The Antagonist's Perfect Husb...

By A4Bb_444

10.7M 958K 78.5K

Erlando Demian adalah sosok suami sempurna bagi seorang antagonis novel wanita bernama Eliza Vierzon. Eliza a... More

Prolog
Bab:1
Bab:2
Bab:3
Bab:4
Bab:5
Bab:6
Bab:7
Bab:8
Bab:11
Bab:9
Bab:10
Bab:12
Bab:13
Bab:14
Bab:15
Bab:16
Bab:17
Bab:18
Bab:20
Bab:21
Bab:22
Bab:23
Bab:24
Bab:25
Bab:26
Bab:27
Bab:28
Bab:29
Bab:30
Bab:31
Bab:32
Bab:33
Bab:34
Bab:35
PENTING!
Bab:37
Bab:36
Bab:38
Bab:39
Bab:40
Bab:41
Bab:42
Bab:43
Bab:44
Bab:45
Bab:46
Bab:47 {END}
Ekstra Part (l)
LAGI-LAGI!
PEMBERITAHUAN!

Bab:19

230K 19.8K 468
By A4Bb_444

Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dahulu ya 🌟

⚠️ Banyak typo berseberan, di mohon untuk hati-hati dalam membaca ⚠️

HAPPY READING!

"Sayang, kamu masih marah ya?"

Erland hanya terdiam, tak ada tanda-tanda ia akan membalas pelukan Eliza seperti biasanya. Merasakan itu, Eliza melepaskan pelukannya dari Erland dan langsung menuju di hadapan Erland.

"Kamu gak kangen sama aku?" Tanya Eliza sambil memeluk Erland lagi tapi kini dari depan.

Erland masih tetap terdiam, Eliza tersenyum kecut Erland benar-benar marah besar kali ini. Saat ia ingin melepaskan pelukannya, sebuah tangan kekar memeluk pinggangnya dengan erat membuat Eliza langsung tersenyum lebar dan kembali memeluk tubuh Erland dengan erat.

"Kamu diemin aku selama lima jam aja aku udah kangen. Gak enak tau di diemin, istilah nya seperti masak sayur tanpa garam pasti rasanya hambar dan gak enak begitulah aku kalau gak di tegur sama kamu." Adu Eliza sambil menggesekkan hidungnya di dada bidang Erland yang sudah menjadi kebiasaannya beberapa hari ini.

Senyuman lebar tak dapat di tahan bibir Erland, tangan kanannya bergerak mengelus surai pirang istrinya sedangkan tangan kirinya masih memeluk pinggang Eliza.

Eliza melepaskan pelukan tangannya dari tubuh Erland, dengan kaki yang menjinjit ia memegang kedua pipi suaminya. Mendapatkan perlakuan itu, Erland menatap wajah cantik istrinya lekat.

Mata biru sapphire indah itu menatapnya teduh, Erland seketika mengingat bahwa mata inilah 20 tahun yang lalu berhasil membawanya keluar dari ruang kegelapan yang menakutkan.

"Jangan marah lagi ya. Suamiku itu lembut dan baik, jadi jangan berubah jadi monster oke?" Ucap Eliza menatap Erland dengan lembut.

Mendengar ucapan Eliza, Erland tersadar tak seharusnya ia mendiami istrinya seperti tadi. Bagaimana jika tadi Eliza marah dan kembali seperti dulu, Erland benar-benar tak akan memaafkan dirinya sendiri.

"Maaf." Ucap Erland menatap Eliza penuh penyesalan.

"Maafin aku El, tidak seharunya aku ma-"

CUP

Eliza mengecup bibir Erland sebentar.

"Kamu gak salah, seharusnya aku yang salah karena menemui Lucas tanpa memberi tahumu. Maafkan aku ya." Ucap Eliza.

"Jangan sebut namanya El!" Ucap Erland tidak suka jika nama Lucas disebut oleh bibir manis Eliza.

Mengetahui kecemburuan Erland, Eliza terkekeh kecil.

"Baiklah-baiklah tidak lagi."

Tangan Erland bergerak mengelus pipi Eliza.

"Kamu membutuhkanku gila saat mendapat laporan bahwa kamu menemui pria itu." Ucap Erland jujur.

Mendapat laporan dari Max bahwa Eliza sedang di resto bersama Lucas membuat amarahnya langsung naik drastis, bahkan ia langsung meninggalkan meeting penting tanpa mengucapkan satu kata pun dan langsung pergi ke restoran itu dengan sangat cepat.

"Maafkan aku sayang, awalnya aku memang ingin pergi dengan Celine tapi di pertengahan jalan aku tak sengaja melihat Erick yang berjalan kaki karena tak di jemput oleh kedua orangtuanya. Jadi karena tuan Demian ini memiliki istri cantik dan baik, sehingga aku menolong bocah malang itu. Dan kebetulan saat itu Erick sangat lapar, dan ada restoran dekat jadi aku membawanya ke sana."

"Di sana aku mengabari Celine untuk membatalkan janji kami, dan meminta nomor tuan Helderix ke Celine. Dan setelah itu aku mengabari tuan Helderix bahwa anaknya bersamaku. Setelah itu dia datang dan kami hanya berbicara sedikit dan kau langsung datang, hanya itu sayang aku gak ada godain dia kok sumpah!" Ucap Eliza.

Erland menatap bola mata kesukaannya itu yang kini memancarkan kebenaran.

"Kalau begitu, kenapa dia ingin memegang wajah mu?" Tanya Erland.

"Aku juga tidak tahu. Mungkin dia menganggap ku sebagai temannya,karena tadi aku dan dia sempat berbicara mengenai masa lalu-" ucapan Eliza terhenti ketika melihat wajah marah Erland.

"Hei! Bukan membahas masa lalu yang menyenangkan, kami hanya membahas bahwa setelah ini kami harus melupakan semuanya yang pernah terjadi. Mengingat sekarang kami sudah memiliki pasangan masing-masing, dia yang memiliki Luna dan aku yang memiliki mu."

Erland menarik nafas lega.

"Maafkan aku." Ucap Erland.

"Tidak apa-apa sayang. Yang penting sekarang kita udah baikan kan?" Tanya Eliza.

"Iya, tapi siapa yang mengirimmu pesan di mobil? Kau terlihat sangat bahagia." Selidik Erland.

"Hahaha itu Celine sayang, dia memberi cara-cara agar membujuk suami yang marah." Jawab Eliza tertawa kecil.

"Oh ya? Jadi apa petunjuk yang di berikan istri dari Jake itu?" Tanya Erland.

Eliza tersenyum kecil, ia menjinjitkan kakinya dan membisikkan sesuatu di telinga Erland.

Erland tersenyum kecil mendengar itu.

"Kau ingin melakukan nya?"

"Tadinya, tapi kan sekarang kamu udah gak marah jadi gak perlu lagi mengikuti rencana Celine." Jawab Eliza yang membuat senyuman Erland luntur.

"Memangnya kamu mau?" Tanya Eliza mengerti raut kecewa suaminya.

Erland hanya terdiam, tapi matanya kini menatap Eliza penuh hasrat yang ingin di tuntaskan. Eliza tak bodoh, ia tau arti tatapan suami tampan nya itu.

Dengan senyuman cantiknya, Eliza mengalungkan tangannya di leher Erland. Menggigit bibirnya seksual, matanya menatap nakal Erland.

"Kalau begitu ayo." Ucapnya pelan.

Erland membalas memeluk sembari mengelus pinggang ramping Eliza. Inilah salah satu alasan kenapa Erland selalu jatuh cinta setiap saat dengan Eliza, Eliza selalu tau apa yang dia inginkan dan butuhkan tanpa ia ucapkan.

"Hanya dua ronde." Ucap Erland membuat Eliza mengernyit heran.

"Tumben, biasanya kamu akan merengek dan meminta lagi dan lagi." Sindir Eliza menatap suaminya aneh.

Erland terkekeh kecil, sembari mencium kecil bibir Eliza ia juga menggigit gemas pipi Eliza.

"Dua ronde untuk sesi pertama,karena kita akan istrihat sebentar untuk makan dan setelah itu-" Erland menggantung ucapannya sambil menatap Eliza penuh makna.

Eliza terkekeh kecil, tak pernah terpikirkan olehnya bagaimana Erland yang ia juluki si kutu buku di bangku sekolah yang memiliki kepribadian pendiam dan minim ekspresi kini sedang memeluknya persis seperti anak kucing yang ingin di elus.

"Lakukan sesuai apa yang anda inginkan tuan Demian, memangnya hamba yang rendah ini bisa menolak keinginan seorang tiran bisnis seperti anda?"

Mendengar ucapan Eliza, Erland tergelak beberapa saat setelah kembali menciumi seluruh wajah Eliza bertubi-tubi.

"Mungkin aku bisa memerintah semua orang sesuka tanpa memikirkan siapa dia dan dari mana latar belakangnya, tapi di dunia ini yang bisa memerintah ku hanya ada satu orang yaitu anda nyonya Demian."

"Benarkah?" Tanya Eliza.

"Mintalah sebanyak mungkin apa yang kamu inginkan,akan ku pastikan aku akan mengabulkannya selama itu tidak merusak hubungan kita."

"Untuk malam ini aku ingin satu hal." Ucap Eliza membuat Erland tersenyum kecil.

"Katakan apa itu?" Tanya Erland sambil mengelus pipi Eliza lembut.

"Untuk malam ini biar aku yang memimpin." Ucap Eliza membisik.

"Seusai keinginan anda nyonya Demian."  Ucap Erland cepat

Malam ini Erland dan Eliza kembali melakukan pernyatuan yang mana akan mempererat hubungan mereka di setiap keringat yang bercucuran dan suara-suara erotis yang mengalun indah di malam yang indah ini juga.

*****

Pagi harinya, Eliza di buat tidak mood dengan wajah para pelayan yang jika menatapnya langsung memerah. Ini pasti tentang kejadian malam tadi, ia benar-benar lupa menyuruh Erland untuk membuat kamar mereka menjadi kedap suara.

Kalau begini kan dia yang malu sendiri, mengingat ia dan Erland jika berhubungan terus menggunakan kata-kata kotor berbeda sekali jika berbicara di luar dengan anggun dan sopan.

Eliza melirik Erland yang kini sudah rapi dan sedang makan dengan lahap. Hohoho, lihatlah suami tampan nya itu bahkan ia tak mempedulikan para pelayan yang kini menatap mereka dengan muka memerah.

"Dia pasti membutuhkan banyak tenaga mengingat tadi malam ia menggempur ku habis-habisan." Batin Eliza.

Jika saja bukan karena dirinya yang menangis dan memohon untuk Erland menyudahi hubungan ini, ia yakin seribu persen bahwa sampai pagi pun Erland akan terus menggempur nya.

"Ada apa? Kenapa tidak makan?" Tanya Erland lembut menatap Eliza yang sedari hanya terdiam.

"Seharusnya kau memasang kedap suara di kamar, kau membuatku malu." Ucap Eliza pelan.

Erland tersenyum kecil.

"Nanti aku akan memasang nya, sekarang makan ya jangan memikirkan itu lagi." Ucapnya dengan lembut.

"Harus! Karena jika kamu belum memasang nya, aku tidak mau tidur sekamar dulu sama kamu." Ucap Eliza membuat Erland membelalakkan matanya terkejut.

"Tidak! Jangan lakukan itu sayang, aku akan segera menghubungi Hendar untuk segera mengurus itu." Ucap Erland panik, dan langsung mengambil ponselnya menghubungi Hendar.

Erland sudah terbiasa tidur dengan harus memeluk tubuh istrinya dan bermain sebentar, jika tidak ia sepertinya tidak bisa tidur dengan nyenyak seperti dulu.

Eliza melihat itu tersenyum kecil, sepertinya sekarang ia punya ancaman maut untuk suaminya agar terus mengikuti keinginan nya.

"Aku sudah menghubungi Hendar. Dan ku pastiin hari ini juga selesai, jadi kamu jangan ngomong gitu lagi ya." Pinta Erland sambil memegang tangan Eliza.

"Iya." Ucap Eliza membuat Erland menghela nafas lega.

"Maaf tuan, nyonya di depan ada nyonya Helderix yang ingin bertemu dengan nyonya." Ucap madam.

Erland dan Eliza yang mendengar itu langsung saling bertatapan.

Bersambung. . .

Jangan lupa tinggalin jejak dulu ya, vote and komen 🐸

See you next chapter guys 👋

🌟👇

Continue Reading

You'll Also Like

242K 9.9K 32
Nakala Sunyi Semesta Setelah tragedi di rel kereta api malam itu Kala di buat heran dengan hal aneh yang terjadi pada nya, kala pikir malam itu dia m...
958K 65.3K 34
"kenapa foto kelulusanku menjadi foto terakhirku.."
1.1M 71.5K 45
Daddyyyyyy😡 "el mau daddy🥺"
70.2K 7.3K 15
Bagaimana jika seorang gadis pekerja keras meninggal saat ia tertidur, hal itu terjadi karena kebakaran di rumahnya akibat kosleting listrik dan buka...