The Antagonist's Perfect Husb...

By A4Bb_444

9.8M 921K 76.9K

Erlando Demian adalah sosok suami sempurna bagi seorang antagonis novel wanita bernama Eliza Vierzon. Eliza a... More

Prolog
Bab:1
Bab:2
Bab:3
Bab:5
Bab:6
Bab:7
Bab:8
Bab:11
Bab:9
Bab:10
Bab:12
Bab:13
Bab:14
Bab:15
Bab:16
Bab:17
Bab:18
Bab:19
Bab:20
Bab:21
Bab:22
Bab:23
Bab:24
Bab:25
Bab:26
Bab:27
Bab:28
Bab:29
Bab:30
Bab:31
Bab:32
Bab:33
Bab:34
Bab:35
PENTING!
Bab:37
Bab:36
Bab:38
Bab:39
Bab:40
Bab:41
Bab:42
Bab:43
Bab:44
Bab:45
Bab:46
Bab:47 {END}
Ekstra Part (l)
LAGI-LAGI!
PEMBERITAHUAN!

Bab:4

232K 22K 608
By A4Bb_444

Selamat HUT RI ke 77🥳

Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dahulu ya 🌟

⚠️Banyak typo berseberan, di mohon untuk hati-hati dalam membaca ⚠️

HAPPY READING!

Seorang pria tampan berlari cepat memasuki mansion nya, penampilannya terlihat sangat berantakan dengan kemeja putih polos yang ia gulung sampai siku dan kancing atas kemeja yang ia buka hingga memperlihatkan dada bidang nya.

Ketukan pertemuan antara sepatu pantofel dengan keramik, menimbulkan suara keras.

Sesampai tempat ia pria itu tuju, ia langsung membuka pintu dengan keras.

BRAKK

DEGG

Dunianya seakan berhenti saat itu juga, melihat wanita yang amat sangat ia cintai kini tergantung dengan leher yang terikat.

"ELIZAAAAAAAA!" Teriaknya langsung mengambil tubuh istrinya yang sudah tak bernyawa dan memeluknya erat.

Di lantai, pria itu yang tak lain adalah Erland dengan tangan gemetar memegang pipi mulus milik istrinya. Air matanya tak dapat di bendung lagi ketika merasakan tubuh istrinya terasa dingin tak bernyawa.

Padahal baru beberapa jam yang lalu ia masih melihat tatapan kebencian istrinya yang ditujukan untuknya, tapi kini mata indah berwarna biru sapphire itu sudah tertutup untuk selama-lamanya.

Erland menangis keras memeluk tubuh Eliza untuk yang pertama dan terakhir kali nya, kenapa sangat sulit untuknya meminta kebahagiaan sedikit saja pada Tuhan.

Di seluruh hidupnya ia hanya menginginkan istrinya, itu saja. Ia tak pernah memaksa tuhan untuk membuat istrinya membalas perasaannya, cukup membuat istrinya berada di sisinya itu sudah membuatnya sangat bahagia. Tapi kenapa sangat sulit, masalah terus datang menimpa nya hingga akhirnya ia hanya bisa memeluk tubuh tanpa nyawa istrinya.

"Jangan tinggalkan aku El, ku mohon." Bisiknya di telinga sang istri.

"Bangun sayang."

"Jika kau mau pergi, tolong bawa aku El. Jangan tinggalkan aku, ku mohon jangan tinggalkan aku."

Erland terus berbisik memohon pada mayat istrinya untuk ikut membawanya pergi, menghiraukan kenyataan bahwa kini istrinya sudah tidak bernyawa.

"Tuan, kita harus mengurus pemakaman nyonya." Ucap Max yang tiba-tiba datang.

"Pemakaman?" Lirih Erland merasa dunianya kembali gelap seperti terakhir kali ayah dan ibunya pergi meninggalkan nya.

"PEMAKAMAN APA HA! ISTRI SAYA MASIH HIDUP, DIA MASIH HIDUP DIA TIDAK AKAN MENINGGALKAN SAYA!" Teriak Erland keras.

Max mendudukkan kepalanya takut.

"Ta-tapi nyonya sudah meninggal tuan." Ucapnya berusaha menyadarkan Erland.

'Tapi tuan dan nyonya Demian sudah meninggal tuan muda."

Ucapan dua puluh tahun yang lalu lagi-lagi terdengar di telinga Erland, membuat pria berwajah tampan itu kembali merasakan jatuh ke dalam lubang yang sampai kapanpun tak ada yang bisa membawanya keluar kecuali wanita di pelukan nya ini.

"Kalian pergi, kalian semuanya pergi meninggalkan ku." Erland berucap dengan mata kosong, sudah tak ada kehidupan lagi di matanya.

"Tuan." Panggil Max ketika merasakan ada sesuatu yang buruk akan terjadi.

"Jika kalian semua pergi, maka-"

Jleb

"Aku akan ikut, aku akan terus ikut di manapun kau berada El. Tidak perduli kau suka atau tidak." Lanjutnya dengan pisau yang kini sudah tertancap di dada tepat di jantungnya yang entah dari mana ia dapatkan itu.

"TUAN!" Teriak Max, berlari ingin menyelamatkan tuannya.

"Diam di situ Max!" Cegah Erland.

"Tuan." Lirih Max tak percaya apa yang di lakukan Erland.

Sebenarnya apa yang membuat Erland begitu mencintai Eliza, Max tak sampai pikir bahkan Eliza tak segan-segan menduakan Erland secara terang-terangan dan menghina bahkan mencaci maki Erland di hadapan semua orang tapi kenapa Erland masih begitu mencintai wanita iblis itu bahkan rela membunuh dirinya sendiri agar bisa terus bersama Eliza.

Erland terbatuk darah merasakan sakitnya di dadanya. Dengan nafas tersengal, ia terus mengelus wajah Eliza dengan lembut.

"Terimakasih sudah menjadi istri sempurna untukku sayang, aku beruntung memilikimu di hidupku." Bisik Erland menyatukan keningnya dengan kening Eliza.

"Tapi-"

"Bisakah aku meminta, untuk di kehidupan selanjutnya tolong." Erland merasakan nafasnya mulai sesak tambah memeluk tubuh Eliza erat.

"To-tolong cintai aku Eliza Vierzon." Bisik Erland setelah itu memejamkan matanya selama-lamanya.

Roh bayangan transparan yang sedari tadi melihat apa yang terjadi menangis pilu, dia adalah Elsa. Entah mengapa ia tiba-tiba berada di sini dan melihat akhir dari novel berjudul Ketika Cinta Memilih Kamu.

Elsa tidak tahu bahwa Erland mencintai Eliza, dan ia juga tak tahu bagaimana rasa cinta Erland untuk Eliza bahkan sampai ikut membunuh dirinya sendiri agar untuk menyusul istrinya.

Betapa bodohnya ia menyuruh Erland untuk menceraikannya, pantas saja Erland selalu bersikeras untuk tidak menceraikannya dan tatapan kecewa di mata Erland akhir ia tahu apa penyebab nya.

"Ma-maafkan aku." Lirihnya.

Dalam satu kedipan, tiba-tiba saja roh Elsa berpindah dari kamar Eliza ke sebuah taman yang luas yang terasa sejuk.

"Selamat datang Elsa." Sapa seorang wanita yang tiba-tiba datang.

"E-Eliza?!"

"Maafkan aku karena memanggil mu tiba-tiba ke sini, sebenarnya aku mempunyai alasan untuk itu semua." Ucap Eliza.

"Ka-"

"Tolong dengarkan ucapan ku dan jangan memotongnya, karena kau hanya memiliki waktu sedikit untuk kita bertemu." Ucap Eliza serius yang mau tak mau Elsa hanya mengangguk kecil.

"Aku cukup kecewa melihat caramu membuatku bahagia dengan cara meninggalkan Erland, kau tau aku memanggil kesini untuk Erland." Ucap Eliza membuat Elsa membelalakkan matanya terkejut.

"Kejadian yang baru saja kau lihat adalah akhir hidupku dan Erland, dan itu membuat ku di penuhi rasa bersalah hingga sekarang."

"Maka dari itu, aku memohon pada Tuhan untuk mengirimkan seseorang yang mampu menggantikan ku agar bisa membahagiakan Erland dan Tuhan mengirimmu seseorang yang memiliki jiwa yang sama seperti ku tapi dengan versi jiwa bersih tidak seperti ku."

Eliza memegang tangan Elsa memohon.

"Elsa, tolong bahagiakan Erland aku mohon."

"Kau saja! Aku tidak bisa melakukan itu, lagipula aku tidak mencintai nya." Tolak Elsa, ia bukan tipe manusia yang gampang kasihan tanpa memikirkan dampaknya pada diri sendiri.

"Aku tidak bisa, karena aku hanya mencintai Lucas."

"KAU GILA!" maki Elsa tak percaya yang di katakan Eliza.

"Itulah mengapa aku memanggil mu kesini, aku adalah jiwa yang kotor mencintai seseorang yang bukan suamiku. Seseorang yang mati karena untuk orang yang di cintainya tidak akan bisa jatuh cinta lagi, seperti aku. Aku tidak akan bisa mencintai Erland lagi, meksipun aku mau tapi hukum sudah tak memperbolehkan nya." Ucap Eliza.

"Begitupun dengan Erland, dia tak akan mencintaiku karena aku bukan kamu. Aku Elsa, sedangkan kamu Eliza." Ucap Elsa.

"Itu berbeda Elsa. Karena kita adalah jiwa yang sama, seperti yang ku katakan sebelumnya aku dengan jiwa penuh dosa sedangkan kau tidak. Coba pikirkan baik-baik, jika kita tak sejiwa lalu bagaimana bisa kau masuk ke ragaku?"

Elsa terdiam memikirkan ucapan Eliza.

Eliza berjalan mendekati Elsa, ia menepuk punggung Elsa kecil.

"Percaya padaku, kau akan bisa mencintai Erland." Yakin Eliza.

"Bagaimana dengan duniaku?" Tanya Elsa.

"Di sana kau sudah mati, dan ini kehidupan barumu."

"Tapi ini hanya dunia novel!"

"Itu bagimu, tapi tidak dengan kami yang hidup di dunia ini. Mungkin di kehidupan mu takdir kami di tentukan oleh penulis, tapi disini takdir kami, kamilah yang menentukan nya sendiri."

"Waktuku sudah hampir habis, tolong ingat pesanku untuk selalu cintai Erland. Dia pria yang sangat baik dan aku menjamin kau bahagia dengannya, dan satu lagi Erland adalah jodoh yang Tuhan kirim untuk mu."

*****

Erland menatap fokus layar laptop yang menampilkan grafik yang rumit, dengan kaca mata bening yang bertengger di hidung mancungnya jemarinya bergerak cepat di keyboard laptop.

Mata Erland memang mudah lelah jika terus menerus menatap layar laptop, komputer maupun handphone. Maka dari itu ia sering menggunakan kaca mata dalam bekerja.

Tapi dengan kaca mata ia tampak terlihat sangat tampan dan berkarisma, sayang sekali ia memiliki wajah tampan idaman para wanita tapi wanitanya sendiri tak pernah mengidamkan wajahnya justru lebih menyukai wajah pria yang sudah memiliki istri.

Erland menghentikan pekerjaannya sejenak, ia mengingat kejadian tadi malam dimana ia dan Eliza kembali bertengkar karena pasal cerai lagi dan lagi.

Padahal ia malam itu sudah sangat bahagia karena Eliza akhirnya mau menginjakkan kakinya di kamar mereka yang sesungguhnya, bahkan untuk pertama kalinya Eliza mau meminta pertolongan padanya.

Dan untuk pertama kalinya juga, Erland merasakan di butuhkan oleh Eliza. Itu membuat hatinya berbunga-bunga malam itu, tapi untung saja ia dapat menyembunyikan di balik wajah datarnya.

Eliza mengucapkan terimakasihnya, memujinya, dan bahkan mau berbicara padanya itu sudah mampu membuat Erland sangat-sangat bahagia.

Tapi, hanya beberapa saat setelah Eliza membicarakan surat cerai lagi Erland kembali merasakan kesakitan yang mana tak ada pernah mampu orang berikan padanya karena hanya Eliza yang mampu memberikan kesakitan itu padanya.

"Demi kebahagiaan ku?" Kekeh nya pelan mengingat alasan tidak masuk akalnya Eliza saat menginginkan perceraian.

Kebahagiaan apanya, jika kebahagiaannya hanya ada pada Eliza!

Justru kehancuran lah yang ia terima jika sampai ia benar-benar berpisah dengan Eliza.

Erland kembali melanjutkan pekerjaannya, mengingat pertengkarannya dengan Eliza akan membuatnya semakin stres.

Tok

Tok

Tok

"Masuk." Ucap Erland tanpa melihat siapa yang memasuki ruangannya.

"Erland." Panggil Hendar yang masuk ke ruangan.

"Hn."

"Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu." Ucap Hendar.

"Usir saja, saya lagi sibuk."

"Ta-tapi-"

"Kau tidak mendengar perintah saya?"

"Baiklah." Ucap Hendar setelah itu pergi untuk menjalankan perintah Erland.

Tok

Tok

Tok

Ckleck

"Bukankah saya sudah bilang untuk mengusir-"

"Tega sekali kau mengusir istrimu sendiri, tuan Erlando Demian!"

Erland langsung mengangkat kepalanya saat mendengar suara yang tidak asing di pendengarannya. Dan benar saja, matanya terbelalak kaget saat melihat siapa yang masuk ke ruangannya.

"E-Eliza?"

Bersambung. . .

Jangan lupa tinggalin jejak dulu ya, vote and komen 🐸

See you next chapter guys 👋

🌟👇

Continue Reading

You'll Also Like

3.6M 358K 95
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
169K 10.1K 42
Aletta Cleodora Rannes, seorang putri Duke yang sangat di rendahkan di kediamannya. ia sering di jadikan bahan omongan oleh para pelayan di kediaman...
266K 22.7K 21
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...
222K 310 17
Kumpulan cerita dewasa part 2 Anak kecil dilarang baca