CIGARA (End)

By RavanaPutri0

29.7K 1.5K 92

(Follow sebelum membaca!) π™π™šπ™‘π™–π™ π™¨π™šπ™‘π™šπ™¨π™–π™ž! #BACA INFO DAHULU YA GES YA! Cerita ini mengisahkan t... More

Cigara||01||
Cigara||02||
Cigara||03||
Cigara||04||
Cigara||05||
Cigara||06||
Cigara||07||
Cigara||08||
Cigara||09||
Cigara||10||
Cigara||11||
PROLOG
Cigara||12||
Info
Cigara||13||
Cigara||14||
Cigara||15||
Cigara||16||
Cigara||17||
Cigara||18||
Cigara||19
Cigara||20||
Cigara||21||
Cigara||22||
Cigara||23||
Cigara||24||
Cigara||25||
Cigara||26||
Cigara||27||
Cigara||28||
Cigara||29||
Cigara||30||
Cigara||31||
Cigara||32||
Cigara||33||
Cigara||34||
Cigara||35||
Cigara||36||
Cigara||37||
Cigara||38||
Cigara||39||
Cigara||40||
Cigara||41||
Cigara||42||
Cigara||44||
Cigara||45||
Cigara||46||
Cigara||47||
Cigara||48||
Cigara||49||
Cigara||50||
Cigara||51||
Cigara||52||
Cigara||53||
Cigara||54||
Cigara||55||
Cigara||56||
Cigara||57||
Cigara||58||
Cigara||59||
Cigara||60|| end
Epilog
QUOTES ALL CAST πŸ“

Cigara||43||

236 15 0
By RavanaPutri0


∆ ∆ ∆ ∆

Brakk....

"Yolan kamu keluar sekarang! Ibu salah pilih kamu jadi saksi! " Bentak bu ketty seraya menggebrak meja.

Yolan pun pergi dengan raut wajah penuh amarah sedangkan Elen dan Cia masih di tempat untuk berbicara lebih lanjut.

_-_-_

Bel pulang sekolah berbunyi dan para murid berhamburan keluar kelas sembari berbisik-bisik di setiap penjuru koridor. Di saat Elen, Cia dan Dara berjalan menyusuri koridor semua murid tertuju padanya.

"Huuu pembunuh lo! "

"Nggak nyangka seorang Elen sekejam ini sama perempuan se aktif Moa"

"Iya padahal kan Moa nggak pernah tuh ganggu Lo Len"

"Ya gimana lagi namanya juga buta akan cinta jadi siapapun yang ngehalangi akan di terjang, ajarin dong Len"

"Bacot kalian semua, bisa diem nggak!! Atau gue aduin kalian atas nama pembullyan! " Bentak Cia.

"Pembullyan sama pembunuhan itu beda jauh Cia, lebih parah membunuh dari pada membully" Sarkas Queen yang tiba-tiba muncul dari arah belakang.

"Elena putri Maharani ck ck ck pinter juga taktik lo, apa jangan-jangan lo keturunan psikopat apalagi kan kita belum tau keluarga lo yang selalu lo sembunyikan" Lanjutnya sembari mensedekapkan tangannya.

"Nggak usah ladenin mending pergi aja" Bisik Cia pada Elen dan memberikan aba-aba pada Dara.

Mereka bertiga pun berlari menabrak Queen dan beberapa murid lainnya.

"Huuu dasar pembunuh! "

"Woo...."

Sampainya di samping sekolah untuk menghindari dari kerumunan, dengan Elen yang berada di tengah-tengah mereka.

"Lo nggak papa Len? " Tanya Cia karena Elen selalu menunduk.

"Maafin gue udah bikin kalian ikut dalam masalah ini, seharusnya kalian pergi aja nggak usah peduliin gu-" Ucapnya terpotong.

"Gue nggak suka lo ngomong gitu Len, kita itu sahabat lo jadi suka ataupun duka kita harus tetep bareng" Potong Cia.

"Ini merupakan ujian buat lo Len, jadi lo harus lawan dan jangan nyerah untuk berkata jujur kita selalu dukung lo walaupun lo salah" Sahut Dara namun kalimat akhir Cia menginjak kaki Dara.

"M-maksud gue walaupun lo salah ataupun bener kita bakal tetep dukung lo" Lanjutnya menahan rasa sakit di kakinya.

Tak lama tiba-tiba Gara datang membawa tasnya dengan permen di mulutnya.

"Len, lo beneran-" Ucap Gara terpotong.

"Lo ngapain kesini? Nggak usah nanyain itu lagi kasihan Elen " Balasnya seraya mendekatkan dirinya untuk berbisik.

"Ok, gue mau lihat lo aja soalnya dari pagi kita belum ketemu takutnya ntar lo berubah jadi babi" Ujar Gara membuat Cia tersenyum paksa dengan tatapan mata yang tajam.

"Oh ya Gar lo tau gimana keadaan Moa sekarang? " Tanya Elen sembari menghapus jejak air matanya.

"Gue nggak tau kalo itu karena yang ikut ke rumah sakit kan Rayhan sama beberapa guru" Jawabnya.

"Dia udah mati! "

Bukan Gara yang berbicara melainkan Rayhan yang sedang berdiri di antara pilar dengan tas yang ia tenteng serta raut wajah yang terlihat penuh amarah. Elen mendekatkan dirinya pada Rayhan dan diikuti lainnya.

"Lo bohong kan? Ray jawab lo jangan bohongin gue! RAYHAN PRANADIPA"

"seneng kan lo? Selamat lo berhasil membuat hidupnya hancur, LO PEMBUNUH LEN! LO TEGA MEMBUNUH ORANG YANG NGGAK PUNYA APA-APA LAGI SELAIN JATI DIRINYA DAN LO AMBIL SEMUA ITU HANYA KARENA RASA CINTA LO, gue nggak sudi punya pacar kayak lo apalagi jadi temen cuih bisa mati gue" Bentak Rayhan mengeluarkan isi hatinya.

Elen hanya bisa menangis dan menangis tanpa melawan perkataannya. Cia menarik Elen kedalam dekapannya sembari mengelus rambutnya.

"Air mata lo palsu, di saat lo membunuhnya nggak ada air mata satupun yang menetes di pipi mu tapi sekarang...hebat akting lo"

"RAY! " Bentak Gara.

"APA! BELAIN CEWEK PEMBUNUH KAYAK DIA, kalo aja lo nggak temenan sama Cia mungkin lo bakal sama kayak gue" Sahut Rayhan lalu melenggang pergi.

"Rayhan " Panggil Elen melepaskan dekapan dari Cia lalu ikut pergi mengikuti langkah Rayhan.

"Elen! " Teriak Cia hendak mengikuti nya namun di cekal oleh Gara sedangkan Dara sudah pergi mengikuti Elen.

"Apaan sih lo! Gue mau ngejar Elen"

"Ada Dara yang ngejar, lo di sini aja gue capek" Ucapnya sembari menyenderkan kepalanya dipundak Cia dengan kakinya yang ia tekuk agar sejajar dengan tinggi Cia.

"Nggak ada waktu buat nyender! " Seru Cia melenggang pergi membuat Gara seketika terhuyung ke samping karena tidak seimbang.

Di parkiran, Rayhan hendak memakai helmnya namun di cekal oleh Elen.

"Ray gue bukan pembunuh, gue cuman mau nolongin lo salah paham Ray" Ucap Elen tersendu-sendu.

"Kalo lo bener salah paham mana buktinya? MANA!! " Bentak Rayhan seketika Elen memejamkan matanya.

"Lo jangan bentak-bentak gue takut , sekarang memang belum ada buktinya tapi suatu saat lo bakal nyesel nuduh gue! "

"Iya gue bakal nyesel kalo gue nggak lapor lo ke polisi, gue beri lo waktu 1 hari untuk mencari bukti yang sesuai dengan ucapan lo itu. Kalo sampai lebih dari 1 hari lo nggak nemuin buktinya polisi bakal bertamu ke rumah lo" Ujar Rayhan tersenyum smirk di akhir kalimat lalu ia segera pergi dengan motornya.

Elen merosot ke bawah dengan air mata yang terus mengalir dari pagi sampai sekarang membuat wajahnya seketika membengkak.

"Len lo nggak papa? " Khawatir Dara membantu Elen untuk berdiri.

"Hikss... Hiks.. Dar gimana ini"

Cia datang dengan napas yang tak beraturan, "hoshh... Hoshh.. Lo ng-nggak papa len?  Tanya Cia sembari mengatur napasnya.

"Kalian mau nggak bantuin gue? " Mohon Elen menyatukan kedua tangannya menatap satu persatu.

"Bantuin apa? " Sahut Dara.

"Bantuin gue buat nyari bukti kalo gue nggak salah, waktunya hanya satu hari saja mulai besok dan gue besok nggak bisa masuk sekolah karena gue udah di do 3 hari" Ujar Elen mengharapkan reaksi mereka.

"Kita bakal bantuin lo Len walaupun hujan badai angin ribut halilintar kita bakal bantuin lo" Balas Dara memeluk Elen bersama dengan Cia ikut memeluk.

_-_-_

Pagi harinya sekolah di mulai seperti biasa dengan suasana yang kembali ke semula, hanya saja satu orang yang biasa cerewet kini hilang seketika.

"Gimana caranya buat cari bukti kalo Elen nggak salah? " Tanya Dara .

"Kita cari tau seluk-beluk cewek itu" Sahut Cia.

Tepatnya di kelas IPA 1 terdapat perempuan yang sedang mengecek absen di meja guru. Mereka mendekat lalu duduk di meja.

"Hei" Sapa Cia.

Perempuan tersebut pun mendongakkan kepalanya. "Kalo masuk salam, udah gitu duduknya nggak sopan! "

Cia dan Dara pun segera membenarkan duduknya dan pindah ke kursi.

"Gue mau ngomong sesuatu yang penting sama lo" Ucap Cia menyuruhnya untuk duduk bersama.

"Soal apa? " Tanyanya sembari ikut duduk di samping Cia.

"Lo kenal sama cewek yang bunuh diri itu? " Tanya Cia serius.

"Moa maksud lo? Emang kenapa lo nanyain dia? "

"Cuman mau tau aja gimana sih orangnya, lo tau nggak? " Sahut Dara.

"Jadi kalian mau mengintimidasi gue nih ceritanya"

"Ceritain aja susah amat! " Sarkas Dara.

"Ehem, dia itu orangnya aktif, dia juga deket sama Rayhan dan teman-temannya tapi entah kenapa setiap Moa mencoba mendekati Rayhan selalu aja di cuekin. Setahu gue dia itu anak broken home tapi sekarang dia tinggal sama neneknya, tega banget orang yang membunuhnya padahal dia pinter loh cantik lagi" Ujarnya.

Tak lama teman dari perempuan tersebut datang sembari memakan lolipop dengan girang masuk kelas.

"Eh Cia tumben lo ke sini, Gara ada bawah" Ucapnya.

"Gue nggak lagi nyari dia, gue ada urusan lain"

"Oh"

"Liv lo tau tentang Moa nggak soalnya mereka nanyain tapi gue ada urusan nih dipanggil guru, kalian ngomong sama Livy aja dia lebih tau Moa daripada gue" Sarkas nya lalu melenggang pergi.

"Siap, biasa ketua kelas lagi sibuk-sibuknya"

"Lanjutin ceritanya" Pinta Cia.

Livy pun ikut duduk di antara mereka, "Mulai dari mana nih? "

"Tadi dia ngomong kalo Moa tinggal sama neneknya" Balas Dara.

"Oh itu, kalian pas nanyain gue soalnya gue temen deketnya tapi nggak deket-deket amat"

"Lanjutin ceritanya nggak usah banyak omong" Sela Cia.

"Selow dong, gini nih kehidupan Moa mulai berubah setelah nyokapnya meninggal karena kecelakaan dan itu waktu hari pertama dia masuk sekolah, dan waktu liburan minggu lalu neneknya juga ikut meninggal karena sakit-sakitan. Setelah itu dia nggak pernah lagi ceritain masalahnya setelah kematian neneknya, bahkan waktu hari terakhir nya gue lihat pandangan nya kosong" Ujarnya.

"Oh ya dia juga suka sama Rayhan tau, kalian temenan sama Elen kan? wahh kayaknya bener deh mereka berdua ngerebutin Rayhan sampe Elen membunuhnya" Lanjutnya.

Cia yang tak terima temannya di katain pembunuh pun mengambil paksa lolipop yang ada di mulutnya.

Plop..

"Eh apaan sih lo! "

Cia dan Dara pergi begitu saja membawa lolipop di tangan nya lalu membuangnya di tempat sampah. Sedangkan sang pemilik lolipop menggerutu karena lolipop tersebut pemberian pacarnya.

"CIA AWAS LO! " teriak Livy kesal.

_-_-_

Di kantin Cia dan Dara sedang mendiskusikan perihal cerita tadi seraya memakan makanan nya.

"Menurut lo gimana Ci? Apa mungkin bener Elen membunuhnya karena Rayhan" Ucap Dara.

"Antara dua pilihan Elen yang benar-benar membunuhnya karena masalah cintanya atau bisa jadi dia bunuh diri karena masalah hidupnya" Sahut Cia sembari mengunyah permen karet.

"Akhh bisa stres gue mikirin ini, soalnya nggak ada bukti yang kuat Ci" Keluh Dara menutupi wajahnya dengan kedua tangan.

"Tapi coba di logika aja biasanya anak broken home kan selalu mencoba hal-hal yang mengerikan untuk menyelesaikannya, kalo dari cerita Livy saat terakhir kali dia di sekolah, pandangannya kosong kan dan dari penjelasan Elen juga sama saat Moa ada di toilet berbicara sendiri. Gue yakin 100% dia bunuh diri karena masalah hidupnya" Ujar Cia.

"Bener juga apa yang lo katakan, oh ya gue baru inget kalo 2 hari yang lalu om sama tante gue kan dateng ke rumah dan mereka kayak membicarakan soal orang yang hendak bunuh diri di jembatan warna tapi segera mereka selamatkan, dari ciri-cirinya sama seperti Moa yang berkulit putih rambut panjang dan dia memaki aksesoris di rambutnya yang bisa dia gunakan saat di sekolah" Sahut Dara.

"Okeh berarti kita ada bukti dari om dan tante lo, tinggal kita cari bukti di sekolah" Ucap Cia lalu melenggang pergi diikuti Dara.

Tiba-tiba Gara datang bersama lainnya menghentikan langkah Cia dan Dara. Gara menatap ke arah Cia dengan senyuman sedangkan Dara hanya menatap ke arah lain.

"Udah makan? " Tanya Gara.

"Udah, minggir dulu"

"Temenin gue makan nggak ada penolakan"

Gara menarik tangan Cia sedangkan Dara menatap bingung dan akhirnya ia juga di dorong oleh Gavin agar ikut.

"Eh eh paan sih lo kasar amat jadi cowok!" Seru Dara sembari mendudukkan dirinya.

"Daripada sendirian kayak pitik nyari mak nya" Ucap Gavin.

"Gue lagi nggak mood berantem sama lo! Nggak usah mancing amarah gue" Sarkas Dara lalu mengeluarkan hpnya untuk sekedar nyekrol tiktok agar ada kesibukan.

Gara menyuruh Keanu dan Gavin untuk pesan makanan sedangkan dirinya menatap dalam wajah Cia yang datar tapi begitu cantik baginya dengan tangannya sebagai penyangga. Sesekali Cia melirik ke arah Gara, lalu menatap ke arah Gilang yang terlihat gelisah dan dirinya pun tersenyum smirk.

"Cia lo hari ini cantik banget sumpah" Ucap Gara.

Cia menoleh, "paan sih nggak jelas! "

"Bener deh "

"Berarti maksud lo kemarin-kemarin gue jelek gitu"

"Hah b-bukan gitu m-maksudnya"

"Hayoloh" Celetuk Gavin.

"Oh ya Rayhan hari ini berangkat nggak? " Tanya Cia kembali serius.

"Berangkat tapi dia di kelas, kok malah nanyain Rayhan sih"

Cia hendak pergi namun di cekal oleh Gara, "mau kemana lo? "

"Nemuin Rayhan"

"Nih anak bandel amat, dia tuh nggak bisa di ganggu"

"Iya kita aja tadi malah di cuekin doang" Sarkas Keanu yang baru datang membawa makanan.

"Tapi kan-" Ucap Cia terpotong.

"Tapi tapi bandel amat lo! Duduk! " Seru Gara menarik tangan Cia agar duduk kembali.

"Nih makan" Pinta Gara menggeser makanannya.

"Gue udah makan Gar bandel banget sih lo! " Geram Cia.


∆ ∆ ∆ ∆

Sorry ya guys kalo banyak typo, mohon dimaklumi:)

Follow:

Ig: nona_choco.mint

Tiktok: nona||choco.mint

Mari budayakan vote dan komen guyss

Klik tombol bintang dipojok kiri dulu

Komen untuk Next!!

CHOCO. MINT

Minggu,29 Januari 2023

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 115K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
6.7M 283K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
530K 26K 73
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
1M 85K 50
Orang mengiranya sempurna tanpa cela, melihat dia yang bak tak ada bandingannya, namun tahukah mereka, jika tidak ada hal yang sempurna di dunia ini...