Please|2.9|Yangyang menemui titik terang

5.4K 808 22
                                    

Setelah perjuangan panjang untuk mencari tau dimana Yangyang dapat menemui Chendana, mantan pengacara keluarga Sehun.

Hari ini Yangyang memutuskan untuk pergi ke tempat ini, butuh dua jam untuk sampai kesana. Yangyang pergi bersama Hyunjin, butuh perjuangan keras untuk membawa Hyunjin turut serta.

Mengingat kembaran tak identik Yangyang itu, sedikit membenci Yangyang. Padahal menurut Hyunjin ia tak membenci Yangyang, anak itu hanya senang saat melihat wajah menderita sang kembaran saat ia jahili.

Menyenangkan

"Ah lu gila, dua jam jauh-jauh ngapain kesini anjing?" Yangyang menggedikkan bahu acuh ia turun dari motor sport Hyunjin lalu mulai memencet bel rumah sederhana.

Ting tong

Yangyang memencet bel rumah orang yang ia datangi, Hyunjin masih setia berdiri di sebelahnya.

"Lo yakin ni rumah bener? Kek gak ada orang anying" Yangyang menghela nafas lalu menatap Hyunjin jengah.

"Noh baca noh, gue udah bener cok ini rumahnya, lo gak usah banyak bacot!" Yangyang menempelkan kertas yang berisikan alamat rumah itu di kening Hyunjin.

"Ya sebentar" seseorang menjawab dari dalam, membuat Yangyang menarik napas lega.

"Ya? Cari siapa ya?" Disana terdapat seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik dengan pakaian sederhananya.

"Maaf mengganggu Ibu, saya izin bertanya, Disini benar rumahnya Bapak Chendana Bu?" Tanya Yangyang dengan senyuman manis di wajahnya.

"Ah ya benar, ini rumah Bapak Chendana" Yangyang bersyukur dalam hati, setidaknya perjalanan dua jam nya tak sia sia.

"Bapak Chendana nya ada Bu?" Yangyang bertanya pada wanita yang ia yakini adalah istri dari orang yang ia cari.

"Aduh maaf dek Bapak Chendananya lagi jemput Anaknya pulang sekolah" Yangyang meringis lalu mengusap tengkuknya yang tak gatal.

"Udah lama perginya Bu?" Kali ini Hyunjin yang bertanya, tetap mempertahankan nada sopannya, ya sebejat-bejatnya Hyunjin ia tetap menghormati orang tua.

"Baru saja berangkat" Yangyang terdiam, lalu kembali tersenyum.

"Jika begitu, kami pergi dulu ya Bu, nanti kami datang lagi, permisi" Yangyang menggeret tubuh Hyunjin, membawanya ke tempat motor sport Hyunjin berada.

"Kenapa gak ditungguin aja sih bego? Sekarang kita mau kemana coba? Pulang? Gue gak mau balik lagi kalau gitu, pegel anying" Yangyang memakai helmnya lalu menjitak kepala Hyunjin.

"Ini udah mau jam 1, lu gak mau makan siang? Kita makan dulu, terus baru ke sini lagi entar, makan deket-deket sini aja, gue ngeliat ada nasi padang tadi di depan kompleks" Hyunjin yang mendengar makanan langsung tersenyum dan bersemangat naik ke motor nya.

"Lo yang bayarin ye?"

"Sialan"

~*~

"Ah jadi anak berdua ini, anak Sehun ya?" Chendana tersenyum menatap mereka.

"Sudah besar sekali, Om dulu terakhir melihat kamu Hyunjin, saat berusia 5 tahun, dan Taeyong berusia 13 tahun, sudah 12 tahun yang lalu ternyata" ujar Chendana mengingat dirinya dulu.

Chendana dan Sehun itu bersahabat, maka dari itu, Sehun sering sekali meminta tolong kepada Chendana jika ia memiliki masalah dengan hukum.

PLEASE {Na Jaemin} Where stories live. Discover now