O

327 21 0
                                    

"Boleh saya tanya kenapa kamu bawa Rokok kesekolah?"

Pertanyaan itu kalimat pertama yang terdengar diruangan Bimbingan Konseling ini.

Yap, Irin akhirnya dipanggil Bu Rach juga.

Irin menunduk, ia terus berpikir sekiranya apa alasan yang terdengar masuk akal.

"Saya iseng aja, Bu. Gaada maksud apa apa," Ujar Irin pelan.

Bu Rach menarik nafas panjang, lalu menyenderkan diri kesenderan sofa.

"Kamu bukan perokok aktif kan?"

Dengan cepat, Irin mengangkat kepalanya, "Enggak bu! Saya ngerokok buat iseng aja, tapi seru lho bu!"

Bu Rach mengerutkan alisnya, siswi didepannya ini cepat sekali berubah Moodnya.

"Yaudah, kamu jangan bawa Rokok kesekolah lagi ya. Kamu tau lah sekolah ini sekolah terpandang, jadi ibu harap masalah ini sudah clear sampai sini. Kalau panjang bisa bisa nama baik sekolah kecoret hanya dengan masalah kamu,"

"Sudah, balik lagi kekelas." Lanjut Bu Rach.

Irin tersenyum tipis, "Okey!"

"Eh hey hey, Irin!" Panggil cepat Bu Rach.

Irin menghentikan langkahnya, "Iya bu?"

"Kayanya kamu kesenengan kalau gadikasih hukuman, sekarang ambil sapu di Gudang, terus bersihin taman sekolah."

Irin memasang muka lesu, "Tapi bu, saya gabis kepanasan.."

"Memangnya kamu pinguin? Gausah banyak alasan, Irin. Cepat."

Irin memejamkan matanya, rasanya ingin menangis.

Baru hari pertama masuk sekolah, tapi sudah seperti ini.

Dengan langkah lunglai, ia memcari letak Gudang yang sangat jauh sekali dari ruang guru.

Dengan 5 menit berjalan, ia sudah sampai pada ruangan bertuliskan 'Gudang' itu.

Gudang itu sangat kotor dan kumuh, sarang laba laba menyarang disetiap jendela Gudang itu.

Dengan perasaan was was, ia melangkah pelan untuk mengambil sapu untuk tanah itu.

Ia melangkah cepat, mencoba membuang perasaan horornya.

Irin menajamkan penglihatannya, kemudian melotot dan menutup mulutnya tak percaya.

"Kenapa nonton bokep mesti digudang anjir?!" Gerutunya dengan suara yang amat pelan.

Dengan cepat ia mengambil sapu itu, baru 2 langkah jalan untuk keluar.

Tangan Irin dicekal dan lelaki itu menutup mulutnya

"OMOOOO!" Teriak Irin terlalu kaget.

Dadanya kembang kempis, tubuhnya bergetar hebat, matanya terlalu berair untuk seukuran perempuan 'normal.'

Malah lelaki itu yang heran, kenapa wanita ini terlihat sangat cemas?

Dengan cepat, Irin melepaskan cekalan itu,

Plak!

"LO BERANI SENTUH GUE?!" Teriak Irin didalam Gudang kosong itu.

Lelaki itu tersenyum miring, "Lupain apa yang lo liat tadi,"

Irin yang masih kaget dan sekaligus Tremor itu jongkok dan menelengkupkan kepalanya.

Ia sangat takut.

Ia terisak keras disana.

Bayangan itu selalu muncul saat ia dipegang oleh lelaki.

Bayangan yang paling ingin dibuang dan dibenci oleh Airlyn.

Hai, Ganteng!Where stories live. Discover now