The Antagonist's Perfect Husb...

By A4Bb_444

10.7M 958K 78.5K

Erlando Demian adalah sosok suami sempurna bagi seorang antagonis novel wanita bernama Eliza Vierzon. Eliza a... More

Prolog
Bab:1
Bab:2
Bab:3
Bab:4
Bab:5
Bab:6
Bab:7
Bab:8
Bab:11
Bab:9
Bab:10
Bab:13
Bab:14
Bab:15
Bab:16
Bab:17
Bab:18
Bab:19
Bab:20
Bab:21
Bab:22
Bab:23
Bab:24
Bab:25
Bab:26
Bab:27
Bab:28
Bab:29
Bab:30
Bab:31
Bab:32
Bab:33
Bab:34
Bab:35
PENTING!
Bab:37
Bab:36
Bab:38
Bab:39
Bab:40
Bab:41
Bab:42
Bab:43
Bab:44
Bab:45
Bab:46
Bab:47 {END}
Ekstra Part (l)
LAGI-LAGI!
PEMBERITAHUAN!

Bab:12

282K 21K 1.5K
By A4Bb_444

Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dahulu ya 🌟

⚠️ Banyak typo berseberan, di mohon untuk hati-hati dalam membaca ⚠️

HAPPY READING!

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore, tapi pasangan suami istri yang tadi malam baru saja melakukan hubungan itu masih setia menutup matanya dengan tubuh yang sama-sama naked yang tertutupi oleh selimut tebal.

Suasana kamar besar ini tampak masih gelap karena semua jendela masih di tutupi dengan tirai tebal dan mewah dan lampu malam masih menyala, meskipun sudah berjam-jam yang lalu tapi bau khas percintaan mereka masih bisa tercium di kamar ini.

Pelayan tak ada satupun berani membangunkan mereka, Erland sedari dulu memang memberi peringatan bahwa tidak ada yang bisa memasuki kamarnya selain dirinya dan istrinya serta madam Solina yang akan membersihkan kamarnya.

Erland yang pertamakali membuka matanya, mengerjakan matanya berulang kali melihat jam dinding yang menunjukkan pukul lima sore membuat matanya terkejut. Ia begitu banyak menguras tenaga Eliza semalaman, dan sampai sekarang Elizanya belum makan?!

Dengan lembut tangannya bergerak mengelus pipi mulus istrinya, rasanya Erland tak pernah bosan memandangi Eliza dari jarak dekat seperti ini.

CUP

Ia mengecup penuh cinta di kening Eliza yang saat ini masih tertidur lelap.

"El, bangun." Bisiknya sambil mengelus wajah Eliza.

"Enghh." Lenguhan panjang Eliza, bukannya bangun justru ia tambah menempelkan tubuhnya dengan Erland bahkan kakinya terangkat satu untuk memeluk pinggang Erland.

"El, bangun sebentar dulu ya. Kamu belum makan seharian, nanti kalau udah makan tidur lagi." Bujuk Erland sambil mengelus surai pirang istri nya yang terasa lembut.

"Hmm lima menit Er." Gumam Eliza yang masih memejamkan matanya.

Erland melihat jam dinding yang masih menunjukkan pukul lima lewat lima belas menit.

"Oke, tidur aja dulu nanti lima menit aku bangunin ya." Ucapnya mengelus punggung mulus istrinya.

"Hmm." Gumam Eliza.

Waktu sudah berjalan dengan cepat, dan ini sudah lima menit lamanya Erland menunggu tapi Eliza masih tetap tertidur.

Saat ingin membangunkan Eliza lagi, Erland terdiam sejenak melihat wajah pulas Eliza.

Ini semua karena nya yang terlalu memaksa Eliza hingga istrinya kelelahan seperti ini, Erland jadi bersalah karena nafsunya yang terlalu besar hingga membuat istrinya seperti sekarang.

"Maafkan aku terlalu memaksamu semalam." Ucapnya pelan.

CUP

Erland mengecup lama kening Eliza, setelah itu ia dengan hati-hati mencoba melepaskan diri dari pelukan Eliza dengan menggantinya dengan guling yang terjatuh di lantai.

Setelah beres, Erland memungut semua pakaian miliknya dan Eliza yang berhamburan di lantai. Kembali memakai pakaian lengkapnya yang tadi malam, Erland berjalan keluar dari kamar mengambilkan sarapan untuk istrinya.

Para pelayan yang melihat kedatangan Erland ke dapur, langsung menundukkan kepala mereka. Bukan menjadi rumor lagi bahwa tuan dan nyonya mereka sudah melakukan hubungan suami istri, karena pagi-pagi saja berita itu tersebar oleh salah satu pelayan yang bekerja malam.

"Se-selamat sore tuan." Ucap mereka semua.

"Apa anda memerlukan sesuatu tuan?" Tanya seorang koki yang biasanya memasak di sini.

"Pergi." Usir Erland yang mana perkataan tidak di mengerti oleh para pelayan dan koki.

"Kalian semua pergi. Saya akan menyiapkan makanan untuk istri saya."

"Ba-baik tuan." Ucap semua pelayan lalu pergi dengan tergopoh-gopoh.

Melihat itu, Erland langsung dengan cekatan menyiapkan makanan ringan untuk Eliza tak lupa dengan susu pisang kesukaannya yang sudah Erland hapal di luar kepala.

*****

Ckleck

Dengan susah payah Erland membuka pintu kamarnya, dengan tangan yang memegang rantang berisikan makanan ia mendorong pintu kamarnya menggunakan kaki.

Memasuki kamar dengan aroma percintaan yang masih tercium manis, membuat senyuman lebar terus bermekaran di bibir pria tampan dengan umur 30 tahun itu.

Erland meletakkan nampan putih di meja samping kasur, ia dengan pelan duduk di samping kasur.

"Sayang bangun." Ucapnya mengelus rambut Eliza.

"Enghh, dari mana?" Tanya Eliza berusaha membuka matanya sedikit demi sedikit.

Tadi ia sudah bangun, tapi Erland tak ada di sisinya membuat Eliza kembali tertidur. Tubuhnya terasa remuk terutama di bagian selangkangan nya, itu membuatnya mungkin nanti kesulitan dalam berjalan.

"Aku membuatkanmu sarapan, ayo bangun." Jawab Erland.

Eliza yang sudah membuka matanya berusaha untuk duduk dengan selimut yang terus ia genggam hingga lehernya. Erland melihat Eliza sedikit kesusahan, langsung membantu Eliza dan setelah itu menyandarkan tubuh Eliza di dinding kasur.

Setelah selesai, Erland mengambil nampan berbentuk seperti meja kecil yang memiliki empat kaki lalu meletakkan di paha Eliza.

"Suapin." Ucap Eliza menyadarkan kepalanya di dada Erland.

"Manja banget sih." Ucap Erland tapi tak urung bahwa ia kini memotong roti bakar di piring dengan potongan kecil dan memasukkannya di mulut Eliza.

"Manja sama suami sendiri mah tidak masalah kan, dari pada manja sama mantan." Canda Eliza yang langsung di berikan tatapan tajam oleh Erland.

"Hahaha." Tawa Eliza melihat tatapan tajam Erland sangat menggemaskan di matanya, secara tak sadar ia melepaskan pegangan selimutnya beralih memegang pipi Erland.

"Gemesin banget sih suamiku." Gemas Eliza.

Erland yang baru saja ingin berbicara langsung tercekat saat melihat dua benda bulat besar putih mulus yang memiliki ujung berwarna merah muda kini menempel di dada Eliza, bisa di lihat banyak tanda kepemilikan yang ia tinggalkan di kedua benda kenyal itu. Lihatlah, hanya melihat itu saja nafsu Erland seketika muncul kembali. Kedua benda itu memang menjadi favoritnya!

Eliza yang melihat tatapan Erland itupun, langsung melihat ke bawah dan matanya langsung terbelalak ketika melihat dadanya terekspos jelas dengan cepat Eliza mengambil selimut nya dan menutup tubuhnya hingga leher.

"Ihh mesum!" Kesal Eliza menatap Erland tajam.

Erland terkekeh kecil, ia dengan gemas mengecup singkat bibir tipis Eliza.

"Maaf sayang, kamu duluan yang lihatin." Ucap Erland sambil kembali menyuapi Eliza.

Mengunyah makanannya dengan cepat Eliza menatap Erland kesal.

"Giliran di kasih jatah aja udah mau panggil sayang, kemaren kemana-kemana aja." Sindirnya.

"Uhuk." Batuk Erland kaget mendengar ucapan Eliza.

*****

Hendar berdecak kesal, Erland tidak masuk kantor tanpa memberitahu nya terlebih dahulu sehingga membuat semua pekerjaan Erland hari ini ia yang mengurusnya.

Mata Hendar sudah menghitam karena terlalu banyak melihat cahaya komputer, dengan lelah pria tampan itu langsung menyadarkan punggungnya di kursi.

"Sebenarnya dia kemana? Tumben sekali tidak masuk kantor." Gumam Hendar.

"Apa Eliza berbuat masalah lagi?"

"Ahh pastinya seperti itu. Eliza yang membuat masalah, dan Erland yang menyelesaikan nya. Itu sudah biasa." Lanjutnya lagi.

"Mari kita lihat, masalah apalagi yang di buat wanita iblis itu." Ucap Hendar sambil mengotak-atik ponselnya menghubungi seseorang.

"Halo"

Mendengar teleponnya sudah tersambung, Hendar memperbaiki duduknya.

"Halo Max, hari ini tuan tidak masuk ke kantor. Apa nyonya membuat masalah lagi?" Tanya Erland.

"Tidak. Tuan mungkin sedang kelelahan."

Hendar mengernyit heran mendengar ucapan Max.

"Kelelahan? Maksudmu?"

"Iya, kelelahan karena melakukan hubungan itu."

"Hubungan apa?"

"Ck, hubungan suami istri. Tuan dan nyonya melakukan nya semalam, dan baru berhenti ketika pukul tujuh pagi."

Mata Hendar membulat, dengan rahang terjatuh.

"APA! JADI ERLAND DAN ELIZA SUDAH MELAKUKAN HUBUNGAN SUAMI ISTRI."

"Iya, da-"

"Jadi Erland dan Eliza sudah melakukan hubungan itu?"

Hendar menutup teleponnya melihat seorang pria yang baru saja masuk ke ruangannya tanpa ia sadari dan kini berdiri di depan pintu dengan raut terkejut.

"Lu-Lucas." Gumamnya.

*****

Eliza meminum habis susu pisang yang Erland berikan padanya, sedangkan Erland ia memberesi sarapan tadi dan meletakkannya di meja.

"Terimakasih sayang." Ucap Eliza tersenyum manis, ia diperlakukan seperti ratu oleh Erland saat ini.

"Sama-sama. Sekarang kamu mandi ya." Ucap Erland mengelus rambut Eliza.

"Mandi bersama?" Ajak Eliza menaik turunkan alisnya."

"Boleh?" Tanya Erland tersenyum kecil.

"Tentu, lagipula karena mu aku sekarang sulit untuk berjalan jadi dan tubuhku terasa remuk sekali. Jadi bisakah kau memandikan ku suamiku?"

Cup

Dengan gemas Erland mengecup bibir Eliza.

"Apapun untukmu nyonya Demian." Ucap Erland langsung membuat Eliza tersenyum lebar.

Eliza langsung merentangkan tangannya ke arah Erland untuk di gendong.

"Selimutnya lepas aja ya." Ucap Erland.

"Tidak! Nanti kamu lihat lagi."

"Kan aku sudah melihatnya tadi malam El, seluruhnya tanpa terkecuali."

"Ya tapikan-"

"AKHH SAYANGG IHHH!" Teriak Eliza keras saat Erland tiba-tiba menggendong tubuh naked nya ala bridal style.

Eliza langsung menutup mata Erland dengan tangannya.

"Kalau mata ku kamu tutup, aku gak bisa lihat El."

"Tapi janji jangan liatin tubuh aku."

"Iya sayang. Lagian kenapa kalau aku lihat?"

"Malu." Cicit Eliza.

Erland mengulum bibirnya kecil.

"Padahal aku sudah melihatnya semua tadi malam."

"Iya tapikan-" Eliza tak bisa melanjutkan perkataannya.

"Aku tak akan melihatnya."

"Janji?"

"Iya."

Eliza membuka pelan tangannya dari mata Erland, yang mana kala itu ia langsung di beri kecupan gemas dari suaminya.

Erland melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dengan tubuh Eliza di gendongan tanpa menggunakan sehelai benangpun.

Saat pintu kamar mandi tertutup, suara Eliza menggema dari kamar mandi.

"Katanya gak lihat, hahaha jangan lihat!"

"Erland tanganmu jangan nakal ya!"

"Dua ronde sayang."

"HUWAAAAA TIDAKKKKK!!"

Bersambung. . .

Jangan lupa tinggalin jejak dulu ya, vote and komen 🐸

See you next chapter guys 👋

🌟👇

Continue Reading

You'll Also Like

111K 3.4K 54
Bagaimana rasanya menikah dengan iblis? Kenyataan itu benar benar gila DEVIL Denial Villen adalah nama siluman yang menjadi pengantar dongeng anak-an...
133K 14.9K 46
Seorang pria yang bertransmigrasi di dalam novel yang terakhir ia baca. Dunia dimana sihir adalah hal normal di sana. Terlahir kembali menjadi orang...
2.4M 171K 49
Ketika Athena meregang nyawa. Tuhan sedang berbaik hati dengan memberi kesempatan kedua untuk memperbaiki masa lalunya. Athena bertekad akan memperb...
1.3M 125K 47
Di novel 'Kisah Naqila', Nathaniel Varendra adalah sosok antagonis paling kejam. Ia bahkan tak segan membunuh seseorang yang dianggap mengusik ketena...