Please|2.5|Sang ayah yang dinanti nanti tiba

6.3K 879 12
                                    

"NANA GAK PAPA?" Jaemin tersentak kaget saat seseorang menggebrak pintu ruangannya lalu memeluk jaemin cepat.

"Mana yang sakit nak? Bilang papa mana yang sakit?" Sehun meneliti setiap inci tubuh jaemin, lalu terdiam saat melihat sudut bibir jaemin yang terluka.

"Ya Allah nak, pasti sakit ya? Ya A
Allah maaf papa gak bisa bantu kamu kemarin, Papa minta maaf ya?" Jaemin terdiam, lalu tersenyum tipis.

"Gak papa kok Pa, nana gak papa, lagi pula Papa pasti sibuk kan kemarin? Papa juga bukan siapa siapa Nana" hati Sehun mencelos saat mendengar ucapan Jaemin.

"Siapa bilang lo bukan siapa siapa?" Yangyang tiba tiba muncul dengan sekeranjang buah.

"Lo saudara gue anjrit, lu adek gue, omg, kita saudaraan Na, huhuhu lu adek gue" yangyang datang dan langsung menyerobot untuk memeluk Jaemin.

Asal kalian tau, Yangyang dengan sang papa sekarang sudah sangat akrab.

Jaemin masih terdiam, apa tadi? Saudara?

Sedangkan Sehun? Ia bingung kenapa Yangyang bisa tau jika jaemin adalah saudaranya

"Maksud lo apa Yang?" Tanya Jaemin lirih.

"Ih Papa jelasin sama Nana, Papa sampai kapan mau nutupin ini? Papa gak usah takut Nana gak nerima Papa, Nana pasti nerima Papa kok, ya kan Na?" Semua orang terdiam mendengar ucapan Yangyang.

Johnny yang ada disana terdiam, lalu menghela nafas, mengkode pada Haechan untuk membawa semua orang keluar.

Jaemin dan Sehun butuh komunikasi.

Johnny tau ini akan terjadi, tapi tak menyangka jika akan terjadi secepat ini.

Semua orang sudah keluar, kecuali Yangyang, ia tak mengerti dengan kode yang di berikan oleh Haechan membuat Haechan dengan terpaksa menggeret anak itu keluar.

"Papa? Maksud yangyang apa? Papa? Papa kandung Jaemin?" Sehun mendekat ke arah Jaemin, lalu kembali memeluk Jaemin erat.

Jaemin hanya diam, tak ada niatan untuk membalas pelukan sang Papa

"Maaf nak, maaf kan Papa, Papa terlalu pengecut untuk hadir di depan mu dan mengaku jika aku adalah Papa mu, Papa takut, takut jika Nana tak bisa menerima kehadiran Papa, Papa takut, Nana benci sama Papa" tanpa terasa air mata Jaemin menitik, jadi benar, Sehun adalah Papanya

"Kenapa Papa baru datang? Nana kangen Papa" ujar Jaemin serak, ia menahan tangisnya saat ini.

"Bunda mu Na, ia tak pernah memperbolehkan Papa untuk datang, untung saja Ayahmu berbaik hati dengan selalu mengabarkan bagaimana kondisi mu, maaf Papa hanya bisa mengirimkan uang bulanan tanpa bisa langsung memberikannya di hadapan mu, Papa tau, jika Papa membantah perkataan Bundamu, kau yang akan kena imbasnya, maafkan papa, seharusnya papa membawamu jauh dari neraka itu" Jaemin menunduk, ia tak tahu harus merespon ini bagaimana semuanya terlalu tiba tiba.

"Nana mau kan maafin Papa?" Tanya sehun setelah mereka terdiam beberapa saat, Jaemin tersenyum tipis lalu menggeleng.

"Enggak, Papa tau? Nana sakit sekali saat Bunda tak pernah mau melihat ke arah Nana, dengan segala perjuangan Nana, dengan segala piala yang telah Nana bawa pulang dengan penuh perjuangan, Bunda tetap tak mau melihat ke arah Nana, Bunda yang selalu memojokkan nana, Bunda yang selalu menampar nana walaupun Nana tak melakukan kesalahan, di cambuk menggunakan ikat pinggang Ayah, karna nana yang pulang terlambat, Bunda yang bahkan tak pernah mengakui Nana jika Nana adalah anaknya pada dunia" Jaemin tertunduk.

"S-sakit pa, sakit hiks, rasanya saat nana harus berusaha tetap tegar, dan hidup, padahal mereka semua menyuruh Nana untuk mati! hiks" Sehun diam, merasa bodoh karna ia tak pernah berani untuk tegas kepada Yoona.

"Mereka semua, setiap malam menyuruh Nana untuk mengakhiri hidup Nana! NANA CAPEK PA CAPEK! BAHKAN NANA GAK BISA TIDUR JIKA NANA TAK MEMINUM PIL PIL SIALAN ITU!" Sehun masih diam, tak tahu harus merespon seperti apa, ini semua memang salahnya, seharusnya dari awal, ia berusaha mengambil hak asuh n
Nana dari Yoona. Seharusnya ini tak terjadi, seharusnya Nana bisa bahagia.

"Nana capek Pa, capek banget, sampai rasa rasanya Nana ingin mengikuti ucapan mereka, jika Nana lebih baik mati" Sehun tersentak lalu menggeleng ribut.

"Enggak! Gak ada yang namanya bunuh diri ataupun kematian disini, Papa datang Na, Papa akan mengusahakan Nana untuk hidup lebih baik, ayo kita berjuang bersama demi kebahagiaan kita, izinkan Papa, untuk menembus dosa-dosa Papa kepadamu"

~*~


PLEASE {Na Jaemin} Where stories live. Discover now