CIGARA (End)

By RavanaPutri0

30.7K 1.6K 93

(Follow sebelum membaca!) π™π™šπ™‘π™–π™ π™¨π™šπ™‘π™šπ™¨π™–π™ž! #BACA INFO DAHULU YA GES YA! Cerita ini mengisahkan t... More

Cigara||01||
Cigara||03||
Cigara||04||
Cigara||05||
Cigara||06||
Cigara||07||
Cigara||08||
Cigara||09||
Cigara||10||
Cigara||11||
PROLOG
Cigara||12||
Info
Cigara||13||
Cigara||14||
Cigara||15||
Cigara||16||
Cigara||17||
Cigara||18||
Cigara||19
Cigara||20||
Cigara||21||
Cigara||22||
Cigara||23||
Cigara||24||
Cigara||25||
Cigara||26||
Cigara||27||
Cigara||28||
Cigara||29||
Cigara||30||
Cigara||31||
Cigara||32||
Cigara||33||
Cigara||34||
Cigara||35||
Cigara||36||
Cigara||37||
Cigara||38||
Cigara||39||
Cigara||40||
Cigara||41||
Cigara||42||
Cigara||43||
Cigara||44||
Cigara||45||
Cigara||46||
Cigara||47||
Cigara||48||
Cigara||49||
Cigara||50||
Cigara||51||
Cigara||52||
Cigara||53||
Cigara||54||
Cigara||55||
Cigara||56||
Cigara||57||
Cigara||58||
Cigara||59||
Cigara||60|| end
Epilog
QUOTES ALL CAST πŸ“

Cigara||02||

1.1K 58 0
By RavanaPutri0

∆ ∆ ∆ ∆

Suara riuhan terdengar jelas begitu Cia dan 2 curut nya datang membuat mereka reflek menutup telinga nya.Tidak dengan Cia, ia mengabaikan suara riuhan tersebut dan langsung memasuki kerumunan untuk membeli makanan. Elen yang melihat Cia melangkah pergi dan ia pun segera mengikutinya di ikuti oleh Dara yang dibelakangnya dengan tetap menutup telinganya.

"CIAA TUNGGUIN KITA " teriak Dara.

Tak lama mereka sudah kembali membawa roti selai dan minumannya, mungkin karena saking ramainya membuat mereka hanya membeli roti saja.Cia dan 2 curutnya pun mencari tempat duduk, hanya ada satu tempat duduk yang sama sekali tidak ada yang menyentuh. Mereka pun berjalan menuju tempat tersebut, Namun semua murid menatapnya seperti mengintimidasi.

"Len, kenapa mereka liatin kita kayak gitu emang penampilan gue ada yang salah kah? Atau lo kali Dar belum mandi makanya pada liatin kita" Ujar Cia berbisik.

"Lo kalo ngomong asal nyeplos aja! gue tadi pagi berendam 1 jam loh masa sih masih bau "  Ungkap Dara seraya mengendus dirinya sendiri.

"Ngapain perduliin bukannya udah biasa bagi kita lebih tepatnya mereka iri sama kita yang cantiknya tiada tara apalagi gue" Ujar Elen mengpede.

"Hueekk....... Plastik mana plastik" Ejek Cia mendalami perannya.

Saat mereka akan mendudukkan dirinya, segerombolan laki-laki datang dan membuat seluruh murid yang ada di kantin berteriak histeris.namun tidak dengan Cia dan 2 curutnya yang tetap santai memakan makanannya, namun segerombolan laki-laki tersebut berhenti tepat di samping mereka membuat Cia dan 2 curutnya menoleh bersama dan Cia sedikit menaikkan satu alisnya.

"Berani sekali kalian duduk di tempat kita! " Ucap Keanu penuh penekanan.

"Kita?? Hello emang ini tempat ada nama lo gitu nggk ada kan, jadi nggk usah ngusir kita " Timpal Elen dengan berani.

"Bukannya kalian anak kelas 11, kenapa kesini? " Tanya Rayhan selaku anggota Graventas yang di cap sebagai anggota yang pemikirannya dewasa.

"Emang nggk boleh kalo kita ngantin nya kesini lagian kan ini kantin masih satusekolah " Jawab Cia menatap Rayhan dengan tajam.

Tanpa izin Gara selaku ketuanya langsung mendudukkan dirinya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Ia mendudukkan dirinya di seberang Cia duduk lebih tepatnya di depannya, semua anak Graventas menoleh ke arah Gara dan ikut mendudukkan dirinya masing-masing bersama Cia dan 2 curutnya. Elen melongo melihat mereka yang tanpa izin duduk begitu saja, Cia mengkode Elen dan Dara untuk tetap di tempat dan segera habiskan makanannya agar cepat pergi dari tempat ini.

Roti Cia telah habis, ia pun segera minum minuman nya namun ia tidak bisa membuka tutupnya karena tangan satunya sedikit nyeri jika ada pergerakan. Hampir 1 menitan Cia susah payah membukanya, tadinya Elen memberikan bantuan namun Cia menolaknya karena dirinya ingin terbiasa dengan tangannya yang sakit. Gara yang ada di depannya merasa sedikit iba namun ia mempunyai ego yang tinggi.

"Hahahha, lo tau nggk kemarin Gilang hampir nabrak tukang bakso untungnya tukang bakso nya gercep ngehindar" Ujar Keanu.

"Hahahha, terus-terus" Timpal Gavin.

"Terus Gilang nyungsep di got untungnya tuh got nggk ada isinya, kalo ada pun gue bakal ngakak terus terusan hahhaha" Ejek Keanu sembari tertawa.

"Lo mah gitu sama gue nu, lo juga pernah kan? " Ucap Gilang membela dirinya.

"Terus gimana lagi nu? " Timpal Gavin menyela.

"TERUS NABRAK TERUS MELULU LO! " seru Keanu membuat semuanya ikut tertawa.

Saat mereka asik tertawa Gara dengan memberanikan diri mengambil botol yang ada di tangan Cia dan membuka penutup botol tersebut tanpa kesusahan. Cia terkesiap kaget dengan pergerakan Gara yang tiba-tiba, Dara yang melihatnya pun tak kalah kaget. Saat botol kembali ditangan Cia, ia terdiam sesaat seraya menatap Gara tanpa berkedip. Dengan sikap Gara yang seperti ini membuatnya teringat Naga.

"Cia, minum tuh " Celetuk Dara membuat pandangan Cia membuyar.

"I-ya" Ucap Cia terbatas dan ia segera meminum minuman nya yang sudah terbuka tutupnya.

"Tangan lo kenapa? " Tanya Rayhan tiba-tiba membuat semua anak-anak seketika teralihkan.

"Hah? Oh ini gara-gara salah satu temen lo " Jawab Cia membuat Gara menoleh.

"Temen gue? Siapa yang udah ngelakuin hal pecundang kayak gini! " Ujar Rayhan seraya menatap semua teman-temannya.

Waktu kejadian berlangsung Rayhan tidak ada di tempat, dirinya terlambat karena motornya yang tiba-tiba mogok. Tak lama tiba-tiba Gara berdiri dengan wajah datar membuat semua anak-anak menatapnya termasuk Rayhan.

"Kalo gue pecundang terus lo apa? Mainin hati cewek seenaknya! " Celetuk Gara menyeringai.

Rayhan berdiri dengan tiba-tiba membuat Cia pun ikut berdiri, ia tidak ingin persahabatan Graventas terpecah karena dirinya.

"Ee, kak Ray tangan Cia udah nggk papa kok lagian ini memang salah Cia yang nggk liat mereka jalan" Ujar Cia melerai mereka.

"Udah lah kawan mending kita pesen makanan aja" Sela Keanu mengalihkan topik.

Gara dan Rayhan hanya saling menatap tajam. Gara pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata, semua anak-anak termasuk Cia dan 2 curutnya menghela napas. Cia ,Elen dan Dara ikut pergi takutnya jika Suasananya semakin memanas.

_-_-_

Bel pulang sekolah berbunyi beberapa menit yang lalu,Cia dan 2 curutnya berjalan beriringan menuju parkiran. Namun saat tiba di parkiran, Cia terkejut saat mobilnya terpakir di pojok, ia lupa bahwa mobilnya akan di antar oleh pegawai montir.

"Girl's, gue duluan ya bye " Ucap Elen seraya memasuki mobilnya dan melaju pergi meninggalkan pekarangan sekolahi.

"Iya hati-hati lo bawa mobilnya" Teriak Dara melambaikan tangannya dan segera memasuki mobilnya, namun tak jadi karena Cia masih terdiam.

"Lo kok malah diam di situ sih, masuk, nanti keburu hujan. Liat udah mau nangis tuh langitnya" ujar Dara sambil melambaikan tangannya dan langsung masuk kedalam mobilnya sendiri, namun.

"Dar, kayaknya gue pulang sendiri aja deh" ucap Cia menatap Dara yang kebingungan.

"Loh bukannya mobil lo masih di bengkel " Ujar Dara seraya menutup pintu mobilnya dan berjalan menghampiri Cia.

"Mobilnya udah di anter ke sini, gue yang minta biar sekalian" Ungkap Cia meyakinkan Dara.

"La trus emang lo bisa nyetir, tangan lo aja masih sakit kan masa nyetir satu tangan kan nggk lucu" sarkas Dara.

"Cia, kamu teh Fenicia? " Ucap pak satpam tiba-tiba.

"Eh, iya Pak saya Cia bener kenapa ya? " Ucap Cia dengan sopan.

"Ini bapak cuman mau ngasih kunci mobilnya teh Cia, tadi ada orang yang bawa mobil teh Cia  dan ngasih ini ke saya"   Jelas pak satpam seraya memberikan kunci mobilnya.
Cia pun menerimanya dengan senyuman manisnya.

"Kalo gitu saya pamit dulu teh Dara, teh Cia" Lanjut pak satpam.

"Makasih ya pak udah ngrepotin " Ucap Cia .

"Iya sama-sama" Ucap pak satpam.

Di lain tempat tepatnya di lorong lantai 1 terdapat segerombolan laki-laki yang berjalan santai di temani suara tawa yang menggelegar se isi lorong. Kecuali Gara dan Rayhan yang saling diam dengan wajah datarnya. Saat mereka akan sampai di parkiran, Gavin melihat 2 perempuan yang sedang berbincang-bincang.

"Bukannya itu Cia sama Dara ya, ngapain jam segini belum pulang " Celetuk Gavin.

Mereka pun menghampiri kedua siswi tersebut untuk sekedar bertanya kenapa jam segini belum pulang. Saat sampai di parkiran Cia dan Dara saling tatap menatap dan menoleh ke arah mereka yang berdiri tak jauh darinya.

"Kalo gitu gue pulang dulu ya dar, tenang aja gue udah biasa nyetir tangan satu " Ujar Cia seraya melenggang pergi namun langsung di cekal oleh Dara.

"Lo jangan egois, lo nggk sayang sama nyawa lo sebentar lagi hujan pasti jalanan licin dan lo nyetir pake tangan satu nggk percaya gue" ucap Dara sembari menatap dalam Cia penuh khawatir.

"Makanya lo jangan negatif thinking terus sama gue , tenang aja kok gue bisa kalo gitu gue duluan ya" Ujar Cia menyakinkan Dara dan kembali melangkah pergi.

Dara yang tidak yakin dengan ucapan Cia bahwa akan baik-baik saja di jalan, ia pun menghampiri Gara yang akan memakai helmnya. Semua anak-anak menatap bingung ke arah Dara yang tiba-tiba datang.

"GARA!! " teriak Dara .

Gara yang sudah memakai helm kini kembali melepaskannya dan menatap Dara yang kini berdiri tepat di depannya hanya saja terhalang oleh motornya. Gara menaikkan satu alisnya menandakan kenapa Dara meneriaki namanya. Cia yang akan membuka pintu mobil kini ia urungkan dan kembali menatap Dara yang sedang berhadapan dengan Gara.

'Wait wait jangan-jangan Dara tau masalah ini, oh god gue harus ottoke? ' batin Cia.

Ottoke = gimana

"Elen! Pasti dia nih yang kasih tau dasar tuh mulut pengen gue peres!" Lirih Cia.

"Eh ada apa ini main teriak-teriak nama orang, nggk tau apa suara lo itu kayak knalpot boco---" Ujar Keanu terpotong.

"BISA DIAM NGGK" Potong Dara membuat Keanu terdiam.

"Gue mau minta tanggung jawab lo " Lanjut Dara kembali menatap Gara.

"TANGGUNG JAWAB!" Teriak Keanu.

"Lo kalo ngomong lagi gue sumpel mulut lo pake kaos kaki  pak botak!" Seru Dara menatap tajam Keanu.

"Mending lo diam ini urusan gue" Ucap Gara menatap ke arah Keanu yang kini semakin membungkam.

"Hayolo " Ejek Gilang.

"gara-gara lo tangan Cia jadi korbannya dan juga Cia harus bawa mobil sendiri dengan satu tangan sedangkan sebentar lagi hujan" Ujar Dara.

"To the point" Ucap Gara datar.

"Gue minta lo anter Cia sampe rumah, anggap aja sebagai tanggung jawab lo sebagai laki-laki" Pinta Dara.

Gara membelalakan matanya karena penuturan Dara yang menurutnya berlebihan. Namun tetap saja jika menolaknya pun membuatnya seolah pecundang, apalagi dirinya seorang laki-laki yang bertanggung jawab atas kesalahan yang di perbuat walaupun itu bukan salahnya karena dalam kamus nya melindungi perempuan adalah nomor 1.

"Kenapa harus gue kan lo temennya " Timpal Gara.

"Lo buta? gue bawa mobil sendiri mana bisa gue bawa dua-duanya gila lo, cakep-cakep bego heeh" kesal Dara seraya senyum menyeringai.

Suasana semakin mencekap membuat Cia berlari kecil menghampiri Dara. Ia menarik lengan Dara agar sedikit menjauh dari Gara.

"Lo gila hah udah di bilangin gue bisa pulang sendiri, kalo Lo kayak gini bikin masalah makin runyam" Seru Cia menatap tajam.

"Gue khawatir sama lo gue nggk mau lo kenapa-kenapa, masalahnya arah rumah kita beda kalo sama pun tetap saja gue nggk tega" Ujar Dara.

Rayhan menghampiri Gara lalu menepuk pundaknya, ia pun menoleh ke arahnya lalu Rayhan mengatakan sesuatu yang membuat Gara berpikir kembali. Setelah berpikir keras akhirnya ia menuruti ucapan Rayhan yang ada benarnya jika ia menolak pun Dara akan tetap kekeh memaksanya, jadi ia akan mengantarkan Cia pulang hanya sekali ini tidak untuk seterusnya.

"Gue akan antar Temen lo dengan satu syarat lo dan bestie lo jangan bikin masalah lagi sama guejika lo nggk nepatin, lo bakal ngerasain apa yang musuh gue rasain ,Ngerti! " Ujar Gara penuh penekanan.

"Dan lo juga harus jaga Cia sampai rumah dengan selamat dan lo jangan berbuat di luar dugaan, gue tau isi otak lo awas lo! " Ancam Dara.

Gara melemparkan kunci motornya kepada Gavin agar dirinya mengambil alih motornya, untungnya Gavin hari ini tidak membawa motor. Gara melenggang pergi dengan tiba-tiba menuju parkiran mobil, Cia pun terpaksa mengikuti langkah Gara sembari menggerutu. gini jadinya jika Dara mengetahui hal ini, ia sudah menebak hal ini bakal terjadi. Namun langkah Gara terhenti membuat Cia menabrak punggungnya karena sedari tadi dirinya tidak fokus.

" Aduhh" Ringis Cia memegangi jidatnya.

"Mobil lo mana? " Tanya Gara datar.

"Lo kalo berhenti kasih aba-aba kek sakit nih jidat gue ,punggung lo terbuat dari apa sih keras banget sampe sakit nih jidat gue? " Ujar Cia meringis.

"Besi" Timpal Gara tanpa menatap Cia.

"Whattt!ciuss lo? " Teriak Cia seraya mengaca pada layar hpnya yang kini ia genggam.

"Gitu aja percaya kayak anak kecil lo, siniin kuncinya! " Ucap Gara menodorkan tangannya.

"Nih, lo yang kayak anak kecil! " Seru Cia sembari memberikan kuncinya.

Gara pun memencet salah satu tombol yang ada di kuncinya agar ia tau dimana letak mobil Cia. Gara berjalan menghampiri salah satu mobil yang kini berbunyi tepatnya ada di pojok belakang, Cia pun segera mengikutinya.

∆ ∆ ∆ ∆

Sorry ya guys kalo banyak typo, mohon dimaklumi:)

Follow:
Ig: nona_choco.mint
Tiktok: nona||choco.mint

Mari budayakan vote dan komen guyss
Klik tombol bintang dipojok kiri dulu

Komen untuk Next!!

CHOCO. MINT

SABTU, 18 JUNI 2022

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 81.1K 53
Gue Isabel Stamford. Gue adalah anak dari perusahaan W&W yang terkaya di dunia. Gue selalu menjadi peroritas kedua dari keluarga gue. Ini adalah pert...
2.2M 137K 44
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA πŸ‘] Cerita ini mengandung bawang yang bisa membuat kalian menguras air mata. Dan juga terdapat kata kasar. Mohon bijak d...
177K 29K 60
Ale! Gadis barbar yang selalu mengejar-ngejar cinta seorang Raka Allandra. gadis yang selalu merecoki hari-hari sang pujaan hatinya dan berharap suat...
173K 18.4K 73
Izinkan aku bahagia, Tuhan. ________ Mengapa, Tuhan seolah tak mengizinkanku untuk merasakan kebahagiaan? Mengapa, Dia menakdirkan skenario hidup yan...