EDELWEISS [On Going]

By NurwandaAckerman

2.3K 758 497

❝Kamu itu layaknya bunga Edelweiss bisa kulihat. Namun, tak bisa kupetik❞ - Kirei Nashira - Kejadian menyaki... More

1. EDELWEISS
3. EDELWEISS
4. EDELWEISS
5. EDELWEISS
6. EDELWEISS
7. EDELWEISS
8. EDELWEISS
9. EDELWEISS
10. EDELWEISS
11. EDELWEISS
12. EDELWEISS
13. EDELWEISS
14. EDELWEISS
15. EDELWEISS
16. EDELWEISS
17. EDELWEISS
18. EDELWEISS
19. EDELWEISS
20. EDELWEISS
21. EDELWEISS
22. EDELWEISS
23. EDELWEISS
24. EDELWEISS
25. EDELWEISS
26. EDELWEISS
27. EDELWEISS
28. EDELWEISS
29. EDELWEISS
30. EDELWEISS
31. EDELWEISS
32. EDELWEISS
33. EDELWEISS
34. EDELWEISS
35. EDELWEISS
36. EDELWEISS
37. EDELWEISS
38. EDELWEISS

2. EDELWEISS

134 53 21
By NurwandaAckerman

Kirei berbaring dikasur empuk miliknya, hari ini ia merasa kenyang karna telah memperdayai kakak dan sahabatnya---Nathan, kedua cowok itu sangatlah mudah untuk Kirei peralat.

"Tante, Kireinya ada?" tanya seseorang dari luar kamar Kirei yang masih dapat gadis itu dengar.

Kirei yang mendengar itu sontak bangkit dari acara baringnya lalu dengan cepat membuka pintu, karna ia tahu betul suara siapa itu.

Ceklek

Nathan menoleh kearah Kirei yang baru saja membuka pintu kamarnya, Nathan masih dalam posisi itu menatap Kirei yang juga menatapnya heran.

"Tante kedapur dulu ya nak Nathan," pamit Yura berlalu menuju dapur tanpa menoleh kearah Kirei.

"Nathan, kamu ngapain kesini?" tanya Kirei sedikit menguap.

"Memangnya aku gak boleh gitu? Ketemu sama lo?" tanya Nathan menaik turunkan sebelah alisnya.

"Boleh sih, tapi Kirei ngantuk pengen tidur," jawab Kirei yang hendak menutup kembali pintu kamarnya langsung ditahan oleh Nathan.

"Jalan-jalan yuk, gabut nih. Habis belajar jadinya pengen jalan-jalan aja gitu," tawar Nathan seraya memohon kepada gadis itu.

"Yaudah bentar Kirei ambil hp dulu," ucap Kirei dan Nathan pun mengangguk.

•••

Selama mereka berteman sejak kecil memang tidak ada rasa sedikit pun dihati Nathan maupun Kirei tapi jika sudah berteman sejak kecil tak mungkin salah satu dari mereka tidak ada yang saling cinta?

Terjebak dalam situasi persahabatan antara perempuan dan laki-laki, rasa cinta itu juga tidak dapat dihindari walaupun mereka saling tertutup agar persahabatan itu akan terus berjalan.

Kirei sedikit penat karena sedari tadi dirinya dan dan Nathan hanya mondar mandir didekat taman saja.

"Nat, kita mau kemana sih? Kirei tuh capek, pingin minum es tapi Nathannya gak peka," ucap Kirei membuat Nathan langsung menoleh kearah gadis itu.

"Kalo gitu kita kesana aja yuk, beli es Buah," ajak Nathan.

Keduanya tertawa bersama, Kirei sangatlah beruntung mempunyai sahabat seperti Nathan. Yang selalu menemaninya dalam suka maupun duka, sama seperti sebelumnya Nathan sangat tidak suka jika ada yang membuat seorang Kirei menangis.

"Nat, apa jangan-jangan Mama aku itu bukan Mama kandung ya? Soalnya setiap aku pulang sekolah ataupun dirumah, Mama seperti gak menganggap Kirei ada," tanyanya membuat Nathan tersedak buah apel yang tengah dirinya makan.

Uhuk uhuk

"Kirei, lo gak boleh ngomong kayak gitu! Tante Yura itu sayang sama lo, jadi lo jangan sedih kayak gitu gue gak suka, gue bakal benci sama orang yang membuat sahabat gue sedih. Siapa pun itu," jelas Nathan, Kirei pun mengangguk senang.

"Makasih ya Nathan, selalu menemani Kirei yang cengeng ini," kata Kirei seraya menyenderkan kepalanya dibahu Nathan layaknya orang yang tengah berpacaran.

"Iya, apa pun yang bisa gue lakuin yang penting lo bahagia."

Merasa sudah lega dan tidak merasa haus lagi, meraka pun lantas melanjutkan aksi jalan-jalan yang tak kunjung menemukan tempat yang cocok untuk mereka singgah.

"Nat, pulang aja yuk. Main dirumah Nathan aja jangan dirumah Kirei takutnya mama marah," ujar Kirei yang tampak lelah.

"Yaudah, sini," ucap Nathan seraya membungkuk agar Kirei naik dipunggung-nya.

Kirei mengangguk lalu mengalungkan  tangannya dileher Nathan dengan kepalanya ia senderkan dipunggung lebar itu.

•••

Ketika sampai dirumah Nathan, tak lupa pula Kirei bersalaman dengan Lusina--mama Nathan.

"Eh ada nak Kirei," ujar Lusina tersenyum ramah kearah anak tetangganya itu.

"Iya tante hehe."

"Sudah makan nak?" tanya Lusina.

"Sudah kok tante," jawab Kirei sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ngga usah malu-malu gitu kali Ki," ucap Nathan terkekeh sambil menowel pipi Kirei.

Lusina hanya geleng-geleng kepala saja melihat kelakuan anaknya dan anak tetangganya ini sebelum wanita berusia itu pamit untuk pergi ke kamar.

"Dasar nata de coco!" umpat Kirei merajuk, bisa-bisanya Nathan mempermalukan seorang Kirei didepan Lusina.

"Gak usah ngumpat juga kali Ki." Nathan tertawa melihat wajah Kirei memerah padam.

"Ki, duduk dulu sini." Nathan menepuk sofa disampingnya itu lalu diangguki oleh Kirei walaupun dirinya sedang merasa kesal.

Nathan menatap wajah imut gadis itu yang tengah menatap layar televisi dengan seksama, 'Cantik.' gumaman itu berhasil lolos dari mulut Nathan, cepat-cepat dirinya memalingkan wajah kearah samping takut ketahuan oleh sang sahabatnya sedari kecil.

"Nat, nonton film hantu yuk yang waktu itu viral dibioskop sekarang udah tayang ditv, lumayan kan. Dari pada kebioskop mending nontonnya ditv ehehe." Kirei cengengesan seraya menatap Nathan meminta persetujuan.

"Males banget ntar ujung-ujungnya lo takut tidur sendiri terus lari terbirit-birit kerumah gue kayak waktu itu, sampe-sampe gue dimarahin sama bokap lo. Padahal kan lo nya sendiri yang mau, bukan gue," jelas Nathan terdengar mencibir ditelinga Kirei membuat gadis itu lagi-lagi tersenyum kecut.

"Kalo Nathan gak mau, Kirei pulang aja deh." Kirei bangkit dari duduknya namun dengan cepat Nathan mendudukkan kembali gadis itu tepat disebelahnya.

"Ngambek? Yaudah iya gue temenin." Kali ini Nathan memilih untuk menyerah saja dari pada ntar tuh cewek ngambek bisa sampe berhari-hari, dan Nathan tidak bisa diperlakukan seperti itu. Apalagi didiemin oleh sahabatnya---Kirei.

Senyuman mulai merekah diwajah putih kepucatan gadis itu lalu segera memeluk tubuh Nathan sangat erat, Nathan yang melihat tingkah Kirei hanya bisa tersenyum saja lagi pula dirinya sudah terbiasa dengan sifat manja Kirei.

"Bentar lagi filmnya mau mulai, gue mau ambil cemilan dulu." Nathan berucap cepat lalu segera melepas pelukan Kirei berlalu menuju dapur.

Sebelum film hantu yang akan mereka tonton dimulai dan semua cemilan sudah disiapkan diatas meja, Kirei lebih dulu menekuk lututnya takut. Kebiasaan Kirei sebelum film hantu dimulai, Nathan hanya mengeleng kepala saja lalu mendaratkan bokongnya disamping Kirei.

"Makanya kalo penakut, gak usah nonton," sindir Nathan lantas membuat Kirei bergumam tak jelas.

"Aaaaaa."

Nathan menutup telinganya menggunakan tangannya menatap Kirei dengan wajah kesalnya, baru saja intro udah teriak aja. Haduh.

"Diem Ki, ntar disamping lo ada hantu." Nathan menarik Kirei masuk kedalam pelukannya sambil mengelus kepala Kirei guna menenangkan gadis itu sepanjang film diputar.

Sepanjang adegan film Kirei tak henti-henti berteriak didalam pelukan yang sama, Nathan yang melihat ekspresi ketakutan diwajah sahabatnya itu hanya tertawa sesekali dirinya mengatakan bahwa tidak ada lagi hantu.

"Nat, matiin aja tvnya. Kirei takut," rengek gadis itu meremas kuat hoodie yang dipakai Nathan saat ini.

"Iya-iya sabar."

Nathan begerak susah payah, lantaran Kirei yang menggelantung dilehernya membuat dirinya sedikit tercekik saat ingin meraih remote tv diatas meja yang cukup jauh darinya.

...

Tbc

_EDELWEISS_

Continue Reading

You'll Also Like

12K 1.2K 50
#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok3 ••• Mencintai tanpa memiliki mungkin itu terdengar sangat menyedihkan. Tapi tidak bagi Azella...
2.4M 142K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
Naufalrora 2 By ararara

General Fiction

1.4K 239 75
[SQUEL NAUFALRORA] Setelah sembilan tahun naufal kembali dipertemukan dengan aurora, mantan kekasihnya. Tapi yang membuatnya berbeda adalah karena k...
5.1K 427 61
[SPIN-OFF HEARTACHE & I'M (NOT) FINE] *** #3 ALASKAR ••Disarankan membaca Novel Heartache dan I'm (Not) Fine terlebih dahulu, agar mengetahui beberap...