YOUNG PAPA

بواسطة TintaTiway_

26.4K 5.6K 6.9K

Young Papa [SeulYong] COMPLETED "Maaf gi." "Ngga ada gunanya juga minta maaf, semua udah terjadi. Impian gue... المزيد

prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
SPESYAL CAST
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
epilog
ekstra chapter 1
ekstra chapter 2

21

419 108 140
بواسطة TintaTiway_

"mungkin pergi adalah satu satunya
cara untuk memulai semua yang baru."



<•>

Semenjak kejadian siang kemarin, Seulgi belum kembali pulang kerumahnya. Berharap Taeyong akan datang menjemputnya dan mendengarkan semua penjelasannya, namun entah mengapa sudah dua hari menunggu lelaki itu tak kunjung datang.

Sudah hampir dua jam mama muda itu berdiam diri di balkon kamarnya, ucapan serta suara bentakan dari suaminya yang ditunjukkan untuknya siang kemarin masih saja berputar di otaknya. Setelah hampir sepuluh tahun kenal bahkan menjalin hubungan kurang lebih delapan tahunan dengan lelaki itu, baru kali ini Taeyong marah sampai seperti itu, biasanya dia akan datang dan meminta maaf setelah beberapa jam bertengkar.

"Buna, jan ngis lagi," Yura yang baru bangun dari tidur siangnya berjalan menghampiri Seulgi yang tengah terisak di balkon kamarnya.

Seulgi yang mendengar suara anaknya pun menoleh, ternyata Yuna dan Yura sudah bergandengan di dekat pintu. "Eh, kalian udah bangun ya? Sini, bunda ngga nangis ko, cuma tadi ada angin gede, jadi ada debu masuk."

Mereka mengangguk polos lalu masing masing memeluk tubuh bundanya dari sisi kiri dan kanan. "Buna, kita tapan pulang? To ayah ndak jemput jemput?" tanya Yuna polos, sepertinya gadis mungil itu sudah sangat merindukan ayahnya.

"Mungkin besok sayang, ayah lagi ada kerjaan di luar kota, kita nginep di rumah opa lagi ya malam ini?" tanya Seulgi dan hanya dibalas anggukan kecil dari Yuna.

"To ayah ndak tamit Buna? Ayah juga ndak sun pipi Yuna pas mau pelgi."

"Ayah pamit kok, cuma kemarin kan buru buru, jadi dia ngga sempat cium kalian sebelum pergi."

Yuna tampak murung setelah mendengar ucapan bundanya, tangan kecil Yuna terangkat memegang pipi Seulgi. "Buna, ayah pelgi ga bilang Yuna, ayah ndak cayang ama Yuna lagi ya Buna?"

"Siapa bilang hem? Kan ayah sayang banget sama Yuna, tunggu aja ya? Besok pasti ayah datang jemput Yuna kesini, percaya sama Buna ya ?"

"HALO PACARNYA OM DOYOUNG, KITA MAIN YOK!" teriak Doyoung yang tiba tiba duduk di ayunan dekat mereka duduk.

"Gila Lo ngagetin aja, sejak kapan Lo disitu?"

Doyoung hanya menyengir. "Ya sejak Yuna nanya kapan mau pulang," jawabnya. "Oh ya, pacar om mau jajan ga nih? Om Doy sama om Lucas mau beli es krim, nyam nyam."

"Ye ga sopan lu nguping diskusi keluarga gue."

"Hehehe ya tadinya mau ngagetin Lo pada, eh ternyata lagi serius. Ya udah, gue nguping aja dulu," balas Doyoung sambil menyengir. "Eh, kalian mau kan beli es krim coklat sama om Doy? Nanti sama om Lucas juga, kita porotin aja uangnya kaya biasa, mau ya?"

Si kembar seketika menyunggingkan senyum manisnya setelah mendengar kata es krim keluar dari mulut om nya. Ya memang sih Doy dan Lucas selalu memanjakan Yuna Yura, jadi mereka selalu semangat kalau mau diajak main sama kedua om gersek nya itu.

"Yuna mau om," jawab Yuna sambil berlari kemudian duduk dipangkuan om gantengnya.

Yura sedikit termenung, ia ingin ikut dengan om nya bermain, ya karena kalau sama Doy dan Lucas semua keinginannya pasti akan terpenuhi. Tapi disisi lain, ia terlalu sayang pada bundanya hingga tak tega kalau pergi meninggalkan bundanya yang terlihat masih sedih. "Yula uga mauh, tapi yula ga mauh ninggal buna di lumah dili."

"Kan bunda udah gede, ga apa apa lah dirumah sendiri. Toh juga ada bibi kan Ra?" balas Doyoung.

Yura sedikit menatap wajah bundanya, Seulgi cepat cepat mengangguk agar Yura mau pergi dengan om nya, ya karena Seulgi yang minta agar ia bisa menenangkan diri sejenak. "Yura pergi aja, bunda juga mau ketemu opa sama Oma bentar, ok? Jangan nakal ya kalau pergi sama om."

Wajah Yura kembali berbinar. Ia meraih tangan Doyoung dan ikut masuk ke dalam pelukan om nya. Doyoung hanya terkekeh dan lega akhirnya si kembar mau ia ajak pergi. "Gi, gue mohon Lo pikirin baik baik keputusan Lo. Gue ga mau keponakan gue yang jadi ikut merasakan ini semua. Tolong Lo bicara sama ayah sama bunda baik baik gi, kita pamit."

"Ya elah kak, Lo mah tenang aja. Insyaallah gua ga akan salah jalan, moga ayah sama bunda juga ngizinin aku ya kak?"

Doyoung hanya mengangguk dan sedikit menyunggingkan senyumnya. "Yoi, pasti itu mah gi."

"Titip anak anak bentar ya kak, jangan sampai lecet merekanya."

Kini senyum Doyoung luntur seketika, ia berdecak menatap Seulgi yang tengah menyengir. "Gila, Lo masih ga percaya sama gue setelah berkali kali gue bawa anak Lo main ha?"

"Ya ga gitu, kan siapa tau Lo asik sama Lucas jadi lupa."

"Gila Lo, udah lah gue pamit, sekali lagi moga lancar ya gi."

"Sipp!"

Setelah mengantar Doyoung dan kedua anaknya keluar, Seulgi buru buru mengambil sling bag dan menancap gas menuju cafe tempat ayahnya akan makan siang, namun ia juga sudah menghubungi bunda juga mami papinya untuk ikut makan siang di tempat yang sama juga.

Sesuai tujuannya, Seulgi kini sudah berada di salah satu cafe milik keluarganya yang sudah diurus sama salah satu orang yang kurang mampu dan mendapat kepercayaan oleh Siwon. Ia duduk di lantai dua cafe dan menunggu kedua orang tuanya dan tak lupa orang tua Doyoung juga. Biar apapun, Seulgi juga akan meminta izin bahkan pendapat sebelum ia memutuskan sesuatu ke pada orang tua keduanya juga.

Lima belas menit ia menunggu, keempat orang yang ia tunggu pun datang dan diikuti pelayanan yang siap dengan berbagai hidangan dinampan. Seulgi pun memutuskan untuk mengajak mereka makan terlebih dahulu, baru ia akan menyampaikan tujuannya bertemu siang ini.

"Ayah, Papi, Bunda, Mami. Seulgi jadi mau ngambil s2 kedokteran spesialis di Singapore," ucapnya dengan lirih setelah semua selesai menghabiskan makanannya.

Siwon yang mendengar itu pun merubah raut wajahnya menjadi serius. "Apa kamu ga mau bicarakan dengan suamimu dulu gi? Ayah tau kalian sedang mendapat ujian rumah tangga, tapi ingat! Biar apapun, Taeyong tetap suami kamu, dia tetap ayah dari Yuna Yura. Gimana kalau mereka mencari cari ayahnya ha?"

Seulgi menunduk, benar kata ayahnya, kalaupun keduanya ikut dengan Seulgi, bisa bisa Yuna rewel merindukan ayahnya. Kalaupun mereka ditinggal, Seulgi juga tidak akan kuat jauh dari putri kesayangannya itu.

Namun, kalaupun ia menetap di sini, ia juga sudah seperti kehilangan semangat hidupnya. Taeyong benar benar pergi tanpa mengabarinya, bahkan semalam Siwon juga sudah menghubungi Donghae untuk bertanya keadaan Tiffany juga Taeyong, namun Donghae justru tidak memberi tahunya bahkan mertua Seulgi itu malah mengundurkan diri dari perusahaan keluarga Choi.

"Seulgi yakin ayah, Seulgi mau kembali berjuang meraih cita cita Seulgi."

Yoona menatap lembut mata Seulgi, ia berkali kali menepuk juga mengusap punggung anaknya. "Gi, apapun keputusan kamu bunda tetep mau yang terbaik untuk kamu. Pikirkan baik baik ya nak, jangan sampai kamu merugikan diri kamu juga anak anak kamu. Dan kalau kamu benar benar mau lanjut kuliah di Singapura, kamu tetep harus izin suami kamu ya nak?"

"I iya Bun, nanti Seulgi izin sama Taeyong," jawabnya dengan ragu ragu.

"Gi, nanti biar diantar kak Doy ya? Mami takut kalau nanti ada apa apa sama kamu," ujar Yuri dan disetujui semua orang.

"Iya mi, nanti gigi suruh kak Doy temenin."

Semuanya pasti khawatir kalau Seulgi pergi menemui Taeyong sendiri. Selain karena mereka sedang ada masalah, emosi kedua pasangan itu juga sama sama sedang tidak stabil, takutnya terjadi kekerasan pada Seulgi. Apalagi kalau nanti ada papa dan mama Taeyong juga, pasti Seulgi makin dipojokkan.

Didalam mobil Doyoung, Seulgi tengah mempersiapkan mental untuk ketemu Taeyong. Bukan hanya bersama Doyoung saja, namun Lucas juga ikut menemani karena dia juga sudah menyiapkan kejutan buat Taeyong katanya.

Sudah berkali kali Seulgi mencoba menghubungi nomor suaminya itu, namun berkali kali juga Taeyong menolaknya. Hingga akhirnya, Lucas yang menghubungi dan mengajaknya berkumpul, akhirnya laki laki keras kepala itu setuju bahkan ia juga sudah sampai di tempat mereka akan bertemu nantinya.

"Tenang lah gi, ga usah tegang gitu. Yakin sama Lucas, kalau Taeyong pasti akan nangis nangis tuh kalau tau Lo bakal pergi ke Singapura," ucap Lucas santai berusaha menenangkan Seulgi, bagaimanapun juga Lucas juga tidak tega kalau rumah tangga sahabatnya kena goncangan hingga hampir roboh seperti saat ini.

Seulgi menarik nafasnya panjang, duduknya sedikit tegak dan ia juga memajukan tubuhnya hingga sejajar dengan Doyoung dan Lucas yang duduk di depan. "Tapi gimana kalau Taeyong ga mau ngomong sama gue? Gimana kalau dia biarin gue pergi gitu aja?"

Doyoung terkekeh mendengar respon dari Seulgi, bagaimanapun itu tak akan terjadi mengingat seberapa bucin Taeyong pada adik sepupunya itu. "Taeyong kan bucin banget sama lu, ga akan lah dia biarin lu pergi gitu aja."

"Tau ah, kalaupun Lo dibiarin pergi, gue siap ko gantiin Taeyong disamping kamu gi," sahut Lucas sambil menaik turunkan alisnya, tak lupa ia juga menampilkan senyum jahilnya.

Seulgi tau kalau sahabatnya itu sepertinya masih menyimpan rasa padanya, ia jadi khawatir. "Apaan dah Lo cas. Ga akan kali, Lo tuh udah punya tempat tersendiri di hidup gue. Biar bukan sebagai orang yang gue cinta, tapi Lo tuh termasuk orang orang yang berarti bagi gue, Lo tuh apa ya, intinya sahabat yang beda dari yang lain lah cas, Lo tuh aneh, tapi anehnya Lo yang buat gue takut Lo pergi ninggalin gue. Seandainya pun Lo udah punya cewe, gue mohon Lo tetep jadi Lucas yang gue kenal. Dan maaf untuk yang kesekian kalinya, gue udah anggap Lo tuh sama kaya kak Doy, Lo tuh kakak gue Cas."

"Gue ga akan berubah lah gi, gue ga apa apa. Makasih udah anggap gue orang yang berarti di hidup Lo."

"Ekhem, drama apaan ini ko aneh alurnya," sindir Doyoung yang dari tadi bertindak sebagai penonton.

"Oh ya, kak Doy katanya mau nembak mba Aa ya?"

Pertanyaan Seulgi membuka Doyoung gelagapan dan salah tingkah, bagaimana adiknya itu bisa tau rencananya. "Eng enggak, ngaco Lo kalau ngomong. Tuh, harusnya Lo tuh tanya ke Lucas, dia kan udah nyiapin rencana mau nembak si Yuqi."

"Buset dah, Yuqi anak ekonomi juga? Weh, gue kira Lo udah dari dulu maju, ternyata udah hampir tiga tahun Lo ga maju maju, alah pengecut," sindir Seulgi dengan sedikit menampakkan muka kecewanya.

"Bukan pengecut gi, gue tuh cuma mau nyari waktu yang pas."

"Pas dari mananya heh? Mau keduluan orang lain lagi Lo? Ingat Lo tuh udah tiga kali keduluan, Lo mau cewek Lo diambil orang lagi? Semua cewe tuh butuh kepastian Cas!"

"Alah kalau yang ini mah gue udah yakin gi, doain ye?" tanyanya dan Seulgi hanya mengangguk angguk.

Percakapan mereka berakhir saat Doyoung selesai memarkirkan mobilnya di depan cafe. Seulgi menutup matanya sambil sedikit menarik nafas, berharap ia bisa  berbicara dengan tenang di depan suaminya yang ia rindukan kehadirannya itu lagi.

Seulgi masuk ke dalam cafe dengan menggandeng tangan Doyoung, tak membutuhkan waktu lama mereka langsung menemukan keberadaan Taeyong yang berada di sofa panjang luar ruangan.

Taeyong sepertinya sudah memesan bahkan sudah menghabiskan makanannya, namun yang membuat Seulgi sedikit bertanya tanya, mengapa hidangan yang ada dimeja jumlahnya agak banyak, bahkan gelasnya pun ada dua, sepertinya lelaki itu datang dengan membawa teman. Bukanya Lucas hanya mengajak Taeyong saja, yang lain tidak ikut datang kan sore ini.

"Watsapp broh!" Lucas mendekat langsung ber tos ria ala cowok dengan Taeyong, begitu juga Doyoung.

Seulgi yang merasa dirinya diasingkan lebih dulu duduk dan membuka iphone nya untuk jaga jaga agar dia tidak menatap ke arah suaminya. Kata kata yang sudah ia susun sejak awal seketika buyar, ia bingung harus mulai berbicara dari mana dulu.

"Ya lain belum datang ya?" tanya Taeyong setelah kembali mendudukkan dirinya di sofa.

Doyoung mengangkat bahunya. "Lah kenapa Lo tanya ke gue? Harusnya gue lah yang tanya ke lu, lagian lu udah lebih dulu disini, udah selesai makan juga."

"Tau Lo Tae, tak berperi kekawanan Lo ah, masa lapar makan sendirian aja, lagipula habis banyak lagi. Lo bawa temen?" tanya Lucas yang sepertinya berfikir kalau Taeyong datang tidak hanya sendiri, mengingat jumlah piring makanan yang dimeja agak banyak.

"Haha sorry gue ga bilang, iya gue bawa temen," jawab Taeyong yang membuat Seulgi mengangkat wajahnya menatap ke arah lelaki itu, namun lagi lagi Taeyong mengacuhkannya. Taeyong tidak ada memulai pembicaraan dengannya, boro boro deh natap muka Seulgi aja sepertinya males. Gara gara mukanya jelek bagus ia tampar mungkin.

Tangan panjang Lucas menyenggol lengan Seulgi, ia memberi code agar Seulgi segera membicarakan tujuannya bertemu agar mereka bisa cepat cepat menyelesaikan rencana dan segera pergi dari tempat itu. Namun, mulut Seulgi terasa kelu, ia merasa cukup susah untuk membuka suara.

Seulgi mencubit paha Lucas agar sahabatnya itu saja yang memulai pembicaraan, Lucas yang peka langsung tersenyum dan mengambil ancang ancang untuk mewakili Seulgi berpamitan. "Ehm Tae!" Taeyong yang merasa terpanggil hanya menoleh. "Adanya gue disini karena diamanati oleh sahabat gue. Gue disuruh mewakili salah satu sahabat gue yang mau pamit ke Lo. Sahabat gue mau ngelanjutin pendidikan dia di Singapore, toh dia juga pinter kan kalau pun kuliah lima tahun juga langsung jadi dokter spesialis."

Taeyong berdecak karena tidak paham kemana arah pembicaraan itu. "Ck, muluk amat Lo dah. To the point aja deh, siapa yang mau pamit ke Singapura ha?"

"Hay, maaf lama tadi di belakang. Teman kamu udah pada datang ya sayang?"

Deg!

Baru Seulgi mau membuka suara, tiba tiba mulutnya kembali terkatup melihat siapa teman Taeyong yang baru datang dari kamar mandi, dan ya teman dari suaminya itu dengan terang terangan duduk dan menyenderkan kepalanya di pundak Taeyong yang membuat Seulgi ingin mengeluarkan air matanya.
































TBC
_______________________________________

Hoa, siapa ye temen Taeyong tadi ?

Next kan ya ?

Aku seneng Minggu masih ada waktu buat ngetik, ya meski belum sempat ujian tapi belajar Mulu ternyata bosen juga ya !

Up tiap tiga hari sekali kek dulu

Diketik 2150 kata

See you next part

Ig@ekcahytihh

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

48.5K 5.4K 19
"hei kau! iya kau pria cantik di sudut sana yang bernama Oh Sehun!, jadilah kekasih ku!!" -Kim Kai- "dasar bodoh" -Oh Sehun- Warn : HunKai, KaiHun (...
10.8K 637 39
Kisah pertemuan yang tidak diduga di kantin kampus membuat Song Joong Ki, pria tampan di sekolah, baik, dan tidak sombong, serta selalu peduli dengan...
1.7M 122K 48
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
WALI KELAS بواسطة zaza.

قصص الهواة

271K 27.5K 34
❝ pokoknya bapak harus tanggung jawab kalau saya hamil nanti! ❞ ; alternate universe ft. jaehyun lowercase, bahasa non-baku status: discontin...