Chapter 51 🌈

5 0 0
                                    

Seseorang yang mencintai mu dengan tulus ia tidak perlu bertanya hal apa saja yang kamu sukai dan benci, karna ia sendiri akan mencari tau tanpa kamu jelaskan

~Olly Risfa Ardianto~

Semua polaroid tentang BTS Olly masukkan kedalam dompet berwarna biru. Olly sempat menempelkan  didinding kamarnya. Olly sangat menyukai gambar itu menempel di dinding kamarnya namun ini bukan kamarnya .
Olly harus menyimpannya kembali, ka tidak mengotori dinding kamar Bagas. Sebagai Kpopers yang sangat menyukai BTS sesekali ia memutar beberapa lagu BTS. Mulai dari Film out, just one day, dan beberapa lagi lainnya

Olly memasukkan kedalam tasnya. Hari ini Dorina mengizinkannya kembali sekolah. Olly merindukan sekolahnya. Olly  juga rindu sosok Luki menjemputnya namun ia harus membuang kerinduan itu dari lubuk hatinya. Semua kerinduan dan rasa cintanya hanya masa lalu sama seperti dulu. Kebiasaanya meninggalkan jejak tidak seperti yang diharapkan. Harusnya kisah dengan Luki berakhir dengan indah seperti hubungan orang lain yang berakhir dengan happy ending

Olly memegang lighstick pemberian Luki. Cahaya yang berada di lightstick tersebut seharusnya menerangi jalan cerita hubungannya dengan Luki. Menerangi jika terdepat kegelapan yang mencoba mengelabui hubungannya. Tapi itu tidak berhasil untuk saat ini. Waktu sudah lebih dulu memisahkan mereka. Tidak dapat diulangi lagi. Hanya rasa pasrah hanya dapat Olly rasakan saat Luki mengakhiri hubungan mereka.
Olly menarik knop pintunya setelah meletakkan album lighstick nya ketempat semula, ia menghapus air matanya

"Ma, Olly berangkat dulu ya,"pamit Olly

"Kamu yakin sekolah hari ini? Muka kamu masih pucat. Besok aja ya,"kata Dorina

Olly memakai swater hitamnya. Swater tersebut pemberian Wiliam untuk yang terakhir kalinya. Olly merasa hangat jika memakai nya, kehangatan hubungannya dengan Wiliam dulu menyelemuti nya saat ia memakainya

"Gak papa kok ma. Olly juga merasa udah baikan,"ucap Olly

Dorina hanya pasrah"Ya sudah. Kamu hati-hati ya,"ujarnya

Olly menyalaminya, lalu pergi meinggalkan Dorina yang sibuk mengemasi barang dagangan nya. Walau ia harus banting tulang sendiri untuk menghidupi dirinya dan Olly. Ia lakukan asalkan putrinya tidak putus sekolah nantinya. Olly berusaha untuk membuatnya tidak patah semangat. Menangis juga tidak berguna seperti saat ini. Olly harus berusaha mencari nafkah ditempat yang Bagas berikan untuknya sementara. Walau tidak seberapa upah tapi Olly bersyukur

                              ☀️☀️☀️

Tasya mengitari seluruh pandangannya disekolah ia menunggu Andra menemui nya. Tasya kesal, semalaman saat Andra tidak menguhubungi nya. Bagaimana tidak kesal, Tasya tidak mendapat kabar seharian dari kekasihnya. Ini tidak bisa dibiarkan, tidak seperti biasanya Andra akan menghubunginya walaupun ia sibuk. Tasya  khawatir ia harus melihat Andra baik-baik saja

Olly menyenggol Tasya yang sedang berdiri di depan pintu kelasnya"Woi! bengong aja lo dungong,"kata Olly

Spontan Tasya memeluknya "Darimana aja lo? Muka lo juga pucat banget. Kemarin gue chat lo kenapa gak balas?"

Olly tidak mau sahabatnya khawatir mendengar kondisinya saat ini "paket internet gue habis,"Olly berbohong

Tasya melepas pelukannya"Bohong lu. Bilang aja lo nonton drakor atau gak jalan-jalan bareng Luki,"tuduh Tasya

"Hahaha. Itu lo nuduh gue, "kata Olly lalu masuk kedalam ruang kelasnya

"Olly tunggu. Gue masih mau ngomong,"

Epiphany Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang