Saat musim panas tiba, ya!

81 11 0
                                    

Ivory masih menatap kosong buku akordnya

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Ivory masih menatap kosong buku akordnya. Satu tetes air mata, dua tetes air mata membasahi pipinya. Ia tak tahan untuk berdiam saja. Ia ingin sekali menangis sebentar atau mungkin lebih dari sebentar. Gadis itu menutup mata dengan lengan bajunya, membiarkan itu basah karena butiran kristalnya. Namun semakin lama, semakin deras tangisannya.

Suaranya tak mampu benar karena ditahan. Ia ingin berteriak, tapi tidak mau yang lain kerepotan. Ia terus memanggil nama Haven dengan suara yang begitu. Tak lama, datanglah Jorell untuk mengambil kembali ponselnya. "Ivory, di mana pon– Ivory?" Jorell segera mendekati gadis berambut pendek itu.

"Apa kau baik-baik saja?" tanyanya penuh khawatir. Ivory hanya mengangguk sebagai jawabannya, tetapi Jorell tidak bertanya lagi, malah membawa Ivory ke dalam pelukannya.

"Kau berbohong," kata Jorell. Dengan penuh kasih sayang, pemuda itu membelai rambut Ivory. Sudahlah, Jorell sudah membiarkan bajunya terkena gerimis dari mata adiknya.

Napas Ivory semakin tak beraturan. Jorell pun perlahan melepaskan pelukannya sebentar. "Apa kau kesepian?" Gadis yang ditanya menjawabnya dengan gelengan. "Tidak apa-apa, jujur saja," bujuk Jorell sambil menyeka tetesan-tetesan di pipi.

"Jorell, kapan Haven akan pulang?"

:

Pemuda bermarga James itu masih berbaring di samping Ivory. Ia dengan setia menemani tidur sang adik, tapi entah sampai kapan dia akan di situ. Ivory tertidur sambil memeluk Jorell, sementara Jorell hanya merebah biasa.

Tangan yang ia lingkarkan kepada Ivory untuk mengelus surainya itu ia tarik perlahan. "Selamat tidur," ucap Jorell memberi kecupan di kening Ivory. Ini sudah menjadi rutinitas sebelum tidurnya.

Jorell menutup pintunya begitu pelan agar Ivory tidak terbangun. Ketika ia memasuki kamarnya, ia cepat-cepat berpikir. Bagaimana cara membuat Ivory tidak menangis? Mempertemukan dirinya dengan Haven? Benar-benar sekarang? Itu tidak mungkin, pasti tidak mungkin. Jika ia mengirim pesan kepada Haven saat ini, apa itu boleh-boleh saja?

Haven

Haven, bolehkah aku bicara sebentar? Besok saja juga tidak apa-apa |
Sent  

Sudah ia duga kalau pesannya pasti hanya akan bisa terkirim, bukan dibaca. Haven pasti sedang sibuk sekarang, sedangkan di London sudah malam. Ada baiknya jika Jorell meninggalkan pesannya begitu saja dan tidak banyak menunggu.

Namun tetap saja, berbaring di kasur miliknya pun ia tetap memikirkan hal yang sama. Menurut Jorell, Haven adalah satu-satunya yang bisa mengobati Ivory. Kalau soal hal ini, apa ini sudah jelas? Seharusnya begitu.

Tring!

Haven

| Ada apa, Jorell?

Ah, maaf jika aku bertanya hal yang sangat tidak penting | 
Tapi.. kapan kau akan pulang? |
Ivy menunggumu |

| Pertanyaan yang manis. Aku akan pulang saat liburan musim panas. Tunggu aku, ya
| Aku merindukan kalian!

Oh, berita bagus, Haven |
Tidak lama lagi, ya? |

| Benar, tunggu saja!
| Aku akan datang, aku merindukan rumah
| Aku akan memakan masakan ibuku setelah sekian lamanya~

Hahaha, kau pasti sangat merindukan masakannya |

| Tentu saja!

Kalau begitu, aku tidur dulu. Besok kita akan bicara lagi |

| Baiklah, selamat tidur, Jorell!

Selamat...? |

| Aku sedang belajar, tidak perlu memberi ucapan

Oh, haha! Aku mengerti, daah Haven! |
Read

| Daah

Betapa leganya Jorell mengetahui kalau Haven akan pulang tidak lama lagi. Jorell yakin Ivory akan sangat senang jika bertemu dengan Haven. "Haven akan menjadi seorang penyanyi, Ivory. Akan lebih sulit lagi jika kau mau berjumpa," monolog Jorell seolah-olah ia sedang berkomunikasi dengan Ivory.

 Akan lebih sulit lagi jika kau mau berjumpa," monolog Jorell seolah-olah ia sedang berkomunikasi dengan Ivory

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Tanggal pembaruan: 5 Oktober 2023.

[ ― promise me ; zuo hang ]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz