Please|3.5|Bucinnya si sepupu dan si tiri

5.1K 758 22
                                    

Jaemin segera menutup pintu dan mengunci rapat rumahnya saat mobil sang Ayah datang untuk menjemputnya.

Hari ini adalah hari pertama Jaemin melakukan cuci darah, Jaemin takut sebenarnya, tapi ini demi kebaikannya, jadi Jaemin harus melakukan hal itu.

"Pagi Ayah" sapa Jaemin saat ia sudah masuk kedalam mobil hitam milik Ayahnya.

Siwon tersenyum lalu mengelus pucuk kepala Jaemin.

"Pagi anak Ayah, udah siap buat hari ini? Hari ini pasti bakal jadi hari yang panjang buat Nana" Jaemin mengangguk sambil memasang seat belt ke tubuhnya. Siwon mulai melajukan mobilnya perlahan

"Siap gak siap Nana harus siap" ujar Jaemin lirih, kenapa perasaan takut itu semakin menjadi jadi sekarang?

"Kak Naaa!" Jaemin terkejut saat mendengar suara Jisung dari tempat duduk belakang, ia melirik dari spion tengah mobil ayahnya, disana terpampang jelas wajah Jisung yang tengah menyengir lebar.

"Loh, Jiji gak sekolah? Sekarang masih hari Kamis loh" Jisung menggeleng sambil memakan coklat yang berada di tangannya dengan tenang.

"Enggak, Jiji hari ini ada jadwal cek kesehatan rutin kan sekarang Kamis akhir bulan hehehe" Jaemin tersenyum kecil.

Jisung itu pernah cidera di lutut akibat terlalu memaksakan untuk menari, dan baru sembuh setelah beberapa bulan melakukan perawatan rutin, tapi setelah sembuh ia tetap bersikeras untuk melanjutkan tarinya, dan Yoona memyetujui itu asalkan Jisung mau melakukan check up rutin setiap bulan untuk mengetahui keadaan kakinya.

"Nah udah sampai, ayo turun" Jaemin membuka seat belt nya lalu turun dari mobil sang Ayah.

Siwon menepuk pundak Jaemin dengan senyum lebar khas nya.

"Ayah disini kok, sama Nana, ayah urus dulu ya, Nana tunggu aja diruang tunggu" Tapi ucapan Ayahnya itu bohong.

Jaemin sudah tidur diatas brankar sekarang, para suster sudah menyiapkan segala hal untuk cuci darahnya.

Tapi Siwon tak ada, ia tengah bersama Jisung untuk periksa rutin lutut milik Jisung. Okey mungkin ayahnya cemas, jika harus menyuruh Jisung pergi sendirian untuk check up, walau tempatnya hanya berjarak beberapa meter, dan Siwon sudah kenal baik dengan dokter yang menangani Jisung, Jisung baru sepuluh tahun okey?

"Na lo udah tujuh belas tahun, ya kali begini sendiri doang gak berani" ucap Jaemin dalam hati.

Tapi demi apapun, walau umur Jaemin sudah termasuk dewasa, tetap saja ini yang pertama untuknya, ia tak tahu apa yang akan terjadi pada tubuhnya nanti, dan parahnya ia sendirian diruangan ini.

Tak sendirian juga sih, banyak orang orang yang juga melakukan cuci darah di tempat yang sama, tapi Jaemin tak mengenal orang orang itu.

Jaemin menutup mata dan menggigit bibir saat jarum itu masuk ke tubuhnya, seharusnya ia sudah biasa, karna ia juga sering dirawat dan di infus.

"Rileks aja Kak, habis ini kakaknya juga boleh tidur kok, nanti kalau berasa mual, atau pusing, bisa pencet bel yang ada disebelah kasur nya, kami permisi dulu ya Kak" Jaemin tersenyum lalu mengangguk ke arah sang suster.

"Makasih suster" suster tersebut mengangguk lalu pergi dari hadapan Jaemin.

Jaemin mengeluarkan handponenya, membuka group chat yang berisikan para sepupu dan saudara tirinya, group itu baru tercipta tadi pagi sebelum Jaemin melakukan cuci darah. Jaemin cuma mau bertanya kok, mana tau ada diantara mereka yang sedang tak ada jadwal sehingga bisa menemani Jaemin, karna check up Jisung itu pasti akan sangat lama.

Semangat HDnya Nana

Jaemin tersenyum kecil saat melihat username group tersebut, itu Haechan yang membuatnya.

PLEASE {Na Jaemin} Where stories live. Discover now