Please|1.9|Kabar baik yang disertai kabar buruk

6.3K 921 27
                                    

Kelima anak adam itu tengah berada di sebuah cafe, milik Jaemin, itu hadiah dari para paman dan bibinya saat Jaemin berusia tepat 16 tahun.

Mereka memberi itu, jaga jaga saja jika suatu saat terjadi hal yang tidak tidak, setidaknya Jaemin masih memiliki penghasilan dari cafe ini.

Benar benar orang yang sangat baik.

"Ini udah sejam loh ya kita diem aja" cetus Haechan yang sudah tak tahan dengan keheningan ini.

Sedari tadi, mereka berlima memang hanya duduk manis di tempat itu, asik dengan handphone nya masing masing.

"BTW lo juga ngapain sih ngumpulin kita disini? Kalau kagak ada yang mau diomongin gue balik nih, mau ngumpul sama geng gue" Haechan menatap Yangyang sebal, sedangkan yang ditatap hanya mengerjap kan matanya lalu meringis.

Plak....

"Mau balapan lagi kan lu? Awas lu ya gue aduin Mami Chellia" Haechan meringis karna mendapatkan geplakan sayang dari Renjun.

Renjun yang Barbar dan bermulut pedas

"Ck, gak mau balapan gue, cuman mau ngumpul doang" sanggah Haechan, ia tak mungkin jujur kalau mau balapan lagi, padahal hadiahnya cukup besar.

"Hemeh gak percaya gue, percaya sama lu mah nambah rukun iman" Haechan mendengus.

Jeno hanya diam memperhatikan sambil sesekali menyuapkan kue red velvet ke mulutnya.

Lumayan tontonan gratis

"Udah deh, jangan berantem di cafe gue, gue usir juga lo berdua" Haechan dan Renjun diam lalu memasang senyum tiga jari

"Hehehe sorry Na" Jaemin hanya mendengus sebal, sudah terlalu hafal bagaimana tabiat dua sepupunya itu.

Tom and Jerry sekali...

Disatukan bertengkar dipisahkan saling merindukan.......

"Jadi lo ngapain ngumpulin kita disini?" Tanya Jeno akhirnya.

"Gue ada berita baik, tapi mungkin berita buruk juga?" Keempat orang itu mengalihkan atensi nya kepada Yangyang.

"Nah berita baik dulu deh, harus diawali dengan yang baik baik" ujar Haechan dan semuanya mengangguk

"Berita baiknya, gue udah ketemu sama kembaran gue, sama orang tua gue jugak, kami udah tes DNA dan hasilnya 99,9% sama, jadi mereka bener keluarga gue" ujar Yangyang

"Ya bagus dong, jadi usaha lo gak sia-sia" Renjun mengeluarkan suara

"Nah terus gimana, lo bakal tinggal sama mereka, atau gimana?" Tanya Jaemin, Yangyang menaikkan bahunya

"Gak tau gue, bingung juga, tapi kayaknya untuk sementara gue mau tinggal di apartemen gue dulu, kalau nanti gue udah siap, baru gue tinggal disana" semuanya mengangguk mengerti.

"Nah terus berita buruknya apaan? Eh btw juga, siapa sodara lo? Kami kenal gak?" Tanya Jeno.

Yangyang menghela nafas, ia terdiam sesaat, lalu memandang empat saudara itu satu persatu.

Saat memandang Jaemin, Yangyang menghela nafas sekali lagi.

Yangyang ragu untuk mengatakan semuanya, ia takut menyakiti perasaan Jaemin.

Yangyang terlalu takut untuk kehilangan sosok mereka berempat karna jujur Yangyang sudah merasa sangat nyaman dengan mereka. Yangyang merasa ia mendapat saudara baru saat bersama mereka.

"Kabar buruknya, orang yang jadi kembaran gue itu...." Yangyang menundukkan kepalanya, tak berani bagaimana dengan reaksi teman temannya.








"Hyunjin"

~☆~

Helloooo

Aku balik lagiii

Tunggu kelanjutannya

Vote and komen💚

PLEASE {Na Jaemin} Where stories live. Discover now