Please|3.0|Berakhirnya hubungan sang matahari

5.4K 807 16
                                    

Haechan terdiam, setelah ia pulang dari rumah sakit untuk menjenguk Jaemin, Haechan langsung pergi ke sebuah tempat.

Sebuah taman, menjadi pilihan Haechan saat ini, ia menunggu kekasihnya datang.

Somi Liliana

Haechan menghela nafas, akhirnya setelah hampir satu jam ia menunggu, kekasih nya itu datang, dengan muka masam.

"Kok kamu tumben sih gak nge jemput aku? Ish, udahlah panas, kamu ngajakin ke taman lagi" Somi datang dengan segala gerutuan nya, Haechan meringis, ia sengaja tak membawa kendaraan dan dompet.

Ada misi yang mau dijalanin hehehehe

"Motor aku disita Daddy, karna nilai mtk ku merah, ngajakik ke taman juga biar hemat, soalnya atm ku juga di sita" ujar Haechan, tampak Somi menganga tak percaya.

Oke ini tak akan terjadi untuk selamanya, tak masalah!

"Jadi mau makan gak?" Tawar Haechan setelah beberapa saat.

"Boleh aku laper banget" jawab Somi, Haechan berdiri dari duduknya lalu menggandeng tangan Somi

"Kita jalan? Gak naik kendaraan gitu? Taksi kek taksi" Haechan menggeleng lalu mengusak rambut Somi.

"Taksi mahal, aku cuman dikasih 100 ribu hari ini, kalau mau pakek kendaraan, pakek angkot aja yok? murah meriah" Somi mengerjapkan matanya tak percaya

"What angkot? You are kidding? Ya kali aku mau naik itu omg" Haechan hanya tersenyum maklum dengan sifat sang pacar.

"Ya udah jalan aja deket kok, nasi padang depan aja" lagi lagi Somi menganga tak percaya.

"Gak bisa gitu dong, aku makan makanan kayak gitu? Helooo gak, gak ada! Kita makan k*c aja deh" Haechan menggeleng.

"Uang aku gak cukup Som, kalau kamu mau, aku temenin, tapi kamu bayar sendiri" ujar Haechan.

Yah padahal sih, dia bawa atm, atm Haechan gak di sita kok, itu cuma akal-akalan Haechan doang.

"Gue gak bawa dompet" sahut Somi malas. Haechan diam saat Somi benar benar mengganti panggilan mereka.

"Ya terserah lo deh mau makan dimana, cih gak punya uang juga sok sok an ngajak makan gue" Somi berjalan lebih dulu, Haechan melihat ke arah Somi dengan senyum tipis.

"Sok cakep amat lu"

~*~

"Kayaknya aku gak bisa belanjain kamu buat beberapa bulan ini, soalnya Daddy bakal ngurangin uang jajan aku juga, karna kamu banyak belanja, kartu debit aku jadi membludak, dan Daddy marah karna hal itu" Haechan terdiam, menikmati rasa dendeng yang masuk kedalam mulutnya.

"Wong enak gini kok ya neko neko mau makan mahal, cih"

"Gak belanja lagi?" Tanya Somi, Haechan mengangguk. Lalu mencuci tangannya.

Btw, Somi gak ikut makan, takut sakit perut katanya, Haechan mah bodo amat, yang penting makan.

"Iya, kalau tetep mau belanja, dikurangin ya, satu kali dua atau tiga bulan, dan satu barang aja" tawar Haechan, Somi menatap haechan malas.

"Lo beneran udah miskin ya?" Haechan hanya diam, ia memilih untuk menikmati es teh miliknya.

"Ck gak guna banget" Haechan menghela napas lalu menatap Somi.

"Gue mau ngomong serius sama lo"

"Gue cuman 'pacar' lo, gue gak ada kewajiban untuk belanjain barang barang mahal buat lo, lo mikir gak sih? Berapa ratus juta yang udah lo habisin waktu sama gue" Haechan berhenti sejenak lalu kembali menyeruput es teh nya.

"Dulu gue bodoh, karna udah nyanggupin semua hal yang lo mau, dengan alasan gue cinta sama lo, tapi sekarang gue sadar, kalau lo cuman manfaatin gue" Somi tertawa mendengar ucapan Haechan.

"Oh ternyata lo bisa sadar juga kalau gue cuman manfaatin lo doang? Hahhahaha dan sekarang, gue mau kita putus, lo gak ada gunanya lagi buat gue" Haechan memutar bola mata malas.

"Ya udah putus tinggal putus kok ya repot, lagian gue juga gak mau kali jadi selingkuhan" Somi yang sudah berdiri dari duduknya terdiam.

"Apa? Gue emang cuman selingkuhan lo doang kan? Kenapa emangnya? Duit pacar lo kurang sampai minta-minta ke gue? Cih kayaknya kalau pacar lo tau lo selingkuh sama gue, lo bakal kehilangan 2 atm berjalan sekaligus" Haechan berdiri dari duduknya lalu memanggil pelayan untuk menghitung segala yang ia makan.

"Lo jangan macem macem Haechan!" Desis Somi.

Ya takut lah dia kalau harus kehilangan sumber duitnya.

"Siapa yang macem macem sih? Cuman satu macem doang kok" Haechan menunjukkan handponennya, disana ada beberapa foto mereka yang Haechan kirimkan kepada seseorang.

"Siap siap aja ya, kalau dia mutusin lo hari ini, ckckckck, kasian kehilangan sumber duit" Haechan keluar dari rumah makan tersebut.

Di luar sudah ada Renjun yang menunggu Haechan.

Emang Haechan the real beban sepupu

"HAECHAN SIALAN!!!!!"

~*~

PLEASE {Na Jaemin} Where stories live. Discover now