CIGARA (End)

By RavanaPutri0

30.7K 1.6K 93

(Follow sebelum membaca!) π™π™šπ™‘π™–π™ π™¨π™šπ™‘π™šπ™¨π™–π™ž! #BACA INFO DAHULU YA GES YA! Cerita ini mengisahkan t... More

Cigara||01||
Cigara||02||
Cigara||03||
Cigara||04||
Cigara||05||
Cigara||06||
Cigara||07||
Cigara||08||
Cigara||09||
Cigara||10||
Cigara||11||
PROLOG
Cigara||12||
Info
Cigara||13||
Cigara||14||
Cigara||16||
Cigara||17||
Cigara||18||
Cigara||19
Cigara||20||
Cigara||21||
Cigara||22||
Cigara||23||
Cigara||24||
Cigara||25||
Cigara||26||
Cigara||27||
Cigara||28||
Cigara||29||
Cigara||30||
Cigara||31||
Cigara||32||
Cigara||33||
Cigara||34||
Cigara||35||
Cigara||36||
Cigara||37||
Cigara||38||
Cigara||39||
Cigara||40||
Cigara||41||
Cigara||42||
Cigara||43||
Cigara||44||
Cigara||45||
Cigara||46||
Cigara||47||
Cigara||48||
Cigara||49||
Cigara||50||
Cigara||51||
Cigara||52||
Cigara||53||
Cigara||54||
Cigara||55||
Cigara||56||
Cigara||57||
Cigara||58||
Cigara||59||
Cigara||60|| end
Epilog
QUOTES ALL CAST πŸ“

Cigara||15||

553 32 1
By RavanaPutri0

∆ ∆ ∆

Sebelumnya saat di perjalanan menuju sekolah, Cia dapat telpon dari Elen bahwa ia di suruh menjemput Elen karena mobil yang biasa dipakai tiba-tiba mati tanpa sebab. Cia pun segera melajukan mobilnya ke arah rumah Elen.

Pip... Pip...

"Lama amat lo" Ucap Elen sembari membuka pintu mobil. "Udah untung gue kesini, main marah aja lo! " Timpal Cia menancapkan gas.

Tak butuh waktu lama akhirnya mereka telah sampai di sekolah. Saat mereka berjalan menuju lorong tiba-tiba Dara datang mengagetkan mereka. Kata mutiara telah keluar lagi dari mulut Elen.

Mereka berjalan beriringan seraya canda tawa mengisi sepanjang lorong. Namun saat mereka naik ke lantai 2, mereka di sambut oleh 2 orang perempuan yang berpakaian ketat serta bibir yang merah. Mereka saling adu tatap satu sama lain dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Welcome to old school queen" Sapa Cia sembari memberikan senyum smirk.

"Welcome too Cia"  sapa balik Queen dengan senyum palsu. "Gimana kabar lo? " Tanya Queen sembari memberikan tangannya namun di tepis lembut oleh Cia.

"It's ok, em nggak ada bedanya ya lo dulu sama sekarang sama-sama nyusahin" Lanjutnya.

"Mending lo nggak usah cari masalah queen! " Seru Dara menatap tajam. "Eh remahan keripik bisa diem nggak lo! " Timpal Yolan selaku teman akrab queen.

Dara membulatkan matanya saat Yolan mengatainya, ia tidak bisa diam dan ia maju satu langkah yang hendak meraih rambut Yolan namun segera di cekal oleh Cia.

"Lo juga nggak ada bedanya sama-sama murahan! upss gue lupa hari ini kan jadwal gue padat, gue duluan bitch" Sarkas Cia dengan ekspresi yang di main-mainkan, lalu ia menarik kedua tangan temannya agar pergi dari si pengganggu.

Queen tak terima dikatain ja*ang oleh Cia, ia mengeraskan rahangnya dengan kedua tangan terkepal kuat sampai kuku-kukunya memutih seketika. Napas yang memburu menandakan bahwa dirinya sedang marah besar, baru pertama masuk sudah mendapat mangsa, beruntung sekali bagi Queen. Ia senyum smirk lalu pergi begitu saja dengan perasaan marah.

_-_-_


Segerombolan laki-laki datang berjalan beriringan memenuhi lorong, mereka adalah Gara dan teman-temannya yang mampu membuat seisi sekolah teriak histeris saat melihatnya. Mereka menyapanya dengan seulas senyuman terkecuali Gara yang bermuka datar tanpa ekspresi.

"Hai kak Gara" Sapa salah satu siswi yang ada di samping mereka berjalan.

"Hai juga sayang" Sapa baliknya.

Bukan Gara yang menyapa balik melainkan Gavin yang menyapanya dengan senyum yang tercetak jelas di wajahnya.
"Apaan sih lo! " Timpal Siswi tersebut lalu melenggang pergi.

"Hahaha, buaya darat nggak mempan lagi senapannya" Ucap Keanu tertawa dan dibalas rangkulan oleh Gavin dengan kuat.

Namun saat Gara dan lainnya akan tiba di kelas, ada seorang perempuan yang bisa di lihat berparas cantik namun banyak yang tidak menyukainya bisa di sebut Agatha Diana Queensha biasa di panggil Queen. Ia tiba-tiba datang dan merangkul lengan Gara.

"Apa kabar my love? Masih inget aku nggak? " Tanya Queen dengan nada yang di imut-imutkan.

"Idihh najis hueekkk" Ejek Gavin yang berdiri di belakang Gara. Di balas plototan mata oleh Queen.

Gara tidak menghiraukannya dan tetap menatap ke arah depan, karena queen terus bergelayutan di lengannya membuatnya terusik apalagi ia banyak bicara. Gara pun melepaskan rangkulan Queen namun rangkulan tersebut susah untuk di lepaskan, karena ia geram akhirnya ia menghempaskan rangkulan tersebut dengan cara kasar.

"Kok di lepas sih, aku kangen loh sama kamu" Ucap Queen dengan wajah yang terlihat imut namun menjijikkan bagi Gara dan teman-temannya.

"Ouh jadi ini yang dikatakan Cia waktu di markas" Bisik Keanu pada Rayhan yang ada di sampingnya.

Namun pendengaran Queen sangat tajam, alhasil ia bisa mendengarnya walaupun samar-samar tetapi ia tau jika ada namanya di balik perkataan Keanu.

"Apa yang dikatakan Cia tentang gue?" Tanyanya mendekati Keanu. "H-hah a-anu" Gugup Keanu karena tiba-tiba queen di depannya.

"Ana anu ana anu Cepet!! " Bentak Queen membuat Keanu reflek menjawabnya cepat.

"Cia bilang kalo lo itu cewek penggatal" Jawab Keanu begitu cepat karena reflek dari bentakan queen.

"Berani banget ja*ang itu ngatain gue di belakang" Ucap Queen dengan ekspresi marah.

Semuanya terperangah kaget saat Queen mengatakan bahwa Cia adalah ja*ang. Tak habis pikir dengan arah jalan pikiran perempuan yang begitu ekstrem saat berbicara. Sedangkan Gara yang ada di belakang Queen tiba-tiba ia membalikkan badannya cepat saat nama Cia di panggil ja*ang.

"Lo ngomong gitu emang lo paling bener hah! Lo sebagai cewek jaga mulut lo saat bicara, kalo Cia ja*ang lo apa? Lo nggak ada bedanya sama cewek luaran sana yang check-in sana checkout sana! " Ujarnya dengan mata yang begitu memancarkan amarah serta banyak penekanan di setiap kalimatnya.

Gara selalu reflek membela saat seseorang mengatai Cia, entah apa yang dipikirannya saat nama Cia di ucapkan seseorang ia selalu di depan saat itu. Semuanya membulatkan matanya saat mendengar penuturan Gara yang jarang sekali mengeluarkan kata-kata mutiara.

"Behhh, makjleb tuh sampe uluh ati" Sarkas Keanu memegangi dada nya seakan terasa sakit.

Tanpa membalikkan badan, queen senyum smirk saat Gara berkata seakan pahlawan Cia. Ia membalikkan badannya dengan senyuman tipis dengan mata terus menatap ke arah Gara. Ia menggenggam tangan Gara namun segera di hempaskan Gara.

"Kamu kok ngomongnya gitu, pasti gara-gara cewek itu ya kamu jadi gini, di tinggal beberapa bulan aja kamu udah kemakan omongan ja*ang itu apalagi kal--" Ujar Queen terpotong.

"gue peringatin sekali lagi! Jangan panggil dia ja*ang ,seharusnya nama itu lebih cocok buat lo!! " Bentak Gara lalu melenggang pergi begitu saja diikuti yang lainnya, mereka tau kondisi mana yang serius mana yang tidak jadi mereka harus mengikuti alur yang diberikan sang ketua.

Terkecuali Queen yang masih tetap dalam pendiriannya, ia malah tetap tertawa kecil tanpa merasa bersalah apapun.
"Gue suka yang kayak gini Yol" Ucap Queen pada Yolan yang sedari tadi diam.

"Lo nggak sakit hati apa? Udah di katain murahan sama Gara yang notabe nya gebetan lo" Balasnya mendekati Queen.

Queen tidak mengubris ucapan Yolan dan lebih memilih pergi.

_-_-_


"Lo ngapain cegah gue sih Ci, pengen banget gue nampar wajahnya yang sok cantik itu!" Celoteh Dara sembari melempar tas nya ke arah mejanya.

"Kalo gue sih pengen banget nipuk muka nya tapi kasihan baru masuk sekolah udah kena bully, hahahah" Timpal Elen tertawa.

"Di belakang lancar banget ngomongnya, pas ada orangnya pada diem " Sindir Cia yang akan melangkah pergi. "Sorry ya gue tadi lagi kasihan sama dia makanya nggak gue keluarin jurus kata mutiara gue, btw mau kemana  lo? " Balas Elen.

"Keluar bentar mau berak, mau ikut? " Jawabnya menaikkan satu alisnya.

Dara dan Elen membulatkan matanya saat kata berak ada di kalimat Cia, mereka memalingkan wajahnya ke arah lain tanpa berkata apapun kepada Cia.

Cia segera ke kamar mandi untuk setor karena udah dari kemarin ia belum setor jadi tadi malam ia sengaja makan pedas. Butuh waktu sekitar 10 menit di kamar mandi, ia pun mencuci tangannya sembari mengaca dan membenarkan rambutnya.

"Lega juga udah setoran, bau nggak sih? " Ucapnya pada diri sendiri lewat kaca sembari mencium tangan kirinya."Oh nggak "

Ia pun segera keluar dari kamar mandi namun saat akan melewati tangga ada Gara yang tiba-tiba datang dari lantai atas sembari memanggil namanya. Ia pun menoleh ke arah Gara dan mengerutkan dahinya.

"Tumben jam segini lo keluyuran" Ucap Cia.

Bukannya menjawab pertanyaan dari Cia malah ia menarik tangan Cia dan membawanya ke rooftop. Cia sedikit senang saat tangannya di tarik oleh Gara namun ada rasa kebingungan di benak hatinya.

'Kesambet ape nih anak, datang-datang main tarik aja' batin Cia.

Saat tiba di rooftop, hanya ada keheningan tanpa ada pembicaraan. Cia sengaja diam karena dia ingin Gara terlebih dahulu ngomong kan dia sendiri yang bawa dirinya. Karena tidak ada tanda-tanda percakapan apapun akhirnya Cia mulai berbicara namun sebelumnya ia baru ngeh kalo tangannya dan tangan Gara masih bertautan pantas saja ia merasa tangannya hangat.

"Saking nyamannya sampe nggak di lepas" Ucapnya menatap ke arah tangannya yang masih di genggam erat oleh Gara.

Gara pun reflek melepas genggaman nya dan ia memalingkan wajahnya ke arah lain. Cia mengerutkan keningnya karena tingkah Gara yang terlihat salting. Di saat itu pula Cia dengan sengaja memegang tangannya sendiri sembari mencium aroma dari tautan tadi, aroma maskulin yang begitu menyengat tapi bikin candu.

'Seharusnya gue yang salting ngapain malahan dia, hadehh tuh anak emang dari dulu nggak pernah bisa bikin cewek meleyot udah gue ajarin dulu masih aja nggak bisa' batinnya menatap punggung Gara.

Gara membalikkan badannya dengan ekspresi kembali datar, ia mendekati Cia dan mulai berbicara.

"Gue mau nagih seragam gue yang sempat di pinjam lo 2 hari yang lalu" Ucap Gara membuat Cia yang tadinya senyum-senyum sendiri berubah menjadi kebingungan.

"Hah jadi itu seragam lo? " Tanya Cia di balas anggukan oleh Gara.

"Mana? " Tagih Gara kembali."ehe, udah gue buang lagian lo nggak ngomong dari awal kalo itu seragam lo. Tapi seragamnya juga udah kotor banget kena darah dikit karena aku nggak suka darah jadi aku buang deh" Ujarnya.

Gara membulatkan matanya dengan penuturan Cia yang di luar ekspektasi. Ia mendengus lalu memalingkan wajahnya yang terlihat kesal.

"Gue udah ngomong sama temen lo, terus kalo lo nggak suka darah ngapain lo berantem? Lo tuh cewek jadi lindungi harga diri lo sebagai perempuan nggak berantem kayak kemarin, gue tau lo bisa berantem tapi pake caranya yang bener! Lawan lo tuh laki-laki Cia, ingat laki-laki! Kalo lo kenapa-kenapa gimana hah!! " Seru Gara dengan penjelasan yang begitu panjang namun sangat cepat.

Cia masih memproses perkataan dari Gara dan akhirnya ia paham walaupun ngebug sebentar,ia mendekatkan dirinya pada Gara lalu menatap tajam ke arahnya.

"Lo kalo ngomong kayak paling bener! Kalo lo jadi posisi gue gimana? Hampir di lecehin, digoda, dikatain GIMANA PERASAAN LO HAH!! " Timpal Cia dengan bentakan.

Saat Cia mengatakan bahwa dirinya telah di lecehkan oleh Raka, Gara mengeraskan rahangnya dengan tangan yang terkepal.

"Lo--" Ucap Gara terpotong. "Sttt gue belum kelar ngomongnya, soal harga diri, gue nggak mikirin saat kejadian yang gue pikirin adalah bagaimana gue bisa ngalahin mereka karena udah buat gue seperti cewek murahan" Lanjutnya memotong pembicaraan Gara.

Cia membendung air matanya dengan dada yang bergemuruh, ia mendongakan kepalanya agar air matanya tidak jatuh. Ia mendekatkan dirinya lebih dekat pada Gara, lalu ia mendekatkan kepalanya ke arah leher Gara seperti yang di lakukan oleh Raka padanya. Sebuah kecupan yang tidak sengaja ia berikan pada leher Gara membuat Gara menelan ludahnya serta membulatkan matanya. Setelah itu Cia segera menjauhkan dirinya dari Gara dan meringkuk dengan wajah yang di tenggelamkan pada celah-celah kakinya.

"Hikss... G-gue di g-gituin s-sama BAJ*IGAN itu Gar" Ucapnya tersendat-sendat dengan air mata yang terus turun membanjiri pipinya.

Gara reflek mendekati Cia dan ikut jongkok di depannya lalu memeluknya dengan penuh ketenangan. Ia juga tau perasaan seorang perempuan apalagi ia mempunyai seorang ibu, bagaimana jika ibunya yang ada di posisi Cia. Ia tidak habis pikir dengan perlakuan Raka pada seorang perempuan, karena nafsunya yang bergejolak sampai mengorbankan lainnya.

"Sttt... Maafin gue udah ngomong kayak tadi" Ujar Gara menenangkan tangisan Cia yang kini sudah sedikit mereda.

Gara mengelus punggung Cia dengan tangan besarnya, ia juga mengelus surai rambut Cia dengan kasih sayang dengan reflek ia juga sempat mengecup kening Cia. Ia merasa bahwa sudah kebiasaan baginya jika menenangkan seseorang yang ia sayang, sedikit ada sepintas memori dimana ada seorang anak kecil laki-laki dan perempuan yang sedang pelukan di pinggir danau dengan laki-laki mengecup kening anak kecil tersebut seperti yang di lakukan dirinya saat ini.

∆ ∆ ∆

Sorry ya guys kalo banyak typo, mohon dimaklumi:)

Follow:

Ig: nona_choco.mint

Tiktok: nona||choco.mint

Mari budayakan vote dan komen guyss

Klik tombol bintang dipojok kiri dulu

Komen untuk Next!!

CHOCO. MINT

Minggu,25 September 2022

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 101K 53
Leader dengan Leader? emm menarik. Mungkin bisa kita temukan di cerita ini, Gevino Elgara Heraksa laki laki berparas kelewat tampan dan Teresia Kei...
3.9M 195K 59
KALO GAK SUKA, GAK USAH BACA! PERGI! GAK USAH MENGHINA! GW GAK BUTUH BACOTAN LU! -------------------- 'Kamu tidak bisa menilai sesuatu dari penampil...
2.7M 81.1K 53
Gue Isabel Stamford. Gue adalah anak dari perusahaan W&W yang terkaya di dunia. Gue selalu menjadi peroritas kedua dari keluarga gue. Ini adalah pert...
898K 13K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+