CIGARA (End)

By RavanaPutri0

30.7K 1.6K 93

(Follow sebelum membaca!) π™π™šπ™‘π™–π™ π™¨π™šπ™‘π™šπ™¨π™–π™ž! #BACA INFO DAHULU YA GES YA! Cerita ini mengisahkan t... More

Cigara||01||
Cigara||02||
Cigara||03||
Cigara||04||
Cigara||05||
Cigara||06||
Cigara||07||
Cigara||09||
Cigara||10||
Cigara||11||
PROLOG
Cigara||12||
Info
Cigara||13||
Cigara||14||
Cigara||15||
Cigara||16||
Cigara||17||
Cigara||18||
Cigara||19
Cigara||20||
Cigara||21||
Cigara||22||
Cigara||23||
Cigara||24||
Cigara||25||
Cigara||26||
Cigara||27||
Cigara||28||
Cigara||29||
Cigara||30||
Cigara||31||
Cigara||32||
Cigara||33||
Cigara||34||
Cigara||35||
Cigara||36||
Cigara||37||
Cigara||38||
Cigara||39||
Cigara||40||
Cigara||41||
Cigara||42||
Cigara||43||
Cigara||44||
Cigara||45||
Cigara||46||
Cigara||47||
Cigara||48||
Cigara||49||
Cigara||50||
Cigara||51||
Cigara||52||
Cigara||53||
Cigara||54||
Cigara||55||
Cigara||56||
Cigara||57||
Cigara||58||
Cigara||59||
Cigara||60|| end
Epilog
QUOTES ALL CAST πŸ“

Cigara||08||

635 41 0
By RavanaPutri0

∆ ∆ ∆

"Hikss... Hiksss" Tangisan Cia mulai terdengar.

Ia memeluk foto tersebut erat -erat dengan air mata yang terus membanjiri pipinya. Ia sangat menyesalinya karena ia tidak bisa bertemu tante Celin untuk terakhir kalinya. Ia menghapus jejak air matanya dengan punggung tangan sembari meletakkan kembali foto tersebut pada laci nakas. Ia berdiri dan melangkah pergi menuju kamar mandi.

Ia berendam sambil merutuki dirinya, kali ini ia tidak akan menangis kembali.ia tidak selemah itu jadi dirinya akan kembali menjadi Cia yang kuat dan pemberani. Ia keluar dari kamar mandi setelah 10 menit berlalu dengan piyama kotak-kotak hitam yang sudah melekat pada tubuhnya.

Ia mempoleskan lip balm pada bibirnya agar tidak terlihat pucat serta mengoleskan krim pereda pada bagian kantung mata yang terlihat membengkak, tak lupa ia juga mencepol rambutnya yang menjadi kebiasaannya saat di rumah.

Tok... Tok.. Tok..

Suara ketukan pintu terdengar saat Cia akan keluar kamar, ia pun membukanya dan terlihat mama nya yang berada tepat di depannya.

"Kamu udah mandi?" Tanya Nita.

"Udah ma, ini Cia mau turun" Jawabnya dengan suara yang sedikit serak.

"Loh kamu nangis lagi? Kan udah janji sama mama nggak bakal nangis" Ucap Nita sembari mengusap pipi anaknya.

"Maaf ma Cia nggak bisa nepatin janji mama" Kata Cia begitu menyesal.

"Yaudah nggak papa kok, ayo turun nanti mama buatin teh anget biar badan kamu fit lagi" Pinta Nita menggandeng tangan Cia untuk turun kebawah.

"Oh ya dibawah ada yang mau ketemu sama kamu" Lanjutnya.

"Temen Cia? Cowok atau Cewek? " Tanya Cia mengerutkan alisnya.

Saat di anak tangga terakhir, Cia membulatkan matanya saat ia melihat Gara ada di rumahnya. seorang Gara ketua geng datang ke rumahnya? Nggak salah lihat. Nita sedikit terkekeh kecil saat melihat ekspresi Cia yang segitu kagetnya, Ia pun melangkah pergi menuju dapur dan meninggalkan Cia yang masih di tempat.

'Gue nggk salah liat kan? ' batin Cia sembari menampar pipinya sendiri membuatnya meringis.

"Aww tapi sakit sih" Gumamnya mengelus pipinya yang berdenyut.

Gara belum menyadari keberadaan Cia, ia hanya menatap luar jendela yang langsung mengarah pada kolam renang. Cia menghampirinya dan menatap kearahnya, Gara menoleh dan di dapatkan Cia yang berdiri di depannya hanya saja terbatasi oleh meja.

"Lo ngapain kesini? dan lo kok tau rumah gue jangan-jangan lo nguntitin gue! " Seru Cia.

"Ck.. Ngapain gue buang-buang waktu buat nguntitin lo, gue ke sini di suruh bokap gue dan ngasih alamat lo ke gue" Ujarnya dengan tangan yang di tumpu pada pahanya.

"Bokap lo? Om Bima" Ucap Cia dengan lirih namun masih bisa di dengar oleh Gara. "Lo kenal bokap gue dan terus kenapa gue di suruh ke sini " Balasnya dengan serius.

"Mana gue tau kan lo yang di suruh" Celetuk CiaCia mengadah pundak.

"Gini aja deh, apa yang di katakan bokap lo saat nyuruh lo ke sini? " Tanya Cia sembari mendudukkan dirinya.

"Gue sih males ke sini cuman gue nggak bisa nolak, gue di suruh buat ajak jalan lo entah lah apa yang dipikirkan bokap gue, kenal aja nggak " Ujarnya dengan memalingkan wajahnya.

'Apa jangan-jangan ini yang dikatakan om Bima pasal gue disuruh ngembaliin ingatannya, om Bima tau aja apa yang gue lagi pengenin ,tapi mulai dari mana ya? ' Batin Cia.

Gara memperhatikan gerak-gerik Cia yang sedang melamun serta senyuman yang menghiasi wajahnya membuat Gara bergedik ngeri dengan tingkah Cia yang aneh.

"Woyy! " Seru gara membuyarkan lamunan Cia.

"Iya" Celetuk Cia dengan mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Jadi gimana lo mau gue ajak Jalan-jalan? " Tanya Gara dengan wajah datar.

Saat Cia akan menjawab pertanyaan dari Gara, Nita dan Nathan berjalan beriringan dengan pakaian yang rapih seakan mereka akan pergi. Cia reflek berdiri dan menghampiri mereka dengan ekspresi kebingungan.

"Mama sama papa mau kemana? " Tanya Cia. "Papa mau nemenin mama belanja buat besok" Jawab Nathan pada Cia yang kini sedikit cemberut.

"Mama sama papa nggak lama kok, kalo kamu lapar makan aja udah mama siapin di meja makan ajak juga Gara " Ujar Nita sembari mengelus kepala Cia.

"Ma mending dia suruh pulang aja" Bisik Cia pada Nita.

"Hushh kamu itu nggak sopan sama tamu, ya udah kamu jangan keluyuran ya" Pinta Nita seraya melangkah pergi.

"Nak Gara tante sama om mau keluar sebentar kamu jaga Cia ya selagi kita keluar, kalo mau makan ada di meja makan kalo mau tidur juga nggak papa, tidur di kamar Cia aja karena kamar tamunya belum tante bersihin" Ujar Nita pada Gara yang kini sedang berdiri menghadap ke arah mereka.

Nathan mendekati Gara dan membisikkan sesuatu yang membuat Gara mengangguk-angguk. Cia tidak sempat melihat adegan tersebut karena dirinya sekarang sudah pergi ke arah dapur untuk makan karena sedari tadi ia lapar, bagaimana tidak lapar dari siang ia menangis terus sampai kehilangan tenaganya.

Sudah beberapa menit yang lalu orang tua Cia telah pergi, sekarang Gara masih di tempat sembari bermain dengan HP nya sedangkan Cia ia juga masih setia di dapur. Gara sedikit bosan jika ia pulang maka ia tidak nepatin janji Nathan, akhirnya ia berjalan menuju lantai atas dan segera mencari kamar tidur Cia karena dirinya sudah mengantuk.

'Loh mau kemana tuh orang apa mau ke kamar gue, nggk bisa di biarin nih' Batin Cia lalu berjalan mengikuti Gara.

"Tunggu" Teriak Cia membuat langkah Gara terhenti.
"Lo mau kemana? Lo nggak seharusnya kayak gini, tuan rumahnya masih di sini jadi lo harus sopan dikit" Ujar Cia menatap tajam ke arah Gara.

"Gue ngantuk mau tidur, kamar lo sebelah mana? " Ucap Gara sedikit lesu karena sudah sangat mengantuk.

"Siapa yang nyuruh lo tidur di kamar gue hah? "Bentak Cia.

"Nyokap lo,udah lah nanti aja debatnya gue nggak ada tenaga buat ngeladenin lo"ucap Gara seraya melanjutkan langkahnya.

Tanpa bantuan dari Cia, kini Gara sudah menemukan letak kamar Cia karena pada pintunya terdapat namanya serta feelingnya yang begitu yakin.

Cia yang ada dibelakangnya pun terperangah kaget pasalnya Gara belum pernah ke sini sebelumnya kenapa dia tau letak kamarnya padahal dirinya belum memberi tau. Cia menepuk jidatnya karena ia lupa jika di pintunya sudah terpampang namanya, ia menyesal karena telah memasangnya.

"Wait wait wait lo beneran mau ke kamar gue? " Tanya Cia sekali lagi.
"Maksud lo? awas minggir! " Seru Gara mendorong Cia bersamaan dengan pintu terbuka.

Mereka Bertatap-tatapan selama beberapa detik dan Gara mecondongkan badannya ke arah Cia membuatnya menutup mata dengan rasa ketakutan. Namun apa yang dipikirkan Cia tidak terjadi dan yang terjadi Gara menggeser tubuh Cia dengan cara mengangkatnya ke arah samping dengan kedua tangannya. Gara berjalan ke arah kasur queen size Cia dan langsung tertidur lelap tanpa izin dari sang pemilik.

Cia masih mematung membelakangi Gara yang sudah terlelap tidur. Saat sadar, ia langsung membalikkan tubuhnya menghadap ke arah kasurnya dan berjalan mendekatinya.

"Gue rada kesel sama seneng walaupun lo nggk inget gue tapi tingkah lo masih sama kayak dulu suka ngeselin, dengan itu gue yakin kalo gue bakal bisa bantu lo inget gue lagi,  lo juga harus usaha masa gue lo kan lakik dahlah capek gue! "Ujarnya dengan lirih menatap dalam ke arah Gara.

Mata yang tertutup rapat, bulu mata yang lentik, hidung mancung ,rahang tajam, bibir tipis serta rambut acak-acakan terpampang jelas di mata Cia. Ia mengulas senyuman saat memandanginya, begitu indah ciptaan Tuhan mungkin Tuhan menciptakan nya saat sedang bahagia.

_-_-_

Pagi hari yang begitu indah saat Cia sudah berdiri rapih di hadapan kaca mirrornya, mungkin karena semalam membuatnya menjadi hari ini begitu indah nan ceria. Cia memperhatikan dirinya jika ada yang kurang, saat sudah merasa lengkap ia Langsung bergegas keluar kamar dan berjalan menuruni anak tangga menuju dapur. Di dapur sudah ada Nita dan Nathan, ia pun langsung menyambar kursinya lalu mengambil nasi goreng yang sudah di siapkan okeh Nita.

"Hari ini kamu semangat banget ke sekolah biasanya kesiangan" Ujar Nita.

"Iya dong, Cia mau rubah kebiasaan Cia yang suka bangun siang, oh ya pa kayaknya nanti Cia pulang telat dikit deh ada sesuatu yang harus Cia kerjakan" Pinta Cia menatap Nathan.

"Jangan malem-malem pulangnya" Balas Nathan. "Okeh" Ucap Cia memberikan jempolnya.

Tak butuh waktu lama makanan Cia kini sudah habis tak tersisa, ia melirik pada jam tangannya dan ia langsung menyambar tasnya. Ia berpamitan kepada orang tuanya.  Hal seperti ini sudah jadi kebiasaan Cia sewaktu kecil sampai sekarang. Cia di rumah dan Cia di sekolah memiliki dua kepribadian yang berbeda, di rumah ia adalah anak penurut, ceria, dan banyak lagi yang menurutnya baik sedangkan di sekolah ia selalu memasang muka jutek, datar serta sifatnya yang blak-blakan.

Ia pergi ke sekolah menggunakan mobil kesayangannya, dengan raut wajah sumringah ia perlihatkan. Ia juga bersenandung kecil saat di jalan sambil menikmati suasana pagi yang cerah. Tak butuh waktu lama, kini mobil Cia sudah terparkir rapih bersama mobil lainnya. Ia berjalan dengan memainkan kunci mobil pada tangannya membuat semua murid bergedik ngeri dengan sikap Cia yang tiba-tiba berubah.

"Bukankah itu mobil kemarin yang membuat kita hampir celaka? " Ucap Keanu menatap mobil berwarna hitam ke abu-abuan.

Geng Graventas baru saja sampai, namun mereka menghentikan langkahnya saat Keanu mengatakan bahwa ia melihat mobil kemarin.

"samperin yuk, kita cek juga biar nggak salah paham" Pinta Gavin melangkah maju terlebih dahulu dan di ikuti lainnya.

Mereka mengelilingi mobil tersebut sambil melihat benar tidaknya.

"Fiks sih ini mobil nya, ini mobil siapa sih? " Ucap Gavin menunjuk mobil tersebut.

'bukannya ini mobil sama persis dengan mobil yang terparkir di halaman rumah Cia? apa benar ini mobilnya jika benar nggak boleh di biarin nih' Batin Gara.

Keanu memanggil salah satu adik kelasnya yang baru saja jalan melewatinya. "Lo sini" Panggil Keanu menunjuk siswi tersebut.

"Aku kak? " Jawabnya menunjuk diri sendiri dan berjalan mendekati Keanu.

"Lo tau ini mobil siapa? " Tanya Keanu menatap siswi tersebut. "Sebentar kak saya liat dulu" Jawabnya sembari melihat mobil tersebut.

"Ini mobil Fenicia kak" Lanjutnya menatap Keanu."Maksud lo Cia kelas 11 bahasa? " Sela Rayhan.

"Iya kak, kalo gitu saya permisi ya kak" Ucap murid tersebut melenggang pergi saat di beri anggukan oleh Keanu.

"Bener kan apa yang gue katakan, emang tuh cewek nyalinya gede juga" Timpal Keanu.

"Udahlah nanti tanyakan aja sama orangnya langsung biar nggak salah paham" Ujar Rayhan.

Di kelas yang sedikit riuh kini hening seketika saat Cia memasuki kelas, aura yang Cia perlihatkan membuat mereka terdiam. Senyuman yang sedari tadi terus naik membuat semua murid risih karena terlihat mengerikan tidak biasanya seorang Cia tersenyum selebar ini.

"Hai girlss, pagi-pagi udah buat kepulan asap aja ada berita apa emangnya? " Tanya Cia sembari mendudukkan dirinya.

"Kita nggak ngegosip ya, cuman bagi cerita doang" Jawab Dara. "Sama aja kali! " Seru Cia.

"Lo kenapa? " Tanya Elen pada Cia yang sedang mengeluarkan hpnya.

"Gue, emang kenapa dengan gue? " Ucap Cia menunjuk dirinya sendiri. "Kok malah nanya balik, udahlah hari ini gaje lo! " Ketus Elen.

Cia bergedik bahu lalu menatap semua murid-murid yang ternyata sedari tadi diam tanpa suara. Ia menatap satu persatu sembari mengangkat satu alisnya.

"Kalian kenapa pada diem! ouh okh kayak gini aja lebih baik jangan ada yang berisik sebelum gue perintah! " Ucap Cia membuat mereka berbisik-bisik.

"Nggak usah bisik-bisik sini ngomong langsung depan gue, tapi nggak usah deh pumpung hari ini mood gue masih bagus jadi gue lepasin kalian, kenapa pada diem lagi? Oh ya tadi gue dapet amanah dari bu anggun kalo pelajaran pertama jamkos" Ujar Cia.

Semua murid kini riuh kembali saat mendengar info jika jamkos. Elen yang mempunyai kesempatan emas untuk bercerita, kini dirinya mendekat ke arah Cia.

"Cia, lo tau nggak " Ucap Elen terpotong. "Nggk tau" Potong Cia tanpa menatap Elen.

Elen yang geram kini merebut HP Cia, membuat dirinya menoleh pada Elen dengan malas.

"Gue belum selesai ngomongnya, tau nggak kalo queen kembali lagi" Ucap Elen dengan ekpresi serius.

∆ ∆ ∆ ∆

Sorry ya guys kalo banyak typo, mohon dimaklumi:)

Follow:
Ig: nona_choco.mint
Tiktok: nona||choco.mint

Mari budayakan vote dan komen guyss
Klik tombol bintang dipojok kiri dulu

Komen untuk Next!!

CHOCO. MINT

Minggu, 14 Agustus 2022

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 76.1K 66
Audira Ivanna Mahardika. Gadis cantik yang berpura-pura menjadi nerd untuk mencari teman yang tidak mengincar hartanya. Ia dulu pernah bersekolah di...
3.3M 150K 62
"kadang yang paling sakit memberi luka, adalah keluarga sendiri." rayra, verlin, dan alice terdiam menatap keysa. Punggung kokoh yang selama ini meli...
177K 29K 60
Ale! Gadis barbar yang selalu mengejar-ngejar cinta seorang Raka Allandra. gadis yang selalu merecoki hari-hari sang pujaan hatinya dan berharap suat...
33.8K 3.9K 61
[REVISI SETELAH TAMAT] Bagaimana halnya, bila seseorang yang telah hadir lebih dulu itu kini datang kembali setelah pergi meninggalkan selama bertahu...