YOUNG PAPA

By TintaTiway_

26.4K 5.6K 6.9K

Young Papa [SeulYong] COMPLETED "Maaf gi." "Ngga ada gunanya juga minta maaf, semua udah terjadi. Impian gue... More

prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
SPESYAL CAST
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
epilog
ekstra chapter 2

ekstra chapter 1

469 97 164
By TintaTiway_


walaupun kamu merasakan kenyamanan
kehangatan, dan kasih sayang dimanapun
tetaplah rumah dan keluarga lah tempat kita pulang


Keluarga kecil Taeyong sore ini tengah berkumpul bersama di balkon kamar si kembar. Kedua anak itu duduk berimpitan di ayunan dekat jendela. Sedangkan Taeyong tiduran di sofa dengan paha Seulgi sebagai bantalnya.

Tak henti hentinya pria itu mengusap bahkan menciumi perut istrinya yang sudah membesar. Ya, usia kandungan Seulgi kini sudah menginjak bulan ke sembilan, dan tinggal menghitung hari bahkan jam untuk menyambut kedatangan sibeby.

Sudah tiga hari Taeyong izin dari pekerjaannya dikantor demi siap siaga jika tiba-tiba Seulgi akan lahiran, dan yang pasti, pria itu akan menemani sang istri pas lahiran nanti.

"Dedek kapan keluarnya hem? Ayah sudah ngga sabar buat main bareng sama kamu," pria itu selalu senang saat ucapannya mendapat respon dari sang jabang bayi berupa tendangan singkat disana.

"Ets jangan keras-keras dong nendangnya, kasih bunda nanti kesakitan," ucapnya lagi sambil mengusap lembut perut Seulgi.

"Ayah, itu si dedek tiap nendang kenceng banget ya. Perasaan dulu aku ngga gitu deh," ucap Yuna heran.

Taeyong merubah posisinya menjadi duduk, menyenderkan tubuhnya pada jendela dibelakangnya. "Ya itu karena kalian didalam perut bunda berdua. Jadi mau tendang tendangan ngga muat."

"Sekarang ada satu dedek aja perut Buna udah besar, kalau pas kita dulu segede apa ya Bun," Yuna turun dari ayunan dan berjalan menghampiri Seulgi.

"Ya intinya besar banget, sampai sampai bunda susah untuk gerak," Seulgi menjawabnya dengan nada lembut.

"Tapi Yuna masih bingung, kok dedek tumbuhnya bisa didalam perut sih? Terus buatnya gimana coba, kan kalau buat kerajinan kita bisa lihat gitu caranya," sahut Yuna lagi penasaran.

Seulgi yang mendapat pertanyaan hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, bagaimana coba ngejelasinnya. Toh, dijelasin sedetail mungkin anak itu belum tentu bisa faham.

"Gini deh, Yuna kan sekarang udah mau naik kelas lima kan? Nanti disana ibu guru akan ngejelasin tuh caranya. Untuk sekarang, kamu belum saatnya tau dulu," sahut Taeyong dan Yuna hanya mengangguk paham.

"Ayah," panggil Yura yang langsung mendudukkan dirinya di pangkuan Taeyong. "Kemarin Jihoon ngajakin Yura pacaran, tapi Yura bingung mau jawab apa."

Mulut Taeyong menganga seketika, jadi seperti ini rasanya punya anak gadis yang mulai memasuki masa pubertas. Seulgi juga tak kalah bingungnya, wanita itu ingin melarang anaknya pacaran, tapi itu adalah sifat manusia untuk saling tertarik dengan lawan jenisnya.

"Um, terus Yura suka ngga sama Jihoon?" tanya Seulgi.

Yura terlihat ragu antara ingin mengangguk atau menggeleng. "Yura suka sama Yoshi, tapi Yoshinya malah suka sama kakak Yuna," ucap Yura sedikit kecewa.

Yuna yang namanya disebut hanya bisa menunduk, dia tak mau ikut campur dulu dalam percakapan itu.

Taeyong dan Seulgi saling bertatapan, mungkin saat ini yang ada di pikiran mereka sama. Ya bisa-bisanya anak kembarnya menyukai laki-laki yang sama di usia sekarang.

"Yuna, kamu juga suka sama Yoshi?" tanya Taeyong.

Yuna semakin menunduk dan mengangguk pelan disana. Tangan Seulgi memegang dagu Yuna dan sedikit mengangkatnya.

"Kenapa Yuna ngga jujur sama bunda Hem?" semua mendongak menatap ke arah Seulgi.

"Gi, kami kepanasan ya? Keringat kamu bercucuran kaya gitu," Taeyong menurunkan Yura dari pangkuannya dan beralih mengusap keringat di wajah Seulgi.

"Perut aku sakit Tae," lirih Seulgi mencengkeram kuat kaos yang dipakai Taeyong.

"Buna ngompol ya?" tanya Yuna kaget sambil beranjak dari duduknya.

"Kalian ambil tas gede di kamar ayah, biar ayah bawa bunda ke mobil sekarang," pinta Taeyong. Kedua anak itu mengangguk paham dan segera berlari menuju kamar Taeyong.

Dengan sekuat tenaga, Taeyong mengangkat tubuh Seulgi dan membawanya turun ke lantai bawah. Taeyong mendudukkan tubuh Seulgi di sofa ruang tamu terlebih dahulu saat ia keluar menyiapkan mobil. Bi Sarmi setia mengipasi dan menghapus keringat Seulgi disana.

Dengan nafas tersengal-sengal, Taeyong kembali ke ruang tamun dan membawa Seulgi kembali ke gendongannya. "Bi, saya titip rumah sama anak-anak ya?" ucapnya.

"Ngga ayah, Yuna mau ikut. Kasihan Buna, hiks," tolak Yuna sambil terisak disana.

"Yura juga mau ikut, ngga mau tau pokoknya Yura mau nemenin Buna!"

Akhirnya, Taeyong mengizinkan kedua anaknya ikut dengannya. Asal, mereka tidak menangis lagi dan nurut dengan perkataannya.

Saat perjalanan menuju rumah sakit, tak lupa Taeyong mengabari mertuanya juga para sahabatnya. Ada Doyoung yang siap menyusulnya dan menemani si kembar jika nanti Taeyong harus mendampingi Seulgi didalam. Yoona sebenarnya ingin datang, tapi sayangnya kondisi tubuhnya sedang tidak fit dan berakhir harus istirahat dulu dirumah.

Seulgi memasuki pembukaan penuh tepat saat Taeyong selesai menjalankan sholat magrib. Untuk persalinan kali ini, Seulgi memaksa dokter untuk melahirkan secara normal, ya meskipun beresiko tinggi, tapi wanita itu bilang kalau dia ingin merasakan perjuangan ibu sesungguhnya mengingat saat persalinan si kembar dulu dia harus operasi.

Masih banyak orang yang berpendapat, kalau anak pertama dilahirkan secara caesar, pasti anak kedua juga melalui operasi yang sama. Nyatanya tak demikian. Para ibu yang sebelumnya melahirkan melalui operasi caesar bisa menjalani proses melahirkan secara normal.

Dokter Taeyeon dengan perlahan membantunya mengatur nafas, keringat Seulgi semakin bercucuran disana. "Seulgi, ikuti instruksi dokter terus ya," ucap dokter Taeyeon lembut.

"Tarik nafas yang panjang ayo!"

Taeyong yang ada disana ikutan tegang, berkali-kali pria itu memberikan kecupan singkat di puncak kepala istrinya, menyalurkan kekuatan agar Seulgi mampu berjuang untuk anaknya.

"Ayo semangat, kamu kuat. Kamu bisa gi," Taeyong menciumi punggung tangan istrinya.

Sudah hampir lima belas menit Seulgi berjuang di ruangan itu, namun tetap saja Taeyong kecil belum mau keluar. Kali ini, dengan kuat, Seulgi mengejan sabil meremat tangan Taeyong. Taeyong yang diperlakukan seperti itu hanya bisa pasrah, karena sakit yang ia rasakan belum seberapa dibandingkan dengan sakit yang Seulgi rasakan.

"OEEK OEEKK OEEKKK"

Tangisan bayi menghiasi seluruh ruangan, putra yang selama ini mereka tunggu tunggu sudah terlahir dengan selamat. "Assalamualaikum ayah sama bunda, si ganteng sudah lahir sekarang," ucap dokter Taeyeon sambil mengangkat tubuh bayi mungil itu.

Malaikat kecil yang sangat tampan kini telah hadir diantara mereka. Dokter Taeyeon meletakkan bayi laki-laki itu di dada ibunya. Air mata bahagia Seulgi keluar begitu saja, anak laki-lakinya kini sudah ia peluk.

Tangan Taeyong terulur mengusap pipi mungil si kecil. "Selamat datang jagoan ayah."

❤️ 💬 ↗️

Like by Luckie, Do.young, and 56.021 others

Taeyyoongie Welcome Lee David Danendra:) And thank you dear@seulggi

1265 comens

Irene0bae aaaaaaa, keponakan gue udah lagi dong

Yuqie astaga, ganteng banget, besok nyusul deh

Luckie udah fiks nih, gue jodohin sama anak gue titik

Do.young buruan keluar woy, si kembar nangis diluar sama gue

Ji_sung sad

Jungwooo sad2

MarkLee sad3

Jung_Jhyne sad4

Win.winn selamat gi, maaf gue ga bisa jenguk sekarang, si Wendy lagi rewel

Aarin_ kak Winwin sekarang bucin, dulu aja sok-sokan ngga mau sama kak Wendy

Irene0bae tau tuh, mau heran tapi itu Winwin

Enciti_ lahir juga leader junior kita

Citizen_ ga tau deh mau nunjukin rasa seneng gimana lagi. Selamat uri leader kita....

Jennie_Kim ah, ganteng banget. Selamat ya

Rosemawar ha? Jennie kerasukan apa Lo

Wendie yah, mau komen keduluan si ular. Ya udah, selamat ya SeulYong

Lissaaa eh, mereka balikan lagi? Jennie jelasin pokoknya ga mau tau

Taeillebulan Weh, selamat

ZhongDaegalLee :(

ZhongDaegalLee :)

ZhongDaegalLee :v

Do.young tolong ini hewan peliharaannya diamankan

Jeminna_ mantan gue udah lahiran guys

_Ffelix Seulgi habis coass kemarin, sekarang udah punya anak lagi ya

Joyiye hua, jemput Joy kak. Joy mau pulang ketemu David

Ekcahytihh jangan berisik di lapak gue ye

Taeyyoongie menonaktifkan komentar

Jam menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, di ruang rawat Seulgi sikembar masih belum tidur. Keduanya asik mengajak berbicara adiknya yang sekarang ada di pangkuan Seulgi.

"Dedek David, kalau besar keknya cocok jadi model," ucap Yura.

"Hooh, pas kecil aja udah ganteng. Lihat deh mata sama hidungnya mirip ayah," sahut Yuna ikut membenarkan.

"Kan itu anak ayah," sahut Taeyong. "masa iya mirip om Doy," lanjutnya sambil memutar bola matanya malas.

"Heh, males ah lama lama gue disini. Dari tadi kena mulu, padahal mah ya, gue aja cuma anteng di sofa."

"OEEK OEEKK OEEKKK"

"Lah David kenapa Buna?" tanya Yuna panik.

Taeyong menurunkan dua anak gadisnya dari brankar. "Dia haus, sekarang ayah temani kalian bobo ya?"

Menuntun tangan kedua anaknya menuju sofa, sekarang lagi lagi Doyoung mengalah. Pria itu beranjak berdiri dan pergi keluar entah mau kemana.

Dengan pelan Taeyong mengusap puncak kepala anaknya hingga perlahan kedua mulai masuk ke alam mimpi. Setelah merasa kedua sudah tertidur pulas, Taeyong kembali mendekati Seulgi yang tengah menyusui David disana.

"Udah tidur Davidnya," ucap Taeyong saat melihat anaknya sudah menutup matanya dipangkuan Seulgi.

"Iya emang gini, tapi nanti kalau nenennya dilepas dia nangis lagi."

Taeyong mendengus sebal, ia memutar bola matanya malas. "Dih, enak banget itu nenennya dihabisin sendiri," cibirnya.

Bugh, satu pukulan cukup keras mendarat di punggung Taeyong. "Tae, diam atau pergi sana."

"Ya itu David udah tidur, biar aku taruh di tempatnya aja ya."

Karena Seulgi juga sudah lelah, akhirnya wanita itu pasrah. Dengan sangat hati-hati ia memberikan David pada ayahnya. Dengan senang hati Taeyong menerimanya dan memindahkannya ke tempat bayi di pojok kamar.

Taeyong kembali mendudukkan dirinya di samping brankar Seulgi, mengusap pelan kepala wanita itu agar dia bisa beristirahat sejenak malam ini. "Kamu tidur aja, biar malam ini aku yang begadang kalau David nangis."

Chup

"EH ASTAGA! SIAL BANGET TIAP GUE NEMENIN SEULGI LAHIRAN SELALU LIHAT ADEGAN KEK GINI."

Doyoung menutup pintu ruangan dengan kasar, pria itu meneguk habis susu digenggamnya lalu menidurkan dirinya di sofa, tepatnya satu sofa dengan sikembar. Untung di ruang VVIP yang sofanya bisa dijadikan tempat tidur.

Taeyong sendiri menidurkan tubuhnya di samping Seulgi di brankar, memeluknya dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Seulgi hingga keduanya sama-sama terbang menuju alam mimpi.

Seperti yang Taeyong duga pasti malam ini dia akan mulai begadang lagi. Tepat pukul satu dini hari, David terbangun karena pup dan Taeyong lah yang harus turun tangan menenangkannya. Untung saja dia masih ingat cara-cara menggantikan popok.

Selesai menggantikan popok David, Taeyong mengangkat tubuh anak itu dan membawanya ke sofa. Ia menidurkan tubuh puteranya di pangkuannya, sesekali ia juga mengajak anak itu bermain dan berbicara meski anaknya itu belum paham dengan apa yang Taeyong lakukan.

"Tae, David ngga mau bobo ya?" tanya Seulgi sambil mengusap matanya.

"Ngga, tadi dia cuma pup, terus sampai sekarang masih mau ngajakin main."

"Coba bawa kesini, aku juga mau ngomong sama David."

Taeyong menurut dan segera beranjak dari duduknya lalu berjalan ke arah Seulgi. Ia mendudukkan dirinya di samping sang istri dan meletakkan David di pangkuan Seulgi.

"Anak bunda kenapa ngga tidur Hem?" tanya Seulgi diikuti dengan mendaratkan ciuman di dahi bayi itu.

"Kalena aku pup Buna," jawab Taeyong menirukan suara bayi.

Tangan kiri Seulgi mencubit pinggang Taeyong kesal. "Ih, kamu diam dulu, shut."

"Ya yang ada kalau aku diam kamu itu kesannya kaya orang gila, cantik cantik kok ngomong sendiri."

"Enggak lah, kan aku ngomongnya sama David!"

"Ya kan David belum bisa ngomong, jadi kamu tuh kaya orang gila, ngomong sendiri."

"Kok kamu malam malam malah ngajak ribut sih?"

"Siapa yang ngajak ribut? Orang aku aja dari tadi ngomong apa adanya kan."

"Oh, tapi kan aslinya aku ngomong sama David."

"OEEK OEEKK OEEKKK"

























































~~~EKSTRA CHAPTER 1~~~

Skipp

🔜🔜🔜🔜🔜

Continue Reading

You'll Also Like

Bawa Kembali By c

Short Story

11.1K 1.3K 16
Untuk mengikhlaskan sesuatu itu butuh waktu.
106K 9.1K 42
[Previous title : Backstreet Boyfriend] ❝rasanya jadi pacar idol ituㅡ❞ Kalau saja Seojin tidak pergi ke pesta, dirinya pasti hidup dengan normal. Buk...
816K 59.4K 70
[Completed story ✔️] 2018.•Novi Andina
3.3M 159K 25
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...