Please|3.8|Perjanjian itu....

4.7K 753 97
                                    

Jaemin menangis dalam diam, di malam itu, Jaemin benar-benar tak tahu harus melakukan apa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jaemin menangis dalam diam, di malam itu, Jaemin benar-benar tak tahu harus melakukan apa.

Jaemin masih ingin hidup! Hidup Jaemin masih panjang, ia masih ingin bermain dengan para saudaranya, menggapai cita citanya untuk menjadi seorang dokter bedah, dan mungkin, suatu hari nanti bisa menikah dengan wanita pujaannya.

Jaemin tahu, Jisung pun juga sangat memerlukan itu, tapi, sesayang apapun Jaemin kepada Jisung, Jaemin tetap tak rela memberikan hidupnya untuk Jisung secara cuma-cuma.

Jaemin ingin egois, untuk kali ini saja, tolong biarkan Jaemin egois demi hidupnya.

~*~

"Gue tak mau tau! Gue mau lo nyari informasi, apa perjanjian yang dilakukan Jaemin sama Ibunya" Sehun menelfon tangan kanannya, Sehun tahu, sangat tidak sopan menelfon seseorang disaat jam menunjukkan nyaris pukul dua belas malam. Ah tapi kan, tangan kanan Sehun adalah temannya saat SMA, jadi anggap saja Sehun sedang menelfon seorang teman

"Tapi Hun ini perjanjian pribadi, gak semudah itu buat di lacak, lagian lo gak liat jam apa? Udah jam dua belas" Sehun menghela napas, Sehun tahu, sangat tahu, kalau ini hal yang sulit untuk di gali.

Dan tak mungkin juga bukan Sehun bertanya kepada Jaemin? Jaemin tak akan mau menjawab pertanyaan Sehun. Jaemin itu sangat tertutup, ia tak mau membagikan masalahnya ke orang lain karna takut jika orang itu merasa terbebani.

"Gue tau Jong, tapi mau gimana lagi? Gue ngerasa perjanjian ini gak bakal semudah itu buat di batalin, gue cuma ngerasa nyawa Jaemin terancam" Jongin, teman Sehun mengusak rambut frustasi.

"Iya nanti gue cari tau secepatnya, lo sabar juga" Sehun mengangguk.

"Thanks, ya udah lu tidur gih, dah malem kasian bini lu" Sehun mematikan sambungan membuat Jongin yang berada di tempat yang berbeda mengumpat kasar.

Sehun berjalan ke arah kamar Jaemin, memeriksa keadaan si anak bungsu yang terlihat tak baik sedari tadi.

Sehun membuka sedikit pintu kamar Jaemin, ia melihat Jaemin sudah tertidur meringkuk di atas kasur nya.

Sehun tersenyum tipis, mengatur suhu ruangan, membenarkan posisi tidur Jaemin, lalu memasangkan selimut.

Sehun menggigit bibir saat melihat jejak air mata di wajah Jaemin.

'Good night boy, tenang ya, selama kamu di tangan papa, kamu bakal aman, untuk selamanya'.

~*~

"wake up papa we will go today" Yangyang menggoyangkan tangan sang papa, agar lelaki paruh baya itu terbangun dari tidurnya.

PLEASE {Na Jaemin} Where stories live. Discover now