31 | LAMARAN

7.7K 455 49
                                    

Hohoho kembali lagi bersama saya makhluk tuhan yang paling sekseh!! Tapi boong

Sebelum lanjut baca, mari kita pencet bintang dipojok kiri bawah wahai manusia gabut wkk:V

Hihi udah vote? Jangan lupa ramaikan kolom komentar ya bund❤️

Tandai jika ada Typo 📌

THANK YOU

THANK YOU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Pagi ini Zella dibuat kesal oleh mamahnya. Sudah capek - capek dari subuh pilih dress. Malah tiba - tiba saja, tadi mamahnya itu membawakan dress untuknya. Katanya sih emang sudah dipersiapkan dari kemarin.

Lha semalem nanya gue buat apaan njir..

"ZELLA UDAH SIAP BELUM KAMU?" Teriak Asyila.

Zella, gadis itu masih sibuk merias wajahnya. Menggerutu kesal. "Ck! Ngapain sih kayak gini segala repot"

"BELUM MAH"

>>><<<

"Vano, udah siap?" Tanya Andin.

Devano menuruni tangga sambil membenarkan arloji ditangannya. "Udah"

Bram memandang malas putranya itu. "Kamu ini, apa - apa harus iya. Mana dadakan lagi, kan repot"

Andin segara menyenggol lengan suaminya sambil mendelik tajam.

"Berisik" balas Devano ketus.

"Yaudah yuk sayang" Andin mendekat ke arah Devano, memeluk lengan putranya. Sementara Bram berdecak kesal, Ia mendekat ke arah Andin. Menarik wanita itu agar berdekatan dengannya saja.

"Ck! Ngapain ditarik segala sih, emangnya aku apaan" cetus Andin, kesal.

Bram mendekatkan bibirnya pada telinga istrinya. Membisikan sesuatu yang membuat wajah Andin memerah malu.

"Kamu milikku, jangan deket siapapun kalo itu bukan aku yang dideketin kamu sayang"

Karena sudah malas, Devano melangkah duluan keluar rumah. Andin yang melihat itu langsung memukul lengan suaminya.

"Udah buruan, anaknya ngambek tuh"

"Udah pemaksa, ngambekan lagi. Siapa kalo bukan anakmu" cibir Bram sembari berjalan.

Andin sedikit mendongak. "Turunanmu juga" balasnya ketus.

***

Ting... Tong...

"Eh jeng Andin, mari masuk. Vano, Bram silahkan" ucap Asyila begitu membukakan pintu.

Mereka tersenyum, mengangguk pelan. Begitu masuk, mereka dipersilahkan duduk. Asyila pamit sebentar, memanggil suami dan anaknya.

POSESSIVE DEVANO [GS 1] 𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang