia tidak aktif. Saat di parkiran ia mendapatkan pesan dari Gilang bahwa hari ini tidak ada pelajaran dan seketika membuatnya semakin kesal. Bagaimana tidak ia bela-belain tidak mandi serta ia tidak sempat makan dan ugal-ugalan di jalan hampir saja kena tilang,seperti nya hari ini hari sialnya. Ia pun berjalan santai menuju kelasnya namun ia sangat lapar alhasil ia mampir ke kantin untuk makan sebentar lagian hari ini tidak ada pelajaran.

"Bu, nasi goreng nya satu sama ini" Ucap Gara sembari menunjukkan botol kaleng di tangannya.

"Iya sebentar ya" Sahutnya.

"Ini bu uangnya kembaliannya buat ibu" Ucapnya memberikan uang berwarna hijau di meja.

"Makasih ya"

Ia bukan berniat untuk sedekah hanya saja ia malas dengan uang recehan apalagi ini masih pagi. Ia segera menempatkan diri di meja yang kosong, ia membuka minuman kalengnya dan meneguk nya seraya menelpon kembali pacarnya. Ia tipe orang yang tidak suka di abaikan jadi ia akan berusaha sampai orang tersebut mulai berbicara dengannya.

"Angkat Cia " Gumam nya namun tetap saja nomernya tidak aktif.

Pagi ini ia sudah menelpon sebanyak 10 kali namun masih sama alhasil ia kesal dan menaruh hpnya di meja dengan kasar sehingga menimbulkan suara. Ia meneguk minumannya kembali dan tak lama makanannya datang.

"Ini makanannya silahkan"

"Makasih bu"

Ia sudah tidak selera untuk makan bahkan menatapnya saja ia merasa sudah kenyang. Ia pun berinisiatif untuk menelpon Elen maupun Dara untuk membantu mengirim pesan pada Cia dan menelpon nya.

Tiba-tiba HP Gara berdering seketika ia terlihat senang namun kembali datar saat melihat nama yang tertera tidak sesuai yang di inginkan melainkan Elen.

"Halo"

"Telpon Cia nggak aktif dan gue udah kirim pesan tapi cuman centang satu"

"Lo ada masalah sama Cia? "

"Nggak ada, gue juga nggak tau padahal kemarin gue baru ketemu di rumah sakit tapi tadi pagi gue telponin nggak di angkat-angkat gue kira kalo lo yang nelpon bakal di angkat tapi sama aja"

"Wait rumah sakit? Cia sakit? "

"Loh emang lo nggak tau gue kira kalian sembunyiin ini dari gue "

"Kalo itu gue nggak tau sumpah ini aja baru tau dari lo, di rumah sakit mana? gue sama Dara mau kesana"

"Ntar kita barengan aja gue juga mau kesana barengan"

"Yaudah semoga aja Cia nggak kenapa-napa"

"Kalo gitu thank you, gue tutup telponnya"

"Iya"

Saat telpon tertutup tiba-tiba Gilang dan Keanu datang dengan rangkulan.

"Eh pak bos, tumben pagi-pagi udah mampir aja" Celetuk Gilang.

"Wihh nasgor nih, dari bentuknya kayak belum di apa-apain nih bisa dong sesuap " Ucap Keanu menatap ngiler ke arah makanan yang ada di depan Gara.

"Makan aja, gue lagi nggak selera" Ketus Gara dan Keanu pun langsung mengambilnya seraya mendudukkan dirinya.

"Bagi lah gue juga laper nih" Sarkas Gilang seraya duduk di samping Keanu.

"Ngapain di beli kalo nggak di makan" Ucap Keanu.

"Kan uangnya banyak " Lanjut Gilang.

"Yang lain mana? " Tanya Gara tanpa berekspresi seraya meneguk minumannya

Tidak ada balasan apapun melainkan hanya ada suara piring dan kunyahan dari mulut mereka.

Brakk..

Gara menaruh minuman kalengnya dengan kasar alhasil membuat mereka tersedak karena kaget.

"Uhukk air mana uhukk"

Gilang berlari menuju kulkas dan mengambil sebotol minuman dingin dan meneguknya. Sedangkan Keanu pun mengrebut minuman tersebut saat Gilang kembali.

Glek..glek..

"Ahh akhirnya" Lega Keanu.

"Gue denger tadi ngapain lo main gebrak aja untung kita nggak mati karena keselek " Ujar Gilang pada Gara.

"Iya tadi kita mau jawab tapi nunggu nelen dulu kali"lanjut Keanu.

" Alesan" Ketus Gara dengan lirih.

"Tadi lo nanya lainnya kan, Rayhan di panggil guru kalo Gavin nggak tau pergi aja mungkin pacaran kali" Ucap Gilang.

"Di lihat dari wajahnya kayaknya dia lagi pms kali" Bisik Keanu pada Gilang.

"Mungkin, tapi kita nggak tau bisa aja putus kali sama Cia makanya sensi" Balasnya juga dengan bisikan.

Gara tidak menghiraukan bisikan-bisikan mereka dan ia pun melenggang pergi.

"Bayar dulu itu" Celetuk Gara sebelum pergi.

Mereka pun seketika membulatkan matanya kaget, "gue kira kita teman ternyata lo monyet anak anjg!" Ucap Keanu dengan kesal.

"Lo ada nggak? " Lanjutnya menatap Gilang.

Gilang hanya geleng-geleng kepala, "uang gue habis buat COD tadi malem"

"Anjrit emang tuh ketua, pantes nasi nya masih nyangkut di tenggorokan gue ekhem" Ujar Keanu.

Sedangkan Gara yang santai berjalan dengan senyuman licik terukir di bibirnya, "emang enak gue kerjain" Gumamnya.

Namun tak lama saat ia hendak keluar dari kantin sekilas ia melihat ada yang menjual permen lolipop. Ia menatapnya dengan pasti apakah penglihatan nya benar, ia tersenyum tipis karena ia menemukan permennya. Ia pun segera pergi menuju warung tersebut, saat ia melihat-lihat tidak ada permen lolipop berbentuk love melainkan semuanya berbentuk lingkaran.

"Permisi" Panggil Gara.

"Iya ada apa ya" Jawab penjual tersebut.

"Permen yang bentuknya hati nggak ada ya cuman ini aja, nggak ada yang lain? " Tanya Gara menunjuk permen-permen tersebut.

"Kayaknya nggak ada deh, stok itu hanya ada beberapa aja terakhir waktu valentine" Jawabnya.

"Oh gitu ya" Ucapnya seraya berpikir.

"Yang ini aja atau cari lain ya tapi gue nggak tau yang jual permen kayak gini, yang ini aja lah lagian gue udah usaha" Batinnya.

Mana ada usaha seperti itu wahai tuan Gara, itu namanya males bukan usaha hadehh😒.

"Saya beli yang ini ya dua" Ucap Gara.

"Ini totalnya 10 ribu"sahutnya seraya memberikan dua permen.

"Makasih" Lanjutnya saat Gara memberikan selembar kertas berwarna ungu.


∆ ∆ ∆ ∆

Sorry ya guys kalo banyak typo, mohon dimaklumi:)

Follow:

Ig: nona_choco.mint

Tiktok: nona||choco.mint

Mari budayakan 𝙑𝙊𝙏𝙀 dan 𝙆𝙊𝙈𝙀𝙉 guyss

Klik tombol bintang dipojok kiri dulu

Komen untuk Next!!

CHOCO. MINT

Minggu, 09 April 2023

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 101K 53
Leader dengan Leader? emm menarik. Mungkin bisa kita temukan di cerita ini, Gevino Elgara Heraksa laki laki berparas kelewat tampan dan Teresia Kei...
3.3M 150K 62
"kadang yang paling sakit memberi luka, adalah keluarga sendiri." rayra, verlin, dan alice terdiam menatap keysa. Punggung kokoh yang selama ini meli...
572K 27.4K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
418K 14.9K 58
Cerita yang menceritakan bagaimana kehidupan dari seorang Clara Aunezya Egipta Yang bertahan atas kerapuhan hidupnya. Yang berjuang atas kesendirian...