29 | BENCI??

8.4K 493 34
                                    

Haii semuaa!! Sebelum baca, yuk di vote dulu🤪✊

Jangan lupa untuk voment cerita ini❤️

ENJOY AND HAPPY READING♡

ENJOY AND HAPPY READING♡

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Devano mengendarai motornya sambil melihat sekitar. Ia berharap bisa menemukan Zella.

Matanya tak sengaja menangkap sebuah motor melaju tak jauh didepannya. Itu Zella, dari belakang sudah jelas bahwa itu gadisnya. Tapi dengan siapa Zella menaiki motor?

Devano menambah kecepatannya. Kemudian berhenti mendadak didepan motor yang Zella naiki. Hal itu membuat pengendara motor mengumpat kasar.

"Woi! Lo bisa bawa motor gak sih anjing!"

Devano tak menggubris umpatan itu. Ia langsung turun dari motor dan menarik paksa tangan gadisnya yang dibonceng.

Zella meringis pelan saat merasakan sakit di pergelangan tangannya. "Lepas Dev! Sakit!"

Devano membawa Zella ke arah motornya lalu melepas cekalan itu. "Diem disini!"

Devano membalikkan arah, berjalan ke arah pengendara motor tersebut lalu menarik kerah bajunya. Cowok itu menghempaskan tubuh Diki kasar. Membuat sang empu tersungkur ke jalanan. Beruntung jalanan ini sedang sepi.

Bugh..

"BANGUN LO BANGSAT!!"

Diki hendak bangun, tapi dirinya kembali terjatuh akibat pukulan Devano yang keras.

Bugh..

"Lancang banget lo boncengin cewek gue Ha!?"

Bugh..

Bugh..

Zella yang melihat itu memejamkan matanya sejenak. Baru saja ingin melangkahkan kakinya, suara intrupsi milik Devano membuat langkahnya terhenti.

"Diem disitu atau lo bakal liat orang mati didepan mata lo sendiri"

Diki sudah terkapar tak berdaya. Banyak luka memar hingga bercak darah disekitar wajahnya. "Argghh" Cowok itu mengerang kesakitan saat pukulan terakhir Devano. Tak lama kemudian kesadarannya menghilang.

"Dev-!"

Ucapan Zella terpotong saat Devano menarik paksa tangannya.

"Naik!"

Zella terperanjat. Kemudian ia naik ke atas motor Devano. Disepanjang jalan mereka, hanya diselimuti oleh keheningan.

Devano mengantarkan Zella ke rumah. Setelah gadis itu turun, Ia langsung menancapkan gasnya tanpa menunggu Zella berucap apapun.

Zella masuk kedalam rumahnya dengan gemetar menahan tangis. Asyila yang melihat anak sulungnya itu langsung menghampiri Zella. Lalu memeluk erat anaknya.

POSESSIVE DEVANO [GS 1] 𝐄𝐍𝐃Where stories live. Discover now