O

132 20 0
                                    

"TERUS KENAPA LO LEWAT SITU ANJING????? UDAH TAU ADA YANG TAWURAN!! NYUMBANG NYAWA LO???"

"Tau nih Iyo, bego pake banget,"

"Menurut gue lo lagi kesurupan Yo,"

Sedang yang dimarahi itu hanya bisa memejamkan matanya pasrah, ya mau gimana lagi? Ini bukan kemauan nya, lho.

Ya mana Iyo tau kalau ia akan terkena bacokan ditempat Tawuran itu.

Kepalanya itu terkena sasaran mulus dari para Siswa brengsek yang kemarin Tawuran itu.

"Ya emang ini kemauan gue?" Jawab Iyo dengan mata yang masih tertutup.

Nugi membekap mulutnya, rasanya ingin menangis melihat pala Iyo diperban seperti itu, ia kangen menabok kepala itu dengan Buku paket tebal dari Perpustakaan.

"Iyoooo.." Ujar Nugi dengan memeluk haru badan Iyo.

Aldo dan Kai hanya memandang geli drama didepan nya.

Nugi beneran sedih, tau!

-Nugi.

"Orlin mana?"

Kai gantian memasang wajah terkejut, berani berani nya lelaki itu menyebut nama adiknya?!

"Nyebut nama dia lagi gue tabok lo ya," Kai menjawab dengan mata yang menatap tajam.

Iyo tersenyum tipis, "Becanda bro. Beli makan ga? Ambil Dompet gue disana,"

Iyo menunjuk Jaket yang kemarin dipakainya, bahkan Jaket itu masih jelas sekali tertera bercak bercak Darah.

"Widih, banyak juga duit gembel," ujar Nugi sambil tertawa.

Diikuti Aldo yang merasa ujaran itu lucu.

"Anjing lo, beli apa kek sana, laper gue."

Nugi dan Aldo segera berlari menuju Parkiran guna membeli segala macam Makanan cepat saji.

"Kenapa nanya Orlin tadi?" Kata Kai pelan sambil duduk di Kursi tepat disamping Ranjang Iyo.

Iyo melirik Kai, "Kangen lah gue, gaboleh apa?"

"Emang, gue tau ya lo macem apa kalo pacaran sama cewek. Gue gamau Orlin jadi korban ya,"

"Gue udah berubah, Kai. Masih aja gapercaya,"

"Buktiin. Kalo lo mampu, lo dapet izin dari gue,"

"Buat?" Iyo bingung.

"Ya buat deketin Orlin lah, bego!"

"SERIUS??! Adeh, aduh," jawab Iyo terlalu bersemangat sampai ia mengaduh kesakitan.

"Yaa kalau Orlin nya masih mau sih, tapi heran juga. Kenapa adek gue mau sama modelan risol kayak lo ya? Yang ganteng dikit kek, Rian contohnya."

Kai berujar sambil memasang wajah keheranan.

Iyo malah mendelik tajam kearah temannya itu, apa apaan Orlin direkomendasikan cowok tengil macam Rian?!

Yaa memang sih dia ganteng, tapi jika dalam sikap dan perilaku ya masih mendingan Iyo lah.

Maklum, Iyo memang mempunyai Syndrome keercayaan diri tingkat tinggi.

"Anjing,"

"Gue jemput Irin dulu," ujar Kai sambil memakai Jaket nya itu.

Iyo kembali mendelik, "Pacaran mulu lo. Temen nya lagi sakit juga,"

Tunggu, ini cerotanya sekarang Iyo lagi merengek?!

"Najis,"

Tak ayal Iyo tertawa dengan ujaran itu. Kalau dijabarkan, Kairo itu hanya bersikap dingin pada orang yang baru dikenalnya.

Hai, Ganteng!Where stories live. Discover now