CIGARA (End)

By RavanaPutri0

30.8K 1.6K 93

(Follow sebelum membaca!) π™π™šπ™‘π™–π™ π™¨π™šπ™‘π™šπ™¨π™–π™ž! #BACA INFO DAHULU YA GES YA! Cerita ini mengisahkan t... More

Cigara||01||
Cigara||02||
Cigara||03||
Cigara||04||
Cigara||05||
Cigara||06||
Cigara||07||
Cigara||08||
Cigara||09||
Cigara||10||
Cigara||11||
PROLOG
Cigara||12||
Info
Cigara||13||
Cigara||14||
Cigara||15||
Cigara||16||
Cigara||17||
Cigara||18||
Cigara||19
Cigara||20||
Cigara||21||
Cigara||22||
Cigara||24||
Cigara||25||
Cigara||26||
Cigara||27||
Cigara||28||
Cigara||29||
Cigara||30||
Cigara||31||
Cigara||32||
Cigara||33||
Cigara||34||
Cigara||35||
Cigara||36||
Cigara||37||
Cigara||38||
Cigara||39||
Cigara||40||
Cigara||41||
Cigara||42||
Cigara||43||
Cigara||44||
Cigara||45||
Cigara||46||
Cigara||47||
Cigara||48||
Cigara||49||
Cigara||50||
Cigara||51||
Cigara||52||
Cigara||53||
Cigara||54||
Cigara||55||
Cigara||56||
Cigara||57||
Cigara||58||
Cigara||59||
Cigara||60|| end
Epilog
QUOTES ALL CAST πŸ“

Cigara||23||

473 25 0
By RavanaPutri0

∆ ∆ ∆ ∆


Rayhan, Dara dan Elen baru sampai ditempat, lalu mereka segera menuju ke ruang IGD tempat dimana Cia yang sedang ditangani oleh dokter.

"Tante" panggil Elen.

Dara dan Elen menghampiri Nita yang sedang terduduk dengan wajah yang begitu khawatir. Mereka memeluknya sembari menenangkan nya bahwa Cia bakal baik-baik saja.

"Tan, e- Gara masih pengen banget disini nungguin hasilnya tapi Gara ada sesuatu yang harus Gara selesai kan sekarang. Untuk itu Gara mohon kasih kabar dari hasilnya, tante jangan khawatir, Cia anak kuat tenang aja, kalo gitu Gara pamit ya tan" ujar nya menatap dalam ke arah Nita.

Nita tersenyum lalu, "iya, kamu hati-hati ya dijalan" balas Nita sembari mengelus kepala Gara.

"Iya tan" pamitnya.

Gara mengode Rayhan untuk ikut dengannya, Rayhan pun segera pamit kepada Nita namun tanpa dia sadari Elen terlihat lesu melihat Rayhan pergi.

"Gue pergi dulu ya" pamit Rayhan kepada mereka berdua.

"Iya hati-hati" jawab Dara, sedangkan Elen masih menatap ke arah Rayhan yang sudah pergi mengikuti Gara.

"Sedih amat lu kayak ga bakal ketemu lagi, alay lu! " celetuk Gara.

Elen menyenggol lengan Dara membuat nya terdiam. Di waktu yang sama seseorang keluar dari ruangan tersebut membuat Nita, Dara dan Elen segera menghampiri nya. Dokter tersebut mengatakan bahwa Cia baik baik saja dan bisa dijenguk, dengan segera Dara dan Elen meminta izin ke Nita untuk masuk terlebih dahulu.

"Anda orang tua nya? " tanya dokter tersebut memastikan.

"Iya dok, dengan saya sendiri" jawabnya.

"Bisa ikut keruangan saya sekarang? Ada hal penting yang harus saya katakan" ucap Dokter tersebut dengan serius.

Nita pun segera mengikuti Dokter tersebut menuju ruangannya. Ia takut mendengar hasilnya, ia tidak ingin terjadi apa-apa dengan anak semata wayang nya.

"Gimana dok? " tanya Nita dengan wajah setenang mungkin.

"Sebelumnya apakah anak anda mengalami riwayat penyakit lain? " tanyanya dengan serius.

"Anak saya punya asam lambung dok, tapi udah mulai membaik dan jarang mengeluh sakit sekarang" jawab Nita serius.

" sebelum saya mengatakan hasilnya, boleh kah anda berjanji untuk membawa anak anda sering datang kemari? "

"Maksud nya dok? "

"Anak anda mengidap penyakit lain, karena benturan keras pada bagian perut kanan bawah anak anda mengalami penyakit batu ginjal, tetapi masih bisa ditangan ni karena masih jinak,sebelumnya juga penyakit ini sudah di deritanya namun baru terlihat saja" ujarnya menjelaskan.

Nita membulatkan matanya serta air mata yang menggenang dipelupuk matanya. Apa yang ia takutkan pun terjadi, ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya saat air mata mulai turun satu persatu.

Dokter tersebut pun menenangkan nya sembari memberikan solusi agar Cia sembuh dengan cepat.
"Terima kasih dok" Ucapnya menerima amplop tersebut.
"Sama-sama"

_-_-_


Sudah 2 hari Cia di rawat di rumah sakit, ia memaksa Nita untuk segera pulang karena ia tidak suka bau rumah sakit. Padahal dirinya bakal selalu datang kemari, sedangkan Nita selalu memperhatikan gerak gerik Cia serta ekspresi yang sulit di artikan.

"Udah ma, jangan sedih gitu Cia bakal sembuh kok Cia kan kuat dan pemberani, Cia nggak takut sama penyakit ini, Cia juga bakal sering datang ke sini biar Cia cepat sembuh kalo mama sedih gini siapa dong yang nyemangatin Cia" Ujarnya dengan wajah ceria.

Nita mengusap air matanya lalu mengecup kening Cia dan memeluknya. "Mama nggak bakal sedih lagi tapi anak mama harus sembuh " Ucapnya.

"Papa nggak ikut jemput ma? "

"Papa lagi di administrasi, kita langsung nyusul aja kesana, kamu bisa jalan kan? "

"Bisa lah, Cia sakitnya tuh di perut bukan di kaki ma"

Nita terkekeh lalu mereka berjalan keluar menuju parkiran.

_-_-_

Pagi hari yang cerah telah tiba dan Cia kembali berangkat sekolah seperti biasa nya namun kali ini ia di antar oleh Nathan karena Cia masih dalam proses pemulihan.

"Cia kan bisa bawa mobil sendiri loh ngapain juga di anter kayak anak kecil tau" Gumamnya sembari memasang sealtbet.

"Perintah dari nyonya besar tidak bisa di pikir dua kali sayang, kamu nggak tau aja gimana mama kamu kalo tidak di turutin bisa-bisa seharian di cuekin" Ujarnya seraya menjalankan mobilnya.

"Huh"
Butuh waktu 15 menit untuk sampai di sekolah Cia, ia begitu antusias saat langkah kakinya melewati gerbang. Baru beberapa langkah tiba-tiba Cia di kagetkan dengan kedatangan Queen yang sudah berdiri di depannya seakan menyambut dirinya.

Prok... Prok... Prok..

"Tuan putri baru masuk sekolah setelah menghilang 2 hari, oh my god baru ngilang 2 hari aja satu sekolah nyariin gimana kalo ngilang selamanya gempar nih sekolah, hahaha" Ucapnya sembari mengelilingi Cia.

Queen memainkan rambut Cia namun langsung di tepis olehnya. Cia membalikkan badannya dan sedikit memajukan nya.

"Gue ngilang bukan karena takut sama lo tapi gue lagi ngumpulin makhluk-makhluk di seluruh dunia buat bawa lo ke alamnya karena lo nggak di butuhkan lagi di kehidupan ini dan lo cuman sebatas kapas yang bisa saja gue tiup dan wushhh hilang" Bisiknya membuat Queen terdiam.

Tanpa berlama-lama dirinya di samping Queen, ia segera melangkah pergi menuju kelasnya. Pagi hari yang menyenangkan baginya bisa membuat Queen terdiam tak berkutik.

Saat tiba di kelas, ia mengagetkan Dara yang sedang memakai liptint membuat bibirnya tercoret. Semua murid yang melihatnya pun tertawa pasalnya liptint yang berwarna merah membuat wajahnya wajahnya tercoret.

"Becanda lo nggak asik Cia ah! Liat wajah gue merah kena liptint nih" Ucapnya dengan wajah cemberut.

"Ya lagian lo pake liptint merah bener kek tante-tante hahha" Timpal Cia.

"Ada yang bawa kapas? Minta napa" Teriak Dara.

"Lo kira mereka kayak lo, ini sekolah bukan tempat ngelonte! " Seru Elen di balas lemparan liptint dari Dara namun meleset.

"Mulut lo bau anyir!! " Seru Dara menunjuk ke arah Elen.

"Lo ke kamar mandi aja dar, basuhin muka lo pake tisu wc" Ucap salah satu siswi yang ada di pojok.

"Hahahaha" Semua murid tertawa terkecuali Dara sendiri.

Dengan langkah cepat, Dara berjalan menuju ke kamar mandi. Namun saat di jalan ia di kejutkan oleh Gavin dan Gilang yang sepertinya baru sampai di sekolah. Mereka meneliti wajah Dara karena Dara menundukkan wajahnya agar tidak terlihat. Tiba-tiba Gavin memegang dagu Dara membuat wajahnya mendongak, sempat hening beberapa detik lalu mereka tertawa terbahak-bahak saat melihat wajah Dara yang terdapat coretan merah serta bibir yang begitu merah.

"Bibir lo merah banget kek di gigit lebah, hahha" Ucap Gavin di lanjut tawa oleh Gilang.

"Tawa sepuas lo sebelum rahang lo gue tonjok, awas!! " Seru Dara lalu menyenggol Gavin dan kembali berjalan menuju kamar mandi.

"Yah marah haha kayak anak kecil lo" Teriak Gavin sambil tertawa.

Sedangkan Dara berjalan sambil mengumpati Gavin.

_-_-_


Sore hari sepulang sekolah mereka berjalan menuju parkiran.
"Cia lu belom di jemput? Daripada nunggu lama mending bareng kita aja sekalian, jarang-jarang kan kita pulang bareng gini"

Cia diam sejenak seolah berpikir lalu meng-iyakan ajakan Dara. "Oke deh kalo kalian maksa" Jawab Cia seraya masuk ke dalam mobilnya Dara.

Dara menautkan kedua alisnya. "Perasaan gue nggak maksa deh" Beo Dara lalu ikut menyusul Cia dan Elen.

Mobil tersebut melaju meninggalkan pekarangan sekolah. Dengan alunan musik pop mengiringi perjalanan mereka, Cia dan Dara bernyanyi bersama sedangkan Elen ikut menikmati alunan lagu namun tetap fokus menyetir.

"Mau kemana ni kita" Tanya Elen sedikit berteriak.

"Pulanglah" Ucap Cia menyeletuk.

"What, pulang kata lo? Gua mau nagih waktu lo yang 2 hari kemarin nggak ikut kumpul sama kita" Pungkas Dara sembari mempause alunan musik.

" kemarin gua kan sakit bego! "

"Lo sakit ataupun nggak tetap aja kita harus kumpul, lagian lo masuk rumah sakit gara-gara lo sendiri yang  sok jadi pahlawan" Sela Dara.

"Kok lo malah marah-marah sama gue! " Sarkas Cia menatap tajam ke arah Dara.

"Heh udah-udah, malah ribut mending kita nobar aja tapi sebelumnya, lo Cia ngasih kabar dulu ke nyokap lo biar jelas" Sela Elen membuat Dara tersenyum.

"Udah titik nggak pake koma lo ikut ma kita" Ucap Dara penuh penekanan.

"Kebiasaan kalian suka maksa! Tapi punya gue bayarin" Kesal Cia seraya mengotak-atik HP nya untuk mengasih kabar ke Nita.

"Udah, puas! " Kesal Cia.

"PUAS BANGET, hahha" Teriak Dara namun segera di bungkam kaos kaki oleh Cia.

_-_-_


Sesampainya di mall, mereka segera ke lantai atas menuju ruang bioskop. Sebelumnya mereka berdebat tentang filmnya, dan akhirnya film horor yang dipilih nya.

"Awas kalian kalo gue sampe terngiang-ngiang tuh film, gue suruh kalian tidur bareng gue! " Kesal Dara dengan raut wajah penuh ketakutan.

"Takut lo? " Ejek Elen.

"Tenang ada gue dar, kan lo yang ngajak gue jalan-jalan jadi terima aja" Ucap Cia memeluk Dara dari samping lalu mengagetkannya dari belakang.

"Aaaaa, iiihhh CIA! " teriak Dara saat Cia dan Elen berlari menuju lift.

Film di tayangkan selama 1 jam 35 menit, mereka keluar  dari studio sekitar jam 5 sore. Sebelum pulang mereka hendak makan terlebih dahulu, namun Elen mengajak makan di tempat luar saja lebih enak katanya.

"Kenapa nggak di dalem aja makannya? Kan lebih praktis" Tanya Cia pada Elen yang mulai melajukan mobilnya.

"Lebih enak di luar dan-" Jawab Elen terpotong.

"Murah" Sela Dara.

"Hahahah, udah tau gue len " Lanjut Dara.

"Terus kita mau makan di mana? " Tanya Cia.

"Di warteg aja len sekalian lebih murah meriah dan endez makanannya" Sela Dara memperagakan tangannya.

"Y-ya nggak di warteg juga kali dar" Jawab Elen.

"Kalian diem aja, biar gue yang ngatur" Lanjut nya.

Elen memasuki parkiran kafe yang tidak terlalu ramai orang. Mereka pun memasuki kafe tersebut dan mulai memesan makanan. Dengan seragam lengkap yang masih melekat di tubuh masing-masing membuat para pelayan geleng kepala.

"Udah lama banget kita nggak ke kafe ini, dulu kita kan sering banget ke sini tapi semenjak kita lulus nggak pernah ke sini lagi" Ujar Dara menghayati.

"Bukan nya nggak pernah ke sini, sekolah kita aja jauh dari sini yang penting kita masih sama-sama" Balas Cia.

"Oh ya ci, gimana kedekatan lo sama Gara udah kayak dulu lagi nggak? " Tanya Elen menatap ke arah Cia.

"Ya gitu, kita kan udah sama-sama besar nggak kayak dulu masih kecil blak-blakan dan kalian pasti tau kan faktornya dari mana" Balas nya.

Salah satu pelayan memberikan beberapa makanan dan minuman. Mereka pun segera menyantapnya agar cepat pulang.

"Udah ah kenyang banget gue" Ucap Dara menyerah.

"Makanan lo aja udah habis ludes gitu ya kenyang lah, siapa juga yang mau ngasih lagi" Sarkas Cia.

"Siapa tau kan, biasanya kalian suka ngasih sisa ke gue" Ucapnya.

"Mau pulang langsung apa nanti? " Tanya Elen .

"Nanti dulu, gue nggak sanggup buat jalan nih " Balas Dara sembari membuka kancing rok nya.

"Perut lo kayak gentong Dar" Pungkas Cia.

"Palingan besok kempes lagi nih perut" Ucap Dara menepuk-nepuk perutnya.

Selang beberapa menit tiba-tiba Gara dan keempat temannya datang. Mereka memasuki kafe dengan penuh kekuasaannya.

"Gar, tuh kayak geng teletabis" Bisik keanu sambil menunjuk ke arah mereka.

Gara menyipitkan matanya agar terlihat jelas, dan benar mereka Cia dan teman-temannya. Gara pun mendekat ke arah mereka di ikuti oleh teman-temannya.

"Cia" Panggil Gara saat berjalan mendekat dan di balas tolehan oleh Cia.

Cia menoleh dengan membulatkan matanya kaget. Pasalnya tempat kumpul mereka bukan di sini.

"G-gara kok lo di sini? " Gugup Cia.

∆ ∆ ∆ ∆

Sorry ya guys kalo banyak typo, mohon dimaklumi:)

Follow:

Ig: nona_choco.mint

Tiktok: nona||choco.mint

Mari budayakan vote dan komen guyss

Klik tombol bintang dipojok kiri dulu


Komen untuk Next!!


CHOCO. MINT


Minggu, 23 Oktober 2022

Continue Reading

You'll Also Like

3.9M 195K 59
KALO GAK SUKA, GAK USAH BACA! PERGI! GAK USAH MENGHINA! GW GAK BUTUH BACOTAN LU! -------------------- 'Kamu tidak bisa menilai sesuatu dari penampil...
3.3M 150K 62
"kadang yang paling sakit memberi luka, adalah keluarga sendiri." rayra, verlin, dan alice terdiam menatap keysa. Punggung kokoh yang selama ini meli...
4.1K 439 72
[4 #Wisuda 09082020] [6 #Gurubk 07082020] Sequel of AntaRiksa Ini kelanjutan kisah Riksa--seorang gadis yang rela kehilangan orang yang dicintainya d...
2.2M 137K 44
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA πŸ‘] Cerita ini mengandung bawang yang bisa membuat kalian menguras air mata. Dan juga terdapat kata kasar. Mohon bijak d...