what if >4

2.1K 282 2
                                    

"Bentar ini saya sebagai adek yang baik, mau nyumbangin lagu buat kakak saya, ekhem, Kak Na, selamat married ya, semoga keluarganya samawa, Jie, gak bisa ngasih apa-apa buat Kak Na, soalnya Jie lagi bokek" Jisung tertawa lirih. Ia sudah berada di panggung, siap untuk memberikan penampilan terbaik untuk kakaknya.

"Alah, bohong aja lu bocil, ya kali jadi idol Korea gajinya kecil" Jisung mendelik ke arah Haechan.

"Gaji nya belum turun bang, lagian Jie sekarang pengangguran, belum comeback soalnya hehehhehehe" hadirin yang ada disana tertawa, termasuk Jaemin, yang tengah berdiri di altar, bersama istri nya.

"Moga Kak Na suka sama lagunya, walaupun Jie ini main dancer, tapi suara Jie gak jelek-jelek amat kok" Jisung sudah duduk dengan gitar di tangannya. Bersiap untuk bernyanyi.

"Bentar deh, gue mau ikut, gue gak percaya sama suara lo" Haechan bangkit dari duduknya, menarik lengan Renjun, agar ikut serta, membuat Renjun yang sedang minum tersedak.

"Lo kalau mau bunuh gue, bilang-bilang anjrit, setidaknya gue bisa siap-siap bikin surat warisan" Haechan tertawa, dan mereka bertiga, akhirnya membawakan sebuah lagu, untuk saudaranya, Nathaniel Jaemin Manggala.



~*~



"Gue gak nyangka deh, Nana bisa sebahagia ini, ngelihat gimana sedihnya hidup dia dulu, bener-bener bikin gue salut sama dia, dia hebat, bisa bertahan sampai sejauh ini" Haechan meminum kopi hitam miliknya, ia tengah memandang Jaemin yang sedang membersihkan mobil di rumahnya.

Rumah Haechan, Jaemin, Renjun dan Jeno berdekatan, sengaja, agar mempermudah mereka ketika ingin saling berkunjung.

"Gue juga salut sama dia, dari kecil, dapat perlakuan kasar, akhirnya dia dapat mencapai kebahagiaannya,  padahal dulu gue selalu takut, dia gak bisa bahagia, ternyata gue salah, Jaemin, bisa bahagia dengan caranya, dengan anak istrinya" Renjun ikut memandang Jaemin yang tengah bermain air dengan anak lelakinya.

Jeno hanya ikut tersenyum, Jeno senang, karna tahu, saudaranya benar-benar mendapat kebahagiaan, lelah Jaemin semasa remaja, dapat terbayarkan oleh kebahagiaan di masa depan, Jaemin dapat selalu tersenyum, dan melakukan semua yang ia inginkan tanpa takut harus menerima rasa sakit dari bundanya, Jaemin sudah berhasil melewati masa sulitnya, Jaemin sudah berhasil, mencapai semua keinginannya.

"Gue, malah bangga sama dia, karna udah mau bertahan selama ini" Jeno ikut menatap Jaemin yang tengah tertawa lebar.













"Haechan?"

PLEASE {Na Jaemin} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang