10 | Perusuh

12K 762 22
                                    

***

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

***

"ZELLAA. Buruan sini, ada berita baru," pekik Adel saat melihat Zella sedang berjalan menuju kelas bersama dengan Devano.

Devano mencekal tangan Zella saat gadis itu berniat berlari. "Jangan lari-larian. Jalan aja."

Zella tampak bersungut-sungut mendengar perintah Sang Kekasih, sambil berjalan dengan kaki yang sedikit di hentakan. Devano hanya menggeleng kecil. Sesampainya dikelas Adel langsung menghampiri Zella.

"Zel lo tau gak?..."

Zella dengan cepat memotong ucapan Adel. "Ya enggak lah. Lo kan belum cerita"

"Dengerin makanya."

"Kamu duduk dulu aja," ucap Zella pada Devano yang masih berdiri disebelahnya. Devano mengangguk lalu melenggang pergi ke tempat duduknya.

"Apa?" tanya Zella.

"Wildan! Anak kelas IPA empat, hilang," papar Adel agak keras. Zella langsung melebarkan pupil matanya. Ia mengenal Wildan, cowok itu yang menemuinya di perpus hari lalu. Kenapa tiba-tiba menghilang?

"Seriusan lo? Kok bisa?" tanya Zella tak sabaran.

"Iya, gue juga baru tau. Kemaren orang tuanya ke sekolahan nanyain di disini apa enggak. Soalnya dia di rumah juga gak ada. Pihak keluarganya udah lapor ke polisi tapi belum ketemu juga."

Diam diam Devano mendengarkan pembicaraan Adel dan Zella. Seketika ia tersenyum miring. Hal itu membuat Aldy dan Arga dihadapannya bingung lalu keduanya saling pandang sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Ngapain lo senyum kayak gitu?" tanya Arga yang mulai paham gelagat sahabatnya.

Devano lalu menatap keduanya sambil menggeleng kecil. "Nope"

"Dev nanti ada pelajaran olahraga, lo bawa kaosnya gak?" tanya Aldy.

"Bawa, lo pada bawa?"

Keduanya mengangguk. "Eh lo udah tau berita anak IPA empat?"

"Udah.,"

"Lo gak main main sama dia kan Dev?" Tanya Aldy memelankan suaranya takut ada yang dengar.

Devano terkekeh sinis. "Sedikit"

Keduanya langsung mendelik kaget. "Gelo sia! Sedikit punya lo itu bisa makan nyawa, lo nggak inget tahun lalu anak sekolah sebelah lo gebukin?" cerca Arga.

"Tau," jawab Devano tanpa dosa.

"Anjir. Zella tau?" tanya Arga pelan. Devano menggelengkan kepalanya.

"Kalo dia tau gimana?"

"Masih nanya lo?"

"Gue rasa bukan marah lagi sih. Tapi bisa aja putus, terus cari cowok lain." Ucapan Aldy membuat Devano menatapnya tajam. Tapi itu ada benarnya juga. Apa saat Zella tau kebiasaan buruk Devano, gadis itu akan pergi meninggalkannya? Atau justru malah menetap?

POSESSIVE DEVANO [GS 1] 𝐄𝐍𝐃Donde viven las historias. Descúbrelo ahora