Sebelum baca jangan lupa Vote nya 🤩🙏🏻
Welcome Home Syasa
-HF-
Met baca😆✋🏻
"Pulang sama siapa Sya?"
Syasa terkejut saat mendengar seseorang berbicara dengannya, ia langsung menoleh kearah sumber suara tersebut. Matanya membulat melihat Austin dengan Roni yang baru saja keluar dari lobby
"Naik ojek online pak" jawab Syasa
"Saya antar aja, mau?"
"Ehh gausah pak. Saya biasa pulang sendiri"
"Gapapa. Saya juga bosan kalau pulang langsung sampai rumah" sambung Austin
Syasa terdiam mendengarnya, sebenarnya ia ingin saja menerima tawaran Austin yang ingin mengantarnya pulang lumayan kan irit ongkos. Tapi Syasa masih punya sopan santun, Austin masih atasan Syasa dan Syasa tidak mau merepotkan Atasannya.
"Ambil mobil" ujar Austin lagi kearah Roni yang langsung bergegas meninggalkan Syasa dan Austin
"Gausah pak. Saya gak mau ngerepotin bapak" sambung Syasa lagi karna masih merasa tidak enak hati menerimanya
"Gak ngerepotin kok"
Mobil hitam yang biasa Syasa lihat dipagi hari pun kini sudah berada didepan pintu lobby. Roni membukakan pintu tersebut untuk Austin, sedangkan Syasa masih terdiam kaku melihat Austin yang menyuruhnya masuk dan duduk di kursi belakang disebelahnya.
"Saya didepan aja pak" ujar Syasa
"Disini aja" sambung Austin sembari menepuk jok mobol disebelahnya
Syasa pun menerima suruhan Austin yang menyuruhnya untuk duduk dikursi belakang dengan Austin.
Selama perjalanan Syasa duduk benar-benar diujung dekat pintu mobil, ia tidak ingin terlalu dekat dengan Austin.
Syasa hanya takut kalau ia semakin dekat dengan bos nya itu, ia akan terkena masalah lagi seperti ditempat kerjanya dahulu.
"Kenapa? Saya gak punya penyakit menular kok" ujar Austin yang sedari tadi menoleh kearah Syasa
"Eng..enggak pak. Kita bukan muhrim jadi gaboleh deket-deket" jawab Syasa sedikit gugup
Austin terkekeh mendengarnya, asisten pribadinya ini benar-benar selalu bisa menjawab semua ucapan Austin dan jawabannya selalu nyeleneh tidak masuk akal.
"Bang Ron. Berhenti didepan sana aja" ujar Syasa menunjuk kearah rumah dengan tembok berwarna putih.
Rumah yang hanya satu lantai, dengan satu gubuk warung kecil yang berada didepan rumah tersebut. Syasa membuka pintu mobil tersebut, ia keluar dari mobil milik Direktur tampannya itu.
"Makasih pak" ujar Syasa setelah keluar dari mobil itu
Mata Syasa kembali membulat karna Austin ikut keluar dari mobilnya dan berjalan kearah Syasa.
"Bapak mau mampir dulu?" tanya Syasa basabasi, sudah diantar pulang masa Syasa langsung cabut begitu saja kan gak mungkin. Semoga aja Direktur tampan ini gak mau masuk, batin Syasa.
"Boleh" jawab Austin
Mata Syasa membulat lagi dan lagi karna mendengar Austin menerima ajakannya. Padahal Syasa hanya basabasi aja. Tapi kenapa malah Austin menerimanya. Salah Syasa salah bicara lagi!
"Eh.. ya...yaudah pak" gugup Syasa yang akhirnya mengajak Austin masuk kedalam rumahnya
"Assalammualaikum, Syasa pulang" ujar Syasa setelah membuka pintu rumah tersebut
"Lah, sepi amat kek hati" sahut Syasa lagi karna tidak ada yang menjawabnya sama sekali
"Pak, duduk dulu aja" sambung Syasa kearah Austin
Syasa berjalan kearah dapur rumahnya meninggalkan Austin diruang tamu, sebelum kearah dapur Syasa membuka satu persatu pintu kamar orang tua dan adiknya yang ternyata tidak ada siapapun disana. Entah mereka sedang kemana, anehnya tidak memberitahu kepada Syasa kalau mereka sedang pergi
"Maaf ya pak, cuma seadanya aja" ujar Syasa menaruh gelas berisi teh manis didepan Austin
"Jadi saya yang ngerepotin kamu" jawab Austin
"Gak kok pak. Saya malah berterima kasih sama bapak udah antar saya pulang"
Suasana semakin hening, Syasa semakin canggung karna mereka hanya berduaan saja di ruang tamu. Austin benar-benar tidak bicara sama sekali setelah meminum teh buatan Syasa.
"Sya, kok pintu rumah kebuka"
Syasa dan Austin menoleh kearah pintu rumah tersebut. Syasa terkejut melihat Ibu dan Ayahnya yang baru saja kembali, Ibu Syasa mendorong kursi roda yang diduduki oleh Ayah Syasa.
"Oh ada tamu" ujar Kurnia, ibu Syasa
"Siapa?" Tanya Aldiyans, ayah Syasa
"Atasan Syasa dikantor, yah" jawab Syasa yang langsung berjalan kearah kedua orang tuanya
"Pak, bu. Maaf datang bertamu malam-malam begini" ujar Austin yang juga sudah menghampiri dan bersaliman dengan Ayah dan Ibu Syasa
"Oh, iya gapapa. Silahkan duduk lagi, nak" ujar Kurnia
"Ayah sama ibu darimana?" tanya Syasa karna rumah tadi tidak terkunci padahal tidak ada siapa-siapa didalam rumahnya
"Tadi ibu sama ayah cuma jalan-jalan keluar. Katanya ayah bosan dirumah"
Syasa membulatkan bibirnya dan menganggukan kepalanya. Memang selama ayahnya sakit, ia terlalu sering dirumah saja. Jalan keluar hanya untuk berobat saja.
"Yaudah, ayah sama ibu langsung istirahat didalam" ujar Syasa mengajak ayah dan ibunya untuk masuk kedalam kamarnya
Syasa sudah paham pasti kedua orang tuanya ingin bertanya-tanya tentang Austin selaku atasan Syasa yang tibatiba main kerumahnya
"Itu bos Syasa yang baru?" tanya Aldi
"Iya ayah"
Setelah bicara dengan kedua orang tuanya, Syasa kembali menghampiri Austin yang masih duduk tenang
"Maaf ya pak, tadi Ayah sama Ibu gak biasa ada tamu laki-laki" ujar Syasa tidak enak karna tatapan Ayahnya kepada Austin tadi
"Pak Austin mau makan apa? Mau saya buatkan makan malam?" tanya Syasa karna merasa sudah waktunya makan malam
Austin menggelengkan kepalanya, ia tidak ingin merepotkan Syasa lagi. Ia juga berniat untuk pulang karna sudah malam, tidak enak bertamu dirumah perempuan hingga jam 8 malam
"Kalau begitu saya pulang ya sya. Takut mengganggu orang tua Syasa" ujar Austin bangun dari duduknya
Syasa menemani Austin menuju mobil yang terparkir diluar rumahnya itu. Belum sempat Austin masuk kedalam mobil. Direktur tampan itu menoleh kembali kearah Syasa
Bibir Syasa yang sedari tadi tersenyum lebar melihat Austin kini berubah menjadi datar saat Austin memergokinya. Syasa benar-benar malu, ia merasa dirinya seperti sedang ketahuan menganggumi seorang pria didepannya.
"Saya pamit ya Sya" ujar Austin
"Hati-hati pak" jawab Syasa
•••••
Benih benih cinta sudah mulai tumbuh sepertinya😌
@dhinces @wattpaddhinces
Next?🔥