G

207 16 0
                                    

"ABANGG!!! KEMBALIIN JEPIT RAMBUT AKU!"

"BUNDA, ABANG BILANG KASARRR!"

Teriakan itu mendominasi Mansion megah pada pukul 06:15 itu.

Wanita cantik berusia matang itu berkacak pinggang, "Abang masih pagi lho, kenapa jailin adeknya terus sih?"

Sedangkan lelaki yang dipanggil 'Abang' itu berlari cepat turun tangga sambil menenteng ranselnya.

Lalu duduk dengan kasar dimeja makan panjang itu.

"Wih, bundaku yang cantik masak apa pagi ini?" Halus Kai.

Nay mendelik, "Gombal,"

"Bunda kan emang cantik, mana ada aku gombal,"

Terdengar kembali suara berisik dari arah tangga, terlihat Orl dan Ors sama sama menenteng Tas yang bewarna cerah itu.

Dimulut Ors, terjepit Dasi sekolah yang memang belum dipakainya. Ors tidak bisa, memasangkan Dasi adalah tugas Bunda tersayangnya.

Nay dan Kai menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Pelan pelan dong sayang. Nanti kalau jatuh gimana? Ini masih pagi kok, guru aja belum dateng jam segini. Ada Lift itu digunain baik baik, jatuh tau rasa," dumel Nay.

"Bunda lagi Menstruasi ya, Bang?" Bisik Ors pada Abangnya.

Kai mengendikan bahu, "Yang Bunda bilang bener kok. Ngapain grasak grusuk, takut ditinggal Papa?"

Orl dan Ors mengangguk, "IYA! Papa kalo berangkat kerja suka kepagian. Nanti Orl pergi sama siapa?"

"Papa kamu aja masih mandi, Kak."

Orl hanya tercengir, "Gapapa Bunda, itung itung latihan jadi anak pagi,"

"Ors mau Sandwich atau Nasi goreng?" Tanya Nay sembari tersenyum tipis kearah si Bungsu itu.

"Ors mau Nasi goreng, Sandwich nya buat disekolah ya Bunda. Harus hemat," kata Ors sambil menaik turunkan alisnya.

Nay terkekeh ringan, "Udah Sma tapi masih kayak anak kelas 1 Sd."

"Morning Papa!"

"Pagi A,"

"Met pagi Papi Chulo,"

"Pagi Mimi--"

"Jangan bilang kamu mau panggil Papa Mimi Peri, Kai?" Selidik Randy.

Kai nyengir, "Tau aja, bagi duit boleh kali Pa?"

"No, kalo bersihin Kolam Ikan dulu, baru Yes,"

Walaupun dikategorikan 'Keluarga Kaya' tetapi Nay dan Randy tidak semudah itu memberi uang kepada Anak anaknya.

Jika mereka melakukan sesuatu dulu, baru mereka akan kasih Uang sesuai yang mereka kerjakan.

"Nanti Ors bantu ya, Abang. Jangan sedih dong," kata Ors mencoba menghibur.

"Muach, Ors cantik banget pagi ini. Kai berangkat ngambis dulu, Bay!"

Setelah mencium pipi Ors, Kairo lari agar tak terkena marah Orl.

Orl sering marah jika Abangnya hanya menyebut Ors cantik.

Pilih kasih, padahal Orl kan juga cantik.

"Kakak mau bawa bekal?" Tawar Nay.

Orl menggeleng, "Engga Nda, Orl mau jajan dikantin aja,"

"Nih, abisin ya. Kalo enggak Bunda marah," ancam Nay sambil memberikan kotak makan berbentuk Penguin itu.

Hai, Ganteng!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang