Sebelum baca jangan lupa Vote nya 🤩🙏🏻
Welcome Home Syasa
-HF-
Met baca😆✋🏻
"Makasih ya pak udah bantu saya lagi" ujar Syasa setelah Brandon keluar dari ruangan Austin
"Maaf, saya jadi lancang mengakui bapak pasangan saya lagi" sambung Syasa
Sambil tersenyum Austin menganggukkan kepalanya, ia juga tidak mempermasalahkan itu semua. Malah Austin senang kalau semua itu menjadi kenyataan
"Hari ini Ikut saya pulang kerumah, mau?"
"Hah?"
Syasa terkejut mendengar Austin mengajak dirinya kerumahnya. Padahal Austin pernah bilang, karna Syasa perempuan jadi ia tidak akan mengajak Syasa kerumahnya
"Mama saya mau ketemu dengan Syasa"
Lagi lagi mata Syasa membulat, mama Austin yang berarti istri dari pemilik perusahaan Hamilton yang berarti Syasa diperkenalkan oleh semua keluarga Bosnya itu
"Saya gak enak pak. Saya juga cuma bawahan bapak"
"Kalau saya minta Syasa tidak menjadi asisten saya lagi, Syasa mau?"
Syasa mengerutkan dahinya, ia tidak mengerti maksud perkataan Austin. Apa Syasa dipecat karna tidak mau ikut kerumahnya?
"Maksud bapak, saya dipecat?" kaget Syasa
"Enggak. Bukan itu maksud saya" jawab cepat Austin
"Terus?"
"Saya mau Syasa jadi pasangan saya sungguhan"
Deggg
Jantung Syasa kembali berdegup sangat cepat, ini apa Syasa yang salah dengar atau memang semuanya adalah kenyataan
"Bapak nembak saya?" Ceplos Syasa
Sambil tersenyum Austin menganggukkan kepalanya melihat Syasa yang benar-benar sedang terkejut
"Bapak mau saya jadi pacar pak Austin?"
"Istri, itupun kalau Syasa mau"
Syasa semakin terkejut, bukan terkejut lagi tapi ini seperti sedang bermimpi disiang bolong. Atasannya saat ini sedang menyatakan cintanya kepada Syasa. Bukan, bukan menyatakan cinta tapi melamarnya!!!
Syasa jadi teringat oleh Brandon yang juga pernah menyatakan cintanya kepada Syasa, tapi saat itu Syasa menolaknya karna ternyata Brandon sudah mempunyai tunangan yang dipilihkan orang tuanya. Dan saat itu juga Syasa mulai menjauh dari Brandon, yang malah dibuat tambah masalah karna Christian juga menyukai dirinya
"Kalau Syasa gak mau saya gak akan maksa" sambung Austin
"Kenapa bapak mau sama saya?" tanya Syasa penasaran
"Karna saya suka sama Syasa"
"Saya suka cara bicara Syasa kepada saya, kalau bicara sama Syasa saya merasa bukan seperti atasan dan bawahan tapi seperti teman dekat"
"Saya juga suka karna Syasa perempuan baik, murah senyum, walau kadang suka bertingkah aneh tapi saya suka keanehan itu"
Syasa tersipu malu mendengarnya, sebenarnya Austin ini sedang memujinya atau menghinanya sih. Bisa-bisanya Syasa dibilang aneh, walau emang benar sih kadang aneh.
"Alasan lainnya karna orang tua saya menyuruh saya untuk cepat menikah. Lalu saya bertemu dengan Syasa, dan menyukai Syasa pada pandangan pertama"
"Kalau Syasa belum siap menikah saya juga tidak memaksa Syasa untuk terburu-buru. Kita bisa menjalani hubungan layaknya orang yang sedang berpacaran"
Syasa semakin terdiam mendengarnya, jantungnya juga tidak bisa diajak kompromi sama sekali. Saat Brandon menyatakan cintanya dulu, Syasa tidak sedagdigdug ini. Bahkan alasan Brandon dan Austin benar-benar sangat jauh berbeda.
Alasan Brandon suka sama Syasa karna Syasa cantik dan pintar. Sedangkan alasan Austin malah bilang Syasa Aneh, tapi pernyataan Austin yang membuat Syasa senang karna tidak hanya bilang Syasa Cantik saja.
"Jadi Syasa mau?"
"Gatau pak saya bingung" jawab Syasa
Syasa pernah bilang hanya Perempuan bodoh yang menolak seorang Austin, tapi sekarang malah dirinya yang kebingungan, kalau Syasa tolak berarti Syasa bodoh.
Lagipula Austin tampan, pintar, baik, perhatian gaada kurangnya, gak masalah juga kalau Syasa mencoba untuk menjalani hubungan dengan Austin.
Tapi yang jadi permasalahannya adalah karna Syasa belum berani meninggalkan kedua orang tuanya, kalau Syasa menikah nanti Syasa jauh dengan ayah dan ibunya. Apalagi ayahnya belum sembuh total masih bolak balik rumah sakit
"Kalau Syasa menolak gapapa kok. Saya gak akan marah"
"Kalau Saya jadi pacar bapak, nanti saya gak kerja lagi dong pak. Terus saya cari pekerjaan lain" ujar Syasa yang baru terpikir masalah pekerjaannya
"Seperti yang kamu bilang tadi kepada Brandon. Kamu pacar saya tapi merangkap jadi Asisten Pribadi saya"
"Bapak serius?" tanya Syasa lagi mencoba memastikan
Syasa hanya takut kalau dirinya sedang dikerjai oleh atasannya ini, walau tampang Austin tidak seperti orang yang sedang bercanda tapi kan Syasa juga harus tetap jaga-jaga.
"Serius. Sangat serius" jawab tegas Austin
"Bapak bicara sama orang tua saya kalau memang ingin menikahi saya. Tapi...." Ujar Syasa terpotong
"Tapi apa?"
"Tapi kalo kedua orang tua saya setuju, belum tentu saya setuju" gugup Syasa padahal dalam hatinya mah akan setuju yang terpenting adalah kedua orang tua Syasa
Lagipula umur Syasa juga memang sudah cukup untuk menikah, apalagi setelah kemarin melihat adik Austin yang baru berumur 24 tahun sudah menikah. Kan Syasa jadi iri tapi gak dengki kok.
"Jadi sekarang Syasa mau menjalani hubungan dengan saya?" tanya Austin
Syasa menganggukkan kepalanya, gak ada salahnya dicoba dulu. Syasa juga ingin merasakan punya pacar, selama ini ia dekat sama laki-laki yang hanya menghostingnya. Tidak pernah ada yang serius, sekalinya ada yang serius tapi pria itu malah punya tunangan atau punya pacar diam-diam.
Walau baru kenal Austin 3 minggu lalu, tapi Syasa malah merasa kalau Syasa seperti mendapatkan keberuntungan dihidupnya karna bisa punya pacar yang sangat tampan, kaya raya, baik hati dan tidak sombong. Asekkkk...
"Hari ini makan malam dirumah saya ya"
Syasa memutarkan bibirnya, ia sedang berfikir sesuatu. Rasanya aneh sekali kalau sekarang mereka sudah menjadi kekasih tapi bicaranya sangat baku sekali seperti masih atasan dan bawahan
Syasa mengambil kursi yang tadi ia duduki, ia pindahkan kursi itu kesebelah Austin lagi. Syasa kembali duduk menghadap Austin yang juga sudah menatapnya
"Berarti kita kan udah pacaran nih pak. Baku banget gak sih pak kalau ngomongnya saya anda" ujar Syasa
"Gimana kalo kita ngomong gue elu", "Eh jangan-jangan, aku kamu aja" ujar Syasa lagi dengan sangat serius
"Soalnya kan bapak pacar pertama saya. Jadi saya mau ngerasain hubungan yang benar-benar selayaknya orang pacaran loh pak" sambung Syasa
Austin terkekeh mendengar ucapan Syasa, ia hanya menganggukkan kepalanya dan akan menuruti apa yang Syasa suruh.
"Berarti kamu panggil aku Austin, bukan bapak"
••••••
Anjerrr, 'aku' nya Austin berdamage😭🤯
@dhinces @wattpaddhinces
Next?🔥