Bismillah...
Jika itu yang kamu pikirkan dan kamu mau, maka aku akan menerimanya. Sebesar apapun rencanamu, aku tak akan membencimu, hanya saja aku tak bisa menjadi diriku yang dulu. Terimakasih telah ada dikehidupan ku dan membuat ku tau bagaimana karakter aslimu.
'Trying To Stay'
Kini Amran dan Qanita dalam perjalanan pulang menuju rumah mereka. Hanya keheningan yang menyeli muti diantara mereka, mereka saling bungkam. Entah harus dari mana untuk memulai pembicaraan, hingga tak terasa mereka telah sampai di tempat tujuan, rumah mereka.
Qanita memilih turun lebih dulu kemudian pergi begitu saja memasuki rumahnya. Amran hanya menatapnya kemudian memakirkan mobilnya di halaman rumah mereka.
"Assalamu'alaikum!" Seru Amran ketika masuk rumah menyusul Qanita.
"Wa'alaikumsalam, kalian udah pulang? Azwarnya mana?" Tanya Alisha yang keluar dari dapur.
"Masih dijalan Mah. Papah mana?" Tanya Amran pada Alisha.
"Papah pergi ke kantor katanya ada meeting dadakan," ucap Alisha tersenyum pada mereka.
"Mah, Nita ke kamar dulu ya." Ucap Qanita, lalu pergi menuju kamarnya.
"Dia kenapa Ran? Kok mukanya pucat gitu. Mamah samperin aja ya, takutnya kenapa napa." Ucap Alisha khawatir dengan Qanita.
"Gapapa Mah, mungkin kecapean aja," alibi Amran, bohong jika Amran tak khawatir pada Qanita, tapi Ia paham karna Qanita membutuhkan waktu untuk sendiri.
***
Terlihat mereka tengah berbincang disebuah rumah, mereka tengah membicarakan adanya orang baru yang akan diperkenalkan oleh ketuanya.
"Jadi perkenalkan ini sepupu gue, dia satu sekolah dengan target gue, lo perkenalkan diri sendiri Fand." Ucapnya kepada sepupunya.
"Emm hai! Gue sepupu dari Sandra, nama gue Fandra, semoga bisa jadi teman yang baik." Ucap Fandra memperkenalkan diri dihadapan mereka.
"Eh Fand lo beneran satu sekolah sama yang kemaren? Nita ya klo gak salah namanya." Tanya salah satu diantara mereka.
"Iya," jawab Fandra singkat.
"Jadi dia mau lo manfaatin? Kok dia mau si Sand?" Tanya diantara mereka dengan berbisik ke Sandra.
"Iya, gimana cocok kan? Pinter kan gue, berhubung kita harus balik ke Bandung, jadi gue niatnya dia yang bakal mata matain Nita. Masalah dia mau enggaknya itu masalah gue sama Fandra doang yang tau," jawab Sandra pada orang yang berbisik padanya.
Note : Sandra adalah teman kecil Qanita, ya dia adalah ketua dari geng yang menjebak Qanita. Klo ada yg nanya kenapa kok temen kek gtu? Ya itu adalah taktik Sandra, dia mengkhianati Qanita, dan Ia juga membenci Qanita.
"Iya lo pinter Sand, tapi gak akan ada yang curigakan? Lo harus lebih waspada lagi Sand," pernyataan orang disampingnya itu hanya di balas anggukan.
Tak lama setelah Fandra memperkenalkan diri, orang yang ditugaskan menangkap Qanita kini datang tanpa hasil.
"Mana Qanitanya!" pekik Sandra membentak.
"Kita gak bisa bawa dia karna tadi dia ditolongin dua laki laki." Jawab salah satu laki laki yang tadi disuruh untuk menangkap Qanita.
"Ahh! Gue mau main main juga." Ucap Sandra kemudian menggebrak meja didepannya.
"Sand, gue punya rencana baru!" Ujar salah satu dari mereka.
"Apa?" Tanya Sandra singkat
"Jadi gini...... " ucapnya
"Kita balik ke Bandung, Fand gue minta lo awasi Qanita, disini ada orang kepercayaan gue selain lo! Jadi klo lo bohong sama gue, liat aja nanti." ucap Sandra final kemudian keluar dari bangunan itu diikuti yang lain.
"Iya," jawab Fandra singkat dan tersenyum penuh arti.
"Yaudah kita balik ke Bandung," ucap Sandra lalu pergi begitu saja.
***
Qanita kini berada dibalkon kamarnya, Ia masih membutuhkan waktu sendiri dan mencerna apa yang diucapkan Sandra.
"Iya gue temen kecil lo, gue temen lo! Tapi itu dulu, nyatanya gue bukanlah temen lo. Mau gue? Gue mau lo hancur, gue mau lo menderita! Paham!" Ucapnya sedikit teriak, karna Ia tau bahwa Qanita akan bertanya seperti tadi.
"Maksud lo?" Tanya balik Qanita.
"Lo tau? Gue dirumah sering disalahin ini itu, bahkan lo gak tau sama sekali. Sampai gue berada dititik rendah, dan gue membutuhkan lo sedangkan lo gak ada dirumah lo sendiri. Hingga waktu itu lo pindah dan tinggal didekat kompleks gue! Gue kira bisa lebih baik buat kehidupan gue dan nyatanya apa?! Gue makin disalahin sama keluarga, mereka makin memuji lo, dan gue dilupakan. Gue pengen lo ngerasain apa yang gue rasain!" Jelasnya panjang lebar.
"Dan bahkan gue gak ngerti apa rencana lo, sampai lo bisa ngancurin gue dihadapan keluarga bahkan orang orang. Lo bahkan memutar balikan fakta tentang peristiwa yang menimpa Kak Amran!" Ucap Qanita dingin.
'Bahkan lo gak tau klo gue sakit, mental gue terganggu, dan lo gak tau bagaimana kehidupan gue sebelum pindah didekat kompleks lo, gue juga ngira kepindahan keluarga gue waktu itu adalah jalan terbaik namun nyatanya sama aja dengan sebelum pindah, bahkan gue pengen kabur dari rumah disaat waktu itu. Lo gak tau! Tapi gue yang ngerasain, andai aja ngilangin ingatan itu bisa pasti udah gue lakuin sampe sekarang, tapi nyatanya itu semua gak bisa' ucap Qanita miris dalam hatinya, rasanya ingin sekali Ia merubah masa kecilnya namun itu semua tak bisa Ia lakukan. Yang perlu dia lakukan sekarang adalah siaga untuk menghadapi jebakan dia yang selanjutnya.
Kini Qanita memilih membuka handphone nya, Ia tak mau lagi mengingat itu semua, hanya saja mungkin Ia akan meminta bantuan orang kepercayaannya diperusahaan ayahnya namun tidak diketahui oleh keluarganya.
Squad cecan terabsurd
Kinara
Assalamuaikum guys, haiiiiiii
Ada yang kangen gak sama gue?
Pastinya kagak :') sad banget gue :"
Oh iya guling kangen sama gue yak, setia banget dah ampe gue peluk tiap hari
Mayra
Waalaikumsalam
Masih pagi oi, berisik amat si :v kasian banget korban gabut, mending kek gue nih mabar terusss, lumayan temen baru nambah yaa walaupun noob si, tapi gapapa dah.
Keyra
Waalaikumsalam
Iya bener kata lo Nar, yang kangen itu cuman guling yang setia buat dipeluk
Kinara
Yoi key, kita senasib :")
Gak ada yang kangen ma gue jadi mending gue sama tembok deh, eh tapi gue kangen batagor mang Helo
Mayra
Sejak kapan di sekolah ada mang Helo? Kesambet apaan lo?
Keyra
Mang Helo? Ada gitu? Wah otak Nara harus dibenerin nih, ya gak May?
Mayra
Yoi Key
Kinara
Wahh lo pada bego apa gimana si! Kasian banget mang Helo dilupain
Mayra
Lo yang bego kali
Keyra
Lo yang bego kali. (2)
Kinara
Eh mang Oleh maksud gue, yang jualan batagor and kumisnya melintang sampe bujur sangkar
Keyra
Mang Oleh kok jadi Helo si Nar?! Oh iya gue tau lo pake namanya dibalikin bacanya yakan?
Kinara
Yoi lo mulai pinter tuh Key
Mayra
Melintang ampe bujur sangkar?! Bujur sangkar kan persegi neng! Lah bisa aja lo, lama lama gue aduin sama Mang Oleh nya, ampe kumisnya tegang tuh wkwkwk
Kinara
Lah kumis kok tegang om? Kesetrum tembok ya kumisnya?
Keyra
Wahhh malah ngomongin mang Oleh nih, gue bilangin dah kalian suka ma mang Oleh wkwkw kan ngakak jadinya
Mayra
Bukan kesetrum tembok bang, tapi kesetrum kegantengan mas Bright
Keyra
Jatoh awas jatoh kebentur kenyataan mbak, jangan haluu
Kinara
Wahh makin bobrok ya kita wkwk
Mayra
Apa kata lo? Kita? Yang ada lo doang kali
Keyra
Eh btw @Qanita belum on ya bund
Kinara
Wah jahat banget punya temen kayak lo May
Kinara
Iyah keknya @Qanita belum on deh
Mayra
@Kinara bomat
Mayra
Em gak tau tuh, keknya iya belum on.
Kinara
Eh gimana nanti sore kita kumpul ditempat biasa, atau nggak nanti gue sharelock tempatnya. Gimana mau gak? Atau mau ke mall aja? Eh iyah gue belum beli novel terbaru :")
Mayra
Yok ngikut ae gue mah, asal jangan diajak kawin lari aja
Keyra
Paling gue bisanya jam 2 dan balik jangan ampe magrib :") biasalah
Kinara
Woke kalo gitu, eh @Qanita lo ikut gak? Mending ikut deh biar tambah akrab dan deket, gak jauh kayak gue mengagumin dia tapi dia gak peka.
Qanita
Waalaikumsalam
Iya kenapa?
Keyra
Itu Nit mau ikut kumpul gak?
Qanita
Dimana? Gue liat dulu kondisinya ya
Kinara
Iya Nit, lo kemana aja ? Jarang banget lo on Nit
Mayra
Nah bener tuh apa kata @Kinara
Qanita
Gapapa hehe, cuman ada urusan doang
Keyra
Beneran gapapa?
Mayra
Beneran gapapa? (2)
Kinara
Beneran gapapa? (3)
Qanita
Iya gapapa
Keyra
Wehh lo pada males ngetik amat dah, usaha dikit napa!
Mayra
Yaudahlah gapapa kali, gak sering juga kan
Kinara
Biarin lah Key
Keyra
Serah lo pada!
Qanita
Wehh jan pada ribut napa
Kinara
Iya tuh Nit
Mayra
Iya tuh Nit (2)
Keyra
Pada makan sono! Udah siang juga. Gue tau lo pada belum makan lagi.
Dan masih banyak lagi, Qanita hanya membacanya, Ia malas membaca pesan yang lain. Tak lama dari itu, seseorang mengetuk pintu kamarnya.
Toktoktok.
"Masuk aja, gak dikunci kok." Ucap Qanita dari dalam kamar, ya yang pastinya Ia masih ditempat yang sama yaitu balkon kamarnya.
"Nit, lo makan dulu ya! Muka lo pucat gitu, mau diperiksa yuk ke dokter," ajak Amran kepada sang empu yang masih terdiam.
"Nit," panggilnya lagi dengan nada pelan.
"Kakak aja duluan, gue belum laper," ucap Qanita datar.
"Gak, lo harus ikut ke bawah, ada Azwar juga dibawah Nit, lo mau Mamah khawatir sama lo?" Ucap Amran pada Qanita.
"Gapapa, bilang aja gue nanti nyusul, nanti juga kalo udah laper gue akan makan." Ucap Qanita meyakinkan Amran.
"Yaudah, tapi awas harus makan ya." Ucap Amran memperingati kemudian keluar dari kamar Qanita.
Amran kembali sendiri tanpa Qanita, membuat mereka yang menunggu bertanya tanya.
"Qanitanya mana Ran? Dia belum makan lagi lho, sekarang udah siang juga," heran Alisha sebab anaknya kembali sendiri.
"Belum laper katanya, mungkin mau shalat dzuhur dulu Mah," ucap Amran kembali meyakinkan Alisha.
Ya ada Azwar diantara mereka. Azwar hanya diam menanggapi ucapan Amran. Ia paham mungkin Qanita membutuhkan waktu untuk memikirkan semuanya, Ia juga yakin bahwa Qanita sudah dewasa dan pasti bisa menyelesaikannya.
Tak lama mereka makan, Qanita turun kebawah dan menghampiri mereka yang tengah menikmati makan siangnya.
"Eh Nita, yuk makan! Mamah udah mo habis nih makannya." Ucap Alisha tersenyum dan melambaikan tangan kepada Qanita.
"Iya Mah," ucap Qanita lalu duduk disamping Alisha.
"Nit mau kemana? Udah rapi aja," tanya Azwar kepada Qanita disela sela kegiatan makan siangnya itu.
"Mau ketemu teman." Jawab Qanita singkat.
"Mau dianterin gak?" tanya Amran kepada Qanita, karna khawarir terjadi seperti tadi.
"Gak usah Kak, lagian sama Mayra juga." Ucap Qanita datar.
"Oh sama Mayra ya? Sama temen kamu yang lain juga?" Tahya Azwar pada Qanita yang masih fokus pada makannya.
"Iya." Jawab Qanita singkat.
"Nit, kamu gak mau ngobrol dulu gitu sama Azwar dan Kakak kamu? Udah lama lho kamu gak ngobrol sama Azwar," ucap Alisha menggoda Qanita.
"Nggak Mah, lain kali aja. Temen Qanita udah nunggu soalnya." Ucap Qanita pada Alisha, jujur Ia malas jika akan digoda seperti ini oleh Mamahnya.
"Yaudah hati hati." ucap Alisha pada Qanita.
"Nit, saya mau bicara sebentar sama kamu, tapi gak disini." ajak Azwar pada Qanita yang sudah hampir beres melakukan kegiatan makannya.
"Dimana?" Tanya balik Qanita.
"Taman belakang, klo mau sama Amran juga gapapa," ucap Azwar pada Qanita. "Yaudah saya tunggu disana ya. Tan, Azwar ke taman belakang dulu." Ucap Azwar tanpa berkata lagi.
"Iya Nak." Ucap Alisha tersenyum.
*****
Nahhh Azwar mau bicara apa tuh ? Pake ditaman belakang segala wkwkw.
Makin penasaran gak?
Apa penasaran? Taudah tunggu next chapter ya
Nggk penasaran? Yaudahlah gapapa author paham kok
Kamis, 08 April 2021
Garut
----------------
Ttd author
Inget ya baca Alquran nya jangan lupa, jangan sampe kalian nyerah ya.
Happy readingg ❤