CIGARA (End)

By RavanaPutri0

30.7K 1.6K 93

(Follow sebelum membaca!) π™π™šπ™‘π™–π™ π™¨π™šπ™‘π™šπ™¨π™–π™ž! #BACA INFO DAHULU YA GES YA! Cerita ini mengisahkan t... More

Cigara||01||
Cigara||02||
Cigara||03||
Cigara||04||
Cigara||05||
Cigara||06||
Cigara||07||
Cigara||08||
Cigara||09||
Cigara||10||
Cigara||11||
PROLOG
Cigara||12||
Info
Cigara||13||
Cigara||14||
Cigara||15||
Cigara||16||
Cigara||17||
Cigara||18||
Cigara||19
Cigara||20||
Cigara||21||
Cigara||22||
Cigara||23||
Cigara||24||
Cigara||25||
Cigara||26||
Cigara||27||
Cigara||29||
Cigara||30||
Cigara||31||
Cigara||32||
Cigara||33||
Cigara||34||
Cigara||35||
Cigara||36||
Cigara||37||
Cigara||38||
Cigara||39||
Cigara||40||
Cigara||41||
Cigara||42||
Cigara||43||
Cigara||44||
Cigara||45||
Cigara||46||
Cigara||47||
Cigara||48||
Cigara||49||
Cigara||50||
Cigara||51||
Cigara||52||
Cigara||53||
Cigara||54||
Cigara||55||
Cigara||56||
Cigara||57||
Cigara||58||
Cigara||59||
Cigara||60|| end
Epilog
QUOTES ALL CAST πŸ“

Cigara||28||

378 29 2
By RavanaPutri0


∆ ∆ ∆ ∆

Rayhan menoleh sebentar lalu kembali fokus ke layar hpnya.

"Lo kapan baikannya sama Gara kalo ketemu aja berantem terus, kalo musuh liat kalian gini bisa-bisa mereka dapat kesempatan buat ngehancurin geng kita" Ujar Gilang

"Bukannya gue nggak mau ngalah tapi gue nggak suka caranya, gue juga pengennya gitu lang tapi dia terlalu egois" Balasnya sembari menaruh hpnya ke saku.

"Sebelumnya kan awal permasalahan ada di elo, gue cuman mau nanya kenapa lo ngomong gitu ke Gara soal Cia? Dan apa alasannya" Ungkap Gilang serius.

"Gue punya alasan tersendiri lang, gue mau kasih tau lo sesuatu yang selama ini gue pendem tapi lo jangan kasih tau keorang lain" Ucap Rayhan sembari melihat-lihat sekeliling nya.

"Soal apa? " Tanya Gilang penasaran.

"Sebenarnya Cia itu sepupu gue" Ucap Rayhan terpotong.

"Hah!? Kok bisa" Kaget Gilang membulatkan matanya.

"waktu itu nyokap gue sakit dan terus megang foto yang terlihat dua perempuan difoto itu, salah satunya adalah nyokap gue dan setelah gue telusuri foto itu ternyata perempuan yang bersama nyokap gue itu adik dari nyokap gue. Saat Cia kena pukul dari Raka, waktu itu kan gue ikut ke rumah sakit dan yang bikin gue kaget wajah nyokap Cia sama perempuan yang ada di foto itu sama persis dan gue diam-diam cari tahu tentang nyokap Cia" Ujarnya menjelaskan panjang lebar.

"Terus? " Penasaran Gilang dengan wajah serius, jarang-jarang kan seorang cowok kayak Rayhan curhat.

"Terus ya ternyata benar nyokap Cia adalah adik kandung nyokap gue dan otomatis Cia sepupuan sama gue" Lanjutnya.

"Dunia emang sempit ya, gue nggak nyangka aja ternyata lo ada hubungan darah dengan Cia tapi aneh juga lo, ngapain lo ngata-ngatain Cia didepan Gara dahlah selesai kan masalah lo secepatnya gue nggak mau ada kayak tadi dilihat sama anak lainnya malu Ray! " Ujar Gilang sembari melangkah pergi.

Saat diambang pintu Gilang dikagetkan dengan Gara yang berdiri tegap di depan pintu. Sedari tadi Gara mendengarkan perbincangan mereka dibalik pintu, dan ada rasa penyesalan di benak hatinya.

"Eh Gar, selesaikan dengan kepala dingin" Ucap Gilang lirih.

Gara pun melangkah maju sedangkan Rayhan sedang menyeruput kopinya.

"Ehm"

Rayhan mendengar deheman Gara pun menaruh kembali kopinya lalu sengaja mengabaikan nya dengan bermain HP.

"Gue minta maaf, gue tau gue egois dan tidak mikirin perasaan lainnya" Ujar Gara menatap datar kedepan.

"Syukurlah lo sadar diri, gue juga minta maaf udah bikin lo marah-marah" Sarkas Rayhan sembari bangun dari duduknya dan mendekati Gara.

Gara membalikkan badannya, "gue udah dengar apa yang lo katakan tadi sama Gilang soal Cia, kenapa lo baru kasih tau kita kalo lo sepupuan sama Cia? " Pungkas Gara menatap mata Rayhan serius.

"Lo nguping? Lagian buat apa gue kasih tau, toh nggak ada yang ingin tau" Balasnya menyilangkan tangannya.

"Dan nggak baik juga nguping pembicaraan orang" Lanjutnya sembari menepuk pundak Gara lalu melenggang pergi kedalam tak lupa membawa secangkir kopi yang ada dimeja.

_-_-_

Pagi hari yang cerah Cia sudah siap berangkat kesekolah, ia berpamitan dengan kedua orang tuanya. Ia menutupi rasa sakit di perutnya yang sedari tadi belum mereda. Ia menutupinya dengan senyuman agar mereka tidak khawatir.

Butuh waktu 15 menit untuk sampai di sekolah. Setibanya di sekolah ia berjalan lesu menuju kelasnya, perutnya sudah tidak sesakit tadi pagi hanya saja ia merasa lelah dan pusing mungkin karena nahan rasa nyerinya. Saat tiba di kelas ia segera duduk dan menelungkupkan kepalanya yang terasa berat. Tak lama tiba-tiba Elen datang diikuti oleh Dara di belakangnya.

"Lesu amat neng" Celetuk Elen.

"Masih pagi loh" Lanjut Dara menatap ke arah Cia.

Elen dan Dara saling menatap satu sama lain dan sama-sama menggidikan pundaknya tidak tau.

"Lo masih ngantuk Ci? Yaudah tidur aja ntar gue bangunin kalo gurunya udah dateng" Ujar Elen mengelus pucuk kepala Cia lembut lalu kembali ke tempat duduknya.

Dara yang penasaran karena jarang -jarang Cia tidur di kelas, jadi ia sedikit jail dengannya. Ia menoel jidat Cia sekali dan tidak ada respon, ia pun kembali menoel namun sedikit lama.

"Ya ampun" Teriak Dara kaget dengan suhu badan Cia yang panas.

"Dara! " Tegas Elen menatap tajam ke arahnya.

"Sttt dia lagi tidur jangan ganggu" Lirih Elen dan Dara mendekati Elen.

"Badan Cia panas banget" Bisiknya pada Elen yang membuatnya membulatkan matanya lalu mendekat ke arah Cia.

"Cia bangun, lo sakit mending ke uks" Ucap Elen membangunkan Cia.

"Mmm" Racau Cia yang tetap menutup matanya.

"Cia" Panggil Dara sedikit membentak.

"Apa sih! " Tegas Cia namun terdengar lirih oleh mereka.

Tanpa lama-lama Elen dan Dara memegangi lengan Cia untuk ikut ke ruang uks, karena jika tidak dengan cara ini Cia tidak bakal mau.

"Apaan ini narik-narik! "

"Lo sakit Ci, ke uks aja biar di periksa" Ucap Elen.

Cia hendak mengiyakannya namun ia baru ngeh, ia sakit karena penyakit nya jika perawat di sini tau gimana nantinya.

"Enggak gue nggak mau" Ucap Cia sembari menggeleng-geleng kepalanya.

"Nurut ih jangan gitu, kalo lo disini ntar badan lo pegel-pegel lagian kalo di uks kan bisa tiduran dan nggak berisik juga" Bujuk Elen agar Cia mau.

"Yaudah tapi kalian jangan nungguin gue, setelah nganter gue kalian langsung ke kelas" Balas Cia mengiyakannya.

"Ck padahal kesempatan emas bagi gue buat bolos" Celetuk Dara.

Mereka pun segera mengantar Cia ke uks. Untung tidak begitu ramai uks nya membuat Cia lega, setelah sampai Cia mengusir kedua temannya dan berbaring di tempat tidur. Ia menarik napasnya lalu menghembuskan kasar.

"Perawatnya ada nggak ya? " Khawatir Cia.

"Hari ini perawat nya ambil cuti jadi sebagai gantinya petugas PMR,nggak papa kan? " Kata seseorang yang baru saja masuk setelah mendengar gumaman Cia.

Cia lega dengan penuturan siswi tersebut. "nggak papa kok" Ucapnya.

Siswi tersebut pun segera memeriksa keadaan Cia lalu memberikan beberapa obat untuk Cia. Setelah meminumnya ia tertidur mungkin karena efek dari obat tersebut.

Beberapa jam kemudian bel istirahat berbunyi dan segerombolan murid berhamburan ke kantin termasuk Elen dan Dara mereka tadi menjenguk Cia namun ternyata temannya sedang tertidur pulas jadi mereka tidak ingin mengganggunya.

Kantin begitu ramai membuat mereka kesusahan untuk memesannya. Dan tak lama giliran mereka untuk memesan namun segerombolan laki-laki datang menghampirinya.

"Len" Panggil Gara.

"Hah" Jawabnya sembari membalikkan bandannya.

"Cia mana? Cuman berdua aja" Tanya Gara.

"Mana gue tau, oh ya Rayhan nggak ikut kalian? " Tanya balik melihat sekeliling Gara.

"Mana gue tau" Sarkas Keanu.

"Eh diem lo! "

"Lo aja jawab pertanyaan Gara gitu masa gue nggak boleh ye kan" Ungkap Keanu.

"Dimana? " Tegas Gara sekali lagi

"Tad-" Ucapnya terpotong.

"Len lo pesen apa nih" Teriak Dara.

"Kayak biasa aja, pinjem uang lo dulu gue ada urusan"

"Ganti dua kali lipat ya" Teriak Dara membuat Elen membulatkan matanya kaget dengan penuturan Dara.

"Tuh bocah suka nglipat ganda uang ya" Ucap Gavin menatap ke arah Dara.

"Dah biasa, sampe dompet gue kering pun tetap di kuras ma dia" Ujarnya.

"Jawab pertanyaan gue dulu" Sarkas Gara.

"Oh ya gue lupa lo sih vin, tadi pagi Cia sakit dan gue anter tuh anak ke uks tadi aja mau gue jenguk tapi masih tidur" Jawab Elen menjelaskan.

"Jawab pertanyaan gue juga dong, kok Rayhan nggak sama lo? "

"Tanya aja sama orangnya langsung gue sibuk" Ujar Gara mengarahkan matanya ke Rayhan yang sedang meminum kaleng soda di kursi taman yang terlihat dari arah kantin.

Elen pun menoleh cepat ke arah yang Gara arahkan. Di saat itu pula Gara mengambil kesempatan untuk pergi.

"Eihhh tuh anak emang ya! " Kesal Elen menatap kepergian Gara.

"Apa gue kesana ya" Batinya dengan matanya menatap ke arah taman.

"DAR, MAKANAN GUE TITIP BENTAR" teriak Elen menggelegar membuat Dara menyipitkan matanya.

Elen pun segera mendekati Rayhan yang sedang duduk di kursi sendirian. Saat tiba di belakang Rayhan, ia menarik napas terlebih dahulu agar tidak nervous.

"Lo bisa Len lo pasti bisa" Batinya penuh semangat.

"Hai Ray" Sapa Elen di samping Rayhan duduk.

"Hai juga" Balasnya tersenyum membuat dirinya seakan ingin terbang.

"Boleh duduk di sini? " Tanya Elen memastikan.

"Boleh, silahkan" Balasnya sembari menggeserkan dirinya.

Suasana hening beberapa menit karena kecanggungan mereka. Akhirnya Elen membuka mulutnya untuk bertanya.

"Gue boleh nanya nggak? "

"Boleh selagi itu penting"

"Lo lagi marahan sama Gara? Emm kalo lo merasa itu privat juga nggak papa kok nggak usah di jawab " Tanya Elen memberanikan diri.

"Kenapa lo bisa berpikir kayak gitu? " Tanya balik Rayhan.

"Soalnya minggu kemarin gue nggak liat lo bareng Gara dan lainnya, ya gue kira kalian lagi marahan"

"Hahha, emang kalo gue nggak bareng sama mereka itu tandanya gue lagi marahan sama mereka, nggak juga Len gue waktu itu lagi fokus buat ikut lomba Olimpiade bulan depan jadi gue jarang bareng mereka. Liat, gue aja di sini kan nggak bareng mereka karena gue lagi pengen ngeri fresh otak gue aja. Nah makanya kalo lo nggak tau asalnya jangan asal disimpulkan pikirkan dulu bagaimana lo bisa jaga perasaan pacar lo suatu saat nanti kalo lo itu tipe cepat menyimpulkan sesuatu " Kata Rayhan menjelaskan semuanya serta menasihati Elen.

Elen terperangah dengan penuturan Rayhan yang begitu dewasa, bagaimana ia tidak bucin sama wakil Garventas ini kalo orangnya aja kayak gini bisa-bisa ia tambah salting setiap harinya kalo ia menjadi pacar Rayhan.

"Keren " Celetuk Elen yang tidak sadar mengatakannya.

"Hah"

"M-maksud gue iya lo keren bisa ikut Olimpiade tahun ini, hahha" Ucapnya sembari tertawa hambar.

"Lucu" Singkatnya namun kata tersebut membuat Elen ingin pingsan saking senengnya.

"Siapa yang lucu? " Tanya Elen menutupi senangnya.

"Gue duluan ya, bentar lagi bel" Kata Rayhan mengalihkan pembicaraan.

"e iya, ati-ati" Gugup Elen mengatakannya.


∆ ∆ ∆ ∆

Sorry ya guys kalo banyak typo, mohon dimaklumi:)

Follow:
Ig: nona_choco.mint
Tiktok: nona||choco.mint

Mari budayakan vote dan komen guyss
Klik tombol bintang dipojok kiri dulu

Komen untuk Next!!

Maaf ya baru up🙏ada insiden yang bikin author kecewa, part yang ini minggu lalu nggak sengaja kepencet delete waktu author mau up jadi harus ngerombak lagi maafin kecerobohan author ya🥺🙏

CHOCO. MINT


Sabtu, 03 Desember 2022

Continue Reading

You'll Also Like

6.1M 815K 54
Reina Jasmine. Gadis cantik yang mampu memikat hati para most wanted boy di SMA Dermaga. Hari-harinya penuh pujian dari kaum adam. Dilamar para most...
3.9M 195K 59
KALO GAK SUKA, GAK USAH BACA! PERGI! GAK USAH MENGHINA! GW GAK BUTUH BACOTAN LU! -------------------- 'Kamu tidak bisa menilai sesuatu dari penampil...
177K 29K 60
Ale! Gadis barbar yang selalu mengejar-ngejar cinta seorang Raka Allandra. gadis yang selalu merecoki hari-hari sang pujaan hatinya dan berharap suat...
6.9M 291K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...