Author pov.
"Lili ingin pulang aunty" kata Lili tiba-tiba.
Mendengar perkataan Lili, semua keluarga Kim dan manoban beserta Jennie dan Lisa mendekati Lili.
"Kenapa? Lili kan belum sembuh sepenuhnya" kata Irene.
"Lili tidak suka bau rumah sakit aunty ren, Lili tambah pusing"
"Princess masih sakit, tunggu beberapa hari lagi hemm" kata Jisoo.
"Tidak aunty, Lili benar-benar tidak suka disini"
"Tapi nak, dokter mengatakan baby harus di rawat Lima hari lagi" sahut Jennie.
"..." Lili diam tidak menanggapi ucapan Jennie.
"Nak, tunggu lima hari lagi yah" bujuk Lisa.
"..." Lagi-lagi Lili hanya diam tidak mau menyahuti ucapan Lisa.
"Aunty Mimi, bawa Lili pulang yah"
"Ah emm aunty tidak bisa sayang, Lili masih sakit" kata Somi.
"Grandpa, Lili mau pulang" Lili melengkung bibirnya mengadu pada Daddy manoban.
"Tapi princess masih sakit" Daddy manoban dengan lembut mengelus pipi Lili.
"Harabeoji" panggil Lili memelas.
"Itu benar princess, tunggu lima hari lagi yah" kata appa Kim.
"Aunty yu, please bawa Lili pulang" rengek Lili menarik-narik ujung baju IU.
"Baby, aunty tidak bisa, baby masih dalam perawatan" IU tersenyum lembut mengusap pipi Lili.
"Ociii, tolong bawa Lili dari sini hiks mereka jahat hiks hiks mereka tidak sayang Lili lagi hiks mereka tidak mau membawa Lili pulang hiks hiks" tangis Lili meremas tangan chaeyoung.
"Geuree, kajja kita pulang" kata chaeyoung membuat semua keluarga terbelak kaget.
"Park Chaeyoung, apa yang kau lakukan nak" IU mencubit pelan pinggang Chaeyoung.
"Apa gunanya uang banyak dan mansion besar? Kalian tidak berpikir Lili bisa di rawat di sana, bodoh sekali" datar Chaeyoung membuat semuanya menunduk malu.
"Lili jangan menangis eoh, oci akan membawa Lili kemanapun yang Lili mau. Jadi jangan buang air mata berharga ini lagi arasseo" Chaeyoung mencium pipi Lili dan menghapus air matanya.
"Hik nee, gomawo oci. Lili sayang ociii" Lili memeluk Chaeyoung dan mencium pipinya.
"Oci juga sangat menyayangi Lili" Chaeyoung tersenyum mencubit gemas pipi kecil Lili.
"Xixix kajja bawa Lili pulang" lili merentangkan tangannya meminta Chaeyoung mendudukkan dirinya.
"Nee" perlahan-lahan Chaeyoung mendudukkan Lili, ia hendak menurunkan lili ketika Jennie membuka suaranya.
"Baiklah, kita akan pulang ke rumah nak" kata Jennie membuat Lili menggeleng tidak mau.
"Kenapa princess, Bubu dan mommy akan merawat mu nak" kata Lisa.
"Aku ingin bersama oci saja" kata Lili membebankan wajahnya di leher Chaeyoung.
"Princess, maafkan aunty hemm, tadi aunty tidak berpikir kesitu" kata Jisoo yang tidak tanggapi Lili.
"Aunty juga minta maaf Lili, sekarang aunty akan membawa Lili pulang hem" kata Irene yang lagi-lagi di hiraukan Lili.
"Baby mau pulang kemana, aunty akan membawa Lili kemanapun yang Lili mau" kata IU.
Lili tampak berpikir, dia mengingat sesuatu lalu mendongak menatap IU.
"Lili ingin pulang ke mansion park, bukan Kim ataupun manoban, aunty yu" kata lili membuat semuanya protes.
Mansion park tempat appa Chaeyoung, Park Bogum.
"Apa! Tidak tidak grandma tidak setuju, di mansion manoban saya hemm"
"Halmeoni juga tidak setuju, princess bisa di rawat di mansion Kim"
"Lili anak mommy sama Bubu, mommy tidak mau anak mommy jauh dari mommy" kata Jennie.
"Bener sayang, bubu tidak setuju jika Lili berjauhan dengan Bubu dan mommy" kata lisa.
"Princess, di mansion manoban saja yah" bujuk Jisoo.
"Enak saja kau Jisoo! Tidak tidak, Lili harus di mansion Kim" kata Irene.
"Ya betul, lebih baik Lili mansion Kim" kata appa Kim.
"Mansion manoban lebih besar, Lili akan pulang kesana titik" kata daddy manoban.
"Lili anak kami, jadi Lili harus pulang ke rumahnya" tegas Lisa.
"Kau tidak becus mengurus Lili, jadi jangan membuka suaramu sialan!" marah Jisoo.
"Jadi kau sudah becus begitu? Sekarang aku tanya, dimana saja kau semenjak Lili kesepian? Dimana saja kau di saat Lili merasa sedih? Dimana huh? Kau dimana hahh!" Teriak Lisa mengeluarkan unek-uneknya yang beberapa hari ini dia penggam.
"Aku dan Jennie memang salah disini, tapi pernah kah kalian berpikir kalian sangat egois disini? Kalian memarahiku dan juga Jennie, kalian melarang kami dekat dengan putri kami sendiri, kalian merasa paling tersakiti atas kejadian ini, tapi kalian tidak sadar bahwa kalian juga bersalah disini, Kalian sangat egois! Kemana kalian disaat Lili kesepian? Apa kalian pernah bertanya pada Lili bahwa dia sedih? Apa kalian menanyakan keadaan Lili di rumah? Apa kalian pernah menghibur Lili di saat dia merasa sendirian? Apa kalian pernah?! Jawab aku!"
"Kalian sangat egois hanya menganggap aku dan Jennie saja yang menelantarkan Lili, padahal kalian juga tidak ada bedanya dengan kami! kalian sungguh egois!"
Plak
"Tutup mulutmu" daddy Kim marah tidak terima dengan perkataan Lisa.
"Daddy!" Mata Jennie membelak mengusap pipi Lisa.
"Jangan memutar balikkan fakta sialan! Kau seharunya sadar bahwa kau dan istri mu yang menelantarkan cucuku!"
"Kekekeh sungguh tidak bisa di percaya, kau lihat honey, orang tua ini sangat egois tidak mengakui kesalahannya sebagai kakek" Lisa tertawa miris menggelengkan kepalanya.
"Kau!" Daddy manoban hendak memukul Lisa tapi terhenti ketika Lili berteriak.
"STOP! Lili benci ini! Lili tidak mau disini lagi! Kalian semua jahat! Ayo oci, bawa Lili ke mansion park" Lili gemetaran takut melihat keluarganya.
"Ya Lili, jangan takut baby" Chaeyoung sedih, dia ingin menangis karena tidak tega melihat Lili ketakutan.
"Gendong Lili appa, ayo bawa lili kemansion kita" kata Chaeyoung dengan suara seraknya.
"Nee" Bogum mengangguk langsung menggendong Lili.
"Kajja eomma" Chaeyoung menarik tangan IU.
IU mengangguk mengikuti langkah Chaeyoung dan suaminya.
"Andwee! Jangan bawa putriku hikss honey tolong hentikan mereka hiks aku mohon" tangis Jennie menarik tangan Lisa.
"Jangan sekarang honey, aku butuh pikiran yang tenang, mari kita pulang dulu" Lisa menggendong Jennie membawanya pergi dari rumah sakit.
"Hikss tidak mau! Aku tidak mau hiks lepaskan hikss lisa aku mau putriku" Lisa tetap menggeleng memasukkan Jennie Kedalam mobil.
"Biar lili tenang dulu, kasih dia ruang honey" kata Lisa menjalankan mobilnya.
"Hiksss hikss Lili bayi mommy" lirih Jennie menyandarkan kepalanya di jendela.
"Huhhh" Lisa hanya menghela napasnya, sungguh ia sangat lelah memikirkan semua ini, kepalnya hampir pecah karena kurang beristirahat.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
190922.
Bener-bener ye semuanya🔥