Percakapan jauh

124 13 0
                                    

– 22 Mei 2022

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

– 22 Mei 2022.

"Haven!" teriak Yancy dari jauh. Haven yang kini sudah besar pun menoleh ke arah Yancy yang juga sudah berada di usia dua belas. Ingat, Yancy lahir di bulan kesepuluh.

"Ah, Yancy!" Senyum Haven mengembang, ia meletakkan raketnya di bangku dekat lapangan indoor itu dan berlari memeluk tubuh kecil Yancy. "Mengapa kemari?" tanya Haven.

"Ivory bilang kalau kau seharusnya beristirahat di rumah, hari ini hari ulang tahunmu, Haven," bisik Yancy.

"Ooh~ apa dia khawatir?"

"Tentu saja! Kau sudah berlatih, belajar, bermain bulu tangkis, apa tidak lelah?" omel sang adik.

"Baiklah, baiklah."

"Haven, sebaiknya kita pulang sekarang. Ibumu sudah menunggu di rumah," ujar Jorell.

"Kalau begitu, aku akan mengambil raketku dulu. Sebentar ya, Yancy." Pemuda yang menjadi lawan bicara Haven itu mengangguk paham, begitu juga Yancy.

Haven melepas pelukannya, dan Yancy beralih menggenggam tangan Ivory. Ketika Haven ingin mengambil raketnya, tiba-tiba saja ia terpikirkan dengan sesuatu. "Haven, ayo cepat!!" seru Yancy.

Haven tersadar. "Tentu saja, Yancy Heaven Lee! Oh, astaga. Cerewet sekali."

:

"Kau kelihatan banyak pikiran sekali?" heran Yancy. Apa itu terlalu jelas? Haven memang sejak awal sudah begitu memikirkan satu hal, terutama saat bermain bulu tangkis. Yang dipikirkan malah terus menggema di kepala sampai sekarang.

Haven yang sedari tadi menyandarkan kepalanya di jendela mobil itu melirikkan pandangannya ke arah adik perempuannya. "Tidak, tidak ada apa-apa." Ini justru membuat Yancy semakin khawatir. Yancy tidak suka kalau kakaknya bersedih, atau memikirkan banyak hal, padahal waktunya untuk istirahat. 

"Yang benar saja? Kau ini sedang berulang tahun, apa kau tidak paham apa yang aku katakan?"

"Paham, Yancy. Aku paham."

"Kalau begitu, seharusnya kau tersenyum sekarang." Yancy mendekati kakaknya dan menarik kedua sudut bibir Haven untuk membentuk senyuman. "Ivory, bukankah dia lebih tampan kalau seperti ini?"

"Tentu saja, dunia perlu tahu kalau kakakmu itu tampan."

"Tampan mana denganku?" tantang Jorell.

"Tentu saja Haven Lee."

"Jahat sekali."

Haven yang mendengar itu tertawa. "Tapi Jorell kan juga tampan."

"Tidak juga, dia menyebalkan," balas Ivory.

"Hey, kau pikir Haven tidak membuatku kesal?" kata Yancy. Ivory hanya menggeleng karena mereka berdua sering dijahili oleh kedua pemuda itu.

"Sebenarnya mereka berdua sering mau mengajak ribut, hanya saja mereka tidak mau mengatakannya," ucap Ivory yang diangguki oleh Yancy.

"Aku setuju."

Haven terkekeh, lalu ia kembali teringat dengan seseorang. Ia segera mengeluarkan ponselnya kemudian memberi pesan kepada seorang gadis yang sudah tinggal di kepala tiga. Tak lama, gadis itu menjawab permintaan Haven untuk melakukan video call dengan Haven. Dan panggilan dimulai dari pihaknya.

"Haven!"

Senyum dari Haven juga ikut terukir, bahkan ia ingin meneteskan air mata ketika melihat perempuan yang sedang ia ajak berbicara secara virtual. "Emily," lirihnya.

Tanggal diperbarui: 5 Oktober 2023

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tanggal diperbarui: 5 Oktober 2023.

[ ― promise me ; zuo hang ]Where stories live. Discover now