Dia sakit!

127 15 2
                                    

Terlihat Nyonya Clarke yang sudah sibuk membersihkan kafe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terlihat Nyonya Clarke yang sudah sibuk membersihkan kafe. Giat, beliau mengepel lantainya. Setelah itu, beliau membersihkan meja-meja, sementara Jorell ikut merapihkan kursi-kursi. Lalu Jorell juga menyiapkan sepedanya untuk berkeliling ke sekitar.

"Jorell, pesanan-pesanannya sudah Ibu letakkan di meja, ya. Nanti kau masukkan ke kotak-kotak sesuai pesanan pelanggan," ujar Nyonya Clarke kemudian segera ke dapur untuk menyiapkan roti-roti yang sudah dibuat tadi malam. Beberapa juga beliau hangatkan untuk hari ini.

"Iya, iya. Aku tahu itu," tanggap Jorell. Ia pun melakukan kegiatan yang selalu dilakukan pada paginya. Pertama, ia biasanya mengamati daftar pesanannya. Kedua, memasukkan pesanan ke kotak masing-masing. Ketiga, memberi nama satu per satu agar tidak tertukar. Haven sering sekali membantu Jorell, sehingga ia juga hafal dengan langkah-langkahnya.

Tak lama, Haven pun datang dengan Yancy di genggamannya. Ia berencana akan mendatangi kafe milik kawannya, tidak ada yang dilakukan hari ini. Huiyuan katanya akan bertemu teman Londonnya yang selama ini ia kenal sewaktu ia berada di negara kelahirannya. Lonceng yang tergantung tepat di atas pintu pun berbunyi. Jorell tak perlu menengok sudah tahu siapa itu.

"Selamat datang, Tuan Muda Haven," sambut Jorell diam-diam bergurau.

"Jangan membuatku seperti penguasa di sini," kesal Haven. Jorell hanya tertawa mendengar Haven yang protes.

"Maaf, maaf. Aku hanya bercanda, tidak ada penguasa di sini. Sekarang, apa kau bisa bantu aku?"

"Setiap waktu."

"Di mana Ivory?" tanya Yancy.

Jorell menoleh ke arah gadis itu. "Masih ada di atas, mungkin masih bersiap-siap. Mau aku panggilkan?" tawar Jorell digelengi Yancy.

"Tidak perlu, nanti aku merepotkanmu."

"Tentu tidak."

Nyonya Clarke keluar dari dapur dengan nampan yang berisi beberapa roti hangat. Wanginya merata, benar-benar wangi yang disuka. Terutama croissant yang disukai Haven, ia hafal dengan harumnya. "Pagi, Haven. Kapan kau datang? Sudah lama menunggu?" tanya Nyonya Clarke sambil menata menu-menu.

"Tidak, baru saja aku datang."

"Baiklah. Ivory, cepat kemari!" seru Nyonya Clarke. Ivory mendatangi ibunya dengan begitu lemas. Seperti tak ada daya untuk berjalan. Terkadang ketika melangkah saja seperti hilang keseimbangan.

"Kau berjaga di sini sebentar, Ibu akan kembali menyiapkan kue-kuenya," tutur Nyonya Clarke yang diangguki Ivory.

Haven yang membantu Jorell menyiapkan pesanan itu menoleh ke arah Ivory. Wajahnya pucat, tidak seperti biasanya. Awalnya mereka biasa saja dengan hal itu, tetapi lama kelamaan entah mengapa rasanya mengkhawatirkan.

"Ivory, apa kau baik-baik saja?" tanya Haven khawatir. Ivory mengangguk lemah membalas pertanyaan Haven.

"Aku tidak apa-apa," jawab Ivory begitu lirih sambil mengacungkan jempolnya dengan senyuman. Jujur saja, tenggorokannya sakit. Maka dari itu, Ivory tidak bisa berujar dengan suara normalnya.

"Ivory, kau yakin? Suaramu serak, loh."

"Aku yakin," balas Ivory lagi kemudian ia kembali batuk.

Nyonya Clarke tadinya sudah di dapur, tetapi karena mendengar suara Ivory, sepertinya ada yang janggal. "Ada apa dengan suaramu itu?" tanyanya. Ivory hanya menggeleng dan menaikkan kedua bahunya. "Hey, kau sakit?" Bagaimana bisa Nyonya Clarke tidak cemas beribu kali lipat?

Ibu dari dua anak itu pun menempelkan punggung tangannya pada dahi Ivory. "Tidak panas.. bagaimana dengan tenggorokanmu? Suaramu serak begitu," kata Nyonya Clarke.

"Tenggorokanku sakit," kata gadis itu.

"Ya ampun, segera ke kamar. Hari ini biar Ibu saja yang mengurus semuanya."

"Nyonya Clarke, nanti biar saya bantu. Jorell, aku sudah selesai, kan?" tanya Haven kepada Jorell. Pemuda yang ditanya pun mengangguk. Haven meminta izin untuk masuk ke dapur dan menyiapkan dirinya, seperti memakai celemek.

"Maaf merepotkanmu, Haven."

"Tidak apa-apa, Nyonya Clarke. Sebaiknya Ivory istirahat."

:

Setelah lamanya Haven bersama Jorell yang ikut membantu Nyonya Clarke melayani para tamu hari ini, Haven menyempatkan dirinya untuk pergi ke kamar Ivory. Tadinya, Nyonya Clarke berpikir Yancy yang ingin diminta tolong. Namun terlambat, Yancy ada janji dengan teman sekolahnya untuk pergi ke perpustakaan kota bersama.

"Mau ke mana kau, Haven?" tanya Jorell dengan segera. Jorell bertanya tanpa menatap ke arah Haven. Ketika Jorell sudah sibuk dengan apa yang dilakukannya, Jorell terkadang tidak peduli dengan sekitarnya. Bicara saja tetap fokus dengan aktivitasnya.

"Aku ingin tahu keadaan Ivory."

"Biar aku saja, kau gantikan aku."

"Benar? Nyonya Clarke bilang kepadaku kalau biar aku yang mengeceknya."

"Jangan keras kepala, aku kakaknya."

Haven menghela napasnya, ia bahkan merotasikan bola matanya. "Baiklah, kakak tersayang Ivory," kata Haven pasrah sambil tersenyum hangat. "Jangan lupa beri tahu aku bagaimana kondisinya, ya!"

 "Jangan lupa beri tahu aku bagaimana kondisinya, ya!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tanggal diperbarui: 5 Oktober 2023.

[ ― promise me ; zuo hang ]Where stories live. Discover now