Please |4.5| Kata Perpisahan

8.1K 745 60
                                    

"Ayah? Bunda mana?" Tanya Jisung, ia sudah sadar dari beberapa jam yang lalu, tubuh Jisung sudah jauh lebih baik. Jantung milik Jaemin, bekerja dengan baik di tubuh Jisung.

"Bunda ada, tapi gak bisa nemuin Jisung" jawab Siwon, tak mungkin bukan Siwon menjawab 'bundamu sedang dipenjara, karna sudah membunuh kak na'

"Oke, nanti Ji mau bawain Kak Na coklat banyak banyak hehehehe"

Siwon mengusap kepala Jisung, ikut terkekeh pelan.

"Iya, nanti kita ketemu Kak Na"

Disini Siwon sekarang, di depan makam Jaemin, dengan Jisung yang memegang paperbag berisikan banyak coklat.

"Ayah, kita kenapa disini? Kenapa batu itu ada namanya Kak Na? Kita mau ketemu Kak Na ayah, bukan ke kuburan" Siwon tersenyum tipis, ia membawa Jisung untuk mengusap batu nisan Jaemin. Ini sudah sebulan, tapi Siwon masih tetap merasa kehilangan.

"Ini Kak Na sayang, Kak Na udah pergi ke surga duluan" Jisung menggeleng, ia tak percaya dengan yang diucapkan oleh ayahnya.

"Kenapa bisa?" Tanya Jisung, Siwon diam, ia tak mau memberitahu Jisung dan membuat Jisung merasa bersalah.

Siwon menatap Jisung dalam, lalu melirik ke dada Jisung, disana, ada jantung Jaemin yang sedang berdetak, membantu hidup Jisung.

Jisung yang melihat ayahnya menatap dadanya, ikut memperhatikan dadanya, ia membuka kancing kemejanya untuk melihat bekas jahitan disana.

"Ayah? Ini jantung kak na?" Siwon diam, Jisung sudah menangis. Jisung mencengkram dadanya kuat. Ia tak peduli jahitan itu terasa sakit, hatinya jauh lebih sakit sekarang.

"Jisung gak mau! Balikin jantung Kak Na ayah! Jisung gak mau makai jantung Kak Na! Balikin jantung Kak Na ayah! Keluarin Kak Na dari sana!" Siwon menahan tubuh Jisung,  jari jari Jisung bahkan sudah menyentuh kuburan Jaemin, ia ingin menggali kuburan Jaemin, mengeluarkan Jaemin dari sana!

Jisung tak mau, menerima jantung ini, karna jantung ini, ia harus kehilangan kakak tersayangnya.

~*~

"Saya keberatan, anak saya telah di bunuh oleh wanita itu, seharusnya ia di hukum mati!" Sehun marah atas keputusan hakim, Yoona seharusnya dihukum mati! Penjara seumur hidup tak membuat Sehun puas.

Seminggu setelah kematian Jaemin, Sehun memilih membawa kasus ini ke jalur hukum. Yoona harus menerima konsekuensi dari perbuatannya. Sehun sebenarnya tak mau membawa masalah ini ke jalur hukum, ia masih kesal karna kejadian saat perebutan hak asuh Jaemin, seharusnya Yoona dipenjara waktu itu, Sehun sudah sangat ingin membunuh Yoona dengan tangannya, tapi Kai melarang itu, Kai tak mau Sehun menjadi seorang pembunuh juga.

Hukum tetap hukum, bagaimana pun Sehun meminta untuk hukuman Yoona di perberat, hukuman Yoona tetap sama, dipenjara seumur hidup.

Sehun menatap Yoona yang keluar dari ruang pengadilan dengan penuh kebencian. Ia benci melihat Yoona masih bisa hidup padahal Yoona sudah membunuh Jaemin.

Yoona sendiri sudah mendapatkan banyak imbas, karir nya hancur, butiknya mengalami kebangkrutan, Siwon menalaknya, anaknya meninggal akibat ulahnya sendiri, mental Yoona sedang tidak baik baik saja, ia lebih banyak diam, tubuhnya mengalami penurunan berat badan yang signifikan.

Ia berjalan dengan tangan yang di borgol dan memakai luaran oren dengan tulisan 'tahanan'.

Ya Yoona, habiskan lah masa tua mu di penjara.

~*~

Sehun mendatangi makam Jaemin, ia menyiram makam Jaemin dengan sebotol air, dan meletakkan sebuket bunga tulip putih.

"Selamat siang anak papa, apa kabar disana? Kamu bahagia nak?" Ujar Sehun, ia berusaha menahan tangisnya, rasanya sesak sekali.

"Sebulan tanpa kamu, rasanya berat sekali, kamu baru tinggal 3 minggu di rumah papa, kenapa terlalu buru buru untuk pergi?" Sehun tersenyum tipis, rasanya ia baru saja tinggal bersama Jaemin, rasanya baru kemarin ia tahu jika Jaemin tak bisa meminum susu, rasanya baru kemarin ia tahu jika Jaemin tak menyukai rasa stroberi, dan sekarang, mereka harus dipisahkan oleh takdir.

"Bunda kamu di hukum Na, papa tau kamu bakal marah kalau tau Bunda kamu di hukum, tapi dia pantas ngedapetinnya Na"

"Na, maafin papa ya, papa terlambat datang untuk menyelamatkan Nana kemarin, maaf, papa gak bisa jadi orang tua yang baik untuk Nana" Sehun tersenyum lalu mengecup nisan Jaemin. Air matanya jatuh, Sehun benar benar merindukan anak bungsunya.

~*~

Nathaniel Jaemin Manggala, kau lelaki hebat, sungguh! Kau hebat karna sudah mau bertahan selama bertahun tahun di dunia yang kejam.

Kau bukanlah sebuah kesalahan, kau sebuah anugrah yang diturunkan oleh tuhan.

Tujuh belas tahun kau hidup, berusaha mengabulkan mimpi kecil mu, membuat Bunda mu tersenyum.

Tapi akhirnya, kau menyerah, aku tak akan menyalahkan mu akan hal ini.

Jaemin....

Kau sekarang tak sakit lagi, kau tak perlu merasakan sakitnya jarum suntik yang masuk ke tubuhmu karna melakukan cuci darah.

Kau tak perlu merasakan sakit lagi, karna Bundamu mengeluarkan ikat pinggangnya.

Jaemin....

Semoga kau bahagia disana....

Di tempat terbaiknya...

***

Please {Na Jaemin} |23 Juli 2021| 4.5 Kata Perpisahan |

Selesai

Ucap selamat tinggal pada

NATHANIEL JAEMIN MANGGALA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

NATHANIEL JAEMIN MANGGALA

Lelaki hebat nan luar biasa

Dan yah

Cerita ku selesai sampai disini, maaf atas segala kekurangan nya.

Untuk Yoona, dia bakal ada di penjara. Maaf kalau agak mengecewakan karna Yoonanya gak sampai di hukum mati. Enakan di hukum sosial aja dulu, toh kalau keluar penjara pun, dia udah gak punya siapa siapa, hartanya udah gak ada...udah di alihkan sama saudara saudaranya.

Udah deh, banyak banget bacotan ku, intinya, terima kasih karna udah ngasih semangat untuk aku. Karna kalian juga, cerita ku sampai di kata 'selesai'.

Ayo kita berjumpa di cerita ku selanjutnya 🥰

Btw, mutualan IG (@ameliakholidia) sabi lah, berteman kita disana wkwk

Dan ada bonus chapter Insyaa Allah.

Salam manis

Dharmasraya 24 Juli 2021
Amelia Kholidia Jannah.

PLEASE {Na Jaemin} Where stories live. Discover now