Kejutan

119 12 0
                                    

"Emily

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Emily." Yancy yang mendengar nama itu, segera memeluk kakaknya karena ingin berbicara kepada Emily.

"Emily!!" girang Yancy.

"Tentu saja ini aku, Haven, Yancy! Bagaimana kabar kalian? Apa kalian sudah makan? Kalian mau ke mana? Di mana Ibu?" tanya Huiyuan bertubi-tubi. Ingat? Haven memanggil Huiyuan dengan nama 'Emily'.

"Kabar kita semua baik, Ibu dan Ayah sedang di rumah. Tentu saja kita akan pulang, kalau untuk makan, mungkin Yancy dan lainnya sudah makan. Aku belum makan.." ujar Haven kemudian menampilkan cengirnya tanpa dosa.

"Haven tidak boleh terlambat makan. Apa Haven paham?"

"Paham."

"Emily, masa Haven berulang tahun tetapi dianya bersedih? Dasar orang aneh," cibir Yancy.

Huiyuan tertawa karena Yancy. "Benar begitu, Haven?"

"Aku tidak bersedih, hanya kebanyakan berpikir," jawab Haven.

"Ooh, memikirkan apa? Atau justru 'siapa'?"

"Emily..! Aku tidak akan punya kekasih sebelum lulus kuliah!"

"Tapi bisa saja sudah menyukai seseorang, kan?"

"Ya– bisa jadi." Haven harus bagaimana ini? Malu diledek oleh Huiyuan!

"Hooo, kau sudah suka siapa??" tambah Yancy.

"Diam kamu," balas Haven walau telinganya mulai memerah.

"Hahaha! Emily, lihatlah. Dia malu!" Usil sekali adik Haven yang satu ini.

Haven segera merebut ponselnya kembali. "Kalian ini masih sama, ya!" seru Huiyuan.

Haven mengangguk. "Tentu saja, masih."

"Ah iya, Haven. Aku ingin mengucapkan selamat ulang tahun. Semoga harapan positifmu bisa terkabulkan di usia enam belas tahun ini, atau mungkin nanti. Bersabarlah, semua akan terjawab, Haven. Tidur cepat kalau tidak ada latihan sampai larut malam. Kalaupun ada, istirahat sebentar.

"Lakukan hal yang kau mau, asalkan bukan hal yang negatif. Hal yang membuatmu bahagia, jangan sampai seorang pun mengambilnya, Haven. Bahkan kalau sudah punya kekasih pun, dia tak boleh menghilangkannya dari hidupmu. Apa kau mendengarkanku bicara?" jelas Huiyuan panjang lebar. Huiyuan tentu belajar dari masa lalunya ketika bersama Aiguo. Aiguo memaksa Huiyuan untuk melupakan kebahagiaannya dan beralih untuk memenuhi kemauannya.

"Iya, aku mendengarnya."

"Bagus! Lagi pula, kalau kekasihmu sayang padamu, mana mau dia melihatmu bersedih? Dia ingin melihatmu tersenyum, Haven," lanjut Huiyuan.

"Baiklah, semoga itu terjadi."

:

Lampu di rumah padam, memang sengaja dimatikan untuk membuat sebuah kejutan untuk Haven. "Eh? Gelap sekali?" Haven sedikit kaget ketika melihatnya. Ia segera menyalakan lampu itu.

"Kejutan!" seru Tuan Lee dan Nyonya Lee secara bersamaan sembari meledakkan confetti. Terlihat tulisan 'Happy Birthday' yang digantung, kue coklat dan makanan-makanan yang di meja itu, dan hadiah yang ada di dekat sofa.

"Ibu?"

"Iya, Haven. Selamat ulang tahun, Sayang," ucap Nyonya Lee kemudian memeluk putranya. Di situ, di situlah Haven membiarkan air matanya mengalir.

"Haven, kau sudah besar, Nak. Kau sudah harus mengerti sekitarmu, ya?" kata Tuan Lee mengelus surai Haven. Haven mengangguk paham dengan nasihat ayahnya, lalu datanglah gadis manis yang memeluk Haven.

"Haven, sebentar lagi kau akan menjadi murid kelas dua! Semoga bisa beradaptasi dengan kelas baru!" ujar Yancy.

Ivory dan Jorell hanya bisa tersenyum hangat melihat keluarga yang harmonis ini. Ah, Tuan James meninggalkan mereka ketika Ivory lima tahun, yang artinya Jorell sudah tujuh tahun. Itulah sebabnya Nyonya Clarke bercerai dengan Tuan James.

"Terima kasih."

Tanggal diperbarui: 5 Oktober 2023

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Tanggal diperbarui: 5 Oktober 2023.

hlo ak ijin spam notif y, makasih sama-sama

[ ― promise me ; zuo hang ]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora