5 | MOTORCYCLE RACING

18.6K 1.1K 25
                                    

***

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

***

Malam ini Devano sedang main dirumah Zella. Ia bermain sejak jam tujuh tadi, mungkin sebentar lagi ia akan pulang.

"Sayang, aku mau pulang dulu ya … ada urusan," ucap Devano. Tidak mungkin ia jujur jika akan pergi balapan. Pasti gadis itu tidak akan mengizinkannya.

Zella yang sedang membaca pun mendongak, "Urusan apa?"

"Itu—," Ucapannya terhenti saat deringan telepon masuk di ponselnya. Devano mengangkat telepon itu, ia berdiri sedikit menjauh dari Zella. Membuat gadis itu memicingkan matanya curiga. Zella perlahan mendekat, mencoba menajamkan pendengarannya.

"Lo dimana njir, ini udah pada nunggu," ucap seseorang diseberang sana.

"Ini juga gue mau kesana."

"Ya, buruan si bebek udah nungguin buat balapan."

Tut

Arga mematikan sambungan teleponnya. Saat dirinya berbalik, dada bidangnya bertabrakan dengan dahi Zella. Gadis itu mengusap dahinya sakit.

"Sshh, oh jadi kamu mau balapan? Iya?" tanya Zella garang.

"Siapa yang mau kesana? Nggak ada ah," elak Devano. Tapi percuma, toh Zella sudah mendengarkan semua.

"Kamu boleh kok balapan ..." Zella menggantungkan ucapannya. Membuat Devano penasaran. "... asal aku ikut, boleh yaa ya?" pinta Zella dengan puppy eyes-nya.

Devano memalingkan wajahnya dari Zella, membuat gadis itu cemberut tapi tetap berusaha kukuh untuk ikut. "Please … aku pengen banget liat kamu balapan, nanti ajak Adel juga deh buat temenin aku."

"Enggak! Aku gak mau kamu kenapa napa, disana bahaya juga banyak cowok nakal Zel! Mending sekarang kamu istirahat aja ya?" bujuk Devano agar Zella tak ikut.

"Sekali ajaaa…" Zella mulai mengeluarkan air mata buayanya. Hal itu membuat pertahanan Devano untuk melarang Zella, runtuh. "Hm, tapi kamu disana duduk aja. Jangan kemana-mana kalo gak sama Adel atau Arga, Aldy," ucap Devano sambil menghapus air mata Zella.

Zella yang mendengar itu langsung memeluk leher Devano. Membuat cowok itu sedikit menunduk. "Makasih sayang," ujar Zella senang.

⚡⚡⚡

"Loh kok ada Zella, Adel?" tanya Aldy bingung. Tak biasanya Devano memperbolehkan Zella ikut.

Semua pasang mata yang ada disitu pun sama herannya. Seorang Devano membawa gadis cantik malam ini.

"Kamu duduk disini ya. Del jagain cewek gue, lo berdua juga," perintah Devano pada ketiganya.

"Siap bapak bos," ucap ketiganya bersama.

POSESSIVE DEVANO [GS 1] 𝐄𝐍𝐃Donde viven las historias. Descúbrelo ahora