Please |3.7| Yoona VS Sehun

4.8K 742 38
                                    

Jaemin membeku saat tahu siapa orang yang sedari tadi mengetuk pintu rumah dengan kasar.

Itu Yoona, Bundanya.

Jaemin mengulas senyum manisnya, jujur saja hampir sebulan dia tak bertemu dengan sang Bunda membuat Jaemin rindu.

"Masuk bunda" Yoona berjalan angkuh memasuki rumah Sehun. Ia menatap sekeliling rumah dan tersenyum malas.

Rumah Sehun, lebih kecil dari rumah Yoona, yaa rumah Sehun memang tak sebesar rumah Yoona, rumah Sehun jauh lebih minimalis, tapi rumah dengan dua lantai itu, lebih terasa harmonis dari pada rumah besar Yoona.

Sehun mampu, ah tidak-tidak, Sehun sangat mampu jika hanya membuat rumah yang sebesar milik Yoona, tapi kenangan di rumah itu lah yang membuat Sehun tak mau meninggalkan rumah tersebut.

"Duduklah Bunda, Jaemin buatkan minum" Jaemin menunduk permisi untuk pergi ke dapur, Yoona duduk di kursi tamu rumah Sehun, ia mengusap kursi tersebut, takut takut banyak debu, sehingga membuat baju mahal nya kotor.

Jaemin menghela napas frustasi di dapur, ia rindu Bundanya, tapi disatu sisi, Jaemin belum siap untuk bertemu Yoona. Jaemin takut.

"Silahkan diminum Bunda" Yoona melihat teh hangat yang tersajikan di hadapannya, tak ada niat sedikitpun untuk menyentuh air minum tersebut.

"Aku tak mau bertele-tele Jaemin" Jaemin diam, ia menundukkan kepalanya.

"Kamu tahu bukan? Perjanjian kita 7 tahun lalu?" Jaemin tak memberikan respon apapun, ia benar benar tak tahu harus merespon seperti apa.

Ia ingat janji nya dulu kepada sang bunda, perjanjian diatas materai 10.000, perjanjian yang membuat sang bunda mau menampungnya selama beberapa tahun ini. Perjanjian yang di lakukan, saat Jaemin baru berusia 10 tahun.

"Kau harus ingat sebagai apa dirimu di dunia ini Jaemin" Jaemin tak mampu melawan, ia hanya memainkan jarinya di dalam diam, berperang dengan pikirannya sendiri.

"

Kau tau alasan mengapa aku mau menampung mu selama ini" Yoona menatap gerak gerik Jaemin.


"Kita sudah menandatangani ini, di atas materai, kau harus memberikannya kepadaku, kita sudah sepakat akan hal ini" Jaemin ingin berteriak rasanya, gejolak amarah di dalam dirinya meminta untuk di lepaskan.

"Anak haram seperti mu tak pantas untuk hidup Jaemin, kau menjijikkan, lahir karena kesalahan, punya penyakit mental, dan sakit sakitan, kau pikir kau dibutuhkan di dunia ini? Tidak!, saudara saudara mu itu, mau menolongmu hanya karena kasihan, cih, kau ini memang sebaiknya mati, hidup mu di dunia ini hanya sebagai beban" Yoona masih melanjutkan bicara nya, ia benar benar berniat menghancurkan mental Jaemin yang sedang terganggu.

"Ku beri kau waktu satu minggu, kau sudah harus datang kehadapan ku, dan memberikan benda itu kepada ku" Yoona berdiri dari duduk nya, lalu berjalan ke arah pintu.

"Selamat menghadapi kematian-



Anakku".

~*~

Sehun merasa aneh dengan sikap Jaemin, okey memang biasanya Jaemin pendiam, tapi kali ini, sifat pendiam Jaemin terasa aneh. Jaemin seperti orang yang benar-benar tertekan akan sesuatu.

"Na? Are you okey? Anak papa kenapa, kusut gitu mukanya, sini cerita sama Papa" Jaemin menggeleng, ia tak mau menceritakan kejadian tadi kepada papa nya.

"Apa ada yang ganggu Nana?" Jaemin menggeleng, saudara-saudaranya yang lain hanya memperhatikan, mereka juga merasa aneh dengan sikap Jaemin.

"Apa Bunda tadi kemari?" Jaemin diam, membuat Sehun menghirup napas panjang. Merasa kesal dengan para petinggi yang dapat membebaskan Yoona begitu saja.

"Apa Bunda mengatakan sesuatu yang membuat Nana sedih?" Jaemin menggeleng.

"Bunda tadi memanggil Nana dengan anakku Nana hanya tak percaya itu terjadi" Sehun tersenyum tipis lalu mengusak kepala Jaemin pelan.

"Syukur lah kalau begitu, Nana sudah minum obat kan? Sekarang Nana tidur, besok kita jalan-jalan, dengan para Abang" Jaemin berusaha menunjukkan senyum, ia mengangguk dan pamit ke kamarnya.

Sehun menatap kepergian Jaemin, ia langsung pergi keruang kerjanya, mengecek semua cctv yang terpasang dirumahnya.

"Yoona Lim, kau ingin kita bertanding? Baik ku ikuti alur permainan mu".

~*~

Btw kalian apa kabar?

Malam ini ada dreamis di tokopedia kan? Kalian tim nonton dimana?

TV?

Atau

YOUTUBE?

kalau aku, tim YOUTUBE karna orang tua gak akan sebaik itu mau ngasihin remot nya wkwkwk.

Dah lah babai guys jan lupa vote and coment





PLEASE {Na Jaemin} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang