22 | NASIB

6.3K 463 54
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Leon kemana? Tumben rumah kamu sepi" ucap Devano saat memasuki rumah Zella.

"Lagi main kali sama Shasa" jawabnya membuat dahi Devano menyerngit.

"Shasa? Siapa?"

"Itu lho tetangga baru rumah aku" Devano hanya membulatkan mulutnya. Saat ini keduanya sedang dirumah Zella. Gadis itu meminta ditemani karena orangtuanya pergi bekerja.

"Sini, geseran duduknya" ucap Devano. Zella menurutinya dengan menggeser duduknya agar lebih dekat dengan cowok itu.

Devano langsung menarik tubuh Zella ke dekapannya. Membuat wajah gadis itu menabrak dada bidangnya. Devano meletakkan dagunya diatas kepala Zella sambil sesekali mengecupi puncak kepala gadis itu.

"Kamu tau gak, kamu itu kayak lempengan bumi tau"

Zella sedikit mendongakkan kepalanya, dahinya bergelombang. "Kok lempengan bumi?"

Devano menunduk seraya tersenyum. "Kamu emang kayak lempeng bumi, bergeser sedikit aja sudah bikin goncang hatiku" diakhiri kekehan kecil.

Pipi Zella memanas, ia langsung menyembunyikan wajahnya di dada bidang Devano sambil memukuli pelan. "Gombal! Geli tau, kamu kayak gitu haha"

Devano ikut terkekeh. "Waktu kamu lahir pasti ada hujan & petir, karena surga pasti nangis dan sedih, malaikat cantiknya turun ke bumi"

Zella bertambah malu sekarang. Ia menggigit bibir bawahnya karena salting. "Ish kamu mah nge gembel mulu, pasti ketularan Arga kan!"

Devano tertawa membuat kedua matanya menyipit. "Enggak lah, yang"

"KAK ELLA!! LEON BAWA SHASA KESINI"

Suara teriakan terdengar dari arah pintu membuat Zella melepas pelukan keduanya. "Jangan teriak teriak Leon.." omel Zella saat Leon berjalan menghampirinya seraya menggandeng tangan Shasa.

"Halo Kak Zel, Kak..." Shanum mengerutkan dahinya, merasa asing dengan wajah lelaki disamping Kak Zella.

"Kak Devano" ucap Devano, tersenyum.

"Hai Kak Devano, aku Shasa" girangnya memperkenalkan diri.

"Haii cantik" Mendengar itu, Leon langsung menatap tak suka ke arah Devano. Seperti aura permusuhan.

"Jangan panggil cantik! Ini punya Leon!" Seraya memeluk tubuh mungil Shanum dari samping. Gadis kecil itu hanya tertawa riang.

"Dasar posessive" cibir Devano langsung mendapat toyoran dari Zella.

"Kaca rumahku gede lho... "

🦩💗🦩💗

Letta mengangkat sebuah telepon dengan nomer asing di handphonenya. Diki yang berada disebelah gadis itu menatap ke arah Letta, bingung. "Siapa?"

POSESSIVE DEVANO [GS 1] 𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang