YOUNG PAPA

By TintaTiway_

26.7K 5.6K 6.9K

Young Papa [SeulYong] COMPLETED "Maaf gi." "Ngga ada gunanya juga minta maaf, semua udah terjadi. Impian gue... More

prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
15
16
17
18
19
20
SPESYAL CAST
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
epilog
ekstra chapter 1
ekstra chapter 2

14

528 115 130
By TintaTiway_

Tuhan
apakah aku benar benar lelaki yang jahat
hingga aku tidak ikut bisa merasakan penderitaan
wanita yang sangat aku sayangi itu


Seminggu setelah pasangan muda itu resmi menjadi sepasang suami istri, Taeyong sendiri harus rela meninggalkan Seulgi di apartemen sendiri untuk melanjutkan kuliah, dan ia juga harus berusaha mandiri serta bertanggung jawab atas keluarga kecilnya. Tidak egois kan kalau ia meninggalkan istrinya untuk melanjutkan kuliah?

Seulgi sendiri, ia juga tetap melanjutkan pendidikannya dong, dengan home schooling. Ya dia kan dari keluarga Choi, jelas mudah lah untuk mencari guru yang terbaik untuk pendidikan Seulgi. Sesuai janji dengan ketiga sahabatnya, Seulgi mengambil jurusan kedokteran. Ia ingin menjadi dokter yang menangani penyakit berat, ga tau deh apa motif dibalik itu.

"Mau sarapan dulu ga?"

"Ga usah gi, aku langsung ke kampus aja. Oh ya, nanti ada jadwal check ke dokter kan?"

Seulgi mengangguk dengan masih tetap memakan pisang yang baru saja ia kupas. "Iya, nanti biar aku check sama Bu Seohyun aja."

"No, nanti ke dokter sama aku. Bu Seohyun disini tugasnya bimbing kamu belajar, bukan buat nganterin kamu ke mana mana."

"Iya iya bawel, udah sana buruan berangkat. Ntar telat lagi."

"Ya udah, Ayah berangkat ya babynya ayah. Duh, makin besar aja tuh perut."

Plak

"Awas Lo ngeledekin gue lagi."

"Iya sensi amat."

"Buruan pergi!"

Taeyong pergi meninggalkan apart, ia berjalan menuju mobilnya dan melaju dengan kecepatan sedang menuju Choi University. Ia kuliah disana bukan karena paksaan siapapun, namun dari awal masuk SMA, semua anggota ekskul dance memang sudah janjian untuk kuliah disana, termasuk Seulgi.

Ia memarkirkan mobilnya di parkiran paling dekat dengan gedung ekonomi. Ia mengambil jurusan itu karena ia sendiri sudah ditugaskan oleh Siwon untuk melanjutkan mengurus perusahaan milik Choi bersama Doyoung.

Ia berjalan di lorong kampus, banyak mata yang tengah memperhatikannya. Terutama, mata mata wanita ular yang juga sedang menggodanya. Bahkan siswi disana ada yang berani terus terang meminta id line ke Taeyong. Bukan meladeni, Taeyong justru malah ketakutan dan mempercepat langkahnya menghampiri teman temannya yang sudah berkumpul di kelas.

"Heh, calon papa muda!" panggil Jaehyun, kebetulan kursi di samping Jaehyun kosong, Taeyong pun melangkahkan kakinya dan mendudukkan bokongnya di kursi itu. "Lo kenapa dan? Kek habis dikejar setan aja."

"Gila masa, barusan banyak banget cabe disini."

"Hahahaha, untung Lo ngga datang bareng gue tadi," sahut Lucas yang membalikkan kursinya menghadap ke arah Jaehyun.

Doyoung memicingkan matanya. "Emang kenapa kalau bareng Lo?"

"Lo juga dikejar kejar juga?" kini Jaehyun menatap lekat ke muka Lucas.

"Ya nggak lah, kalau Lo pada bareng gue, kan gue otomatis juga banyak yang ngejar kali."

Bugh

Tuk

Pletak

Lengkap sudah wajah Lucas mendapat pukulan, lemparan bolpoin, juga sentilan di dahinya. Pemuda jangkung itu hanya bisa mengaduh lebay kesakitan.

Lucas melihat Irene dan Yeri yang baru saja lewat menuju fakultas kedokteran yang masih segedung dengan fakultas ekonomi, ia pura pura mengaduh kesakitan. "Ren, Yer. Tolongin gue dong, masa gue...."

"Berisik Lo! Gue sibuk. Ayo yer," Irene menarik tangan Yeri pergi meninggalkan mereka yang masih menatapnya dari pintu.

"Mampos Lo," cibir Jaehyun yang tak kuat menahan tawanya.

Tidak seperti biasa, muka Lucas justru tiba tiba murung menatap ke arah Irene. "Kalau gue pindah ke hati Lo, boleh ngga sih Ren?"

"Dih bucin. Ngga cocok Lo bucin gini!"

"Dih sewot, Lo mah enak udah ada bini dirumah. Inget gue dong jomblo."

"Melek mata Lo! Gua disini juga jomblo!" umpat Doyoung dengan muka julidnya.

Bruk
Wajah Lucas menubruk pundak Jaehyun, sepertinya aja seseorang yang terjatuh di punggungnya.

"Eh sorry, saya ngga sengaja suer," ucap seseorang yang baru saja menabrak Lucas, ia sepertinya beneran tidak sengaja, toh dia juga barusan jatuh karena tersandung kaki Lucas yang ditekuk kebelakang.

Lucas mengusap punggungnya. "Oh ok, gue ngga apa apa. Tapi, tolong lah jangan ngomong formal gitu, ngga biasa denger gue."

"Oh oh iya kak, saya eh gue minta maaf."

Lucas mengulurkan tangannya. "Lucas Wong, panggil aja Lucas. Gue juga masih anak baru."

"I, iya Lucas," gadis itu pergi begitu saja menuju meja paling belakang.

"Dih, anjir dia ngga mau kenalan sama gue."

"Terus Lo mau berpaling dari Irene?"

Seulgi merebahkan tubuhnya di sofa setelah hampir lima jam ia home schooling. Ia merasa cukup lelah karena banyak yang harus ia kerjakan tadi. Ia mengusap lembut perut buncitnya sambil sesekali tersenyum.

Ia menyalakan tv, berharap ada acara yang benar benar tidak membahas hal bodoh. Dan, benar saja acara tv sing ini hanya membahas masalah seleb yang baru putus lah, rambutnya dipotong lah yang membuat Seulgi malah kesal.

Ia mematikan kembali tv itu dan melihat perut yang ada dedeknya hampir tiga bulan ini.
"Cayang, nanti kita check lagi. Bunda udah ngga sabar nih nunggu kamu datang, sehat sehat ya."

Ting tong, ting tong

Terdengar suara bel berbunyi, Seulgi mengalihkan pandangannya dan beranjak dari tidurnya untuk membuka pintu. Tak mungkin kan kalau itu Taeyong, toh dia juga tau pin apart ini.

Cklek

Nampak Tiffany yang datang dengan membawa kresek yang sepertinya berisi bahan makanan. Tapi tunggu, mengapa dia mau maunya membawakan bahan makanan ke apartemen.

"Ehm, masuk dulu ma," ujar Seulgi agak kikuk, toh ini juga kalau pertama ia memanggil Tiffany dengan sebuah mama.

Tanpa basa basi, Tiffany langsung masuk bahkan menabrak lengan Seulgi. "Ingat kamu, saya bukan mama kamu. Dan saya ngga akan sudi jadi mama kamu sampai kapan pun itu."

Seulgi hanya bisa menghela nafasnya panjang, ia menutup pintu dan ikut masuk ke ruang makan. Untung saja ia tak jadi tinggal serumah dengan mertuanya itu, kalau waktu itu Yoona tak mengusulkan agar tinggal di apartemen, pasti sekarang hidupnya lebih tersiksa.

"Tante mau minum apa? Biar Seulgi buatin."

"Apa aja," balasnya. Tiffany juga mengulurkan kantong yang tadi ia bawa. "Nih, jangan pikir saya peduli sama kehidupan kamu disini. Saya hanya disuruh Donghae kalau kamu tau."

"I iya tan, makasih bilangin ke papa Donghae," Seulgi berjalan menuju dapur, ia mengambil jeruk di kulkas dan membuat minuman untuk Tiffany.

Bi Sarmi datang dari kamar mandi, sepertinya habis mencuci pakaian. "Non, biar bibi aja yang buat."

"Biar saya aja bi, toh bibi pasti lelah kan habis nyuci."

"Tapi non, pak Siwon menugaskan saya untuk...."

"Iya, untuk membantu saya kan. Toh ini juga udah selesai, nanti kalau saya butuh bantuan, saya pasti manggil bibi," sahut Seulgi lalu berjalan menghampiri Tiffany sambil membawa nampan berisi minuman dan kue kering.

"Enak banget ya dirumah cuma duduk duduk aja. Nggak lihat apa anak orang harus kuliah sambil kerja ha? Puas kamu manfaatin anak saya untuk jadi ayah dari anak haram itu," cibir Tiffany saat Seulgi meletakkan nampan itu di meja.

"Maksud tante apa ya?"

"Dasar bego apa gimana kamu ha? Nggak puas bikin anak saya menderita sama kamu ?"

"Maaf, tapi saya tid...."

"Perempuan ngga tau diri," umpat Tiffany lalu berdiri dan melangkah pergi, ia memang sengaja menabrak Seulgi yang berdiri di samping meja tadi untuk menaruh minum.

Seulgi mengaduh kesakitan, badannya terjatuh di lantai. Ia tak kuat untuk berdiri toh perutnya juga mulai menyusahkan untuk berdiri. "Tante, tolong."

"Hahahaha, sakit kan? Itu yang saya rasakan Seulgi. "

Plak

Satu tamparan keras mengenai pipi Tiffany yang tengah berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Mama!"

"Ta Taeyong, kamu kapan pulang ha?"

"Jangan harap mama bisa aman kalau terjadi sesuatu sama Seulgi!" ucap Taeyong menatap tajam manik Tiffany.

Lelaki itu melangkahkan kakinya menghampiri Seulgi dan bi Sarmi. Ia mengangkat tubuh Seulgi dan membawanya keluar melewati Tiffany yang tengah menatapnya benci.

"Tahan ya gi, kita ke dokter sekarang," ucapnya sambil mendudukkan Seulgi di kursi samping kemudi.

"Tapi sakit Tae."

"Iya tahan bentar ya, demi anak kita," balasnya lembut lalu menutup pintu dan melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

Sampai di rumah sakit, Taeyong menuntun Seulgi ke ruangan dokter Taeyeon. Taeyeon yang melihat langsung berdiri dan membantu menuju brankar. Taeyong terus menemani Seulgi saat di periksa dokter.

"Udah kalian tenang aja, tadi cuma mengalami kontraksi dan itu biasa untuk ibu hamil, apalagi kalau hamil dua anak sekaligus."

"Maksud dokter?"

"Iya Seulgi, kamu mengandung anak kembar. Dokter harap, kamu jangan banyak beraktivitas berat, sering minum susu dan nanti saya kasih vitaminnya."

"Beneran kembar dok?" tanya Taeyong memastikan.

"Astaga Taeyong, beneran. Coba lihat, di usia kandungan tiga bulan ngga mungkin kan segede itu."

Taeyong hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil rada menyengir. "Iy deng, terima kasih dokter."

Pasangan itu pamit setelah menerima vitamin yang diberikan oleh Taeyeon. Lagi lagi Taeyong menuntun tangan Seulgi menelusuri lorong rumah sakit, sudah pasti mereka tentu manjadi pusat perhatian orang yang disana.

"Mau jalan dulu apa langsung pulang?" tanya Taeyong setelah menghidupkan mesin mobil.

"Kangen temen temen Tae."

"Mau aku panggil mereka biar datang ke apartemen?"

Seulgi menggeleng cepat, ia membenarkan posisi duduknya menghadap depan. "Ga mau, aku mau ke warung Mak'e aja."

Taeyong sedikit tersentak. " Warung Mak'e? Nanti kalau banyak anak anak sekolah gimana? Kamu mau diejekkin?"

"Ya udah kalau ngga mau."

"Hey jangan ngambekan gini dong, gimana kalau ketemuannya di mall aja?"

"Ya udah, tapi  beliin aku ramen dulu."

"Iya bawel."

***

CoganCecan Squad🗯️

Pada datang ke mall *** gih
bumil kangen Lo pada
✔️✔️

Irene
Serius Tae? Ok otw

Yeri
2^

Lucas Wong
Asek, kangen gue lama ngga meluk Seulgi

Doyoung
Kesambet apaan Lo gi@Mine?

Irene
Mungkin keponakan gue tuh yang kangen

Doyoung
Cas@Lucas Wong! Jemput gw

JungJahe
Gue juga diajak ga nih

Mine♥️
Iya semua! Gue tunggu ga pake lama!

Wendy
Yah, gue udah pindah nih
Sehat sehat dah gi

Winwin
Gue ga bisa ikut gi
Jujur gue kangen Lo, tapi gue mau
ketemu calon gue

Mine♥️
Wendy, gue bakalan kangen Lo
Lahiran pokoknya lu harus pulang
Winwin! Lo mau nikah? Demi apa?

Winwin
Gue dijodohin anjing
Mana belum pernah ketemu lagi

Wkwk moga jodoh Winwin jelek
✔️✔️

Yeri
Ok gi, udah otw nih sama bang supir

Irene
Lah, kok Lo udah duluan
gue gimana nih?
Mana ga bisa nebeng Winwin lagi

Lucas Wong
Ngesot aja sana Ren

Doyoung
Dih mentang mentang udah ada ganti
Irene Lo buang gtu aja

Yeri
Ha? Lucas deket sama cewek? Siapa?

Mine♥️
2^

JungJahe
Asek Doy mulutnya sekarang keren ya

Yeri
Dih, jahe akhir akhir ini jadi banyk bacot

Lucas Wong
Anjir dan lambe Doy

Kuliah pada lambe turah semua dah
✔️✔️

Doyoung
Terutama Taeyong

Lucas Wong
Gi, masa Tae di kampus genit

JungJahe
Tau, tebar pesona mulu dia Gi

Doyoung
Anjir, menangis

Mine♥️
Gue cokel Lo Taeyong!

Lucas Wong
Mengapa semua menangis

JungJahe
Biasalah...

Bacot Lo semua, buruan sini gue bayarin deh
✔️✔️
Read by 7

Taeyong membawa Seulgi ke satu cafe di mall yang dekat dengan pintu masuk, toh tempatnya juga bagus makanannya juga enak disana. Tak lama Doyoung dan Lucas datang. Yang membuat Taeyong mendengus ketika Seulgi tiba tiba berlari dan memeluk erat tubuh jangkung Lucas.

"Gue kangen banget sama Lo sumpah ga boong!"

"Gi, Lo gila. Malu gue lepas dulu ah."

"Ck, jahat Lo sama gue, hiks."

"Eh? Kok Lo nangis? Gi," Lucas merangkul pinggang Seulgi dan membawanya ke meja tempat Taeyong masih duduk.

"Lo apain ha? Sampai Seulgi nangis?" tanya Taeyong sinis.

Belum sempat menjawab Seulgi sudah menyahut duluan. "Masa Lucas ngga mau aku peluk, hiks."

"LOH SEULGI! KOK LO NANGIS SIH? TAEYONG! LO APAIN SAHABAT GUE HA?" pekik Irene panik.

"Apaan sih Lo baru datang udah ngebacod aja?"

"Ya Lo apain Seulgi sampai nangis gini?"

"Noh, tanya Lucas aja," Taeyong menunjuk ke arah Lucas dengan dagunya.

Irene menatap tajam ke arah Lucas hingga sang empu tak berani membuka suara. "Lo apain Seulgi?"

"Gu gue cuma...."

"Hiks Ren, masa Lucas ngga mau aku peluk, hiks."

Irene membuka mulutnya lebar. "Ha?"

Kedatangan Jaehyun bersama Yeri membuat cogan dan cecan mengalihkan pandangannya, termasuk Seulgi yang tangisnya terhenti begitu saja. Aneh saja tiba tiba mereka datang bergandengan tangan, toh perasaan mereka tak ada kedekatan apapun dari dulu.

"Gi gue kangen Lo," Yeri berlari dan langsung memeluk Seulgi dari belakang.

Seulgi melepaskan pelukannya. "Bentar, Lo hutang penjelasan sama gue yer!"

"Hehe, kita udah jadian gi!" bukan Yeri yang menjawab melainkan Jaehyun sendiri.

"HA SERIUS? DEMI APA KALIAN JADIAN?" teriak kelimanya bersamaan.

Seulgi berteriak tak percaya, mungkin selama ia jarang ikut kumpul, ia jadi kudet. Namun pikirannya salah, orang Irene dan yang lain aja juga tidak percaya, apalagi Taeyong yang selalu nempel sama Jaehyun namun malah tak tahu kalau mereka berdua dekat.



















































TBC
________________________________________

Halo, gimana semua?

Masih sebal sama Taeyong? Apa jadi suka sama sifat dia sekarang?

Hehehe, bahagia itu sementara. Ups, sederhana maksud gue

Diketik 2000 kata

Jangan lupa vote dan komen banyak banyak yak

See You

Ig@ekcahytihh

Continue Reading

You'll Also Like

882K 6.3K 10
SEBELUM MEMBACA CERITA INI FOLLOW DULU KARENA SEBAGIAN CHAPTER AKAN DI PRIVATE :) Alana tidak menyangka kalau kehidupan di kampusnya akan menjadi sem...
488K 36.7K 44
"Seru juga. Udah selesai dramanya, sayang?" "You look so scared, baby. What's going on?" "Hai, Lui. Finally, we meet, yeah." "Calm down, L. Mereka cu...
2.7K 504 21
[ COMPLETED ] Tentang Lucas dan perjuangan nya demi mendapatkan hati seorang gadis yang disukai olehnya. Story 2021 Start : 11 Mei 2021 End : 17 Jul...
1.8M 193K 51
Ditunjuk sebagai penerus untuk mengabdikan dirinya pada pesantren merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang Kafka Rafan El-Fatih. Di tengah...