CIGARA (End)

By RavanaPutri0

35.5K 1.7K 93

(Follow sebelum membaca!) π™π™šπ™‘π™–π™ π™¨π™šπ™‘π™šπ™¨π™–π™ž! #BACA INFO DAHULU YA GES YA! Cerita ini mengisahkan t... More

Cigara||01||
Cigara||02||
Cigara||03||
Cigara||04||
Cigara||06||
Cigara||07||
Cigara||08||
Cigara||09||
Cigara||10||
Cigara||11||
PROLOG
Cigara||12||
Info
Cigara||13||
Cigara||14||
Cigara||15||
Cigara||16||
Cigara||17||
Cigara||18||
Cigara||19
Cigara||20||
Cigara||21||
Cigara||22||
Cigara||23||
Cigara||24||
Cigara||25||
Cigara||26||
Cigara||27||
Cigara||28||
Cigara||29||
Cigara||30||
Cigara||31||
Cigara||32||
Cigara||33||
Cigara||34||
Cigara||35||
Cigara||36||
Cigara||37||
Cigara||38||
Cigara||39||
Cigara||40||
Cigara||41||
Cigara||42||
Cigara||43||
Cigara||44||
Cigara||45||
Cigara||46||
Cigara||47||
Cigara||48||
Cigara||49||
Cigara||50||
Cigara||51||
Cigara||52||
Cigara||53||
Cigara||54||
Cigara||55||
Cigara||56||
Cigara||57||
Cigara||58||
Cigara||59||
Cigara||60|| end
Epilog
QUOTES ALL CAST πŸ“

Cigara||05||

977 44 0
By RavanaPutri0

∆ ∆ ∆ ∆

Gara mengeluarkan dompet dari tasnya dan mengambil selembar kertas merah. Ia menyodorkan uang tersebut kepada pak botak dengan tatapan tajam.

"Lumayan lah buat ngisi dompet" Ucap Pak botak seraya mengambilnya dengan rasa senang.

Cia membulatkan matanya saat melihat begitu senangnya pak botak menerima uang sogokan tersebut.

"Itu namanya sogokan nggak adil nih " Seru Cia.

Pintu gerbang pun terbuka lebar, Gara segera menaiki motornya dan menjalankannya memasuki pekarangan sekolah. Cia tidak habis pikir dengan jalan pikiran pak botak yang begitu gampang di kelabuhi. Di kasih ati malah minta jantung.

"Pak botak nggak adil ini namanya, WOYYY! " teriak Cia.

Gara yang kasihan dengan Cia yang sedari tadi teriak-teriak nggak jelas, ia pun menyuruh pak botak untuk membukakan gerbang juga untuk Cia.

Cia tersenyum menang dan segera memasuki mobilnya lalu menjalankannya dengan suara mobil yang begitu keras seakan melampiaskan kekesalannya kepada pak botak. Sebuah gelengan kepala yang diberikan pak Botak dengan tingkah Cia.

_-_-_

Gubrakk...

Cia mendobrak pintu dengan napas tersendat-sendat serta keringat meluncur di sekitar pelipisnya. Semua murid-murid terperangah kaget untung saja belum ada guru yang masuk jadi ia tidak malu.

"Sorry" Ucap Cia melirik semua murid bergantian.

Keadaan kembali seperti semula dan Cia berjalan menuju tempat duduknya yang berada di barisan kedua dari belakang pojok.

"Tumben telat lo, untung pak nurdin belum dateng bisa-bisa kena hukuman lo" Celetuk Dara.

"Hoss... Hoss di-diem dulu gue engap nih" ucap Cia dengan napas tersendat-sendat.

"Ya lagian lo lari-larian apalagi naik tangga huh gue sih ogah, potek nih kaki kalo lari-lari naik tangga" Ujar Elen.

"Kayak nya nih sekolah demen banget bikin muridnya kurus-kurus, tuh kayak Nia liat udah kurus di tambah sekolah di sini yang ukurannya segede gaban bisa-bisa tulang doang yang ada pfttt" Timpal Dara.

"Kalo kata mbah gue sih tinggal lunglet alias balung kulit, hahhah" Lanjut Elen.
(Lunglet) balung kulit = tulang kulit

"Lo kalo ngomong nggak di filter dulu kalo orangnya denger gimana, di semekdon tau rasa lo! " Sarkas Cia.

"Dia semekdon gue ?bukannya gue yang jatuh malah sebaliknya, badan kurus gitu sok-sok an mau semekdon gue, belum rasain gue santet " Ujar Elen meng pede.

Mereka tertawa bersama membuat Nia yang duduk nya tidak jauh dari mereka tiba-tiba menoleh ke arah mereka dengan wajah judesnya.

"Kelen ngomongin gue? " Tanya Nia dengan raut wajah judes.

Cia dan 2 curutnya menoleh cepat, Elen meneguk ludahnya dengan kasar serta mimik wajah yang begitu berbeda saat ia bercerita tadi.

"Ng-nggak kok Ni kita nggk ngomongin lo bener deh suer" Gugup Elen.

"Pagi-pagi udah ngegosip nggak ada kerjaan lain aja" Gumam Nia sembari kembali menulis.

"Baperan banget tuh cewek satu" Gumam Elen dengan wajah kesal.

"Cailahh mental down nih " Ejek Dara.

"Sorry ya mental gue tuh terbuat dari besi jadi tahan banting" Pede Elen.

"Tahan banting sih iya tahan karatan nggak? " Sarkas Cia dengan nada mengejek.

_-_-_

Jam pertama telah usai beberapa menit yang lalu. Suara riuh mulai terdengar kembali ada beberapa yang main game ada juga yang masih belajar, tepatnya Annia Ramadhani seorang perempuan yang tidak asing di kelasnya. Ia penyuka buku lebih tepatnya kutu buku yang biasa di gosipin satu kelas namun ia hanya mengabaikan nya tidak ada yang berani bully dia karena otak cerdiknya yang tidak dapat terlampaui oleh siapa pun serta ia juga termasuk anggota taekwondo.

Di seberang pojok belakang terdapat perkumpulan pergosipan yang lihai sekali pengucapan nya, Yahh lebih tepatnya Cia dan 2 curutnya.

"Cia tadi malem gimana? Maaf ya gue ketiduran abisnya gue ngantuk banget" Ucap Elen memposisikan dirinya menghadap Cia.

"Emang tadi malem kenapa? " Tanya Dara.

"Tadi malem tuh Cia nggak sengaja bentrokan sama geng nya Gara sama geng nya Raka, kalo lanjutannya sih nggak tau gue" Jawab Elen.

"Whatt bentrokan? terus gimana lo bisa lolos" Ucap Dara menatap Cia serius.

"Jadi sewaktu itu gue habis pulang dari rumahnya Elen tapi waktu di tengah jalan gue di cegat sama cowok mungkin salah satu dari mereka ,yang bikin gue bingung cowok itu beri tau gue agar putar balik ya kali gue putar balik gue aja nggk tau jalan selain jalan itu" Ujar Cia dengan serius.

"Terus-terus? " sarkas Dara.

Flashback on

"STOP!! " teriak Cia melengking membuat semua orang menghentikkan aktivitas dan menatap ke arah Cia berdiri.

"KALIAN NGGAK MIKIR APA DENGAN KALIAN BERANTEM KAYAK GINI SAMA AJA KALIAN NYUSAHIN SEMUA ORANG! " Teriak Cia mengeluarkan amarahnya.

"GARA-GARA KALIAN GUE NGGAK BISA PULANG DAN GARA-GARA KALIAN JUGA GUE DI MARAHIN BOKAP GUE KARENA KALIAN YANG SEENAKNYA BUAT KERUSUHAN DI TEMPAT UMUM MEMBUAT GUE DAN PENGENDARA LAINNYA NGGAK BISA LEWAT! " Lanjutnya dengan nada yang tinggi.

"Dan lo seenaknya nyuruh gue berhenti!? siapa lo ngatur-ngatur gue! Kalo semisal gue di celakain mereka" Ujar Cia seraya menunjuk geng Dandelions.

"Gue yang kena kan! Terus apa masalah kalian sama gue lagian besok kan kalian sekolah ngapain KALIAN MASIH DI SINI!! Lanjutnya dengan meninggikan nadanya di akhir kalimat.

Dua geng tersebut diam tak berkutik dan saling menatap satu sama lain. Sang ketua Dandelions yaitu Raka sedikit menyunggingkan senyumnya menandakan bahwa dirinya menyukai cara bicara Cia yang begitu mendalami. Mungkin dirinya akan mengincar Cia yang sudah membuatnya penasaran.

"Kalo kalian masih tetap di sini, gue telpon polisi! " Seru Cia seraya mengangkat tinggi hp nya yang tertera nomor polisi.

Cia sedikit ragu-ragu untuk menelpon polisi, ia tidak seberani itu jika kalian tau. Akhirnya ia pura-pura menelpon polisi agar mereka semua percaya.

"Gar, tuh cewek berani amat kalah lo" Ucap Rayhan yang berdiri di samping Gara dan dibalas tatapan tajam.

Saat Cia sedang menelpon polisi, geng Dandelions pergi begitu saja. Raka yang menyuruh semua anggotanya untuk mundur agar tidak terjadi hal-hal yang mereka pikirkan.

Flashback off

"Seberani itu lo! Gue cukup Graventas aja yang membebani  hidup gue" Ucap Elen dengan ekspresi julidnya.

"Fiks sih lo bakal jadi incaran Dandelions" Sarkas Dara.

"Nggak usah nakut-nakutin Dar!" Timpal Elen menyenggol lengan  Dara.

"Lo kayak nggak pernah kenal aja sama Dandelions yang terkenal dengan cara liciknya apalagi Cia kan satu sekolah sama Gara bisa jadi lo bakal jadi umpan buat mancing kemarahan Gara" Ujar Dara serius membuat Cia menelan ludahnya kasar.

"Ya positif thinking aja mungkin Raka nggak bakal ngelakuin hal pengecut kayak gitu tapi, ini salah lo juga sih ci karena lo mencari masalah di antara mereka apalagi waktu itu pas lagi panas-panasnya" Ungkap Elen.

"Gue nggak takut mau jadi taruhan kek jadi incaran, korban apalah itu gue nggak peduli, yang salah kan mereka udah tau tempat umum malah di pake buat tawuran" Kesal Cia mensedekapkan tangannya.

"Ya kali di kuburan, pada ngungsi nanti syaiton-syaiton nya" Celetuk Elen sembari tertawa kecil di lanjut Dara.

Gubrakk....

Pintu kelas terbuka dengan kasar membuat semua murid termasuk Cia dkk nya terlonjak kaget sampai Elen mengeluarkan kata-kata mutiara.

"Hosh.. Hosh.... Hari i-ini jam kos hosh... " Ucap seorang murid dengan napas tersenggal-senggal.

"segawon koe tak cekik ndasmu modar! " Sarkas Elen dengan logatnya.

Seisi kelas di buat bingung dengan ucapan yang di lontarkan Elen. Dara yang sedikit mengerti artinya pun terperangah kaget.

"Istighfar len nyebut-nyebut" Ucap Dara menenangkan Elen.

"Kaget jantung inyong dar! " Timpal Elen dengan napas bergemuruh.

Murid tersebut tak lain adalah Adit yang berasal dari Jawa Barat yang pindah ke Jakarta karena bisnis bokapnya,ia mengerutkan keningnya seraya berjalan menghampiri Elen.

"Segawon teh naon? Tanya Adit.

" Naon apa!? " Tanya balik Elen dengan kesal.

"La iya segawon teh naon? "

"Naon apa budeg! "

"Naon teh artinya apa Elen"

"Gue kan nanya lu, kok malah lu nanya balik ke gue sih? Lu seharusnya jawab pertanyaan gue bukan malah tanya balik lagi. Bloon!"

"Lailah naon sama dengan apa Elen, nih yang bego siapa sih" Gumam Adit pasrah.

"Dar tolong bawa gue pergi pliss lemes gue" Putus Elen menyerah.

"Naon itu bahasa sundanya Apa Elen" Sarkas Dara menyela.

"Mending lo diem deh Dar, lo bukannya bantu jawab malah ikut nanya! " Timpal Elen menatap tajam Dara.

"Gini deh gantian gue mau nanya, segawon itu apa? " Ucap Adit tiba-tiba membuat Elen senyum smirk.

"Lo mau tau? Sini" Adit pun mencondongkan kepalanya.

"ANJING LO! " Teriak Elen tepat di telinga Adit membuat nya terlonjak kaget seraya menutup telinganya.

Tanpa bersalah Elen melenggang pergi di ikuti oleh Dara kecuali Cia yang masih di tempat bersama Adit dengan ekspresi marah+kaget.

"LO NGATAIN GUE ANJING SINI LO GUE GAMPAR TUH MULUT! " Teriak Adit tak kalah keras namun Elen sudah tak terlihat jadi ia sia-sia saja teriak.

"Temen lo kenapa? " Tanya Adit pada Cia yang sedang memainkan hp nya.

"Obat nya habis tadi" Jawabnya santai.

"Pantes"

"Oh ya dit coba replay tadi lo tanya apa sama Elen sampe muka lo merah gitu" Ujar Cia dengan wajah licik.

"Tadi gue tanya segawon itu apa eh mal--" Ucap Adit terpotong.

"Anjing " Celetuk Cia dengan senyum smirk melenggang pergi seraya mensedekapkan tangannya.

Adit yang merasa di permainkan oleh 3 perempuan  jahanam pun semakin marah namun jika ia marah pun tidak ada gunanya, mereka memang seperti itu suka membuat rusuh.

_-_-_

Di lain tempat tepatnya di kelas 12 ips 1 terdapat segerombolan laki-laki yang duduk di pojok. Pintu terbuka terlihat seorang laki-laki yang berbadan tinggi, hidung mancung serta rahang tegas sembari menggendong tas.

"Eyy wassap bro, tumben jam segini baru datang? " Ucap Keanu dengan suara melengking seraya melayangkan tangannya hendak tos.

"Belum masuk? " Tanya Gara mengabaikan tangan Keanu yang telah mengambang di udara.

"Belum" Jawab Gilang.

Semua anak-anak berkumpul mendekati Gara yang telah duduk. Hal ini sudah menjadi kewajiban setiap pagi bagi mereka sama hal nya dengan Cia dkknya ,bedanya hanya dalam topik.

"Gar lo ngeh nggak kalo udah 2 hari ini Raka nggk ngusikin kita selepas kejadian waktu bentrokan itu? " Tanya Gavin yang kini duduk di depan nya.

"Gue udah tau hal ini bakal terjadi lagi, entahlah liat aja tanggal mainnya" Jawab Gara tanpa berekspresi.

"Yang gue takutin tuh Cia, Raka bakal membuat taktik lewat Cia dan membuat kita teralihkan jadi kemungkinan kita harus waspada, menurut gue Cia harus kita pantau kalian tau kan cara licik nya bisa aja dia nyakitin Cia apalagi kan Cia perempuan" Ujar Rayhan.

"Woww is good, you Clever " Ucap Gilang seraya memberikan tepuk tangannya.

"Diem lo lang! bahasa Inggris lo ganggu kuping gue nih" Sarkas Keanu sembari mengorek-ngorek telinga nya dengan jari kelingking.

"Kuping lo tuh yang kopokan! " Seru Gilang.

"Yeee lo ngatain gue kopokan " Timpal Keanu.

Yang lainnya hanya menggeleng kepala dengan tingkah mereka yang aneh. Kini suasana kembali setelah perdebatan Keanu dan Gilang.

"Nggak usah di pantau tuh cewek prik,gue yakin dia bukan cewek biasa " Pinta Gara.

"Makanya itu bisa jadi Cia bakal ter ancam dan dia bakal nyalahin kita karena Raka kan musuh kita otomatis kita harus ikut campur" Sarkas Rayhan.

"Liat aja cara mainnya, kalo apa yang lo katakan benar adanya maka kita akan ikut bertindak jadi tunggu bajingan itu datang" Seru Gara membuat semuanya bergedik ngeri.

Di lain tempat tepatnya di lorong lantai 2 terdapat Cia yang sedang berjalan santai setelah mengatai Adit. Ia berjalan seraya mengeluarkan headsetnya yang ada di saku rok lalu ia pasangkan pada Kedua telinganya.

"Nih curut gue pada kemana aelah main tinggal aja" Batin Cia seraya melirik-lirik sudut ruangan siapa tau mereka ngumpet.

"Pasti mereka ke kantin, yaudah lah mending gue ke lapangan aja " Gumam Cia lalu bergerak melangkah menuruni anak tangga dengan santai.

∆ ∆ ∆ ∆

Sorry ya guys kalo banyak typo, mohon dimaklumi:)

Follow:
Ig: nona_choco.mint
Tiktok: nona||choco.mint

Mari budayakan vote dan komen guyss
Klik tombol bintang dipojok kiri dulu

Komen untuk Next!!

CHOCO. MINT

Sabtu, 02 Juli 2022

Continue Reading

You'll Also Like

105K 4.8K 45
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] [CAST AKU AMBIL DARI PINTEREST] Satu hari setelah ditinggal kedua orang tuanya, rumah Jennie kebakaran. Tidak ada tempat u...
180K 29K 60
Ale! Gadis barbar yang selalu mengejar-ngejar cinta seorang Raka Allandra. gadis yang selalu merecoki hari-hari sang pujaan hatinya dan berharap suat...
592K 16.7K 49
Kata orang jadi anak bungsu itu enak, jadi anak bungsu itu menyenangkan. Anak bungsu di manjain, di prioritas kan, dia sayang, bahkan di ratukan oleh...
856K 6.3K 11
SEBELUM MEMBACA CERITA INI FOLLOW DULU KARENA SEBAGIAN CHAPTER AKAN DI PRIVATE :) Alana tidak menyangka kalau kehidupan di kampusnya akan menjadi sem...