25 | TAMU BULANAN

6.9K 491 34
                                    

***"Masih sakit perutnya?" Tanya Devano

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***
"Masih sakit perutnya?" Tanya Devano. Sejak pulang nongkrong tadi, Zella terus mengaduh kesakitan di bagian perutnya. Hampir saja Devano membakar Cafe itu, karena ia pikir Zella sakit perut dikarenakan makanannya yang tidak higienis.

"Udah mendingan kok"

"Kamu mau apa, hm?"

"Nggak pengen apa - apa"

Devano bangkit. Lalu menundukan kepalanya menatap Zella yang duduk di sofa apartemennya. "Mending ke kamar aja, istirahat nanti aku buatin wedang jahe biar perut kamu angetan"

Gadis itu tetap menggeleng. Devano membuang nafasnya gusar. "Udah buruan, gak ada penolakan"

Tanpa aba - aba, cowok itu langsung menggendong Zella ala bridal style. Membuat gadis itu tersentak kaget, dan refleks mengalungkan tangannya di leher Devano.

Zella ia rebahkan dikasur king size miliknya. Menarik selimut hingga bahu gadis itu. Zella terus memandangi Devano dengan pandangan teduh.

"Aku ke dapur dulu, kamu diem"

Setelah tubuh Devano menghilang dibalik pintu. Zella mengecek kalender di handphonenya. Ternyata dugaannya benar. Dia kedatangan tamu bulanan.

Duh gimana nih kalo tembus... mana gue gak pake pembalut lagi.

Kriet

Pintu terbuka, menampakan Devano yang berjalan sambil membawa nampan berisi wedang jahe. Lalu meletakkannya diatas nakas.

Lelaki itu duduk dipinggiran ranjang. Sambil mengusap surai panjang Zella. "Kamu kenapa kok gelisah gitu?"

"A-anu.. a-aku ga pake pem-pembalut.. "

"Oh, bentar aku ke Alfimart depan dulu ya. Mau apa lagi?" Tanya Devano. Duh kapan author punya cowok pekaan kek ginii...

"Hah? Engga udah itu aja. Emangnya kamu ga malu?"

Devano menggeleng. "Engga, ya udah aku beli dulu" mengusap rambut Zella. Gadis itu mengangguk sambil tersenyum.

Sesampainya di Alfimart, dia berjalan menuju rak khusus pembalut dan sejenisnya. Astaga, ia lupa menanyakan ukuran apa pada Zella. Jadi ia mengambil semua ukuran yang ada disitu, sambil mengambil beberapa makanan ringan kesukaan gadisnya. Ya walaupun gadis itu tidak meminta.

Banyak orang memandangi Devano dengan pandangan kagum. Langka sekali, melihat cowok datang sendiri ke Alfimart untuk membeli keperluan pribadi gadis.

"Untuk pacarnya, mas?" Tanya kasir itu. Devano hanya berdehem singkat. Memasang wajah datarnya.

"Semuanya tiga ratus dua puluh delapan ribu, mas"

Devano menyerahkan uang merahnya empat lembar. Lalu mengambil kantong keresek yang berisi belanjaannya tadi.

POSESSIVE DEVANO [GS 1] 𝐄𝐍𝐃Where stories live. Discover now