Jika dipikirkan kembali, Zhan tidak memiliki banyak hal untuk disesali ketika ia pergi. Ia sebatang kara, bibinya bahkan tidak tahu siapa dan dari mana ia berasal. Selama ini hanya Xie Lian dan Luhan yang mau menjadi sahabat dekatnya, sikapnya yang pelit dikatakan menjadi penyebab tidak ada gadis yang tahan menjadi kekasihnya.
Yah, Zhan hanya memiliki toko bunga milik bibinya, para pelanggan setia yang selalu tersenyum saat memasuki tokonya, dua sahabat yang selama ini selalu menemaninya, dan ... seorang vampir muda yang mencuri hati lalu mematahkannya begitu saja.
Wang Yibo ....
Bulir bening meniti dari kelopak mata Zhan saat ia mengingat kembali semua kenangannya dengan pemuda yang mengaku berusia ratusan tahun itu. Mulai dari ketika Yibo datang ke hadapannya dalam bentuk seekor kelinci putih, lalu menjadi teman curhat yang Zhan beritahukan segalanya. Hingga ... pemuda itu dapat kembali ke bentuk manusianya saat ia mencuri ciuman pertama Zhan.
Semuanya sangat indah bagi Xiao Zhan. Wang Yibo adalah pemuda yang pertama kali membuat ia merasakan debaran aneh di jantungnya, debaran yang di kemudian hari ia ketahui bernama cinta.
Yah ... tidak apa-apa. Kenangan ini akan cukup untuk membuatnya tersenyum bahagia di akhir hidupnya ini.
"Akkkh!" Zhan merasakan perih saat kelima kuku panjang Muqing mulai melukai kulitnya, dengan air mata yang masih mengalir, lelaki muda itu tetap memejamkan mata saat sakit itu bertambah hebat.
"HENTIKAN!!"
Xiao Zhan membuka mata saat dilihatnya sosok Yibo yang menerjang di tengah keduanya. Cahaya biru di tangannya mematahkan kuku-kuku panjang Muqing yang langsung mendorong Zhan sementara ia sendiri mundur ke belakang demi menghindari cahaya biru di tangan Yibo yang terakhir kali berhasil mematahkan pergelangan tangannya hingga tidak bisa tumbuh kembali.
Zhan yang didorong terpental ke belakang dan menabrak dua wanita vampir yang memang berjejer di sekitar ruangan itu dalam diam.
Yibo mendarat dan melihat Zhan yang kesakitan. Sejenak menatap lewat kekuatan vampirnya bahwa lelaki itu tidak mengalami luka serius kecuali goresan di dadanya. Yibo langsung menyerang Muqing yang berlari menyerangnya dalam amarah.
Zhan memegangi pantatnya yang sakit, ia segera berdiri saat dilihatnya dua tubuh wanita di belakangnya yang terjatuh tertimpa dirinya. Keduanya diam tak bergerak seperti kata Muqing, mereka benar-benar terlihat seperti boneka.
Zhan menatap Yibo di sana yang segera terlibat perkelahian bersama Muqing. Kecepatan keduanya yang di luar akal membuat kepala Zhan pusing sebab mengikuti ke mana arah keduanya bergerak.
"Luhan, bangunlah!" Zhan menepuk pipi sang sahabat yang masih diam. Ia menatap kembali pada Yibo yang terlihat perkasa di atas sana, sama sekali tidak terlihat seperti pemuda vampir yang selama ini ia kenal.
"Ngh ...." Suara rintihan itu mengagetkan Xiao Zhan. Ia menatap Luhan yang memegangi kepalanya sendiri, agaknya lelaki itu mulai sadar.
"Luhan, ayo cepat bangun. Kau harus pergi dari sini!" Xiao Zhan menarik lengan Luhan yang masih limbung. Lelaki itu mencoba menatap ke sekitar dan terkejut mendapati pemandangan di sekitarnya di mana banyak sekali para wanita dengan penutup wajah yang berdiri di sekeliling ruangan besar yang terlihat seperti gudang tua itu.
"Zhan, ki-kita ada di mana?" tanyanya kembali terkejut saat melihat percikan- percikan di atas sana yang saat ia amati dengan jelas adalah dua orang yang rupanya tengah saling beradu kekuatan, sama seperti di film laga di mana salah satunya adalah sosok yang ia kenal bernama Yibo. Pemuda yang membawa kabur sahabatnya beberapa bulan ini.
"Ah, Zhan, kau baik-baik saja?" Luhan menatap Xiao Zhan yang terkejut.
"Apa maksudmu? Seharusnya aku yang bertanya." Zhan menatap Luhan khawatir jika sampai penjahat bernama Muqing itu melakukan sesuatu pada sang sahabat.
"Aku? Aku kenapa? Aku sedang tidur di apartemen dan ... tunggu, kenapa aku di sini? Dan kenapa kau juga di sini? Terakhir kali kutahu kau dibawa kabur pemuda bernama Yibo itu selama berbulan-bulan!" Luhan balas menatap Zhan.
Duar!!
"Agh!" Luhan dan Xiao Zhan sontak berteriak saat salah satu sudut ruangan itu seolah dihantam sesuatu yang besar. Beberapa drum di sana yang ternyata berisi limbah.
"Cepat pergi!" teriakan Yibo dari atas sana membuat Zhan dan Luhan bergegas menuju pintu keluar gudang.
Melihat bahwa ia akan segera kalah dan kehilangan kesempatan mendapatkan Golden Light, Muqing yang marah mengerahkan kekuatannya pada beberapa drum di sana yang beterbangan dan menimbulkan percikan api semakin besar.
Muqing kembali menyerangnya.
"Sialan!" teriak Yibo menendang raja vampir yang telah kehilangan satu tangannya itu. Akan tetapi, Muqing kali ini lebih berjaga. Ia dengan segera menangkis serangan Yibo dan membalasnya.
Duakkk!
"Yibo!" Zhan yang melihat tubuh Yibo terjatuh ke dalam kobaran api yang menyala semakin besar berniat berlari ketika Luhan menariknya.
"Jangan! Dia vampir, dia pasti bisa bertahan. Kita harus cari jalan keluar dari sini."
"Kau keluarlah! Aku harus bersamanya!" Zhan melepas tangan Luhan dari lengannya dan berlari pergi menuju ke dalam gudang yang semakin terbakar hebat.
"Xiao Zhan!" Luhan berniat pergi saat bara api besar menghadangnya. Lelaki itu mundur dan berusaha mencari celah yang belum terbakar di tengah kepungan api di sana.
"Luhan!"
Suara itu mengejutkan Luhan, ia menatap ke depan sana saat salah satu kayu bangunan patah dan mengarah padanya.
Brakk!"
"Akh!" Luhan berjongkok dan keheranan saat ia tidak merasakan apa pun. Lelaki itu menoleh dan mendapati sosok lelaki yang dengan satu tangannya menerima kayu besar yang terbakar itu dan manatapnya.
Luhan mengangguk. Ia meraih tangan yang terulur padanya. Lelaki itu membuang kayu terbakar di tangannya dan memeluk Luhan erat. "Syukurlah kau baik-baik saja."
Luhan hanya diam, sekitarnya yang terbakar tiba-tiba terlihat tidak mengerikan sama sekali. Dekapan lelaki ini membuatnya begitu nyaman. Perlahan membalas pelukan yang ia dapatkan. Luhan membenamkan wajahnya dalam dada bidang di sana.
"Ng, jangan takut. Aku di sini "
...
"Yibo, Yibo kau di mana? Uhuk, uhukk ...." Zhan berjalan semakin ke dalam ruangan di mana ia melihat beberapa tubuh para wanita di sana mulai terbakar. "Astaga!" Zhan mendekat untuk memeriksa apa ada diantara mereka yang masih hidup saat lengannya ditarik seseorang.
Zhan yang menduga itu Muqing segera melawan dan melayangkan pukulan yang dengan tepat ditangkap oleh tangan sosok di depannya. "Ini aku."
"Yibo, kau tidak apa-apa?" Zhan mendekat dan melihat pada wajah Yibo yang terlihat sedikit lebam.
"Seharusnya aku yang bertanya begitu." Yibo tanpa peringatan mengangkat Zhan dan menaruhnya di pundak lalu melompat dari sana.
"Tu-tunggu! Para wanita itu, mereka---"
"Mereka sudah mati. Dari awal mereka hanyalah boneka." Yibo melompat dan menggunakan kekuatannya untuk membentuk array agar serpihan kayu dan kobaran api tidak melukai Zhan ataupun dirinya.
Keduanya mendarat tepat sebelum ledakan besar terjadi hingga kobaran api besar menyelimuti seluruh bangunan di sana.
"Zhan, kau tidak apa-apa?" Luhan yang telah keluar lebih dulu mendekati Zhan yang hanya mengangguk sebelum Yibo menarik lengan lelaki itu ke dalam dekapannya lagi.
"Apa?! Hey, Yibo turunkan aku!" teriak Zhan ketika ia lagi-lagi dibawa layaknya karung dipundak Yibo yang memberi hormat pada Sehun dan Meng Ziyi lalu bergegas melompat pergi dari sana.
"Ke-kenapa kita tidak ke rumah sakit?" Zhan bergegas duduk dan menjauh dari Yibo hingga punggungnya sampai di kepala ranjang. Entah kenapa ia merasa saat ini berduaan saja dengan Yibo adalah hal yang sangat berbahaya.
"Kau hanya tergores, luka itu dapat dengan cepat aku sembuhkan dengan menjilatnya." Yibo semakin mendekat.
"Ti-tidak perlu!" Zhan berniat turun dari atas tempat tidurnya saat Yibo menarik lengan Zhan hingga lelaki itu kembali berbaring dan dengan cepat menahan kedua tangan lelaki itu di atas ranjang.
"Kenapa kau menghindariku? Kenapa kau tidak meminta penjelasan dariku dan langsung pergi begitu saja? Kenapa kau berniat melakukan hal bodoh dengan mengorbankan dirimu?"
Xiao Zhan terdiam, ia memalingkan wajah hingga Yibo kembali menarik dagunya dan menghadapkan wajah keduanya. "Jawab aku, Xiao Zhan."
Zhan menatap kedua manik yang masih meninggalkan aura kemerahan di sana. Ada sakit dan rindu yang mencekiknya hingga ia susah bernapas. Ia sungguh mencintai pemuda ini, tapi kenapa Tuhan menciptakan mereka berasal dari dunia yang berbeda?
Jika kemudian keduanya tidak ditakdirkan untuk bersama, lalu kenapa Tuhan mempertemukan keduanya? Dan kenapa itu juga di saat Yibo telah memiliki seorang tunangan?
"Aku membencimu, Wang Yibo! "
Yibo terkejut saat kemudian Xiao Zhan menangis keras. Dengan panik ia melepaskan tangan Xiao Zhan dan meraih bahu lelaki itu untuk mendekapnya. "Zhan, ssst sudah, jangan menangis."
Tangisan XiaoZhan yang semakin keras membuat Yibo kehilangan ide, dengan cepat ia menarik wajah Zhan dan membekap mulut lelaki itu dengan bibirnya hingga tangisnya perlahan mereda.
Perlahan ia kembali melepaskan pagutan bibir Zhan dan menatap manik lelaki itu.
Xiao Zhan menatap wajah pemuda vampir di depannya yang menatapnya begitu lembut. Ia menarik kembali kepala Yibo dan mempertemukan keduanya dalam sebuah ciuman hangat.
Tbc