CIGARA (End)

By RavanaPutri0

30.8K 1.6K 93

(Follow sebelum membaca!) ๐™๐™š๐™ก๐™–๐™ ๐™จ๐™š๐™ก๐™š๐™จ๐™–๐™ž! #BACA INFO DAHULU YA GES YA! Cerita ini mengisahkan t... More

Cigara||01||
Cigara||02||
Cigara||03||
Cigara||04||
Cigara||05||
Cigara||06||
Cigara||07||
Cigara||08||
Cigara||09||
Cigara||10||
Cigara||11||
PROLOG
Cigara||12||
Info
Cigara||13||
Cigara||14||
Cigara||15||
Cigara||17||
Cigara||18||
Cigara||19
Cigara||20||
Cigara||21||
Cigara||22||
Cigara||23||
Cigara||24||
Cigara||25||
Cigara||26||
Cigara||27||
Cigara||28||
Cigara||29||
Cigara||30||
Cigara||31||
Cigara||32||
Cigara||33||
Cigara||34||
Cigara||35||
Cigara||36||
Cigara||37||
Cigara||38||
Cigara||39||
Cigara||40||
Cigara||41||
Cigara||42||
Cigara||43||
Cigara||44||
Cigara||45||
Cigara||46||
Cigara||47||
Cigara||48||
Cigara||49||
Cigara||50||
Cigara||51||
Cigara||52||
Cigara||53||
Cigara||54||
Cigara||55||
Cigara||56||
Cigara||57||
Cigara||58||
Cigara||59||
Cigara||60|| end
Epilog
QUOTES ALL CAST ๐Ÿ“

Cigara||16||

538 30 0
By RavanaPutri0

∆ ∆ ∆

Cia segera mengelap air matanya dengan punggung tangannya lalu menatap Gara dengan pandangan sayu, Gara pun melepas pelukannya lalu ikut menatap. Air mata jatuh kembali lalu dengan reflek Gara menghapusnya dengan ibu jarinya. Detak jantung Cia terasa begitu cepat karena  sikap Gara yang kembali seperti dulu. Ia menatap ke arah leher Gara, ia baru ingat  tadi ia menciumnya padahal waktu kejadian Raka tidak sempat menciumnya.

'Gue ngecup lehernya dong, gimana nih bodoh banget sih Cia nafsu lo gede amat liat yang seger-seger aja tidak sabaran,untung aja nggak membekas' batinnya sembari menatap leher Gara.

"Maafin gue ya, udah lancang nyosor leher lo gue cuman  ngasih contoh doang suwer deh" Sarkas Cia yang tadinya sedih di gantikan dengan ekspresi bersalah sembari mengusap leher Gara yang ternodai bibirnya.

Gara menarik napas saat tangan Cia menyentuh tempat sensitifnya, ia segera memegang tangan Cia yang berada di lehernya lalu menjauhkan tangan Cia ke arah lain.

"Gue bakalan marah kalo lo berani nyentuh leher gue lagi! bukannya tadi lo nangis kejer-kejer tapi ini kok lo berubah seakan tadi cuman akting" Ujarnya mengalihkan pembicaraan.

"Tadi gue cuman meragain doang kalo nangisnya sih gue beneran tapi gue kan mood booster lo tau kan julukan itu? " Timpal Cia di balas gelengan kepala membuat Cia mendengus kesal.

"Masa lo nggak tau sih padahal satu sekolah pada tau kalo gue tuh mood booster nya sekolah, gue biasa gunakan ekspresi gue buat ngelindungi diri" Lanjutnya menjelaskan.

Gara tidak mengubrisnya, ia tidak habis pikir dengan jalan pikirannya yang terlalu kekanak-kanakan saat dirinya mulai serius. Ia mengambil HP nya yang berbunyi dan tertera nama Keanu di layarnya, ia mengangkatnya dan langsung melenggang pergi meninggalkan Cia yang masih terduduk di teras.

"Ehh lo mau kemana? Tungguin gue, nggak tanggung jawab banget sih lo jadi cowok udah bawa gue kesini terus di tinggal lagi" Celoteh Cia sembari berlari kecil mengikuti Gara.

_-_-_


Ceklekk...

Cia memasuki kelasnya dengan raut  wajah biasa namun saat melihat ada bu Rita selaku guru b. Inggris sedang mengajar tiba-tiba ia mematung.

"Cia, kenapa kamu baru masuk? " Tanya bu Rita menghentikan kegiatan nulisnya.

"Em tadi saya ke kamar mandi bu " Jawabnya sedikit gugup. "Kok lama? ".

" Tadi Cia nitip pesan bu kalo dia izin bentar bab" Sarkas Dara.

"Kok nggak ngasih tau ibu langsung, Yaudah kamu kembali duduk" Pinta bu Rita.

Cia menghela napas dan berjalan menuju tempat duduknya. Ia memberikan jempolnya pada Dara karena telah menolongnya dibalas senyuman oleh Dara.

2 jam telah berlalu menandakan jam pelajaran telah selesai di ganti jam istirahat. Semuanya berhamburan keluar kelas, sedangkan Cia dan 2 curutnya keluar terakhir an. Mereka berjalan menyusuri lorong dengan Cia yang berada di tengah. Saat akan ke kantin tiba-tiba Queen dan circle nya datang melewati mereka dengan mengibaskan rambutnya masing-masing sampai terkena wajah Dara dan Elen.sedangkan Cia terhuyung kedepan karena Queen yang mendorongnya.

"Ehh cabe rawit! " Bentak Elen menarik rambut Yolan saat ia mengibaskan rambutnya.

"Awhhh, sakit tolol lepas akhh" Ringis Yolan.

Pertengkaran tersebut di lerai oleh Vio.Dara segera menarik Elen agar melepas cengkraman tangannya pada rambut Yolan, Sedangkan Cia menatap tajam ke arah queen yang tersenyum licik. Cia menghampiri Queen lalu menarik kerahnya.

"Lo baru masuk aja udah sok paling berkuasa! " Seru Cia penuh penekanan.

Queen menatap tajam ke arah Cia lalu melepas paksa cengraman Cia yang membuat kancing seragam atasnya terlepas. Ada beberapa anak-anak kelas 11 yang menontonnya seperti enggan untuk melerai, karena 2 tahta tertinggi di sekolah telah bertemu kembali.

"Selain main tangan lo juga suka ngadu domba ya" Sindir Queen tersenyum tipis.

Cia tertawa kecil. "Maksud lo? "
"Heh nggak usah sok nggak tau, lo udah ngeracunin otak Gara! Karena lo gue dibentak sama dia " Ujarnya.

Cia melirik ke samping sembari senyum smirk lalu ia menepuk dada Queen dengan pelan, ia mendekatkan wajahnya.

"Berarti itu nasib lo" Ucap Cia menaikkan kedua alisnya lalu melenggang pergi di ikuti Dara dan Elen.

"Wuu, senggol bacok lo! " Seru Elen yang hendak menyenggol Yolan namun segera di geret oleh Dara.

Kantin begitu ramai, banyak murid-murid yang kelaparan seperti layaknya zombi. Cia menyuruh Elen dan Dara agar memesan makanan, ia akan mencari tempat duduk sembari menenangkan pikirannya. Sebelumnya ada sedikit cekcok antara Dara dan Elen yang saling menyuruh satu sama lain dengan sekali bentakan dari Cia membuat mereka segera pergi.

Cia memutar balik matanya kesal karena hari ini ada aja masalah yang datang, ia pun mulai melirik ke penjuru tempat mencari tempat duduk yang kosong. Ia melihat ada kursi kosong namun hanya ada 2 kursi saja dan terdapat 2 sejoli yang sedang bermesraan. Ia pun menghampiri mereka lalu dengan enteng ia mengusirnya.

"Kalo mau pacaran nggak disini tempatnya ke pasar malem kek disini tuh tempat belajar, ngotor-ngotorin sekolah aja lo! " Ujar Cia sembari mendudukkan dirinya di depan mereka tanpa izin.

"Maksud lo apa! " Seru Cowok tersebut namun segera di sela oleh cewek nya. "Udah yank, m-maaf Cia kita pergi dulu ya" Sela Cewek tersebut menggandeng lengan cowok nya.

"Ck.. Yang model ginian nih di sebut beban sekolah" Gumamnya seraya mengotak-atik HP nya sembari menunggu kedua temannya.

Dara dan Elen pun datang dengan nampan yang berisi makanan serta minuman dan beberapa cemilan. Mereka pun memakannya dengan senang sembari bercanda ria. Terkecuali Cia yang terlihat terpaksa tersenyum lebar, ia masih ada beberapa masalah yang belum terselesaikan jadi di pikirannya hanya ada itu dan itu yang membuatnya tak nyaman.

Jam menunjukkan angka 10 kurang 10 menit bahwa waktu istirahat akan selesai dalam hitungan menit. Mereka bertiga telah selesai dengan acara makannya lalu mereka melenggang pergi menuju lapangan untuk duduk santai sebentar sebelum jam pelajaran di mulai.

"Cia, lo ngapa dah dari tadi kayak nggak nyaman gitu ada masalah kah? " Tanya Dara. "I'm fine" Jawabnya singkat sembari memberikan seulas senyuman.

Elen berdecak tak percaya dengan jawaban yang diberikan Cia, raut wajah Cia begitu susah di tebak namun ia mempunyai feeling bahwa Cia sedang dalam masalah. Ia merangkul pundak Cia dan menariknya untuk menyender pada pundaknya.

"Kalo punya masalah tuh cerita lo nganggep kita sahabat kan? Gue dan Dara bisa jadi tumpuan buat lo Cia, kalo lo pengen nangis tinggal nangis aja nggak usah di tahan gue tau rasanya gimana kalo memendam air mata yang tergantikan oleh senyuman lebar" Ujar Elen menepuk-nepuk pundak Cia.

"Apaan sih lo! Gue nggak ada masalah apapun apalagi nangis ,dikamus gue  nggak ada kata tangisan apalagi galau. Entahlah kalian ini overthinking terus emang wajah gue kayak banyak beban gitu! " Balasnya sembari melepaskan rangkulan Elen.

"Apa gara-gara nenek lampir itu? Kalo iya tenang aja kita bakal tetap ada di samping lo buat bantu nyingkirin sampah masyarakat, tentang Gara kita bakal bantu sekuat tenaga buat bantu mulihin ingatannya biar lo sama Gara kayak dulu lagi" Timpal Dara dengan raut wajah serius.

"Hari ini kalian aneh! Dahlah gue mau main bentar jagain HP gue" Sarkas Cia seraya melenggang pergi ke arah tengah lapangan menghampiri anak-anak basket yang sedang bermain.

Ada 2-4 murid sedang bermain basket, namun tiba-tiba Cia datang sembari menggelung rambutnya. Ia merebut bola basket tersebut lalu bermain sendiri, murid-murid tersebut pun berdecak dan langsung pergi dengan kesal karena Cia dengan tiba-tiba mengambil alih lapangannya. Bukannya takut tetapi murid tersebut sudah bermain sedari tadi jadi mereka memilih istirahat.

"Menurut lo gimana len? " Tanya Dara tetap menatap ke arah Cia yang sedang asik bermain sendirian.

"Apanya yang gimana? " Timpalnya dibalas pukulan kecil oleh Dara membuat sang empu meringis.

"Apaan sih lo main mukul aja sakit nih! " Ucapnya sembari membalas pukulan kecil pada Dara.

Mereka berdua bertengkar kecil membuat atensi Cia terganggu dan dengan sengaja ia melempar bolanya ke arah mereka. Walaupun meleset tetap saja membuat mereka kaget.

"Astaghfirullah CIA!! " teriak Dara.

Elen segera mengambil alih bola basket dan ia melempar  kembali dengan kuat ke arah Cia dengan penuh emosi namun Cia dengan sigap menangkapnya dengan satu tangan.

"Lo kalo main, main aja nggak usah ngelempar bola ke arah kita kalo semisal muka gue atau Dara yang kena gimana? asal lo tau ini aset negara Gentala! " Murka Elen.

Cia mendekati kedua temannya dengan bola yang masih ada di tangannya. Ia tersenyum kecut lalu tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha , apa? Aset negara Gentala nggak salah denger gue, pede amat lo ngomong gitu ketularan Yolan lo" Ujarnya dengan tawa kecil.

Elen membulatkan matanya saat ada kata Yolan di kalimat Cia, ia mendengus kesal lalu melipat lengannya .

"Gue benci dengan nama cabe rawit itu! Lo samain gue sama cabe rawit nggak level Cia, pengen banget gue tonjok tuh muka centil nya pengen gue cakar-cakar dengan kuku handal gue! " Celoteh Elen dengan penuh emosi.

Dara segera menghampiri Elen dan menenangkan nya sedangkan Cia tertawa lebar karena celotahan Elen yang begitu absurd. Pertemanan yang begitu melengkapi ,ya seperti mereka yang satunya emosi ada juga yang nenangin dan yang satunya tertawa di atas penderitaan.

"Hahahha" Tawa Cia begitu keras dan seketika terdiam saat Elen menatapnya tajam.

"Lo ketawa gitu seneng lo liat temennya menderita? " Tanya Elen dengan raut wajah yang kesal.

"Nggak gitu loh, maafin gue deh lagian lo lucu kalo marah, pfttt" Jawab Cia mendekati Elen dan melempar bolanya ke arah samping.

Cia pun memeluk Elen di lanjut Dara Dengan keadaan seperti ini yang dibutuhkan bagi pertemanan.

'Asal kalian tau gue tertawa lebar hanya untuk menutupi perasaan lain yang susah gue kendalikan dengan adanya kalian gue begitu beruntung masih bisa tertawa selebar ini, andai jika kalian tidak ada di kehidupan gue mungkin gue bakal jadi cewek pengecut yang takut akan sesuatu yang menyerang gue di saat gue belum siap' batin Cia saat memeluk Elen dan Dara dengan air mata yang menetes satu persatu namun segera ia hapus dengan tangannya.

"Udah ah kayak teletabis aja berpelukan" Ucap Cia melepas pelukannya.

"Yang meluk siapa juga, btw udahan main basket nya? " Sarkas Elen dibalas anggukan kecil oleh Cia.

Mereka pun melenggang pergi dari lapangan menuju ke kelas, gelak tawa terus beriringan sepanjang lorong. Cia bukannya tidak ingin berbagi cerita hanya saja ia tau batasan saat menceritakan kehidupnya, bisa aja bukan kalo salah satu dari mereka ada yang pengkhianat nantinya. Semoga aja apa yang dipikirkan Cia tidak terjadi.

_-_-_


Di lain tempat tepatnya di rooftop tempat dimana adanya markas kedua sebagai tempat pertemuan di sekolah. Keadaan di sana tidak seperti markas lainnya yang sampah dimana-mana banyak minuman dan bau yang tidak sedap, maka sebaliknya untuk markas Graventas yang terlihat rapih dan nyaman di pandang baunya juga membuat candu bagi orang yang datang kemari.

"Gar, muka lo kayak ada masalah senyum dikit napa" Ucap Gavin. "Nggak usah senyum Gar, senyuman lo bikin gue meleleh" Sarkas Keanu di sambut gelak tawa.

"najiss! " Sela Gara sembari mengeluarkan hpnya dan mengetik nama seseorang.

Bajingan!!!
23:07

Hari ini

Temuin gue di lapangan putaran!!

09:55

Siapa takut
09:56
Read

"Pulang sekolah kalian langsung ke markas, gue ada urusan bentar" Pinta Gara menyimpan ho nya kembali.

"Lo mau kemana? " Tanya Rayhan. "Jangan ada yang ngikutin gue atau gue penggal kepala kalian!! " Tekan Gara lalu berjalan meninggalkan rooftop.

Semuanya menelan ludahnya kasar dengan penuturan Gara yang mengerikan. Mereka pun segera mengikuti perintah Gara untuk menyelamatkan nyawa. Bel masuk sudah berbunyi dan terdengar samar-samar oleh Rayhan.

"Udah bel" Ucap Rayhan sembari berdiri. "Sampah jangan lupa! " Lanjutnya.

"Iya, iya" Timpal Gilang malas sembari memunguti sampah.

∆ ∆ ∆


Sorry ya guys kalo banyak typo, mohon dimaklumi:)

Follow:

Ig: nona_choco.mint

Tiktok: nona||choco.mint

Mari budayakan vote dan komen guyss

Klik tombol bintang dipojok kiri dulu

Komen untuk Next!!

CHOCO. MINT


Sabtu, 01 Oktober 2022

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 101K 53
Leader dengan Leader? emm menarik. Mungkin bisa kita temukan di cerita ini, Gevino Elgara Heraksa laki laki berparas kelewat tampan dan Teresia Kei...
6.1M 208K 114
WARNING! INI REAL DARI IMAJINASI AKU SENDIRI, BUKAN HASIL JIPLAKAN, SO SAY GOOD BYE FOR HATERS ๐Ÿคฃ ----------------------- !!! BELUM DI REVISI !!! In...
1.8M 76.1K 66
Audira Ivanna Mahardika. Gadis cantik yang berpura-pura menjadi nerd untuk mencari teman yang tidak mengincar hartanya. Ia dulu pernah bersekolah di...
881K 65.9K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...