The Antagonist's Perfect Husb...

By A4Bb_444

10.7M 958K 78.5K

Erlando Demian adalah sosok suami sempurna bagi seorang antagonis novel wanita bernama Eliza Vierzon. Eliza a... More

Prolog
Bab:1
Bab:2
Bab:3
Bab:4
Bab:5
Bab:6
Bab:7
Bab:8
Bab:11
Bab:9
Bab:10
Bab:12
Bab:13
Bab:14
Bab:15
Bab:16
Bab:17
Bab:18
Bab:19
Bab:20
Bab:21
Bab:22
Bab:23
Bab:25
Bab:26
Bab:27
Bab:28
Bab:29
Bab:30
Bab:31
Bab:32
Bab:33
Bab:34
Bab:35
PENTING!
Bab:37
Bab:36
Bab:38
Bab:39
Bab:40
Bab:41
Bab:42
Bab:43
Bab:44
Bab:45
Bab:46
Bab:47 {END}
Ekstra Part (l)
LAGI-LAGI!
PEMBERITAHUAN!

Bab:24

196K 20.1K 2.7K
By A4Bb_444

Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dahulu ya 🌟

⚠️ Banyak typo berseberan, di mohon untuk hati-hati dalam membaca ⚠️

HAPPY READING!

Di ruang tamu mansion besar keluarga Demian, terdapat dua orang pria dewasa yang sedang berbicara serius.

"Kalau kau terus khawatir seperti ini, kenapa tidak kau susuli saja istri mu." Ucap Hendar melihat raut khawatir tercetak jelas di wajah Erland meskipun tertutup dengan muka datarnya.

Erland hanya diam dengan duduk tegap sambil terus menatap pintu masuk menunggu istrinya pulang.

"Sedari dulu Eliza tak suka aku ikut campur dengan urusan nya." Ucapnya tanpa menatap Hendar.

"Ya kan dulu, bukankah sekarang sudah berubah?" Tanya Hendar.

"Lagi pula aku merasa ada yang tidak beres dengan nyonya Hunter itu, atau lebih tepatnya mertua mu." Lanjutnya.

Erland lagi-lagi terdiam, bukan hanya Hendar yang berpikiran seperti itu ia pun juga. Seluruh yang di lakukan Eliza ia mengetahuinya, semenjak pertemuan pertama nya dengan Eliza 20 tahun yang lalu ia selalu mengikuti kemana Eliza pergi secara diam-diam seperti penguntit. Ia tahu apa yang Eliza alami, apa yang Eliza pijaki, apa yang Eliza tangisi, dan apa yang Eliza hadapi, bahkan semuanya yang menyangkut Eliza ia tahu.

Hanya saja selama ini Erland diam karena ia hanya menunggu dimana disaat Eliza mengadu padanya, Eliza bukan wanita yang mudah di tindas dan Erland percaya itu. Dan jika suatu saat Eliza mengadu tentang apa yang di lakukan ibunya selama ini berarti Eliza sudah lelah menghadapi itu, dan tugas  Erland selanjutnya yaitu membasmi tanpa sisa orang-orang yang berani menyakiti maupun merundung istrinya.

Tap

Tap

Tap

Secara bersamaan Erland dan Hendar melihat arah datangnya suara langkah kaki, melihat datangnya seorang wanita cantik yang kini berpenampilan berantakan dengan wajah yang merah tercetak jelas gambar tangan di pipinya yang putih membuat kedua pria tampan itu membelalakkan matanya terkejut terlebih lagi Erland.

"Eliza!" Erland langsung berdiri dan menghampiri istrinya.

Eliza yang hari ini merasa di kuras habis-habisan baik tenaga maupun pikiran langsung memeluk Erland saat Erland di depannya, mencurahkan segala sakit di dadanya. Ini bukan karena ia lemah, tapi ini adalah perasaan asli Eliza hingga membuatnya sedih dan kecewa.

Kali ini ia benar-benar kecewa dengan sifat Rosaline, jika dahulu ia hanya sering meminta perhiasan-perhiasannya kali ini sungguh keterlaluan. Bermain tangan dengannya, menghina ayahnya bahkan memaksanya menceraikan Erland. Eliza tak apa jika di hina sedikitpun, tapi tidak dengan ayahnya yang sudah di surga.

Dan tentang menceraikan Erland, akhirnya ia tahu kenapa dahulu Eliza begitu kekeh ingin menceraikan Erland yaitu karena permintaan Rosaline.

"Hiks Erland." Tangis Eliza menumpahkan segala sakit yang selama ini ia pikul dalam menghadapi sifat ibunya.

Mendengar tangisan Eliza, Erland mengetatkan rahangnya marah. Tapi tangannya dengan lembut membalas pelukan Eliza.

"Hiks kenapa mama jahat banget sama aku Er, kenapa dia hanya sayang sama Luna di bandingkan aku anak kandungnya. Hiks mama jahat sudah menghina papa yang sudah di atas, mama hiks mengatakan papa berpenyakitan dan menyusahkan sama sepertiku."

Erland mengepalkan tangannya erat. Rahangnya ia ketatkan sehingga terlihat jelas urat-urat leher yang menonjol di sana.

"Sedari dulu aku selalu mencoba mandiri tanpa menganggu mama dan keluarga barunya. Tapi kenapa mama masih mengatakan aku menyusahkan nya dan menatap ku penuh jijik dan benci. Padahal selama ini aku selalu melakukan apa yang mama inginkan dan memberi apa yang dia mau, tapi kali ini mama marah besar karena permintaan nya tak kabuli hingga untuk pertama kalinya mama mengasari dan menampar ku di depan semua orang."

Setiap kata aduan Eliza seperti alarm munculnya aura dan niat membunuh Erland yang selama ini sudah ia pendam mati-matian.

"Sekarang aku sudah bahagia Er, aku sudah bahagia denganmu. Aku ingin egois karena tidak mau menuruti permintaan mama yang mana membuat ku menderita, tapi kenapa mereka sekeluarga tak ingin mengerti dan terus mendesak ku melakukan hal yang tidak ku inginkan."

Dengan rahang yang tercetak jelas, Erland mengeluarkan suara nya yang mati-matian ia usahakan lembut karena Erland tak mungkin berbicara dengan nada dingin pada Eliza apalagi membentak istrinya Erland tak bisa.

"Apa yang mereka inginkan hingga memaksa mu seperti ini?" Tanyanya pelan seperti bisikan.

Eliza terdiam sejenak, ia bisa merasakan bahwa Erland saat ini sangat marah karena tubuhnya yang terasa menegang menahan amarahnya.

Ditambah suara bisikan kecil Erland yang berbeda dari biasanya.

"Menceraikan mu."

DEGG

Tak di ragukan lagi, kini mata Erland sudah memerah menahan amarahnya.

"Mereka memaksa ku menceraikan mu, agar Adelia bisa menggantikan ku di sisi mu."

Hendar di belakang yang mendengar itu terdiam terkejut, tapi tak lama kemudian ia terkekeh kecil sambil menggelengkan kepalanya.

"Keluarga Hunter? Hah, sepertinya hari ini hari terakhir kalian." Batinnya memikirkan bagaimana tindakan mereka pada Eliza tanpa memikirkan bahwa di belakang Eliza terdapat iblis yang menakutkan yang selalu memuja Eliza hingga akhir hayatnya.

Wajah dan mata Erland sudah benar-benar di penuhi kabut amarah, tangannya kini benar-benar gatal menghancurkan seluruh keluarga Hunter tanpa sisa. Tapi tiba-tiba saja amarahnya menghilang dan di gantikan dengan wajah sangat khawatir saat merasakan Eliza kini sudah pingsan.

Eliza hari ini pasti benar-benar kelelahan dengan semua yang menimpanya, dengan cepat Erland menggendongnya ala bridal style dan membawanya ke kamar mereka.

Demi Tuhan, Erland berjanji akan membalas seluruh keluarga Hunter berkali-kali lipat atas apa yang mereka lakukan pada istrinya.

*****

BRAKK

PYARR

Suara hamburan benda-benda keras dan kaca terdengar di ruang keluarga Hunter saat ini. Londan begitu marah saat tau apa yang terjadi, sedangkan keempat wanita yang merupakan dalang dari ini semua hanya menundukkan kepalanya ketakutan.

"APA KALIAN TIDAK MEMIKIRKAN KONSEKUENSI YANG KITA TERIMA KARENA SUDAH MENYAKITI ELIZA HA!" Marahnya menatap keempat wanita di depannya.

Rosaline sebagai istrinya kini berdiri menenangkan Londan.

"Sayang tenanglah, Eliza tak akan mengadukan nya dengan Erland dia pasti tadi hanya mengancam kita." Ucapnya lembut.

"Iya kak, bukankah kau sendiri yang mendukung tindakan kami hari ini? Kau juga mau kan jika Adelia menjadi nyonya Demian?" Sambung Morena.

Wajah Londan memerah mendengar ucapan istri dan adiknya.

PLAKK

Dengan keras Londan menampar pipi Rosaline hingga Rosaline terjatuh di lantai dengan bibir yang sedikit sobek.

"APA AKU MEMINTA KALIAN UNTUK MENYAKITI ELIZA HA!"

"DAN ASAL KALIAN TAU TANPA MENGADU PUN ERLAND BISA MENGETAHUI APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA ISTRINYA. DAN SEKARANG KALIAN BERANI MENYAKITI ELIZA, MUNGKIN SEBELUMNYA ERLAND HANYA DIAM SAJA TAPI KETIKA MELIHAT KEKERASAN YANG KALIAN LAKUKAN MAKA KITA SEMUA AKAN HABIS SIALAN! DAN INI SEMUA KARENA KALIAN!"

Luna tersentak kaget, yang di katakan ayahnya benar.  Erland tak mungkin tinggal diam jika mengetahui apa yang mereka lakukan, dan jika Lucas juga mengetahuinya ia akan terkena imbas.

Walaupun ia juga merencanakan ini semua bersama ibu, bibinya, dan Adelia tapi Luna tak ingin kena imbasnya. Ia ikut serta dalam rencana ini karena tak suka dengan kebahagiaan Eliza sekarang, apalagi setelah pulang dari mansion Eliza ia semakin tak suka dengan kehidupan nyaman dan harmonis Eliza yang berbeda jauh dengan rumah tangga nya.

Bukankah sedari dulu ia iri dengan Eliza? Iya itu memang benar, karena Luna merasa selalu berada di bawah Eliza padahal ia sudah mengambil apa yang Eliza miliki baik ibu dan kekasih Eliza yang dulu begitu Eliza banggakan dan sayangi. Tapi kenapa setelah semua yang ia rebut, Eliza selalu mendapatkan pengganti yang berkali-kali lipat lebih baik dari yang ia rebut?!

Luna tak suka Eliza yang selalu mendapatkan kebahagian, karena ia tak suka melihat Eliza bahagia.

Luna bangkit dari duduknya.

"Aku akan pergi. Sebentar lagi Lucas akan pulang, aku tidak ingin ia tahu bahwa aku terlibat dalam semua ini." Ucapnya lalu pergi tanpa menghiraukan teriakan marah ayahnya.

Bersambung. . .

Mau doubel up?

Spam komen di sini bebz😽👉

Jangan lupa tinggalin jejak dulu ya, vote and komen 🐸

See you next chapter guys 👋

🌟👇

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 171K 49
Ketika Athena meregang nyawa. Tuhan sedang berbaik hati dengan memberi kesempatan kedua untuk memperbaiki masa lalunya. Athena bertekad akan memperb...
1.3M 125K 47
Di novel 'Kisah Naqila', Nathaniel Varendra adalah sosok antagonis paling kejam. Ia bahkan tak segan membunuh seseorang yang dianggap mengusik ketena...
220K 11.3K 32
"eh masak mati sih cuman kesedak jajan belum ketemu ayang yoongi elah" batin Aileen. Bukannya ke alam baka menemui kedua orang tuanya Aileen memasu...
984K 106K 62
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟒) ⚠ (PART KE ACAK!) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀ...