CIGARA (End)

By RavanaPutri0

30.8K 1.6K 93

(Follow sebelum membaca!) π™π™šπ™‘π™–π™ π™¨π™šπ™‘π™šπ™¨π™–π™ž! #BACA INFO DAHULU YA GES YA! Cerita ini mengisahkan t... More

Cigara||01||
Cigara||02||
Cigara||03||
Cigara||04||
Cigara||05||
Cigara||06||
Cigara||07||
Cigara||08||
Cigara||09||
Cigara||10||
Cigara||11||
PROLOG
Cigara||12||
Info
Cigara||13||
Cigara||14||
Cigara||15||
Cigara||16||
Cigara||17||
Cigara||18||
Cigara||19
Cigara||20||
Cigara||21||
Cigara||23||
Cigara||24||
Cigara||25||
Cigara||26||
Cigara||27||
Cigara||28||
Cigara||29||
Cigara||30||
Cigara||31||
Cigara||32||
Cigara||33||
Cigara||34||
Cigara||35||
Cigara||36||
Cigara||37||
Cigara||38||
Cigara||39||
Cigara||40||
Cigara||41||
Cigara||42||
Cigara||43||
Cigara||44||
Cigara||45||
Cigara||46||
Cigara||47||
Cigara||48||
Cigara||49||
Cigara||50||
Cigara||51||
Cigara||52||
Cigara||53||
Cigara||54||
Cigara||55||
Cigara||56||
Cigara||57||
Cigara||58||
Cigara||59||
Cigara||60|| end
Epilog
QUOTES ALL CAST πŸ“

Cigara||22||

479 22 0
By RavanaPutri0



∆ ∆ ∆ ∆

"What the hell! Nggak sudi gue ke sana cukup di sekolah aja gue ketemu Gavin nggak di luar pliss " Oceh Dara dengan ekspresi jengkel.

"Emang lo mau ngapain? " Tanya Elen serius.

"Ngecaper dong, ya nggak lah! Gue kan temen Gara otomatis gue harus tau lah seluk beluk geng nya siapa tau bisa bantu kan" Ujar Cia.

"idihh males banget gue buang-buang waktu! " Ucap Dara mengacuhkannya.

"Pokoknya kalian ngikut gue aja, nggak ada penolakan! " Seru Cia di lanjut menenggelamkan kepalanya di meja.

Dara membulatkan matanya sedangkan Elen cuman hanya bisa menghembuskan napas nya kasar. Dara yang ingin memberontak pun tertahan oleh Elen .

"Tapi len gue" Kata Dara terpotong. "Udah-udah nggak bakal di terima juga omongan lo sama Cia, kayak nggak tau aja Cia orang nya gimana" Ujar Elen menenangkan
Sepulang sekolah mereka berkumpul di parkiran, Cia menunggu Gara dan teman-temannya. Mereka menunggu sekitar 5 menitan, dan akhirnya segerombolan laki-laki sudah terlihat berjalan menuju parkiran.

"Males banget gue! " Gumam Dara memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Belom pada pulang? " Tanya Gara menatap Cia.

"Gue kan berangkat nya sama lo otomatis pulangnya bareng lo lah" Balasnya mensedekapkan tangannya.

"Terus temen-temen lo kok masih di sini? " Tanya lagi Gara menatap Dara dan Elen.

Mata Dara tak sengaja menatap Gavin yang membuatnya melotot kan matanya dengan reflek. Elen yang ada di sampingnya dengan sigap menutup mata Dara agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

"Apaan sih len!" Seru Dara mencekal pergelangan tangan Elen.

"Ya lo melotot kek gitu, ngeri liatnya kek mau copot tuh mata" Celetuk Elen.

"Cia gue pulang dulu " Ucap Dara sembari memutar tubuhnya.

Dengan sigap Elen menarik tas Dara membuatnya terhuyung ke belakang.
"Apa lagi sih! " Seru Dara.
"Lo nggak solid banget sih jadi temen, kalo lo nggak suka liat Gavin tutup mata lo ,selesai kan? Kek bocil tau nggak " Ujar Elen.

"Mulut lo bau terasi! " Timpal Dara.

"Udah-udah sakit telinga gue denger kalian berantem terus" Sarkas Cia membuat mereka terdiam.

"Cewek kalo berantem kek pasar rame bener mulutnya" Bisik Keanu.

Tanpa banyak waktu, semuanya siap menjalankan motor nya dengan Gara di barisan terdepan dan di ikuti yang lainnya sedangkan Dara dan Elen di barisan paling belakang karena mereka membawa mobil.

_-_-_


Di dalam markas begitu ramai, alunan musik terdengar begitu keras dan suara tawa yang menggelegar. Cia yang merasa bosan pun segera keluar dari ruangan dengan membawa minuman kaleng yang ada di tangannya.

Ia duduk di teras depan yang sudah di sediakan kursi. Ia memejamkan matanya sejenak untuk menenangkan pikirannya. Namun sebuah motor mendekat ke arah markas, Cia belum menyadari kedatangan motor tersebut ia begitu terlelap dalam pikirannya bahkan sampai suara motor pun ia tidak membuka matanya.

"Cantik" Ucap orang tersebut tepat di depan Cia.

Cia yang merasa suara tersebut bukan dari anggota Gara pun segera membuka matanya dengan pelan. Ia sedikit kaget dengan kedatangan Raka yang begitu santainya mendatangi tempat ini.

"Ngapain lo ke sini? Mau cari masalah lo! " Kata Cia penuh penekanan.

"Sttt gue cuman numpang lewat doang, gue liat ada lo di sini sendirian, dengan terpaksa ke sini takutnya ntar lo di apa-apain lagi sama mereka" Ujarnya sembari mendudukkan dirinya di kursi samping Cia duduk.

"Lo" Ucap Cia terpotong. "Udah duduk aja gue temenin lo ngobrol deh" Sela Raka menarik tangan Cia agar duduk di sampingnya.

Namun sebuah tangan berotot meremas kerah baju Raka dengan kencang. Tatapan yang begitu tajam di berikan Gara untuk Raka yang seenaknya memegang tangan Cia. Sedangkan Raka hanya tersenyum tipis, sepertinya trik Raka memancing singa berhasil dengan mendekati mangsanya.

"Baru gue pegang loh belum gue apa-apain" Ucap Raka dengan senyum smirk.

"Udah Gar, nggak usah kepancing emosi! " Seru Cia menarik lengan Gara agar menjauhinya.

"Uuu... nurut ya sama pawang, kayak anak mami aja lo! " Ucap Raka saat Gara di tarik Cia.

Gara yang tak terima pun memajukan langkah nya kembali dengan melepas tarikan Cia dengan kasar.
Semua anggota yang ada di dalam kini keluar satu persatu karna mendengar suara Raka.
Cia juga tak terima dengan perkataan Raka yang kekanak-kanakan, ia ikut maju berdampingan dengan Gara.

"Cia sini woyy, lu ngapain iku maju, aelah ini bocah" celoteh Dara.

"Heh, lo cowo tapi mulut lo lemes bener kek cewe, badannya aja keker tapi banyak cocot! " seru Elen yang ikut maju namun dicekal oleh Rayhan membuatnya kembali ke tempat semula, dengan ekspresi salting ia menatap ke arah pergelangan tangan nya yang masih dipegang oleh Rayhan.

"Lo ga usah ikut campur masalah mereka" ucap Rayhan menatap ke arah Elen yang disamping pundaknya membuatnya menunduk saat menatapnya sembari melepas cekalannya.

"Oke" balasnya dengan pipi yang sedikit memerah.

Ia memegangi pipinya yang berdenyut panas dengan mengibas ibaskan tangan nya.

"Ngapain lo, di depan lagi ada situasi panas malah lo yang kepanasan" ucap Dara yang ada disamping nya.

"Iri?? " balas Elen dengan ekpresi serta nada yang mengejek.

"Lo--" ucap Dara terpotong.

Tiba-tiba Raka memukul Gara dengan gerakan cepat, membuatnya terhuyung kebelakang dan dibalas tamparan oleh Cia membuat bibir Raka sedikit berdarah dan tangan Cia yang berdenyut. Secara refleks Raka mendorong Cia membuatnya terjatuh mengenai meja, perut Cia terasa sakit karena terkena ujung meja membuatnya meringis kesakitan.

Elen dan Dara pun segera menghampiri Cia yang tersungkur disamping meja, sedangkan Gara menyeret rambut Raka dengan kencang membuat sangat empu meringis. Gara membawanya ke arah tengah jalan, lalu ia melempar tubuh Raka dengan amarah yang bergejolak terlihat di matanya yang sedikit memerah serta kepalan tangannya.

Semua yang melihatnya pun terperangah kaget melihat sisi lain dari Gara yang mulai terlihat. Raka segera berdiri dan memajukan langkahnya, sebuah pukulan bertubi-tubi membuat Raka kembali tersungkur dengan darah yang keluar dari hidungnya.

"Ombak yang diam kini terkena guncangan" ucap Gilang sembari menelan ludahnya.

Sedangkan kedua wanita sedang khawatir dengan keadaan Cia. Rayhan yang menyadari nya pun segera mendekati Cia.

"Lo nggak papa? " tanya Rayhan kepada Cia.

Cia menghirup napas lalu berdiri tanpa menjawab pertanyaan dari Rayhan, ia langsung melangkah maju menghampiri kedua lelaki yang saling memukul satu sama lain. Dengan wajah yang agak pucat serta menahan rasa sakit dibagian perutnya, ia melerai perkelahian antara Gara dan Raka.

"UDAH! " teriak Cia yang berada ditengah-tengah mereka.

Dengan napas yang naik turun, Gara menghampiri Cia agar menjauh dari Raka. Namun Cia menghempaskan rangkulannya dengan kasar.

"Gue cuma mau ngingetin, kalo kalian mau ngelanjutin perkelahian ini lanjutin ditempat lain, ini di jalan, ganggu orang lain! " seur Cia menatap satu persatu.

"dan lo, mending lo pergi dari sini sebelum muka lo gue rubah jadi pajangan!! " lanjutnya menunjuk ke arah Raka.

Semua anggota tidak habis pikir dengan ancaman Cia yang begitu psikopat, tetapi tidak dengan Dara dan Elen yang tersenyum kecut melihatnya. Aksi Cia kali ini sangatlah dramatis sampai membuat Raka memundurkan diri dan pergi begitu saja.

"Terlihat rasa ketakutan di wajahnya" bisik Elen pada Dara.

Lalu Cia menghampiri Gara dan mengecek tiap inti wajahnya apakah ada luka atau tidak. Ia begitu khawatir sampai sampai rasa sakit di perutnya menambah.

"Gue nggak papa Ci, lo nggak papa kan? " tanya Gara sembari menyelipkan rambut ke telinga Cia.

Cia menggigit bibir menahan rasa sakit yang begitu terasa. "S-sakit" ucap Cia terbata-bata.

"Sakit? bagian mana yang sakit? Kerumah sakit sekarang ya" khawatir Gara.

Dengan sigap Gara menggendong Cia ke arah mobil milik salah satu dari teman Cia. Dara yang mengerti pun langsung menghampiri Gara dan memberikan kuncinya.

"Titip temen gue ya, ntar gue nyusul sama yang lain. "

Kini mobil yang dikendarai Gara telah melesat jauh, dapat terlihat bahwa Gara sedang khawatir dari cara mengendarai nya. Sedangkan yang lainnya masih berdiam diri ditempat.

"Dar, pake mobil gue aja kesananya, yang lain mending disini aja ga usah ikut" ujar Elen sembari menatap kearah mereka.

"Gue ikut" ucap Rayhan tiba-tiba.

"Boleh, tapi pake mobil gue aja ya" timpal Elen dengan senyuman yang tercetak jelas dibibirnya.

"Ehmm, kesempatan dalam kesempitan itu nyata ya" ucap Dara menoleh ke arah lain.

"Apaan sih lo, gue tarik tuh mulut! " sarkas Elen dengan ekspresi berbeda saat berbicara dengan Rayhan.

"Udah udah, ribut nya di pending dulu, teman kalian lagi sekarat" ucap Rayhan melerai.

"Mulut lo itu ya, temen gua itu kaga sekarat asal lo tau, otak lo yang sekarat! " timpal Dara seraya memasuki mobil.

"Ga usah masukin hati ya, tuh orang emang gitu, obat nya habis soalnya" ucap Elen sembari mengelus lengan Rayhan namun langsung ditepis olehnya.

Tanpa lama lama mereka pun sudah memasuki mobil dengan Elen yang didepan bersama Rayhan sedangkan Dara dibelakang sendiri.

"Pindah kebelakang nggak lo! atau mau gue seret? " seru Dara menatap Elen yang duduk manis didepan.

"Apaan sih, udah pw gue males pindahnya" jawabnya dengan santai.

"Kalo kalian masih mau berantem mending turun atau gue aja yang turun" sela Rayhan.

"Ja-jangan dong, lo sih Dar" sarkas Elen.

"Halah modus doang lo Len" timpal Dara sembari mensedekapkan tangannya menatap ke arah Elen.

"Ray, mending lo segera kasih tau ke Gavin deh, soalnya dia suka sama Gavin makanya iri ke gue" bisik Elen ke Rayhan.

"Ngomongin apa lo! " seru Dara. "Nggak ngomongin apa apa, dia cuman ngasih tau cara kerja mobilnya doang" jawab Rayhan.

Rayhan memberikan signal jempol ke arah Elen, membuatnya salting sendiri walaupun dirinya berbohong namun ia merasa beruntung.

_-_-_


Dirumah sakit, Gara tidak bisa duduk dengan nyaman sesekali menengok ke arah pintu menunggu dokter keluar. Tanpa berselang waktu lama, Nita datang dengan tergesa-gesa, Gara yang melihat nya pun segera menghampiri.

"Maafin Gara tan,  belum bisa jagain Cia sampai sampai dia masuk ke rumah sakit lagi" ucap Gara sambil memegang kedua tangan Nita.

"It's okay Gara, tapi Cia nggak terluka parah kan? Nggak ada darah yang keluar? " tanya Nita sembari menenangkan Gara dengan menepuk pundaknya.

"Tadi Cia cuman mengeluh sakit di perutnya sampai pingsan" jawab nya.

Drt... Drt...

"Tan, Gara izin angkat telpon bentar ya" ucapnya lalu ia berjalan sedikit menjauh dari tempatnya.

"Apa"

"Gar, ada masalah di markas, cepetan kesini! "


"Kan ada Rayhan? "

"Rayhan ikut Dara sama Elen ke situ, cepetan ke sini Gar, bisa bisa ni markas bakal diamuk"


"Otw"

"i--"

Tutt.. Tutt...

∆ ∆ ∆ ∆

Sorry ya guys kalo banyak typo, mohon dimaklumi:)

Follow:

Ig: nona_choco.mint

Tiktok: nona||choco.mint

Mari budayakan vote dan komen guyss

Klik tombol bintang dipojok kiri dulu


Komen untuk Next!!


CHOCO. MINT


Sabtu, 22 Oktober 2022

Continue Reading

You'll Also Like

173K 18.4K 73
Izinkan aku bahagia, Tuhan. ________ Mengapa, Tuhan seolah tak mengizinkanku untuk merasakan kebahagiaan? Mengapa, Dia menakdirkan skenario hidup yan...
15.2K 1.5K 43
Aya Lusya Wardina cantik orangnya, siapa aja bakal ngincer dia jadi pacarnya. Sayangnya dia galak, jutek, songong, sombong dan masih banyak lagi sifa...
6.1M 815K 54
Reina Jasmine. Gadis cantik yang mampu memikat hati para most wanted boy di SMA Dermaga. Hari-harinya penuh pujian dari kaum adam. Dilamar para most...
1.8M 76.1K 66
Audira Ivanna Mahardika. Gadis cantik yang berpura-pura menjadi nerd untuk mencari teman yang tidak mengincar hartanya. Ia dulu pernah bersekolah di...