Chapter 11🌈

37 31 22
                                    

Hai semua💜

Sesuai janji Andra kepada Queensha yang sudah ia janjikan 2 hari yang lalu yakni bertemu dengan Tasya kekasih baru nya tersebut. Selama ini Queensha lebih sering menghabis kan waktu dengan baby sister yang menjaga, dibanding dengan Andra yang penuh kesibukan yang dapat dikatakan tidak berguna

"Caca, ayo buka matanya liat siapa didepan caca,"ujar Andra

"Kyaaaa! kaka cantik,"ucap Queensha girang

"Hai caca, nama kaka Tasya. Uhhh gemoy banget sihhh,"ujar Tasya
mencubit pipi gembul Queensha

"Assik caca punya teman balu lagi bang anla. kak Tasa cantik kayak mami,"kata Queensha

"Iya dong. Makanya cocok buat teman main caca,"jelas andra

Andra melihat keduanya yang begitu asyik mengobrol. Ada desiran hangat yang mengalir didalam diri Andra yang ia salurkan ke dalam diri kedua perempuan didekatnya. Andra sadar jika dirinya belum dapat dikatakan sebagai seorang kakak yang baik bagi Queensha. Harusnya dalam keadaan sibuk kedua orang tuanya ia dapat menjaga Queensha namun ia terperangkap dalam waktu persahabatan yang ia dirikan bersama luki sejak lama

                            🌟

"Permisi pak Pangeran. Bapak dipanggil ke ruangan ibu Kirana,"kata rekan kerja Pangeran

"Terima kasih bu,"ucap Pangeran lalu bergegas keruang kerja Kirana

Pangeran berdoa semoga kirana bersikap profesional jika berhadapan dengan dirinya, Pangeran masih mengingat sifat Kirana yang tidak peduli dengan sekitar jika dirinya sudah begitu terobsesi dengan satu hal termasuk kepada dirinya

Tok tok tok

"Permisi bu,"ucap pangeran dari luar ruangan

"Silahkan masuk,"

Pangeran menuju meja kirana yang terlihat begitu anggun dengan stelan baju yang begitu cocok dengan warna kulitnya ditambah dengan warna bibir nya yang terlihat merah oleh lipstik nya, tenang saja pangeran tidak akan goyah dalam kuatnya benteng pertahanan dalam dirinya

"Ada apa ibu memanggil saya kesini?"tanya Pangeran

"Duduk dulu,"ujar Kirana lalu menyudahi tangannya mengetik sesuatu diatas laptop miliknya

"Saya tidak mau basa basi lagi!"tekan Pangeran

"Pangeran masih aja polos. Kamu takut saya memulai yang dapat membuat gairah kamu menggila?"goda Kirana memegang dagu Pangeran

Pangeran menepis tangan kirana"Jangan gila kirana!"Peringatnya emosi

Kirana melipat dua tangannya didepan dada"Hah? saya gak gila kok Pangeran sama seperti nama kamu Pangeran ia pangeran dihati aku,"

"Ingat umur. Saya tercipta hanya untuk Dorina!"peringat Pangeran

"Terserah. Saya memanggil kamu kemari hanya untuk mempersiapkan semua acara meeting seluruh pekerja diperusahaan ini, termasuk acara penting didalam surat ini,"ujar Kirana sambil memberi nya sebuah amplop

"Baiklah Bu. Saya permisi keluar,"pamit Pangeran keluar ruangan

Kirana menatap penuh harap kembali dirinya dengan Pangeran. Kirana sadar ia sudah se bucin ini kepada Pangeran setelah ia benar benar kehilangan cinta Pangeran. Lantas pertanyaan yang mungkin timbul apakah dirinya tidak mencintai suami nya Ridwan ? atau apakah dirinya tidak menginginkan Ester anak semata wayang nya lahir dari hasil perkawinannya dengan  Ridwan?

                             🌟

"Dad Luki, makin hari makin cuek sama ester,"adu Ester ke Ridwan Ayah nya

Epiphany Of LoveWhere stories live. Discover now