Cinta Neslia (End)

By neslia_

3.8K 640 604

FOLLOW SEBELUM BACA tidak ada deskripsi Karya : @neslia_ @kivant_ozberk ___________________ HIGH RANK #16 i... More

1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27
28.
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
41
42. melahirkan
43. Pelakor
44. ending

40

73 20 49
By neslia_

Happy reading
||

Sudah seminggu lamanya Nesa dan Kivant memulai hidup baru sebagai sepasang suami istri.  Selama itu pula menikmati masa-masa indah pernikahan.

Cuti yang mereka ambil berakhir kini saat nya kembali ke aktivitas masing-masing.

Nesa yang kembali kuliah dan Kivant kembali ke kantor.

"Sayang , bangun." Nesa mengguncang tubuh Kivant pelan.

"Lima menit lagi, sayang."

"Sudah jam enam loh, nanti kamu kesiangan ke kantor nya."

"Hmmm."

Sangat susah membangunkan pria ini.

Nesa membuang napas lelah. Sudahlah mungkin dia capek.

Nesa kembali ke dapur melanjutkan acara memasak nya yang tertunda. Menu kali ini sangat simpel hanya ayam kecap, sayur sup, sambal, dan lontong sayur.

Simpel tapi rasanya  di jamin enak.

"Pagi, sayang." sapa Kivant melingkarkan kedua tangannya di pinggang Nesa.

Hal ini bukan kali pertama Kivant lakukan melainkan semenjak mereka menikah dan menempati rumah sendiri sikapnya jadi seperti ini.

Jadi Nesa sudah tidak canggung lagi.

Mengenai kepindahan, mereka pindah setelah tiga hari pernikahan. Menempati apartemen milik Kivant.

Awalnya Kivant ingin membeli rumah baru, tapi mengingat ia akan memboyong Nesa ke Jepang setelah hari kelulusan Nesa nanti ia mengurungkan niatnya.

"Pagi. Duduk dulu." Kivant menurut.

"Mau menu apa?"

"Apa saja. Semua masakan mu enak."

Makan dalam keheningan itu lah yang mereka alami.

Selesai sarapan mereka siap-siap untuk pergi. Nesa kuliah dan Kivant kerja.

"Hari kelulusan mu, kapan?" tanya Kivant.

"Belum tau masih ada satu mata kuliah yang belum selesai," jawabnya.

Nesa mengambil alih dasi di tangan Kivant lalu memasangkannya dengan telaten. Kivant menatap Nesa penuh cinta. Ia sangat beruntung mendapatkan seorang istri yang sangat perhatian padanya.

Setelah melewati banyak rintangan akhirnya ia mendapatkannya.

"Tak akan ku sia-siakan," batinnya.

"Selesai." Nesa menepuk tangannya senang sudah menyelesaikan mengikat dasi milik sang suami.

"Pintarnya istriku." Kivant mengacak rambutnya.

"Jangan di acak ntar berantakan."

"Yaudah, ayok berangkat." 

Nesa menarik tangannya Kivant. Namun, tiba-tiba Kivant menghentikan langkahnya yang otomatis Nesa ikut menghentikan langkahnya.

Kivant meneliti penampilan Nesa dari atas sampai bawah.

Nesa di buat bingung dengan tingkah suaminya. Apa pakaiannya ada yang salah?

"Tunggu dulu." Kivant berjalan menuju meja rias mengambil tisu.

"Apa lagi?"

"Jangan terlalu cantik, aku gak ingin istriku dipandang oleh pria lain. Nantinya mereka terpesona."  jawab Kivant sambil mengusap wajah istrinya pakai tisu mengurangi sedikit make up yang dipakai.

Padahal make up nya tipis masih saja di hapus.

Nesa tersipu dengan tindakan Kivant. Setidak rela itukah ia di pandang cowo lain?

_____

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan menuju kampus, Kivant memarkirkan mobil di depan gerbang.

Sebelum Nesa turun, Kivant menanyakan jam berapa pulang biar bisa di jemput.

"Nanti aku yang jemput pulangnya. Belajar yang benar jangan bolos dan ya jangan dekat-dekat dengan pria lain. Paham?"

"Iya, iya, iya dasar bawel. Bye. Ingat jangan telat, kalau sampai telat jemput maka jangan salahkan istrimu ini memecatmu jadi suamiku" candanya.

Kivant tertawa receh. Dasar mana ada istri pecat suami di kira pegawai kantoran apa.

"Daaa, sayang." Kivant melajukan mobil nya meninggalkan Nesa.

Sepeninggalan Kivant, Nesa bergegas pergi ke kelasnya. Tidak ada yang berubah semua sama.

Di pertengahan jalan ia bertemu Kenant.

"Di antar siapa?" tanya Kenant.

"Kivant. Oh ya gimana keadaan Sherly?"

Tanpa menghentikan langkah, mereka melanjutkan pembicaraan hingga tidak terasa Nesa sampai di depan kelasnya.

Ia pamit pada Kenant begitu pun Kenant pergi ke kelasnya. Agak jauh sih tapi ya nggak pa-pa lah setidak nya ia bisa ngobrol lagi sama Nesa setelah sekian lama mendiaminya.

Di tempat lain Kivant di buat terkejut dengan kedatangan seorang gadis di ruangannya.

Baru juga masuk lagi ke kantor sudah ada pemandangan yang bikin matanya sakit.

Siapa yang mengijinkan wanita ini masuk ke kantor? Apa selama ia tidak mengurus kantor ini banyak perubahan yang terjadi?

Dia harus bicara sama Kenant tentang hal ini.

"Pagi, Kiv," sapanya ramah.

Kivant menaikkan satu alisnya.

"Kenapa kamu ada di sini?"

"Mulai hari ini aku jadi sekretaris kamu."

"Siapa yang mengizinkan?"

"Mama kamu."

Sudah di duga ini ada campur tangan dari wanita gila itu. Sampai kapan dia akan mengusik hidupku.

Kivant berjalan melewati Stevani masuk dalam ruangannya. 

Ya orang itu Stevani. Membujuk Kaito agar bisa masuk d perusahaan ini sangatlah mudah baginya. Dengan ini juga ia bisa semakin dekat dengan Kivant.

"Kamu akan jadi milik ku," batinnya tersenyum smirk.

Langkah awal untuk mengembalikan semua yang seharusnya jadi miliknya.

Sekitar pukul dua belas siang Kivant pergi menjemput Nesa. Saat keluar dari ruangannya ia berpapasan dengan Stevani.

"Mau kemana, pak?" tanyanya sopan.

"Jemput istriku pulang."

Stevani mematung. Ini tidak bisa ia biarkan.

"Tapi pak, hari ini ada meeting dengan klien." Stevani mengikuti langkah Kivant.

"Tunda saja, saya sudah janji sama istri saya buat menjemputnya."

"Tidak bisa, pak. Kliennya akan pergi ke luar negeri setelah meeting nanti. Jadi tidak ada waktu di lain hari"

Stevani terus membujuk Kivant untuk ikut meeting dengan ini ia tidak akan menjemput Nesa.

"Baiklah." Putus Kivant.

Ia juga tidak bisa membatalkan pertemuan ini kalau tidak kerja sama besar akan hilang sia-sia.

Stevani tersenyum penuh kemenangan.

Mereka segera menaiki mobil menuju tempat meeting dengan Kivant mengemudi dan Stevani duduk di samping nya.

Sampai di tempat tujuan klien sudah menunggu kehadiran mereka. Diawali dengan makan siang setelah itu membahas segala sesuatu yang akan di pertimbangkan buat kerja sama ini.

Lumayan lama mereka berdiskusi. Hingga pukul tiga sore baru selesai. Hari yang melelahkan buat Kivant, tapi tidak untuk Srevani sejak awal dia hanya memperhatikan tampang Kivant tanpa fokus pada meeting nya.

Ia sangat senang bisa seharian bersama Kivant. Ini awal yang bagus untuk kedekatannya dengan Kivant. Ia jamin setelah ini Kivant tidak akan pernah lepas lagi darinya.

"Baik terimakasih. Semoga kerja sama kita berjalan dengan baik." Sang klien mengakhiri meeting dengan menjabat tangan Kivant dan Stevani. Begitupun sebaliknya.

Kivant melihat arloji miliknya. Sudah jam setengah empat. Ia segera pamit dan pergi meninggalkan tempat itu dengan Stevani yang selalu mengikutinya.

Kivant baru sadar kalau ia belum memberitahu Nesa kalau ia tidak bisa menjemputnya pulang.

Bagaimana ini? Nesa pasti marah padanya. Ia mengambil telponnya yang ternyata mati.

"Kamu pulang naik taksi, saya ada urusan." Kivant meninggalkan Stevani tanpa menunggunya berbicara sepatah katapun.

Stevani menggerutu kesal.

Tbc___

Continue Reading

You'll Also Like

2.9K 238 28
2 orang yang awalnya saling benci dan akhirnya mereka jodoh dan hidup bahagia selamanya
28.7K 1.5K 11
BUDIDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA!!! [bijak dalam berkomentar, tidak menerima hujatan, kalo nggak suka dengan cerita aku, skip aja nggak usah dibaca...
7K 726 17
Sepasang suami istri yang kini sudah memiliki anak 4 remaja nya, beginilah kehidupan keluarga Shean. warning!! cerita ini hanya fiksi jadi jangan di...
7.5K 851 10
⚠️❗ WARNING ❗⚠️ cerita bromance / brothership ⛔ gak suka, skip aja, gak usah baca Haechan x nct 127 . Tertanda Sayap Kiri . "Di ujung perjalanan kkn...