Yu yu vote Jeno di star play sama idol champ buat birthday ads April!!!
Enjoy!
Btw kalo ada typo tandain yaa
Sepulang kuliah tadi, Jeno dapat telepon dari Lia dan Lia bilang kalo Joanna lagi ada masalah. Jelas cowok Lee itu langsung tancap gas ke apartemen ceweknya mumpung ga ada jadwal lagi dan ga ada agenda buat ngumpul sama teman sejurusannya.
Begitu sampai, dia disambut sama Lia yang langsung nenunjuk ke arah kamar Joanna yang pintunya sedikit terbuka. Begitu mendekat, Lia langsung bangkit dari sofa dan jalan ke arah Jeno.
"Dia berantem sama mamanya. Gatau masalah apa tapi kayaknya serius. Soalnya tadi sampai nangis gitu."
Jeno meringis seketika. Sebenarnya bukan masalah asing kalo Joanna berantem sama mamanya karena hal itu emang sering banget terjadi.
"Makasih udah nemenin dia."
Lia mengangguk, terus membiarkan Jeno melangkah ke arah kamar Joanna. Sebenarnya dia mau langsung pulang tapi dia bimbang.
Tanpa suara, Jeno mendekat dan langsung mengisi sisi kosong kasur Joanna. Tangannya bergerak mengelus pelan kepala ceweknya yang lagi tidur membelakanginya.
Bukan tidur sebenarnya, Joanna cuman menutup mata buat menghentikan cairan bening yang dari tadi ga berhenti keluar membasahi mukanya. Dia cuman diam pas tangan Jeno bergerak pelan mengelus-elus bagian belakang kepalanya. Joanna jelas tau itu Jeno, makanya dia memilih buat diam.
"Jen, Jo, gue balik ya."
Jeno menoleh dan langsung mengangguk begitu melihag Lia udah menyandang lagi slingbag-nya dan siap-siap buat balik. Cewek Choi itu sempat melirik ke arah Joanna yang cuman diam buat beberapa detik sebelum melangkah ke arah pintu utama apartemen.
"Mau cerita ga?" Tanya Jeno begitu mendengar suara pintu utama apartemen yang udah tertutup lagi, Lia udah pergi.
Joanna menggeleng pelan dan langsung menyamankan posisi. Dipeluknya erat boneka yang ada di dekatnya.
Jeno gamau maksa sama sekali. Karena dia tau batasannya. Mungkin masalah sekarang benar-benar serius sampai Joanna gamau cerita karena termasuk ke dalam ranah privasinya.
"Terus mau apa biar baikan?" Jeno menepuk-nepuk pelan pinggang Joanna, berharap ceweknya itu mau menanggapi.
Sekali lagi, Joanna cuman menggeleng dan menyembunyikan muka di antara kasur dan bonekanya. Dia benar-benar ga bisa bersuara karena takut bakalan nangis lagi. Joanna terlalu lemah kalo udah berantem sama mamanya. Walaupun merasa benar-benar sakit hati dengan semua omongan mamanya, Joanna tetap aja ga bisa sedikit membenci mamanya. Hatinya sakit, tapi lebih sakit lagi begitu kepikiran kalo mungkin dia emang belum jadi anak yang cukup baik buat mamanya.
Jeno mengembuskan napas pelan, memilih buat bangkit dan membuka jaket beserta kemeja yang dipakainya sampai menyisakan kaus hitam yang membalut badannya. Diliriknya Joanna yang masih bergeming di atas kasur. "Mau es krim ga?"
Gaada jawaban apapun.
"Yang." Jeno jalan mendekat lagi dan langsung merebahkan diri di samping Joanna. Badannya agak condong ke arah ceweknya itu, buat melihat sisi muka ceweknya yang udah basah karena air mata dan keringat. "Mau es krim ga?" Bisiknya sambil merapikan helaian lepek anak rambut Joanna. "Mau BR yang gedenya ga?? Beneran gamau ini? Kalo mau dibeliin sekarang nih."
Sekali lagi Joanna menggeleng.
Jeno jelas heran. Biasanya ceweknya ini ga bakalan menolak kalo udah ditawarin es krim. Apalagi es krim BR. "Terus maunya apa?" Tanya Jeno lagi, belum menyerah buat ngajak Joanna ngobrol.
"Atau mau ditinggal sendiri?"
"Jangaaan." Barulah suaranya terdengar. Nadanya lirih banget.
Jeno mengambil napas banyak-banyak dan beralih menepuk-nepuk pinggang Joanna. Dia memilih buat diam, ngasih ruang sendiri buat Joanna walaupun cewek itu gamau ditinggal.
Cowok Lee itu menyandarkan sisi kepalanya di sisi kepala Joanna, ga terlalu menumpu karena dia tau Joanna bakalan merasa keberatan. "Jangan nangis lagi." Bisiknya terus sedikit mengangkat kepala, melihat sisi muka memerah ceweknya. "Nanti hidungnya tambah mampet. Nanti kepalanya pusing. Nanti air matanya abis gaada yang jual."
Joanna mendengus, berusaha mendorong Jeno dari sampingnya yang membuat satu kekehan kecil keluar dari sela bibir cowok Lee itu.
"Jangan sedih lagiiii, Joooo. Sayaaaang." Jeno berusaha menarik lengan Joanna supaya cewek itu mau berbalik menghadapnya.
Syukurnya Joanna ga menolak dan mau langsung berbalik. Jeno terenyuh begitu melihat muka basah dan sedih ceweknya. Tangannya refleks bergerak menghapus jejak-jejak basah di muka cantik itu. "Udahan nangisnya. Masa tadi Lia main ke sini ditinggal nangis sih?"
Joanna menutup mata begitu merasakan sentuhan lembut Jeno di mukanya. "Lia udah dari tadi."
"Oh ya?"
"Nangisnya baru."
Jeno mengulum bibir menahan senyum. Suara Joanna yang sengau terdengar lucu, apalagi nada merajuk yang dipakai cewek itu.
"Tapi tetap aja. Masa ditinggal nangis temennya?"
Joanna akhirnya membuka mata dan menatap Jeno dengan mata memerahnya. Dia terdiam, menatap tepat ke arah manik kelam yang terlihat hangat itu. "Lia udah pulang?"
Jeno mengangguk pelan, menopang kepala dengan sebelah tangannya. "Hm, tadi juga udah pamitan emang ga dengar?"
Gelengan dari Joanna membuat senyuman kecil Jeno merekah. Gatau kenapa, dia justru merasa gemas sama Joanna sekarang, padahal ceweknya itu lagi sedih.
"Jangan nangis lagi." Bisik Jeno sekali lagi, sambil merapikan helaian rambut Joanna.
"Engga."
Hening setelahnya. Jeno ngebiarin Joanna memeluknya dan menyembunyikan muka di ceruk lehernya. Sedangkan dia sendiri ga berhenti buat memainkan helaian panjang rambut yang sedikit kusut punya ceweknya.
"Jen." Joanna tiba-tiba bersuara.
"Hm?"
"Laper."
Suara tawa Jeno langsung terdengar memenuhi kamar. "Laper??"
Joanna mengangguk. "Nangis ngebuat gue laper. Delivery ya??"
"Iya deh iyaaa." Jeno merogoh saku celananya buat mengambil hp yang ada di sana. "Mau makan apa?"
"Pizza."
"Jangan junk food ah."
"Chicken katsu yang di restoran biasa itu."
"Nah itu baru boleh."
"Dua ya."
Gerakan jari Jeno di atas hp terhenti seketika. "Dua... porsi?"
"Iya."
"Buat gue juga?"
"Buat gue doang."
"..."
"Sama ice latte yang ukuran large."
Kayaknya Joanna benar-benar kelaparan.
"Okeeeey."
Ya Jeno bisa apa selain mengiyakan? Kalo ditolak nanti Joannanya nangis lagi.
yok yok vote Jeno di Star Play sama Idol Champ buat birthday ads april yooook