[TERBIT] What Lovers Do :: Le...

By precioushin

1.5M 189K 25.1K

Just a thing that lovers gonna do. More

Shin's Note
Hug
Little Seo
Period
Famous Boy
Mad
Tired
White Day
Renjun's Birthday Party
Tease You
Sick
Little Seo (2)
Quarrel
Need You Most
Need You Most #2
Need You Most #3
Random Thing : Ketika...
Random Thing : Ketika... #2
Words that I Can't Say
Jeno Day
Jeno Day (2)
Jeno Day (3)
'Home'
Deep Talk
Fever
[1] The Peak
[2] What to do
[3] Go Back to Manchester
[4] Give Your Heart a Break
Random Thing :: Hei, Joanna!!!
[5] Masih Sendiri, di Sini
[6] Come
[7] Explanation
[8] With You
[9] Back
Mademoiselle
Fatigué
Hai, Again.
Random Thing : Meet you
Random Thing : Chit-Chat
Hanging Out with Little Seo
That Time | 01
That Time | 02
That Time | 03
That Time | 04
That Time | 05
That Time | 06
That Time | 07
That Time | 08
That Time | 09
That Time | 10
That Time | 11
That Time | Jeno Side
That Time | Renjun Side
His 'Home'
Late Night
Liburan?
[1] Holiday
[2] Holiday
[3] Holiday
[4] Holiday
[5] Holiday
Random Thing : Bunda Days
Stuck with You
Sakit Lagi
Random Thing : Ketika... #3
Us
Us #2
National Boyfriend Day
When I'm With You
Honestly, I Miss You
Something Different
Still with You
a Hug
Random Thing : Ketika ... #4
Random Thing : Jeno being Clingy
Random Thing : Just Joanna being Her Self
Random Thing : Their (actually) First Kiss
Random Thing : Awal Mula (4 Serangkai)
Random Thing : Touchy
Jeno dan Hari Lahirnya
Random Thing : National Girlfriends Day
Random Thing : Come Over
Random Thing : Random Chit-Chat
Random Thing : Perkara Kucing
Mau tanya
If We're not End up Together
Random Thing: The Untold Story
Random Thing: Random-nya JenJo
VOTE COVER
OPEN PRE-ORDER!

Random Thing : Melahirkan

8.5K 1.3K 451
By precioushin

Jeno dari tadi gak berhenti melirik ke Joanna yang meringkuk di sebelahnya. Mereka emang duduk bersebelahan, tapi ada jarak yang cukup jauh di antara mereka berdua gara-gara Joanna lagi ga mau deket-deket sekarang. Katanya kalo deketan dianya jadi gerah, emosinya jadi ke pancing dan bakalan berakhir marah-marah, jadi Jeno nurut aja begitu Joanna minta buat jaga jarak.

Ya... hitung-hitung antisipasi Jeno buat ga dimarahin Joanna. Cewek itu lagi dalam mode super galaknya, bahaya.

Tangan Joanna dari tadi meremat kaus bagian perut bawahnya, merasakan sakit yang teramat di sana. Pinggangnya juga jadi linu banget.

"Pinggang gue rasanya kayak mau patah."

Mata Jeno melebar begitu mendengar gumaman yang masih bisa didengarnya itu. Volume tv gak terlalu keras, makanya dia masih bisa mendengar suara Joanna. "Hah? Patah gimana?"

"Gak tauuu. Pokoknya sakiiit." Jidatnya berkerut dalam menahan gelombang sakit yang lagi-lagi dirasakannya. "Beneran sakiiiit." Seru Joanna setelahnya, sengaja melepas beban di dada dengan berseru kayak gitu.

"Mau dikompres aja?"

"Ga mau!"

"Atau dipeluk?"

"Ga!"

Kan, galak.

Bibir Jeno maju, cemberut. Dia ga tau harus gimana menanggapi. Udah tiga tahun lebih mereka bareng, tapi tetap aja mood Joanna setiap di lagi period itu selalu ga bisa ditebak.

Cewek itu kayak kotak pandora, banyak misteri yang gak bisa Jeno ngerti.

"Terus mau apa? Makan?"

"Engga!" Suara Joanna kedengeran makin galak.

Jeno menggaruk pipinya, merasa serba salah sekarang.

"Mau--"

"Diem." Joanna mendelik, matanya memicing menatap Jeno seolah mengancam, membuat cowok itu buru-buru menutup bibir.

"Gue mau delivery." Kata Jeno setelah beberapa menit diam. Perutnya udah bunyi, minta diisi. "Mau ga? Udah jam makan siang juga ini."

Joanna malah bergeming, makin meringkuk dan ga berniat buat melirik Jeno.

Jeno menipiskan bibir, untung dia punya stok kesabaran berlebih di hari minggu yang cerah ini.

Akhirnya Jeno memesan dua porsi makanan, sengaja. Walaupun ga langsung dimakan, yang jelas Joanna udah punya makanan nanti kalo sewaktu-waktu dia lapar. Jeno juga membelikan ice vanilla latte large size buat Joanna. Ya... walaupun dia gak tau Joanna bakalan minum itu apa engga.

"Jeno..."

"Hmmm?" Jeno yang awalnya berfokus ke game langsung buyar seketika. Ini kali pertama Joanna bersuara lebih dulu hari ini.

"..."

"Apaaa?" Mata Jeno masih belum teralih dari game, dia lagi mabar bareng Haechan soalnya.

"Ga jadi."

Jeno tersenyum hambar, maklum.

Setelahnya cuman suara dari tv dan game di hp Jeno yang terdengar, Joanna benar-benar gak bersuara lagi, masih berusaha meradakan sakit dengan beberapa kali bergerak mencari posisi nyaman.

Sakit banget, Ya Tuhan...

Dia jadi mikir, sakit menstruasi aja udah kayak gini, apalagi nanti pas melahirkan. Membayangkannya aja udah membuat Joanna takut.

"Ini sakit banget, tapi pasti lebih sakit lagi pas melahirkan."

Jeno yang lagi menegak air putih langsung terbatuk. Kepalanya menoleh cepat, menatap Joanna dengan pikiran yang berisik. "Kok jadi mikir ke sana?"

"Ya harus! Biar gimana pun kan melahirkan itu sakit banget dan gue punya kesempatan buat ngerasainnya. Jadi ya harus dipikirin."

Jeno terdiam bingung, ga tau harus menjawab apa.

Dia ga pernah melihat gimana ibu hamil melahirkan, juga pasti gak bakal sempat ngerasain gimana sakitnya. Dia gak punya bayangan sama sekali, tapi pasti sakit banget karena kata bunda, rasanya kayak tulang-tulang di dalam badan dipatahkan secara serentak. Jeno juga jadi ngeri ngebayanginnya.

Bahkan waktu anak Taeyong--sepupunya, baru lahir dan Jeno menjenguk ke rumah sakit, dia melihat kakak sepupunya itu nangis-nangis ke mamanya minta maaf karena udah pernah jadi anak bandel pas SMA dulu. Kakak sepupunya itu udah pernah nemenin istrinya melahirkan, dan dengan melihat reaksi Taeyong setelahnya, kayaknya emang semenyakitkan itu.

"Kok jadi lo yang ngelamun?" Joanna terduduk dengan susah payah, ringisan hadir lagi di bibirnya begitu merasakan gejolak sakit di perut bagian bawahnya.

"Engga. Cuman kepikiran." Ditatapnya Joanna lamat-lamat. Cewek di sampingnya ini juga bakalan merasakan gimana sakitnya melahirkan nanti. Jeno gak bisa membayangkan kalo nanti harus melihat Joanna menanggung sakit sebesar itu sendiri. Itu pun kalo mereka emang berjodoh dan Joanna melahirkan anak dari Jeno.

Kalo engga... ya Jeno bakalan galau karena Joanna melahirkan anak dari laki-laki lain.

Ah udahlah, kenapa bayangan Jeno udah sejauh itu aja?!

"Mau tidur aja deh." Kata Joanna bersamaan dengan bel apartemen yang berbunyi. Kayaknya makanan Jeno udah datang. "Sana ke bawah."

Jeno mengangguk, langsung berdiri dan meraih dompetnya. Tapi sebelum melangkah keluar, dipeluknya Joanna erat-erat seolah Joanna bakalan hilang detik itu juga.

Joanna jelas kebingungan. Ga ada angin, ga ada hujan Jeno malah memeluknya se-erat ini. Apalagi begitu cengiran Jeno terlihat setelahnya pas pelukan mereka terlepas.

"Sana tidur aja kalo itu emang bisa ngeredain sakitnya." Jeno melipir keluar setelahnya, meninggalkan Joanna yang masih agak bingung.

"Apa karena gue ngebahas tentang melahirkan tadi yaa?"























Waw its been a long time hehe. Maaf ya baru bisa up dan ini pendek :')

Idenya mengabur dari otak gue soalnya wkwk

Btw siapa yang terkecoh sama judulnya?😂😂




Btw muk nanya,

Minat gak?

Rencana gua mau nyeritain mereka dari awal tunangan, sampi punya Jevano atau mungkin ntar sampai ada adeknya hehe. Konfliknya gak terlalu berat karena ntar pusing juga ngetik dan mikir kelanjutannya :(

Continue Reading

You'll Also Like

51.3K 99 11
desmak
123K 1.5K 41
Follow akun untuk membuka bab-bab terkunci ! . "Oh Jack.., please..." "Please for what?" "Udah, please berhenti.." . [SEQUEL BASTARD!] Warn21+ Cerita...
108K 1.9K 10
suka suka saya.
75.6K 4.1K 31
☠️ PLAGIAT DILARANG KERAS☠️ FOLLOW SEBELUM BACA!!! Menceritakan tentang seorang gadis bernama Ayla Humairah Al-janah, yang dijodohkan oleh kedua oran...